Oleh :
Anggia Rose S.
(101810301004)
Fani Atrica S.
(101810301007)
Agita Raka P.
(101810301013)
Luluk Masnia
(101810301032)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2012
I.
Tujuan:
- Mengisolasienzim poligalakturonase padabuah tomat matang
- Mengkarakterisasienzim poligalakturonase padabuah tomat matang
Enzim ini mempunyai sisi aktif berupa asam amino Aspartat, Histidin, Glutamat,
Lisin, Arginin, dan Treonin.
O
O
O
H2N
H2N
H2N
CH
CH
OH
CH
OH
CH2
CH2
CH2
C
CH2
O
OH
Asam Aspartat
N
NH
Histidin
OH
Asam Glutamat
OH
O
H2N
O
H2N
CH
CH
OH
CH2
OH
CH2
CH2
CH2
CH2
CH2
NH
CH2
NH2
NH2
Lisin
Arginin
O
H2N
NH
CH
CH
OH
OH
CH3
Treonin
Sisi katalitik dari enzim poligalakturonase adalah asam amino Histidin dan
Asam Aspartat. Enzim Poligalakturonase melibatkan 2 Asam Aspartat pada sisi
katalitiknya dimana satu bertindak sebagai donor proton sedangkan satunya
tersedia sebagai nukleofil. Menurut hasil analisi kristalografi X-ray pada sisi
katalitik enzim PG, asam amino histidin bertindak sebagai donor proton dalam
reaksi pemutusan ikatan glikosida.
Terjadi transfer proton dari asam amino Histidin223 ke ikatan glikosida diikuti
transfer elektron dari gugus karboksilat Asam Aspartat201.
Sisi katalitik lainya yaitu residu asam Aspartat 202 memposisikan molekul air
untuk melakukan serangan nukleofil. Serangan tersebut menghasilkan produk
kedua dan pemulihan sisi aktif dari enzim.
Enzim poligalakturonase terdapat di daging buah tomat matang tepatnya di
dalam sel. Berdasarkan letak enzim, enzim poligalakturonase termasuk kelompok
endo. Enzim poligalakturonase diproduksi mulai dari proses pematangan buah
tomat. Enzim poligalakturonase berfungsi mengkatalis proses perusakan dinding
sel dengan cara memutuskan ikatan glikosida dari polisakarida penyusun dinding
sel.
Protein katalitik poligalakturonase diproduksi selama pematangan buah
tomat (Bird et al, 1988). Enzim poligalakturonase aktif pada saat proses
pematangan (Dellapenna et al, 1989). Meskipun hanya satu jenis polipeptida
enzim poligalakturonase yang dihasilkan, dua isoenzim poligalakturonase
sebagian besar diekstrak dari dinding sel buat tomat matang. Enzim
poligalakturonase 1 dan 2 mampu mendegradasi dinding sel pektin secara in vitro
( Pressey and Avants, 1973; Tucker et al., 1980). Enzim poligalakturonase stabil
pada pH 4,5 5,6 dengan pH optimum 5,5. Suhu optimum dari enzim ini adalah
42 oC.
Enzim poligalakturonase terlibat pada proses pelunakan di beberapa buah
seperti tomat, persik, pear, alpukat dan mangga. Enzim ini termasuk dalam enzim
hidrolase. Enzim ini terdiri dari dua enzim yakni ekso poligalakturonase (ekso
PG) dan endo poligalakturonase (endo PG) (Ghazahl, HM and Leong,CK (1987)
FoodChem 24147).
Bahan yang akan digunakan untuk praktikum adalah buah tomat yang
tingkat kematangannya sempurna. Hal ini dicirikan dengan warna buah tomat
agak kemerah-merahan dan teksturnya tidak terlalu lunak. Oleh karena itu perlu
dilakukan persiapan penyediaan bahan.
III.
Metodologi Percobaan
3.1 Alat
3.2 Bahan
Neraca Analitik
Blender
Pisau
Labu Ukur 100 mL
Gelas Ukur 100 mL
Beaker Glass 150 mL
Sentrifuge
Tabung Sentrifuge
Pipet Mohr 10 mL
Pipet Tetes
Erlenmeyer 150 mL
Termometer
pH meter
Penangas
Botol Semprot
Batang Pengaduk
Spatula
Oven
Stopwatch
Spektrofotometer UV-Vis1 unit
Komputer
1 buah
2 buah
4 buah
10 buah
2 buah
3 buah
2 buah
1 buah
1 unit
percobaan
yang
dilakukan
pada
praktikum
enzim
b. Pengenceran HCl
-
c. Pembuatan Buffer
-
2. Ekstraksi pektin
Bahan hasil pengovenan diberi aquades hingga menjadi encer
dengan diaduk.
