Definisi
-
Bila kadar hemoglobin berada lebih dari dua standar deviasi di bawah kadar hemoglobin
rata-rata orang tersebut. Kadar hemoglobin rata-rata bervariasi menurut jenis kelamin dan
usia.
Berkurangnya hingga dibawah nilai normal jumlah sel darah merah, kuantitas
hemoglobin, dan volume packed red cells (hematokrit) per 100 ml darah. Penurunan
jumlah massa eritrosit sehinngah tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa
oksigen dalam junmlah yang cukup ke jaringan perifer. Atau keadaan dimana sel darah
merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah dibawah normal
Anemia defisiensi
Anemia hemolisis
Anemia karena kelainan sumsum tulang
Gejala: rasa lelah fisik, sesak, disertai angina, gagal jantung, dan bingung pada orang usia lanjut.
Patofisiologi Anemia
Perdarahan
Kurangnya
asupan Fe
Geneti
k
Penyakit
kronik
Depresi
sumsum
Kehilangan
eritrosit
Ferritin
turun
Hemolisis
Eritropoietin
turun
Hematopoiesi
s turun
-Hb turun
TIBC turun
Eritropoiesis
turun
merangsang
eritropoiesis
Penurunan
jumlah
eritrosit
SI turun
Penurunan
eritrosit,
leukosit, dan
trombosit
Retikulosit
meningkat
Eritropoiesis
tidak efektif
Penurunan
jumlah
eritrosit
Penurunan
jumlah
eritrosit
Diagnosis:
ANEMIA
Anamnesis:
- asimtomatik : terutama bila anemia terjadi dalam waktu yang lama
- letargi
- nafas pendek atau sesak, terutama saat beraktfitas
- pusing
- palpitasi
Pemeriksaan fisik:
- pucat pada membrane mukosa, yaitu mulut, konjungtiva, kuku.
- sirkulasi hiperdinamik, seperti takikardi, pulse yang menghilang, aliran murmur sistolik.
- gagal jantung
- perdarahan retina
Tanda-tanda spesifik pada pasien anemia diantaranya :
- glossitis : terjadi pada pasien anemia megaloblastik, anemia defisiensi besi
- stomatitis angular : terjadi pada pasien anemia defisiensi besi.
- jaundis (kekuningan) : terjadi akibat hemolisis, anemia megaloblastik ringan.
- splenomegali : akibat hemolisis, dan anemia megaloblastik.
ulserasi di kaki : terjadi pada anemia sickle cell
- deformitas tulang : terjadi pada talasemia
- neuropati perifer, atrofi optik, degenerasi spinal, merupakan efek dari defisiensi vitamin
b12.
- garis biru pada gusi (burtons line), ensefalopati, dan neuropati motorik perifer sering
terlihat pada pasien yang keracunan metal.
Penatalaksanaan
a. Terapi Supportif
Bila terapat keluhan akibat anemia, diberikan transfusi eritrosit berupa packed red
cells sampai kadar hemoglobin 7-8 g% atau lebih pada orang tua dan pasien dengan penyakit
kardiovaskular.
Resiko pendarahan meningkat bila trombosis kurang dari 20.000/mm3. Transfusi
trombosit diberikan bila terdapat pendarahan atau kadar trombosit dibawah 20.000/mm 3
sebagai profilaksis. Pada mulanya diberikan trombosit donor acak. Transfusi trombosit
konsentrat berulang dapat menyebabkan pembentukan zat anti terhadap trombosit donor. Bila
terjadi sensitisasi, donor diganti dengan yang cocok HLA-nya (orang tua atau saudara
kandung).
Pemberian transfusi leukosit sebagai profilaksis masih kontroversial dan tidak
dianjurkan karena efek samping yang lebih parah daripada manfaatnya. Masa hidup leukosit
yang ditransfusikan sangat pendek.
b. Terapi Imunosupresif