Hakikat Nasional
Hakikat Nasional
PENDAHULUAN
Identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang
secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lain.Berdasarkan pengertian ini
maka setiap bangsa didunia ini akan memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan
keunikan,sifat,ciri-ciri serta karakter dari bangsa tersebut. Identitas-identitas yang disepakati dan
diterima oleh bangsa menjadi identitas nasional bangsa. Berdasarkan hakikat pengertian identitas
nasional yang telah di jelaskan di atas maka identitas nasional suatu bangsa tidak dapat di pisahkan
dengan jati diri suatu bangsa ataulebih populer disebut dengan kepribadian suatu bangsa.
Bangsa pada hakikatnya adalah sekelompok besar manusia yang mempunyai persamaan nasib
dalam proses sejarahnya,sehingga mempunyai persamaan watak atau karakter yang kuat untuk bersatu
dan hidup bersama serta mendiami suatu wilayah tertentu sebagai suatu kesatuan nasional
B.PEMBAHASAN
1. Hakikat bangsa
1.1 Bangsa dalam Arti Sosiologis Antropologis
Bangsa dalam arti sosiologis antropologis adalah persekutuan hidup masyarakat yang berdiri
sendiri yang masing-masing anggota persekutuan hidup tersebut merasa satu kesatuan ras, bahasa,
agama dan adat istiadat.
1.2 Bangsa dalam Arti Politis
Bangsa dalam arti politis adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan mereka
tunduk pada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi ke luar dan ke dalam(diikat oleh
kekuasaan politik, yaitu negara).
1.3 Cultural Unity dan Political Unity
Cultural unity adalah bangsa dalam pengertian antropologi/sosiologi. Terjadi karena suatu
masyarakat itu merupakan satu persekutuan hidup yang berdiri sendiri yang masing-masing anggota
persekutuan hidup tersebut merasa satu kesatuan ras, bahasa, agama dan adat istiadat.
Political Unity adalah bangsa dalam pengertian politik negara. Anggota sebuah Political Unity
mungkin berbeda corak dan latar belakang kebudayaannya, tetapi mereka menjadi satu bangsa dalam
pengertian politik.
Model Ortodoks
Yaitu, bermula dari adanya suatu bangsa terlebih dahulu, untuk kemudian bangsa ini
membentuk satu negara tersendiri. Contoh, bangsa Yahudi yang berupaya mendirikan
2. IDENTITAS NASIONAL
Secara etimologis, identitas nasional berasal dari kata identitas dan nasional. Kata
identitas berasal dari bahasa inggris identityyang memiliki pengertian harfiah; cirri, tanda atau jati diri
yang melekat pada seseorang, kelompok atau sesuatu sehingga membedakan dengan yang lain.
Dengan demikian, identitas bearti ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri yang dimiliki seseorang,
kelompok , masyarakat bahkan suatu bangsa sehingga dengan identitas itu bisa membedakannya
dengan yang lain. Kata nasional merujuk pada konsep kebangsaan. Nasional merujuk pada
kelompok-kelompok persekutuan hidup manusia yang lebih besar dari sekedar pengelompokan
berdasarkan ras, agama, budaya, bahasa dan sebagainya. Oleh karena itu, identitas nasional lebih
merujuk pada identitas bangsa dalam pengertian politik (political Unity).
2.1 Faktor Penbentukan Identitas Bersama
Primordial
Faktor-faktor Primodial ini meliputi: ikatan kekerabatan (darah dan keluarga),
kesamaan suku bangsa, daerah asal (homeland), bangsa dan adat istiadat.
Sakral
Faktor sacral dapat berupa kesamaan agama yang dipeluk masyarakat atau ideology
doktriner yang diakui oleh masyarakat yang bersangkutan. Agama dan ideology
melahirkan tekad dan tujuan yang sama antar anggota masyarakat itu.
Perkembangan Ekonomi
Perkembangan ekonomi akan melahirkan spesialisasi pekerjaan dan profesi sesuai
Political unity merujuk pada bangsa dalam pengertian politik yaitu bangsa negara. Kesamaan
primordial dapat saja menciptakan bangsa tersebut untuk bernegara. Negara yang terbentuk berasal
dari satu bangsa dengan identittas primordial yang sama.