Ditambahkan larutan HCl 1% hingga pH menjadi 1,5.
Dipanaskan sampai 70-80 oC sambil diaduk selama 1 jam.
Disaring untuk memisahkan filtratnya. Filtrat tersebut adalah
filtrat pektin.
Dipanaskan filtrat pektin pada suhu 95-97 oC sambil diaduk
hingga volumenya menjadi setengah volume semula. Hasilnya
e. PengujianEnzim
1. Dasar pengujian E + S
ES
Enzim yang akan diuji adalah enzim poligalakturonase dengan
substrat. Grafik enzim tanpa subtrat akan diperoleh titik yang tinggi,
setelah ditambahkan substrat maka absorbansi akan menurun karena
enzim akan berikatan membentuk kompleks ES. Pada keadaan
tertentu grafik absorbansi akan kembali meningkat karena lepasnya
kompleks ES. Peningkatan absorbansi tidak akan sama seperti awal
pengukuran, hal ini dimungkinkan masih ada ikatan antara enzim
dengan substrat.
2. Persiapan pengujianenzim
- Mengencerkan pellet 1 dan 2 yang telah diperoleh sebanyak
larutan sampel enzim yang dibutuhkan.
- pH
i. pH : < pH 4, larutan enzim 2 mL
0,5 mL
Diletakkan dalam spektrometri
Diukur absorbansinya setiap 3 detiak hingga absorbansi konstan
Dihidupkan stopwatch ketika substrat dimasukkan dan dijalankan
kembali program.
Dihentikan stopwatch dan program ketika diperoleh grafik
dan pH
Kemudian diukur kembali absorbansinya hingga konstan
Diperoleh perbedaan absorbansi pada enzim tanpa substrat dan
enzim dengan substrat
SOP Spektrometri
Adapun prosedur yang dapat dijalani dalam pemakaian Spektrofotometer UVVisible antara lain:
1. Hubungi Teknisi untuk minta ijin pemakaian Spektrofotometer UV-Visible
2. Mengisi buku penggunaan Spektrofotometer Uv-Visible
3. Membaca prosedur penggunaan
4. Siapkan kuvet 1,5 ml
5. Masukkan sampel ke dalam kuvet dengan menggunakan pipet
6. Dalam kuvet tersebut terlihat dua buah sisi yang berbentuk gerigi,
sedangkan dua sisi yang lain tumpul
7. Ketika ingin membawa kuvet, pegang pada sisi yang bergerigi
kalibrasi
spektrofotometer
dengan
menggunakan
larutan
V.
Cara membuktikan:
Supernatan
Pelet
Pelet 1
Ditambahkan Amonium Sulfat 28%
DisentrifuseDicuci dengan menambahkan larutan buffer Tris-HCl
Uji Spektrometri
Pelet 2
Supernatan 2
NB :
Variasi pH
IV.
