Bab 1,2
Bab 1,2
LAPORAN KASUS
BLIGHTED OVUM
Oleh
Dr. fitri Ramadhayani Hutagol
DAFTAR ISI
I.
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar belakang..3
II.
BAB II
Laporan Kasus..............................................................................................5
BAB III
Analisa Kasus...9
III.
IV.
IV.
BAB V
Kesimpulan .
...26
V.
Daftar pustaka 27
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbagai komplikasi yang dialami oleh ibu hamil mungkin saja terjadi dan
memilikipeluang untuk terjadi pada semua ibu hamil. Komplikasi-komplikasi ini
bila dapat dideteksi lebih awal maka akan dapat ditangani dengan baik. Blighted
ovum atau kehamilan kosong merupakan salah satu komplikasi atau kelainan
dalam kehamilan yang dapat menyebabkan perdarahan dalam kehamilan
trimester dini.
Blighted ovum merupakan suatu kelainan dalam kehamilan di mana
kantong kehamilan tumbuh tanpa disertai pertumbuhan janin, sehingga hanya
kantong kehamilannya yang tumbuh. Seorang wanita yang mengalaminya juga
merasakan gejala-gejala kehamilan seperti terlambat menstruasi, mual dan muntah
pada awal kehamilan (morning sickness), payudara mengeras, serta terjadi
pembesaran perut, bahkan saat dilakukan tes kehamilan hasilnya positif.
Hingga saat ini belum ada cara untuk mendeteksi dini kehamilan blighted
ovum. Seorang wanita baru dapat diindikasikan mengalami blighted ovum bila
telah melakukan pemeriksaan USG transvaginal. Namun tindakan tersebut baru
bisa dilakukan saat kehamilan memasuki usia 6-7 minggu. Sebab saat itu diameter
kantung kehamilan sudah lebih besar dari 16 milimeter sehingga bisa terlihat lebih
jelas. Dari situ juga akan tampak, adanya kantung kehamilan yang kosong dan
tidak berisi janin. BO ini terjadi sedikitnya 60% dari semua keguguran dari setiap
trimester kehamilan. Namun, karena BO terjadi sangat awal, banyak wanita tidak
menyadarinya.
Sekitar 60% blighted ovum disebabkan kelainan kromosom dalam proses
pembuahan sel telur dan sperma. Infeksi TORCH, rubella dan streptokokus,
penyakit kencing manis (diabetes mellitus) yang tidak terkontrol, rendahnya kadar
beta HCG serta faktor imunologis seperti adanya antibodi terhadap janin juga
dapat menyebabkan blighted ovum. Risiko juga meningkat bila usia suami atau
istri semakin tua karena kualitas sperma atau ovum menjadi turun.
Karena gejalanya yang tidak spesifik, maka biasanya blighted ovum baru
ditemukan setelah akan tejadi keguguran spontan dimana muncul keluhan
perdarahan. Selain blighted ovum, perut yang membesar seperti hamil, dapat
disebabkan hamil anggur (mola hidatidosa), tumor rahim atau penyakit usus.
Berdasarkan penelitian, keguguran spontan itu sekitar 50 persen
merupakan kehamilan blighted ovum.
BAB II
LAPORAN KASUS / STATUS ORANG SAKIT
I.
Anamnesa pribadi os
II.
Nama
:Ny. Yulianty binti amri
Usia
:07-06-1989/27 tahun
Alamat
: Ds.putat basiun RT.01 Kec.awayan Kab.balangan
Pekerjaan
: Guru
Pendidikan
: S1
Agama
: Islam
Tanggal masuk: 18 juli 2016
No.RM
: 034814
Anamnesa mengenai penykit os
Keluhan utama: keluar flek darah sejak 5 hari SMRS.
serupa sebelumnya
Riwayat obstetri
G2P1A0 UK :11 minggu
Hpht ; 20 maret 2016
Ttp
; 27 desember 2016
Pemeriksaan fisik
Kondisi Umum
Sensorium
Vital Sign
III.
