Oleh:
Rohmad
NIM A1H014005
PURWOKERTO
2016
PENDAHULUAN
I.
A. Latar Belakang
Menipisnya
cadangan
energi
fosil
di
Indonesia
dan
kelangkaan
menggalakkan
energi,
pengembangan
terbarukan
yang
cadangan
energi
dimiliki.
maka
dan
Indonesia
terbarukan
yang
sudah
saatnya
pemanfaatan
memiliki
besar,
untuk
energi
potensi
seperti
dan
tenaga
membutuhkan sumber
berbagai
terus
energi
terbarukan.
berlimpah,
(non-konvensional).
yang
Potensi
meningkat
energi alternatif
serta
ramah
dapat
alternatif,
di
maka
dikembangkan
antaranya
energi
panas bumi, energi surya, energi air, energi angina dan energi
samudera, sampai saat ini belum banyak dimanfaatkan, padahal
potensi
energi
terbarukan
di
Indonesia
sangatlah
besar.
sebagai
kemampuan
untuk
menyebabkan
energi surya
radiasi
menurut
surya
tempat
dipermukaan
dan
waktu.
Bumi
sangat
Menurut
tempat
dipermukaan
mataharinya.
mengalami
Radiasi
berbagai
bumi
lebih
matahari
rendah
yang
penyimpangan,
dari
terjadi
sehingga
konstanta
diatmosfer
kekuatannya
menurut
tempat
dan
waktu.
Menurut
tempat
telekomunikasi,
dan
lemari
pendingin
dengan
digunakan
untuk
memasak
(kompor
surya),
mengeringkan
hasil
pertanian
(perkebunan,
perikanan,
lingkungan,
pemanfaatan
energi
surya
perlu
didaerah
tropis
cukup
berlimpah.
Supaya
dapat
konversi,
dan
penyaluran
cahaya
matahari.
sirkulasi
udara
secara
alami,
dan
menghadapkan
III.
METODOLOGI
A. Alat dan Bahan
1. Pyranometer
2. Stopwatch
3. Termometer bola basah bola kering
4. Multimeter
5. Kalkulator
6. Alat tulis
7. Photovoltaic
8. Radiasi matahari
1.
2.
3.
4.
B. Prosedur Kerja
Menaruh Pyranometer perlakuan dibawah matahari langsung.
Menghubungkan Pyranometer dengan multimeter.
Mengamati perubahan radiasi surya tiap 15 menit.
Mencatat hasil pengamatan.
N
o
Waktu
Pengamatan
(Jam)
Radiasi
(W/m2)
Langsung
Cuaca
Suhu Lingkungan
Tbb
Tbk
RH
1
2
3
4
IV.
Langsung
Cuaca
Suhu
Lingkungan
Tbb
Tbc
RH (%)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
07.00
07.15
07.30
07.45
08.00
08.15
08.30
08.45
09.00
09.15
09.30
09.45
10.00
10.15
10.30
10.45
11.00
11.15
11.30
11.45
12.00
12.15
12.30
12.45
13.00
(W/m2)
210
390
320
510
580
530
610
640
330
840
860
830
780
800
850
590
690
240
120
70
40
120
150
170
180
Cerah
Cerah
Berawan
Cerah
Cerah
Cerah
Cerah
Cerah
Berawan
Cerah
Cerah
Cerah
Cerah
Cerah
Cerah
Cerah
Cerah
Mendung
Mendung
Mendung
Mendung
Mendung
Mendung
Mendung
Mendung
(C)
28
29
31
30,5
33
35
33
32
35
37
39
37
37
36
39
38
37
36
33
32
31,5
32
32,5
32
33
(C)
29
32
32
32,5
35
36
33
34
36
39
41
41
41
39
43
41
40
39
35
34
33
34
34,5
34
34
92
79
93
85
86
93
100
85
93
86
86
74
74
80
74
80
80
80
86
85
92
85
85
85
92
Voltage
Daya
19,6
19,9
20,2
20,1
19,9
7,84
11,94
14,14
14,07
9,95
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
08.30
08.45
09.00
09.15
09.30
09.45
10.00
10.15
10.30
10.45
11.00
11.15
11.30
11.45
12.00
12.15
12.30
12.45
13.00
0,4
0,4
0,3
0,2
0,1
0,19
0,1
0,1
0,03
0,01
0,02
0,01
0,01
0,03
0,05
0,08
0,08
0,08
0,07
20,1
20
20,1
20
19,9
20,2
19,9
20
19,8
19,41
20,1
19,8
19,4
18,8
19,2
19,5
19,2
19,7
19,4
8,04
8
6,03
4
19,9
3,838
1,99
2
0,594
0,1941
0,402
0,198
0,194
0,564
0,96
1,56
1,536
1,576
1,358
Perhitungan:
1
Coss =
= (-0,03)-(0,0065)
= -0,0365
s
= cos-1 (-0,0365)
= 87,91
s
= 90 - z
= 90 - 79,05
= 10,95
Cos z = Cos s x Sin x Sin x Sin s + Cos s x Cos x Sin x Cos s + Sin s
x Cos
= Cos (10,95) Sin (20,64) Sin (45) Sin (87,91) + Cos (10,95) Cos (20,64)
Sin (45) Cos (87,91) + Sin (10,95) Cos (45)
= (0,98 x -0,05 x 0,71 x 0,99) + (0,98 x 0,94 x 0,71 x (0,04) + (0,19 x
0,71)
= -0,043 + (0,026) + 0,135
= 0,127
= cos-1 x 0,127 = 82,70
HUBUNGAN ANTARA
INTENSITAS DAN DAYA
Daya (watt) 10
5
0
0
500
1000
Intensitas (W/m^2)
B. Pembahasan
Energi surya merupakan sumber energi yang tak habishabisnya berpotensi memenuhi sebagian besar energi masa
depan dengan konsekuensi minimal yang merugikan lingkungan.
Ini mengindikasi bahwa
energi surya
teknologi
energi
surya
termal
dan
energi
surya
Pengembangan
energi
surya
fotovoltaik
di
Indonesia
penerapannya
di
Indonesia.
Kendala
lainnya
adaah
masyarakat
mengenai
menyebabkan
kinerja
sel
pemeliharaan
surya
tidak
sel
optimal
surya
juga
dan
sering
berada
pada
daerah
katulistiwa,
maka
wilayah
12
jam
dalam
sehari.
Data
Ditjen
Listrik
dan
0,88 MW dari potensi yang tersedia 1,2 x 109 MW. (Djoko adi dkk,
2009)
Pemanfaatan energi surya dibidang pertanian diantaranya
untuk kegiatan pasca panen yaitu pengeringan hasil pertanian.
Proses
pengeringan
produk-produk
hasil
pertanian
dan
akan
berlangsung
mengakibatkan
tidak
optimal.
proses
Ditambah
pengeringan
lagi
alami
ketiadaan
alat
itu
produk-produk
pertanian
dan
perkebunan
bisa
kebutuhan
akan
energi
pun
juga
tidak
akan
energi
Selain
tidak
dapat
diandalkan,
energi
matahari
juga
energi
matahari
masih
belum
digunakan
atau
besar
untuk
mengembangkan
energi
surya
serta
400
200
0
0
10 20 30
Waktu
Daya (watt) 10
5
0
0
Dapat ditarik
puhak praktikan maupun pihak asisiten yaitu masalah alat dan keterlambatan.
Untuk acara selanjutnya semoga bisa berjalan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Alfatah, Arif dan Lestari, Muji. 2009. Bahas Tuntas 1001 Soal Fisika SMP.
Yogyakarta. Pustaka Widyatama