No. Revisi
0
Halaman
1.3.
Ditetapkan,
Direktur Utama
..
Pengertian
Tujuan
Matriks identifikasi resiko infeksi merupakan cara mengidentifikasi prosedur, proses dan
aktivitas yang terkait dengan risiko infeksi dan mengimplementasi strategi untuk
menurunkan risiko infeksi.
2. Menilai seberapa sering penyebab atau kesalahan terjadi yang menyebabkan infeksi
3. Mendeteksi seberapa besar kemungkinan kesalahan yang dapat menyebabkan
infeksi
4. Sebagai acuan membuat prioritas penyebab / kesalahan yang akan di tindak lanjuti
5. Sebagai acuan dalam melakukan tindakan untuk meminimalisir kejadian infeksi
Kebijakan
Prosedur
1. Setiap unit yang beresiko membuat mapping activitas yang berdampak terjadi resiko
infeksi
Prosedur
No. Revisi
0
Halaman
2.3.
6. Setelah diketahui nilai RPN, maka dilakukan ranking untuk mengetahui prioritas
utama yang akan ditindaklanjuti.
7. Prioritas penyebab yang akan ditindaklanjuti berdasarkan nilai tertinggi RPN yaitu :
7.1. Nilai 1 25 Minor
7.2. Nilai 26 48 Medium
7.3. Nilai 49 - 99 Major
7.4. Nilai 100 Extreme
No. Revisi
0
Halaman
3.3.
8. Lakukan controle existing sebagai pengontrol terhadap setiap infeksi / bahaya yang
ada.
9. Lakukan action plan untuk mengurangi resiko terjadi infeksi / bahaya terhadap
aktifitas yang dilakukan
10. Lakukan penilaian Severity (S2), Occurrence (O2) dan Detectability (D2) tahap
kedua, untuk kemudian dilakukan penghitungan kembali terhadap score RPN
sebagai dasar penentuan ranking.
11. Bila masih beresiko tinggi (extreme) maka membuat kembali action plan untuk
menurunkan resiko.
12. Lakukan penilaian Severity (S3), Occurrence (O3) dan Detectability (D3) tahap
ketiga untuk memastikan bahwa score RPN sudah turun
Unit Terkait