: baik
:composmentis, tidak tampak anemis
:
TD : 100/80 mmHg RR : 24 x/menit
HR : 80 x/menit
T : 37C
a. Kepala
Mata : CA (-/-), SI (-/-), pupil isokor (-/-)
Hidung: dalam batas normal
Telinga: dalam batas normal
Mulut : dalam batas normal
b. Leher
Pemebesaran KGB (-)
c. Thoraks
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
d. Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
: simetris
: soepel, hepar/lien tidak teraba, nyeri tekan (+)
: timpani
: peristaltik (+) normal
e. Status Ginekologi
Pemeriksaan Luar :
Inspeksi : sikatrik (-), tanda radang (-), dinding perut datar,
terdapat perdarahan pervaginam
Palpasi : supel (+), nyeri tekan (+), TFU belum dapat diukur
Pemeriksaan Dalam :
V/V baik, dinding vagina licin, servix teraba tebal, tidak ada
pembukaan, sarung tangan lendir darah (+)
IV.
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium:
Tidak dilakukan
USG:
VII.
Diagnosa kerja
G2P1A0 + 10-11 minggu + Blighted ovum
Therapy
Persiapan D&C
IVFD RL 20tpm
Gastrul tab/vaginam/6jam
Inj.diazepam 1amp
Inj.sulfasatropin 1 amp
Inj.pethidine amp
Inj.oxytocin 1 amp
FOLLOW UP
Tanggal
18/7/2016
SOAP
Therapi
S: nyeri setelah
kuretase
IVFD RL 20TPM
Inj.methilergometri
O: ku: baik
sense:
komposmentis
Td:110/80mmhg
Hr:80x/i
Rr:20x/I
T:37,0c
Status lokalisata
Vulva/vagina :
baik,bersih,oedem()
Perdarahan: (-)
A:Blighted ovum
post kuretase H1
19/7/2016
S:pasien boleh
pulang
O:ku:baik
sense:komposmenti
s
Td:110/80mmhg
Hr:80x/i
Rr:20x/I
T:37,0c
Status lokalisata
Vulva/vagina :
baik,bersih,oedem()
Perdarahan: (-)
A:Blighted ovum
post kuretase H2
BAB III
ANALISA KASUS
n 1amp
Inj. Ceftriaxon 1
gr/12j/IV
Inj.antalgin
1amp/12j/iv
Inj.ranitidine
1amp/12j/iv
Aff infus
Amoxcicillin 500
mg 2 x 1
Metilergometrin
3x1
Asam mefenamat
3x1
berwarna kecoklatan.
Perut seperti di remas-remas
Mual mual terutama pagi hari
Kelainan kromosom
Infeksi TORCH, rubella, streptokokkus
Kualitas ovum dan sperma
imunologi
Kadar beta HCG rendah
DM
10
11
IVFD RL 20tpm
Gastrul tab/vaginam/6jam
Inj.diazepam 1amp
Inj.sulfasatropin 1 amp
Inj.pethidine amp
Inj.oxytocin 1 amp
BAB IV
12
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Kehamilan
2.1.1 Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah masa dimulai dari hasil konsepsi sampai lahirnya janin dengan
lama kehamilan 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir.
2.1.2 Proses Kehamilan
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri
dari:
1. Ovulasi Adalah pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem hormonal yang
kompleks selama masa subur yang berlangsung 20 35 tahun hanya 420
buah ovum yang dapat mengikuti proses pematangan dan terjadi ovulasi.
2. Terjadi migrasi spermatozoa dan ovum Proses pembentukan spermatozoa
merupakan proses yang kompleks.