A
0,946
0,933
9
12
15
18
21
24
27
30
33
36
39
42
45
48
t (s)
t (s)
t (s)
t (s)
51
0,903
99
0,884
147
0,884
195
54
0,901
102
0,881
150
57
0,896
105
0,895
153
60
0,900
108
0,890
156
63
0,895
111
0,885
159
66
0,900
114
0,874
162
69
0,896
117
0,877
165
72
0,883
120
0,879
168
75
0,891
123
0,879
171
78
0,888
126
0,880
174
81
0,890
129
0,883
177
84
0,887
132
0,881
180
87
0,884
135
0,880
183
90
0,885
138
0,880
186
93
0,887
141
0,884
189
96
0,888
144
0,885
192
0,918
0,899
0,895
0,900
0,894
0,897
0,891
0,897
0,912
0,920
0,927
0,921
0,911
0,905
0,883
0,884
0,886
0,900
0,904
0,899
0,893
0,891
0,888
0,890
0,900
0,912
0,891
0,876
0,877
198
201
204
207
210
213
216
219
222
225
228
231
234
237
240
A
0,87
1
0,88
8
0,88
8
0,88
8
0,88
8
0,88
8
0,88
8
0,88
8
0,88
8
0,88
8
0,88
8
0,88
8
0,88
8
0,88
8
0,88
8
0,87
1
243
246
249
252
255
258
261
264
267
270
273
276
279
282
0,77
0,779
0,785
0,783
0,785
0,783
0,779
0,779
0,78
0,785
0,786
0,785
0,784
0,768
291
294
297
300
303
306
309
312
315
318
321
324
327
330
0,774
0,779
0,78
0,776
0,785
0,783
0,779
0,782
0,778
0,769
0,769
0,761
0,753
0,752
339
342
345
348
351
354
357
360
363
366
369
372
375
378
0,764
0,762
0,771
0,78
0,78
0,776
0,769
0,773
0,774
0,77
0,765
0,771
0,77
0,763
387
390
393
396
399
402
405
408
411
414
417
420
423
425
0,793
0,796
0,804
0,81
0,81
0,819
0,815
0,8
0,773
0,768
0,765
0,757
0,751
0,749
435
438
441
444
447
450
453
456
459
462
465
468
471
474
0,74
9
0,74
9
0,74
9
0,74
9
0,74
9
0,74
9
0,74
9
0,74
9
0,74
9
0,74
9
0,74
9
0,74
9
0,74
9
0,74
9
36
0,827
72
0,824
108
0,824
A
0,635
0,638
0,640
0,642
0,640
0,638
0,643
0,652
0,641
0,636
0,638
0,638
0,639
0,639
t (s)
153
156
159
162
165
168
171
174
177
180
183
186
189
192
A
0,641
0,641
0,638
0,641
0,643
0,640
0,632
0,640
0,642
0,647
0,640
0,648
0,641
0,647
t (s)
195
198
201
204
207
210
213
216
219
222
225
228
231
234
A
0,647
0,647
0,646
0,640
0,638
0,641
0,639
0,638
0,641
0,648
0,653
t (s)
237
240
243
246
249
252
255
258
261
264
267
0,654
0,646
0,642
A
0,642
0,642
0,642
0,642
0,642
0,642
0,642
0,642
0,642
0,642
0,642
A
0,825
0,822
0,833
0,830
0,826
0,833
0,830
0,837
0,839
0,833
0,818
t (s)
48
51
54
57
60
63
66
69
72
75
78
A
0,832
0,831
0,829
0,829
0,819
0,815
0,820
0,821
0,822
0,822
0,820
t (s)
93
96
102
105
108
111
114
117
120
123
126
A
0,810
0,806
0,793
0,791
0,796
0,792
0,793
0,793
0,793
0,795
0,797
t (s)
141
144
147
150
156
159
162
165
168
171
174
A
0,794
0,792
0,791
0,791
0,791
0,791
0,791
0,791
0,791
0,791
0,791
36
39
42
45
0,815
0,820
0,829
0,834
81
84
87
90
0,818
0,814
0,817
0,819
129
132
135
138
0,798
0,800
0,803
0,801
177
180
183
186
0,791
0,791
0,791
0,791
A
0,672
0,686
0,688
0,692
0,714
0,702
0,688
0,684
0,679
0,682
0,685
0,681
0,678
0,675
0,679
0,687
0,692
t (s)
240
243
246
249
252
255
258
261
264
267
270
273
276
279
282
285
288
A
0,697
0,695
0,692
0,688
0,696
0,698
0,705
0,704
0,700
0,704
0,700
0,694
0,700
0,704
0,704
0,709
0,710
t (s)
291
294
297
300
303
306
309
312
315
318
321
324
327
330
333
336
339
A
0,700
0,689
0,692
0,696
0,701
0,701
0,696
0,700
0,703
0,694
0,689
0,695
0,699
0,697
0,698
t (s)
342
345
348
351
354
357
360
363
366
369
372
342
345
348
351
0,697