3. HAKIKAT NEGARA
3.1 Arti Negara
Rakyat
Adalah Orang yang bertempat tinggal diwilayah itu, tunduk pada kekuasaan negara
dan mendukung negara yang bersangkutan.
Wilayah
Yaitu, daerah kekuasaan negara serta menjadi tempat tinggal bagi rakyar negara.
Pemerintahan yang berdaulat
Yaitu adanya penyelenggaraan negara yang memiliki kekuasaan menyelenggaran
pemerintahan di neagara tersebut
3.3 Teori Terjadinya Negara
a. Proses terjadinya Negara secara Teoretis
Tuhan.
Teori Perjanjian
Menurut teori perjanjian negara terjadi sebagai hasil perjanjian antar manusia atau
individu.
b. Proses terjadinya negara di Zaman Modern
a. Penaklukan
adalah suatu penggabungan dua atau lebih negara menjadi negara baru.
b. Pemecahan
adalah terbentuknya negara-negara baru akibat terpencahnya negara lama sehingga
negara sebelumnya menjadi tiada ada lagi.
c. Pemisahan diri
adalah memisahnya suatu bagian wilayah negara kemudian terbentuk negara baru.
d. Perjuangan
merupakan hasil dari rakyat suatu wilayah yang umumnya dijajah negara lain
kemudian memerdekakan diri.
e. Penyerahan/pemberian
adalah pemberian kemerdekaan kepada suatu koloni oleh negara lain yang umumnya
adalah bekas jajahannya.
f. Pendudukan terjadi terhadap wilayah yang ada penduduknya, tetapi tidak
berpemerintahan
3.4 Fungsi dan Tujuan Negara
Dibawah ini adalah fungsi negara menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:
John Locke
1. Fungsi Legislatif, untuk membuat peraturan;
2. Fungsi Eksekutif, untuk melaksanakan peraturan;
3. Fungsi Federatif, untuk mengurusi urusan luar negeri dan urusan
perangan dan damai.
Montesquieu (Trias Politika)
1. Fungsi Legislatif, untuk membuat undang-undang;
2. Fungsi Eksekutif, untuk melaksanakan undang-undang;
3. Fungsi Federatif, untuk mengawasi agar semua peraturan ditaati (fungsi
mengadili).
Van Vollen Hoven(Catur Praja)
1. Regeling, membuat peraturan;
2. Bestuur, menyelenggarakan pemerintahan;
3. Recthspraak, fungsi mengadili;
4. Politie, fungsi ketertiban dan keamanan.
Goodnow (Dwipraja)
ialah
memungkinkan
rakyatnya
berkembang
serta
d. Negara Indonesia perlu menyusun alat-alat kelengkapan negara yang meliputi tujuan
negara, bentuk negara, system pemerintahan negara, UUD negara dan dasar negara.
4.3 Cita-cita, Tujuan dan Visi Negara Indonesia
a. Cita-cita Negara Indonesia (Alinea II Pembukaan UUD 1945)
Mewujudka masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945, yaitu negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur.
b. Tujuan Negara Indonesia (Alinea IV Pembukaan UUD 1945)
Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesi
Memajukan kesejahteraan umum
Mencerdaskan kehidupan bangsa
Ikut melaksanakan ketertibang dunia yang berdasarkan kemerdekan,
perdamaian abadi dan keadilan social.
c. Visi Pembangunan Nasional Tahun 2004-2009 (Rencana Pembanguan Jangka
Panjang (RPJM) )
1. Terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang aman, bersatu,
rukun dan damai
2. Terwujudnya masyarakat, bangsa dan negara yang menjunjung tinggi hukum,
kesetaraan dan HAM
3. Terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan kesempatan kerja dan
penghidupan yang layak serta memberikan pondasi yang kokoh bagi
pembangunan yang berkelanjutan.
Warna merah berarti berani dan putih berarti suci. Lambang merah putih sudah
dikenal pada masa kerajaan di Indonesia yang kemudian diangkat sebagai bendera negara.