- Spermatogonium berasal dari sel primitif tubulus
- Menjadi spermatosit pertama
- Menjadi spermatosit kedua
- Menjadi spermatit
- Akhirnya spermatozoa
Pertumbuhan spermatozoa dipengaruhi mata rantai hormonal yang
kompleks dari panca indra, hipotalamus, dan sel interstitial sehingga
spermatogonium dapat mengalami proses mitosis. Pada setiap hubungan seks
ditumpahkan sekitar 3 cc sperma yang mengandung 40 60 juta
spermatozoa setiap cc. Sebagian besar spermatozoa mengalami kematian dan
hanya beberatus yang mencapai tuba fallopii, sementara yang masuk ke
dalam alat genetalia wanita dapat hidup selama 3 hari, sehingga cukup waktu
untuk mengadakan konsepsi.
3. Terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot Pertemuan inti ovum dengan inti
spermatozoa disebut konsepsi atau fertilisasi dan membentuk zigot.
4. Terjadi nidasi (implantasi) pada uterus Nidasi adalah masuknya atau
tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium nidasi biasanya terjadi
setelah 7 hari dari proses konsepsi dimana zigot tersebut akan mencari tempat
yang subur di rahim untuk melakukan nidasi. Tempat nidasi biasanya bagian
fundus uteri di dinding depan atau belakang.
13
5.
14
laki-laki testis sudah turun skrotum, sedangkan pada wanita labia mayora
berkembang baik.
2.2 Perdarahan Pada Hamil Muda
2.2.1 Definisi
Perdarahan merupakan salah satu komplikasi yang sering terjadi dalam
kehamilan. Perdarahan terjadi saat kehamilan muda dan saat usia kehamilan
mencapai trimester III yang disebut dengan perdarahan antepartum. Sedangkan
untuk perdarahan pada kehamilan muda didefinisikan dengan berbagai istilah
sesuai dengan batasan-batasannya. Perdarahan akan mengakibatkan kegagalan
dalam suatu kehamilan.
2.2.2
1. Abortus
a. Pengertian Abortus
Abortus merupakan pengeluaran hasil konsepsi dimana janin belum
mampu hidup diluar kandungan, dengan batasan umur kehamilan kurang dari 20
minggu dan berat janin kurang dari 500gram.
b. Etiologi
Penyebab terbanyak abortus spontan yaitu produk hasil konsepsi yang
abnormal, 10% hasil konsepsi mempunyai kelainan kromosom dan akan gugur.
Gangguan utama embryogenesis seperti kegagalan janin untuk berkembang atau
adanya detek tuba neuralis. Penyebab bersifat campuran genetik dan lingkungan
(multifaktorial). Sedangkan faktor-faktor lain antara lain infeksi, kelainan
endokrin seperti kegagalan korpus luteum, dan kelainan trakus genetalis.
2. Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik merupakan implantasi ovum yang telah dibuahi di luar
kavum uteri. Kehamilan ektopik 93% berimplantasi pada tuba, biasanya disertai
nyeri abdomen, dengan atau tanpa perdarahan pervaginam. Kerusakan pada
15
bagian mukosa tuba dan fimbria merupakan kurang lebih separuh dari penyebab
kehamilan tuba. Penatalaksanaan dari kehamilan ektopik yaitu dengan dilakukan
pembedahan untuk mengeluarkan hasil konsepsi yaitu dengan laparaskopi atau
laparatomi. Yang kemudian dilanjutkan dengan penatalaksanaan suportif yaitu
pemberian antibiotik spektrum luas untuk infeksi dan pemberian terapi besi baik
secara oral maupun IM (Intra Muscular).
3. Mola hidatidosa
Mola hidatidosa merupakan jinak dari penyakit trofoblas gestasional yang
menunjukkan hasil konsepsi tanpa fetus yang intak, adanya edema villi khorealis,
hiperplasia trofoblas, terdapat disintegrasi dan hilangnya pembuluh darah atau
evaskuler dari villi. Tanda dan gejala yang timbul yaitu uterus membesar lebih
cepat dari usia kehamilan, klien mengeluh mual dan muntah, sering terjadi
perdarahan pervaginam yang disertai dengan pengeluaran gelembung villus.