0,695
A
0,498
0,497
0,497
0,497
0,497
0,497
0,497
0,497
0,496
0,496
0,496
0,497
0,496
t (s)
45
48
51
54
57
60
63
66
69
72
75
78
81
A
0,497
0,497
0,497
0,498
0,498
0,498
0,498
0,498
0,498
0,498
0,498
0,498
0,498
A
0,698
0,700
0,704
0,704
0,704
0,704
0,704
0,704
0,704
0,704
0,704
0,704
0,704
0,704
0,704
42
0,497
A
0,373
0,373
0,372
0,372
0,372
0,371
0,371
0,372
0,372
0,372
0,372
0,372
0,372
t (s)
123
126
129
132
135
138
141
144
147
150
153
156
159
A
0,372
0,372
0,372
0,373
0,373
0,373
0,373
0,373
0,373
0,373
0,373
0,373
A
0,416
0,414
0,412
0,412
0,412
0,412
0,412
0,412
0,412
0,413
0,412
0,414
0,415
t (s)
51
54
57
60
63
66
69
72
75
78
81
84
87
A
0,415
0,414
0,413
0,413
0,413
0,412
0,413
0,413
0,413
0,413
0,413
0,413
0,413
t (s)
99
102
105
108
111
114
117
120
123
126
129
132
135
A
0,413
0,413
0,413
0,413
0,413
0,413
0,413
0,414
0,413
0,413
0,413
0,414
0,414
t (s)
147
150
153
156
159
162
165
168
171
174
177
180
183
A
0,414
0,414
0,414
0,414
0,414
0,414
0,414
0,414
0,414
0,415
0,415
0,415
0,415
t (s)
195
198
201
204
207
210
213
216
219
222
225
228
231
A
0,416
0,416
0,416
0,416
0,416
0,416
0,416
0,416
0,416
0,416
0,416
0,416
0,416
42
45
48
0,415
0,415
0,415
90
93
96
0,413
0,413
0,413
138
141
144
0,414
0,414
0,414
186
189
192
0,415
0,416
0,416
234
0,416
A
0,281
0,281
0,281
0,281
0,281
0,281
0,281
0,281
0,281
0,281
t (s)
267
270
273
276
279
282
285
288
291
294
A
0,281
0,281
0,281
0,281
0,281
0,281
0,28
0,28
0,28
0,28
t (s)
294
297
300
303
306
309
312
315
318
321
A
0,28
0,28
0,28
0,28
0,279
0,279
0,279
0,279
0,28
0,28
t (s)
324
327
330
333
336
339
342
345
A
0,991
0,99
0,989
0,988
0,988
0,987
0,986
0,985
0,985
0,986
0,986
0,986
0,986
0,987
t (s)
48
51
54
57
60
63
66
69
72
75
78
81
84
87
A
0,987
0,988
0,987
0,987
0,987
0,987
0,987
0,988
0,989
0,99
0,99
0,99
0,989
0,989
t (s)
93
96
99
102
105
108
111
114
117
120
123
126
129
132
A
0,989
0,989
0,989
0,989
0,989
0,989
0,989
0,989
0,989
0,989
0,989
0,989
0,989
0,989
A
0,28
0,28
0,28
0,28
0,28
0,28
0,28
0,28
45
0,987
90
0,989
135
0,989
A
0,752
0,754
0,755
0,756
0,757
0,757
0,758
0,758
0,758
0,759
0,76
0,761
0,761
0,761
0,762
0,762
0,762
t (s)
186
189
192
195
198
201
204
207
210
213
216
219
222
225
228
231
234
A
0,763
0,764
0,764
0,765
0,766
0,766
0,767
0,768
0,768
0,769
0,769
0,77
0,771
0,772
0,773
0,773
0,773
t (s)
234
237
240
243
246
249
252
255
258
261
264
267
270
234
237
240
243
A
0,774
0,774
0,775
0,775
0,776
0,776
0,776
0,777
0,777
0,777
0,778
0,778
0,778
0,778
0,779
0,779
0,78
t (s)
243
246
249
252
255
258
261
264
267
270
273
276
279
282
285
288
291
A
0,781
0,781
0,782
0,782
0,782
0,782
0,782
0,782
0,782
0,782
0,782
0,782
0,782
0,782
0,782
0,782
0,782
4.2 Pembahasan
Enzim poligalakturonase merupakan enzim yang berperan dalam
pelunakan buah pada proses pematangan. Enzim ini bekerja dengan cara
memutuskan ikatan glikosida pada polipeptida penyusun dinding sel buah. Reaksi
enzim poligalakturonase adalah sebagai berikut :
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Enzim poligalakturonase
H2O
optimal.pH optimal enzim poligalakturonase adalah 5,5. Pada percobaan kali ini
variasi pH yang diberikan yaitu pH 4, 5 dan 6.