Bendera warna merah putih dikibarkan pertama kalinya pada tanggal 17 Agustus 1945,
namun telah ditunjukan pada peristiwa Sumpah Pemuda.
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan yang pada tanggal 28 Oktober 1928
dinyanyikan untuk pertama kali sebagai lagu kebangsaan negara.
4. Lambang negara yaitu Garuda Pancasila
Garuda adalah burung khas Indonesia yang dijadikan lambing negara.
5. Semboyan negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Menunjukan
kenyataan bangsa bangsa kita heterogen, namun tetap berkeinginan untuk menjadi satu
bangsa yaitu Bangsa Indonesia.
6. Dasar filsafah negara yaitu Pancasila
Berisi lima nilai dasar yang dijadikan sebagai dasar filsafat dan ideology dari negara
Indonesia. Pancasila merupakan identitas nasional yang berkedudukan sebagai dasar negara
dan ideology nasional Indonesia.
7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
Merupakan hukum dasar tertulis yang menduduki tingkatan tertinggi dalam tata
urutan perundangan dan dijadikan sebagai pedoman penyelenggaraan bernegara.
8. Bentuk Negara Indonesia
Bentuk NKRI yang berkedaulatan rakyat. Bentuk negara adalah kesatuan, sedangkan
bentuk pemerintahan adalah Republik. Sistem politik yang digunakan adalah system
demokrasi (Kedaulatan Rakyat)
9. Konsepsi Wawasan Nusantara
Sebagai cara pandang bangsa Indonesia mengenaidiri dan lingkungannya yang serba
beragam dan memiliki nilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa,
serta kesatuan wilayah dalam peyelenggaraan kehidupan masyarakat, berbangsa dan
bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
Suku Bangsa
Suku bangsa adalah kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan sosial lain
berdasarkan akan identitas perbedaan kebudayaan, khususnya bahasa. Dengan demikian
pembahasan tentang suku bangsa tidak lepas dari kebudayaan dan bahasanya sebagai unsurunsur pembentuk identitas nasional. Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa atau
kelompok etnis yang bertempat tinggal di berbagai pulau besar maupun kecil. Berbagai suku
bangsa ini disatukan atau dimanunggalkan dengan bhinneka tunggal ika, keanekaragaman
suku, agama, bahasa, dan berbagai aspek kebudayaanyang lain di Indonesia, akan tetapi tetap
bersatu di dalam wadah keindonesiaan.
b.
Agama
Bangsa Indonesia sejak dulu sampai sekarang termasuk bangsa yang beragama, baik agama
Hindu, Budha, Islam, Katholik, Kristen, dan Kong Hu Cu. Diantara keenam agama tersebut,
agama islam merupakan agama yang dianut oleh mayoritas bangsa Indonesia.
c.
Kebudayaan
Bahasa
Bahasa adalah sistem lambang yang bersifat sewenang-wenang dibentuk atas unsur-unsur
bunyi ucapan manusia dan digunakan sebagai sarana komunikasi untuk melahirkan perasaan
dan pikiran. Di Indonesia banyak terdapat berbagai ragam bahasa daerah sebagai sarana
interaksi antarmanusia yang mewakili banyaknya suku bangsa atau etnis. Negara
menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.
C. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa Negara Indonesia adalah negara yang
proses pembentukkan bangsa-negara menggunakan proses Metode Mutakhir, dimana berawal dari
adanya negara terlebih dahulu yang terbentuk melalui proses tersendiri, sedangkan penduduk negara
merupakan sekumpulan suku, bangsa dan ras. Tumbuh dan disepakatinya beberapa identitas nasional
Indonesia sesungguhnya telah diawali dengan adanya kesadaran politik bangsa Indonesia sebelum
bernegara. Kesadaran politik itu adalah tumbuhnya semangat nasionalisme ( semangat kebangsaan)
sebagai gerakan menentang penjajah dan mewujudkan negara-negara Indonesia lain nya. Dengan
demikian, nasionalisme tumbuh kuat dalam diri bangsa Indonesia turut mempermudah terbentuknnya
identitas nasional Indonesia.