Bab 4 Permasalahan Dan Isu Pembangunan-RA PDF
Bab 4 Permasalahan Dan Isu Pembangunan-RA PDF
Permasalahan yang terdapat pada bidang sarana dan prasaran wilayah di Kabupaten
seperti:
IV-1
a. jalan rusak (43 persen dari total panjang jalan dalam keadaan kritis (rusak
parah) dan 4,41 persen rusak;
b. terdapat beberapa wilayah yang belum terkoneksi oleh jembatan;
c. akses jalan produksi pertanian yang belum tersedia dengan baik, sehingga
mengakibatkan tingginya ongkos angkut hasil pertanian.
5. Moda transportasi, seperti angkutan pedesaan belum menjangkau semua wilayah.
4.1.2. Bidang Wilayah dan Tata Ruang
Permasalahan yang terdapat pada bidang penataan ruang wilayah di Kabupaten
IV-2
dengan kecenderungan yang terus meningkat selama kurun waktu lima tahun
terakhir (2010-2014). Semakin muda usia perkawinan pertama maka semakin
tinggi resiko yang dihadapi selama masa kehamilan/melahirkan, baik
keselamatan bagi ibu maupun anaknya, hal ini dikarenakan belum matangnya
rahim wanita muda untuk proses berkembangnya janin, dan belum siapnya
mental menghadapi masa kehamilan/melahirkan. Selain itu tingginya angka
pernikan dini juga berpengaruh terhadap tingginya angka rata-rata anak lahir
hidup di Kabupaten Lampung Selatan.
pelayanan kesehatan;
b. kurang pelayanan pengobatan gratis;
IV-3
tahun ke atas yang buta huruf terbesar ke dua setelah Kabupaten Mesuji (4,85
persen) dan berada diatas angka Provinsi Lampung (3,12 persen). Pada tahun
2014 terdapat 4,71 persen penduduk berumur 10 tahun ke atas di Kabupaten
Lampung Selatan yang buta huruf.
2. Masih rendahnya daya serap sistem pendidikan dan partisipasi penduduk dalam
pendidikan. Angka partisipasi sekolah (APS) penduduk usia 16-18 tahun masih
rendah, yaitu hanya sebesar 67 persen. Hal itu berarti hanya 67 persen penduduk
usia 16-18 tahun yang dapat terserap oleh sistem pendidikan, khususnya
pendidikan menengah di Kabupaten Lampung Selatan. Kondisi tersebut
terkonfirmasi oleh masih rendahnya Angka partisipasi kasar (APK) jenjang
pendidikan SMA di Kabupaten Lampung Selatan, yaitu sebesar 67,97 persen
serta masih rendahnya Angka partisipasi murni (APM) jenjang pendidikan SMA
di Kabupaten Lampung Selatan, yaitu sebesar 57 persen. Masih rendahnya daya
serap sistem pendidikan dan partisipasi penduduk dalam pendidikan tersebut
dapat dipengaruhi oleh semakin besarnya jumlah penduduk usia sekolah yang
tidak diimbangi dengan ditambahnya infrastruktur sekolah serta peningkatan
akses masuk sekolah.
3. Beberapa pernasalahan bidang pendidikan lainnya berdasarkan persepsi
masyarakat yang dihimpun dari jaring aspirasi melalui FGD kecamatan antara
lain:
IV-4
IV-5
Permasalahan yang terdapat pada bidang ekonomi khususnya yang terkait dengan
UMKM dan Koperasi di Kabupaten Lampung Selatan antara lain:
1. Rendahnya aksesbilitas permodalan dan perbankan; dan
2. Rendahnya penguasaan teknologi oleh sektor UMKM dan Koperasi.
C. Industri
Permasalahan yang terdapat pada bidang Industri di Kabupaten Lampung Selatan
antara lain:
1. Pendistribusian hasil industri petranian cenderaung sulit.
2. Sulitnya mendapat bahan subsidi, contohnya pupuk.
D. Pariwisata
Permasalahan yang terdapat pada bidang pariwisata di Kabupaten Lampung Selatan
antara lain:
1. Sarana dan prasarana pada obyek wisata kurang mendapat perawatan;
2. Infastruktur, khususnya jalan menuju obyek wisata yang rusak.
E. Ekonomi Kreatif
Permasalahan yang terdapat pada bidang ekonomi kreatif di Kabupaten Lampung
Selatan antara lain:
1. Kurangnya keterampilan/kreativitas masyarakat di Kabupaten Lampung Selatan;
IV-6
IV-7
IV-8
menjadi 75 persen, dan jalan kabupaten/kota menjadi 65 persen. Pada saat yang
bersamaan dilaksanakan peningkatan kapasitas jalan melalui pembangunan jalan
IV-9
tentu saja akan menerima dampak dari pelaksanaan agenda pembangunan nasional
2031.
IV-10
Bonus demografi tidak diperoleh secara otomatis, tetapi harus diupayakan dan diraih
dengan arah kebijakan yang tepat. Apabila tidak didukung dengan kebijakan yang
tepat, bonus demografi tidak akan dapat diraih, bahkan dapat menimbulkan berbagai
dampak yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, kebijakan sumber daya manusia,
kependudukan, kesehatan, pendidikan, ekonomi dan ketenagakerjaan, infrastruktur
dan sumber daya alam serta politik hukum dan keamanan harus diarahkan dengan
tepat untuk meraih bonus demografi.
4.2.4. Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Kualitas tata kelola pemerintahan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang
optimal untuk mendukung keberhasilan pembangunan dan peningkatan daya saing
daerah. Dalam kaitan ini tantangan utamanya adalah meningkatkan integritas,
akuntabilitas, transparansi, efektifitas, dan efisiensi birokrasi dalam penyelenggaraan
pemerin-tahan, pembangunan, dan pelayanan publik.
4.2.5. Ketersediaan Infrastruktur Daerah untuk Mendukung Pembangunan
Daerah
Keterbatasan ketersediaan infrastruktur merupakan hambatan utama dalam
pemanfaatan potensi daerah dan pemanfaatan peluang dalam peningkatan investasi
Australia.
IV-11
IV-12
Daerah (RPJMD) lebih detail selanjutnya diatur dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis Dalam Penyusunan Atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah.
Oleh karena itu, dalam rangka Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lampung Selatan 2016 2021 ini, juga
akan dilakukan Kajian Lingkungan Hidup Strategis terhadap RPJMD yang disusun
tersebut.
Pelaksanaan KLHS RPJMD Kabupaten Lampung Selatan 2016 2021 terutama
dilakukan pada kebijakan dan program-program yang bersifat strategis dan
merupakan prioritas dari rencana pembangunan yang disusun, diantaranya:
1. Misi 1
IV-13
2. Misi 3
Sentra
IV-14