Enzim pada pelet 1 diukur absorbansinya,diambil 2 mL dan diletakkan
dalam kuvet. Kemudian ditambahkan buffer Tris-HCl dengan pH 4 sebanyak 0,5
mL ke dalam kuvet. Campuran enzim-pH diukur absorbansinya setiap 3 detik
hingga konstan. Setelah diperoleh absorbansi yang konstan, substrat pektin
ditambahkan ke dalam kuvet sebanyak 0,5 mL. Kemudian campuran enzimsubstrat diukur absorbansinya setiap 3 detik hingga absorbansinya konstan. Proses
ini diulangi untukvariasi pH 5 dan 6 serta untuk pelet 2 dengan variasi pH 4,5,6.
Nilai absorbansi yang diperoleh dari larutan enzim pada pelet 1 dengan
variasi pH dan penambahan substrat akan disajikan dalam bentuk grafik di bawah
ini:
50
kompleks
enzim-subtrat
(ES).
Sedikitnya
kompleks
subtrat
50
100
150
200
250
300
t(waktu)
banyak ion H+yang terikat dan terlepas dari enzim sehingga terjadi
kesetimbangan.
Grafik tersebut juga menunjukkan bahwa nilai absorban konstan saat
penambahan pH 5 lebih cepat didapatkan daripada penambahan pH 4. Dapat
dilihat pada penambahan buffer Tris-HCl pH 4 didapatkan nilai konstan pada
kisaran detik ke 200 sedangkan pada penambahan buffer-Tris HCl pH 5
didapatkan nilai absorbansi konstan pada kisaran detik ke 40. Hal tersebut
dikarenakan pada pH kisaran 5 hingga 5,5 adalah pH optimum dari enzim
Poligalakturonase. Keadaan tersebut mengakibatkan enzim mempunyai aktivitas
yang optimum sehingga elektron pada enzim cepat berinteraksi dan lebih cepat
terbentuk kesetimbangan akhirnya didapatkan nilai absorbansi konstan lebih
cepat.
Hubungan antara absorbansi dengan waktu (sekon) ketika enzim PG pada
pH 5 yang ditambahkan dengan substrat pektin. Detik ke-111 menunjukkan
absorbansi rendah sekitar 0,635. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas enzim PG
tinggi. Karena dengan waktu yang sangat singkat absorbansi yang dihasilkan
rendah. Enzim ini langsung berikatan dengan pektin membentuk kompleks enzimsubstrat
ketika
penambahan
substrat
dilakukan.
Kemudian
absorbansi
50
demikian akan terjadi pola naik turun dari absorbansi seperti yang ditunjukkan
grafik di atas. Lama kelamaan akan terjadi kekonstanan absorbansi enzim yakni
pada detik ke 147 hingga 186 dengan absorbansi sebesar 0,791. Kekonstanan ini
menujukkan bahwa terjadi kesetimbangan antara jumlah ion H+ dengan jumlah
enzim dalam larutan sehingga penyerapan cahaya memiliki besar yang sama.
Selanjutnya larutan enzim tersebut ditambahkan dengan substrat. Grafik
yang semula konstan menjadi berlika-liku lagi. Grafik ketika penambahan susbtrat
terjadi pada detik ke 189 dengan absorbansi sebesar 0,672. Terjadi penurunan
absorbansi, hal ini menunjukkan bahwa aktivitas enzim dalam berinteraksi dengan
susbtrat sangat tinggi. Ikatan enzim dengan susbtrat akan membentuk kompleks
enzim substrat sesuai dengan persamaan di bawah ini:
E + S ES
Kemudian grafik naik cukup drastis berarti hanya sedikit enzim yang berikatan
dengan susbtrat sehingga enzim yang ada dalam larutan sangat banyak dan
menyerap cahaya dalam jumlah besar. Akibatnya absorbansi yang diperoleh cukup
tinggi. Kemudian grafik mengalami penurunan secara perlahan. Penurunan ini
maksudnya enzim berikatan dengan substrat dengan kecepatan yang kurang cepat
dibandingkan yang lain. Kenaikan terjadi kembali yang menandakan bahwa ada
sebagian enzim yang tidak berikatan dengan susbtrat. Karena semakin lama
jumlah substrat berkurang maka absorbansi enzim menuju konstan itu cukup
tinggi meskipun dengan pola naik turun. Grafik konstan menunjukkan telah
terbentuk kesetimbangan antara kompleks ES.