16
17
Etiologi
18
19
beta HCG serta faktor imunologis seperti adanya antibodi terhadap janin juga
dapat menyebabkan blighted ovum. Resiko juga meningkat bila usia suami atau
istri semakin tua karena kualitas sperma atau ovum menjadi turun.
Jika telah didiagnosis blighted ovum, maka tindakan selanjutnya adalah
mengeluarkan hasil konsepsi dari rahim (kuretase). Hasil kuretase akan dianalisa
untuk memastikan apa penyebab blighted ovum lalu mengatasi penyebabnya. Jika
karena infeksi maka dapat diobati sehingga kejadian ini tidak berulang. Jika
penyebabnya antibodi maka dapat dilakukan program imunoterapi sehingga kelak
dapat hamil sungguhan.
Untuk mencegah terjadinya blighted ovum, maka dapat dilakukan beberapa
tindakan pencegahan seperti pemeriksaan TORCH, imunisasi rubella pada wanita
yang hendak hamil, bila menderita penyakit disembuhkan dulu, dikontrol gula
darahnya, melakukan pemeriksaan kromosom terutama bila usia di atas 35 tahun,
menghentikan kebiasaan merokok agar kualitas sperma/ovum baik, memeriksakan
kehamilan yang rutin dan membiasakan pola hidup sehat.
Pada saat pembuahan, sel telur yang matang dan siap dibuahi bertemu sperma.
Namun dengan berbagai penyebab (diantaranya kualitas telur/sperma yang buruk
atau terdapat infeksi torch), maka unsur janin tidak berkembang sama sekali. Hasil
konsepsi ini akan tetap tertanam didalam rahim lalu rahim yang berisi hasil
konsepsi tersebut akan mengirimkan sinyal pada indung telur dan otak sebagai
pemberitahuan bahawa sudah terdapat hasil konsepsi didalam rahim. Hormon
yang dikirimkan oleh hasil konsepsi tersebut akan menimbulkan gejala-gejala
kehamilan seperti mual, muntah dan lainya yang lazim dialami ibu hamil pada
umumnya.
2.3.4 Manifestasi klinik
Menurut (Sanders, 2007), beberapa tanda dan gejala blighted ovum
meliputi:
1.Pada awalnya pemeriksaan awal tes kehamilan menunjukkan hasil positif.
Wanita merasakan gejala - gejala hamil, seperti mudah lelah, merasa ada yang lain
padapayudara atau mual - mual.
20
2.Hasil pemeriksaan USG saat usia kehamilan lebih dari 8 minggu rahim masih
kosong.
3.Meskipun tidak ada perkembangan embrio, tetapi kadar HCG akan terus
diproduksi oleh trofoblas di kantong.
4.keluar bercak perdarahan dari vagina.
2.3.5 Diagnosis
Diagnosis blighted ovum di tegakkan berdasarkan :
1.
Anamnesis
Terlambat haid
Perdarahan pervagina yang berwarna coklat kemerah-
merahan
Nyeri perut bagian bawah
Tanda-tanda hamil muda ( mual-muntah, mengidam,
payudara yang membesar,tidak tahan bau-bauan dll)
2.
Pemeriksaan Fisik
@. Inspeksi
@. Inspekulo
Tampak darah keluar dari rahim bukan dari kelainan
servik atau yang lain.
@. Palpasi Abdomen
Nyeri abdomen bagian bawah
Fundus uteri tidak teraba
3.
Pemeriksaan Penunjang
@.USG
21
Bisa dilakukan saat kehamilan memasuki usia 6-7 minggu. Sebab saat
itu diameter kantung kehamilan sudah lebih besar dari 16 milimeter
sehingga bisa terlihat lebih jelas. Dari situ juga akan tampak, adanya
kantung kehamilan yang kosong dan tidak berisi janin. Diagnosis
kehamilan anembriogenik dapat ditegakkan pada kantong gestasi yang
berdiameter sedikitnya 30 mm, tidak dijumpai adanya strukturmudigah
dan kantong kuning telur.