Nilai kecepetan reaksi enzim PG pelet 1 pada pH 6 dapat dihitung mulai
dari daerah grafik yang konstan lebih awal dan akhir. Kecepetan ini dihitung
dengan cara selisih absorban pada daerah tersebut dibagi dengan selisih waktu
yang diperlukan. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh kecepatan reaksi enzim
PG pada pH 4 sebesar 4,39 x 10-4. Kecepatan tersebut digunakan untuk
menghitung besarnya nilai Km yakni 2,69 x 10-4.
Berdasarkan ketiga grafik yang diperoleh, terdapat perbedaan nilai
absorbansi pada enzim yang belum ditambah substrat dan setelah ditambah
subtrat. Absorbansi enzim tanpa substrat lebih tinggi dari pada absorbansi enzim
0.3
0.2
0.1
0
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
t (s)
berulang hingga didapatkan nilai absorbansi yang konstan. Nilai ini didapatkan
karena sudah banyak ion H+ yang terikat dan terlepas dari enzim sehingga terjadi
kesetimbangan antara enzim dengan ion H+ dari larutan buffer. Nilai absorbansi
yang dihasilkan menunjukkan nilai absorbansi yang konstan yaitu berkisar antara
0.496-0.498, hal ini menandakan pada pellet 2 enzim yang diperoleh sudah cukup
murni sehingga reaksi kesetimbangannya terjadi lebih cepat jika dibanding
dengan pellet 1.
Enzim yang telah ditambahkan larutan buffer pH 4 pada detik ke-54 telah
menunjukkan nilai absorbansi yang konstan. Pengaruh penambahan
substrat
mengandung banyak elektron pada sisi aktif yang dapat menyerap cahaya yang
diberikan spektrofotometer sehingga banyak cahaya
yang diserap
dan
yang tetap yaitu 0,373 untuk membentuk produk. Nilai absorbansi yang konstan
menunjukkan seluruh substrat yang ditambahkan telah diubah oleh enzim menjadi
produk. Nilai absorbansi yang dihasilakan menunjukkan nilai absorbansi yang
konstan yaitu berkisar antara 0,371-0,373, hal ini menandakan pada pellet 2 enzim
yang diperoleh sudah cukup murni sehingga reaksi dengan substrat terjadi lebih
cepat jika dibanding dengan pellet 1.
Berdsasarkan grafik di atas, nilai kecepatan reaksi enzim poligalakturonase
dapat ditentukan. Kecepatan reaksi dihitung setelah absorbansi enzim pada
penambahan pH konstan hingga kekonstanan absorbansi setelah penambahan
substrat. Range tersebut berada pada detik ke 81 hingga 135. Kecepatan reaksi
dihitung dengan cara selisih absorbansi dibagi selisih waktu pada range waktu
tersebut. Hasil yang diperoleh yakni kecepatan reaksi enzim pelet 2 pada pH 4
sebesar 5,37 x 10-4 dan nilai Km sebesar setengah dari kecepatan awal sehingga
diperoleh nilai sebesar 11,6 x 10-4.
Berdasarkan grafik diatas, nilai absorbansi dari enzim yang ditambahkan
pH Buffer Tris-HCl lebih tinggi jika dibandingan dengan nilai absorbansi
enzim+pH yang ditambahkan substrat. Hal ini dapat diketahui dari nilai
absorbansi enzim+pH berada pada rentang 0,496-0,498 sedangkan absorbansi
enzim+pH+subtrat berada pada rentang 0,371-0,373. Hal tersebut disebabkan
enzim yang ditambahkan Buffer Tris-HCl tidak terdapat pembentukan kompleks
enzim-subtrat sehingga elektron pada enzim bebas tersebut lebih banyak
menyerap
cahaya
enzim+pH+substrat.
dibandingkan
elektron
enzim
bebas
pada
larutan
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0
50
konstan yaitu berkisar antara 0,412-0,416, hal ini menandakan pada pellet 2 enzim
yang diperoleh sudah cukup murni sehingga reaksi kesetimbangannya terjadi
lebih cepat jika dibanding dengan pellet 1.
Grafik di atas juga menunjukkan nilai absorbansi enzim dengan buffer pH
5 dan substrat pektin. Pada waktu 3 detik, absorbansi enzim menunjukkan angka
0,281. Nilai ini konstan hingga 45 detik. Nilai absorbansi yang konstan
menunjukkan bahwa enzim belum bereaksi dengan substrat, hingga jumlah
elektron enzim bebas yang mengabsorbsi cahaya spektrofotometri masih sama
(konstan). Selanjutnya nilai absorbansi turun menjadi 0,28 pada waktu 51 detik.
Penurunan nilai absorbansi menunjukkan bahwa enzim bebas telah bereaksi
dengan substrat membentuk kompleks enzim substrat dan mengakibatkan jumlah
enzim bebas berkurang. Berkurangnya jumlah enzim bebas berarti mengurangi
jumlah elektron yang akan tereksitasi ketika mengabsorbsi cahaya dari
spektrofotometri. Oleh karena itulah nilai absorbansi enzim berkurang. Nilai
absorbansi konstan hingga waktu 69 detik dan nilai absorbansinya turun menjadi
0,279 pada waktu 75 detik dan berlanjut konstan hingga waktu 81 detik.
Penurunan nilai absorbansi diduga disebabkan oleh kesetimbangan enzim dan
substrat dengan kompleks enzim substrat. Nilai absorbansi kembali ke angka 0,28
pada waktu 87 detik. Nilai ini berlanjut konstan hingga waktu 111 detik. Nilai
absorbansi yang konstan menunjukkan bahwa pada semua enzim telah bereaksi
dengan substrat.
Grafik di atas juga menunjukkan bahwa nilai absorbansi enzim yang
ditambah substrat lebih kecil dibandingkan enzim yang hanya ditambah dengan
buffer pH yang ditunjukkan pada detik ke 237. Pada enzim yang hanya ditambah
dengan pH tidak terdapat pembentukan kompleks substrat enzim, sehingga jumlah
enzim bebas yang mengandung elektron jumlahnya banyak. Banyaknya jumlah
elektron padaenzim bebas menyebabkan jumlah cahaya yang diabsorbsi dari
spektrofotometri menjadi banyak. Sebaliknya pada enzim yang ditambah dengan
substrat, akan terbentuk kompleks enzim-substrat yang mengakibatkan jumlah
absorbansi cahaya berkurang. Berdasarkan grafik di atas, diperoleh nilai Km
sebesar 0,03 x 10-4.
0.6
0.4
0.2
0
0
50
V. PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Enzim yang berperan pada pelunakan daging buah pada proses
pematangan tomat adalah enzim poligalakturonase.
Karakterisasi enzim poligalakturonase menggunakan substrat pektin dan
variasi pH 4, 5, dan 6.
Enzim poligalakturonase memberikan aktivitas paling tinggi pada pH 5.
V.2 Saran
Sebaiknya variabel lain selain variabel kontrol dijaga konstan agar tidak
mempengaruhi hasil data yang diinginkan.
Sebaiknya pengenceran dilakukan denganteliti agar tidak dihasilkan
variasi konsentrasi larutan enzim yang dapat mempengaruhi nilai
absorbansi.
Sebaiknya pada pengukuran kuantitatif menggunakan software khusus
spektrofotometri UV-Vis agar diperoleh hasil yang akurat dan lebih mudah
serta cepat dalam pengerjaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Bird et al. 1988. Fruit quality characteristics of transgenic tomato fruit with
altered polygalacturonase activity. USA: HortScience.
DellaPenna, D. 1989. Polygalacturonase isozymes and pectin depolymerization in
transgenic rin tomato fruit. New York: Plant Physiol.
Ghazahl, HM and Leong, CK. 1987. Methodology for Enzyme. ePlantscience:
FoodChem.
Lehninger, A. 1982. Dasar-Dasar Biokimia. Jilid 1. Jakarta:Erlangga.
Pressey, R and Avants. 1973. Extraction and assay of tomato polygalacturonases.
USA: HortScience.
Wiseman, A. 1989. Handbook of Enzymes Biotechnology. Edisi kedua.
New York: EllisHoward.
LAMPIRAN
Gambar 5. Pelet 1