@. Laboratorium
22
Plano test
Perdarahan
BO
+
KET
+/-
Abortus
+
pervagina
m
Mola Hidatidosa
+
Ada berupa buah
anggur atau mata
Ada
Coklat
Ada
Ada
kemerah-
ikan
Coklat spt bumbu
Warna
Nyeri
merahan
Merah kehitaman
Ada biasanya sebelah
Merah segar
rujak
abdomen
Tanda-
Ada
ada
Ada
muda
Terlambat
Ada
Ada
Ada
Ada
haid
Ada
Ada
Tampak kantong
Ada
Ada
tanda hamil
Tampak
kantong
kehamilan
tapi janin
USG
kosong
kehamilan dan
bagian-bagian janin
diluar cavum uteri
bahkan kadangkadang tampak
denyut jantung janin
Tampak sisa
kantong
kehamilan tidak
utuh lagi dan
Tampak sisa
plasenta
Tampak
bayangan seperti
badai salju
23
2.3.7 Penatalaksanaan
Jika diagnosa Blighted Ovum sudah ditegakkan maka penanganannya
adalah
1 .Pemberian cairan seperti ringer laktat
2. Kurretage
Keadaan janin gagal tumbuh biasanya akan menimbulkan keguguran
spontan tapi walaupun begitu kurretage perlu dilakukan juga. Tindakan ini
bermanfaat untuk menghindari perdarahan atau infeksi
3.Terapi post kurretage
Antibiotik
Analgetrik
Anti pendarahan
Vitamin
4. Tranfusi jika hemoglobin rendah
5. Istirahat yang cukup
Hal-hal yang perlu diperhatikan jika seseorang merencanakan kehamilan
Hentikan segala kegiatan yang kurang baik apabila Ibu ingin hamil.
Hindari merokok, obat-obatan terlarang, dan alkohol (termasuk
suami)
Hindari juga konsumsi obat-obatan termasuk yang dijual bebas
mengkonsumsi vitamin B dalam jumlah cukup dan asam folat agar
dapat mengurangi risiko gangguan perkembangan otak embrio.
24
25
26
BAB V
KESIMPULAN
Pasien atas nama ny.yulianti binti amri 27 tahun datang ke
RSUD.H.DAMANHURI BARABAI pada tanggal 18 juli 2016 datang dengan
keluhan G1P0A0 keluar flek darah dari jalan lahir yang sudah 5 hari dikeluhkan,
Awalnya flek berwarna merah segar dengan sedikit gumpalan, kemudian berwarna
kecoklatan. Pasien merasa perut kenceng-kenceng seperti diremas-remas.
Perdarahan yang keluar di rasa tidak banyak, berupa flek-flek dan disertai nyeri
perut bagian bawah, selain itu pasien juga merasakan mual-mual terutama pagi
hari.
serupa sebelumnya
Riwayat obstetri
G2P1A0 UK :11 minggu
Hpht ; 20 maret 2016
Ttp
; 27 desember 2016
Status ginekologi :
V/U tenang, dinding vagina licin, servix teraba tebal, tidak ada pembukaan,
sarung tangan lendir darah (-).
Hasil usg :
VU terisi penuh, Gestational Sac (+) ~ UK 10-11 minggu, fetal pole (-),
kesan Blighted Ovum
27
DAFTAR PUSTAKA
Anne Jackson Bracket. 2006. Blighted Ovum / Anembryonic Pregnancy.
http://www.miscarriageassociation.org.uk/ma2006/downloads/Blighted
%20ovum.pdf
Alan H., et al. 2006. Blighted Ovum. Current Obstetric & Gynecologic Diagnosis &TreatmentNinth Ed DeCherney. Error! Hyperlink reference not valid.
Ade H., 2012. Blighted Ovum. Diunduh tanggal 13 Juni 2014.
http://www.scribd.com/doc/85916142/Blighted-Ovum
Dewi, F.P. 2012. Blighted ovum. Diunduh tanggal 11 juli 2014
http://www.scribd.com/doc/85916142/Blighted-Ovum