Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH FISIKA

PEMANASAN GLOBAL

DI
S
U
S
U
N
OLEH :

DENDI TRI RAMADHAN


XI IPA 3

PEMERINTAH KABUPATEN SELUMA


DINAS PENDIDIKAN
SMAN 01 SELUMA
Desa Lubuk kebur Kecamatan Seluma Kabupaten Seluma

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali
yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas
segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul Pemanasan Global.
Dalam penyusunannya, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai
pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
setiap pihak yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu
besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa
memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun kami berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua
pembaca.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Tais, 13 Mei 2016

Penyusun

Daftar isi

Kata pengantar ..............................................................................................i


Daftar isi ......................................................................................................ii
Bab I pendahuluan ......................................................................................1
1.1 Latar belakang .......................................................................................1
1.2 Batasan Masalah ...................................................................................1
1.3 Rumusan Masalah .................................................................................1
Bab II Landasan Teori ..................................................................................2
Bab III Pembahasan .....................................................................................3
3.1 Dampak pemanasan global ....................................................................4
3.2 Upaya mengurangi ancaman pemanasan global ...................................6
3.3 Upaya Menanggulangi Pemanasan Global ............................................9
Bab IV Penutup .............................................................................................12
Daftar Pustaka ...............................................................................................14

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Fenomena pemanasan global memang sedang berlangsung dengan indikasi
terjadinya perubahan iklim, peningkatan suhu global dan peningkatan permukaan
laut. (Hira Jambatan, 1993: 36). Pemanasan global juga telah mengganggu fungsi
atmosfer sebagai sistem pendukung kehidupan di bumi. Kemampuan atmosfer
dalam memberikan fungsinya menjadi terganggu dengan masuknya bahan-bahan
pencemar ke udara hasil kegiatan manusia. Pencemaran udara adalah pencemaran
yang potensial menyebabkan terjadinya pemanasan global.
Oleh karena itu perlindungan terhadap kapasitas dari fungsi atmosfer menjadi suatu
isu lingkungan yang amat penting bagi Indonesia dan negara-negara lainnya. Salah
satu isu tersebut adalah terancamnya kelestarian lingkungan hidup akibat adanya
pemanasan global.
1.2 Batasan Masalah
Dalam makalah ini penulis membatasi pembahasan masalah pada dampak
dan penanggulangan pemanasan global.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa dampak dari pemanasan global ?
2. Apa upaya yang dilakukan untuk mengatasi pemanasan global ?
3. Bagaimana penanggulangan pemanasan global ?

BAB II
Landasan Teori

Global Warming terjadi karena meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah


kaca. Disebut sebagai gas rumah kaca karena gas tersebut berfungsi seperti kaca
yang berada dalam rumah kaca. Sinar matahari yang dipancarkan ke bumi sebagian
besar akan dikembalikan lagi ke atmosfer. Karena adanya gas-gas rumah kaca,
maka sinar matahari yang seharusnya dikembalikan ke atmosfer tersebut akan
dipantulkan kembali ke bumi, pemantulan inilah yang menyebabkan temperatur
meningkat. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca di
atmosfer, maka semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya (Hamit,
2008).

Gas tersebut antara lain karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitrooksida
(N2O),

chloro-fluoro-carbon(CFCs),

hidro-fluoro-carbon

(HFCs),

dan

sulfur

heksafluorida (SF6). Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi


gelombang yang dipancarkan bumi akibatnya panas tersebut akan tersimpan di
permukaan bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu ratarata tahunan bumi terus meningkat. Jadi dapat dijelaskan bahwa pemanasan global
adalah kejadian meningkatnya temperature rata-rata atmosfer, laut, dan daratan
bumi.

Temperature

bumi

dari

tahun

ke

tahun

mengalami

peningkatan.

Peningkatannya rata-rata 0,60C, bahkan bisa lebih tinggi hingga 1,4 - 5,80C. saat ini
temperatur permukaan bumi rata-rata sekitar 150C (Susanta dkk, 2007).

Johannis dalam sebuah artikel menuturkan bahwa pemanasan global (global


warming) pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan temperature global dari
tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect) yang
disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas seperti karbondioksida (CO2),
metana(CH4), dinitrooksida (N2O) dan CFC sehingga energi matahari terperangkap
dalam atmosfer bumi.
Beberapa hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah
pemanasan yang diperkirakan akan terjadi pada masa depan, dan bagaimana
pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari
satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan
publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk
mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi
terhadap

konsekuensi-konsekuensi

pemerintahan negara-negara

di

yang
dunia telah

ada.

Sebagian

menandatangani

besar
dan

meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah
kaca.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Dampak pemanasan global


Pengaruh pemanasan global dalam setengah abad mendatang diperkirakan
meliputi: Kenaikan permukaan laut akibat pencairan es di kutub, perubahan pola
angin meningkatnya badai atmosferik; bertambahnya populasi dan jenis organisme
penyebab penyakit yang berdampak pada kesehatan masyarakat; perubahan pola
curah hujan dan siklus hidrologi; dan perubahan ekosistem hutan, daratan dan
ekosistem lainnya.
Semua itu akhirnya akan mengarah pada meningkatnya kepunahan berbagai
spesies tumbuhan dan binatang. Peningkatan gas-gas rumah kaca dalam atmosfer
sudah berlangsung lebih dari satu abad. Bukti-bukti yang sudah dirasakan saat ini
sebagai berikut :
3.1.1 Iklim mulai tidak stabil.
Pada tahun 1987, tercatat suhu tinggi pemecah rekor di Siberia, Eropa
Timur dan Amerika Utara. Rekor ini kembali dipecahkan pada daerah yang sama
tahun berikutnya.
Terjadi banjir besar di Korea dan Bangladesh pada tahun 1987. Pada
tahun 1988, Bangladesh mengalami banjir lagi dan banyak korban jiwa berjatuhan
akibat angin puyuh pada awal tahun 1991. Kepulauan Maladewa (Maldives)
mengalami banjir akibat ombak pasang pada tahun 1987 (Jhamtani, 1993).

3.1.2 Suhu global cenderung meningkat.


Suhu atmosfer meningkat tajam pada akhir tahun 1980-an. IPCC (1990)
menyimpulkan bahwa pemanasan global terlihat nyata sebesar 0,3 0,6 oC telah
terjadi pada masa tersebut dan tahun 1980-an dapat dikatakan sebagai masa
pemanasan yang cukup cepat.
Tahun 1987 dan tahun 1988 tercatat sebagai dimulainya suhu global ratarata tertinggi sampai saat ini. Enam dari 10 tahun terpanas terjadi pada tahun
1980-an. Data awal untuk tahun 1990 menunjukkan bahwa rekor terdahulu akan
terlampaui.
3.1.3 Peningkatan permukaan laut.
Menurut hasil penelitian IPCC (1990) bahwa permukaan laut telah naik pada
masa abad terakhir ini dan diperkirakan terjadi peningkatan sebesar 10 20 cm.
IPCC meng khawatirkan bahwa peningkatan permukaan laut sebesar 30 50 cm
akan mempengaruhi habitat di daerah pantai. Peningkatan satu meter akan
membuat beberapa negara pulau tidak dapat dihuni, menggusur puluhan juta
orang, mengancam daerah perkotaan yang rendah, membanjiri lahan produktif
dan mencemari persediaan air tawar.
3.1.4 Gangguan ekologis
Perubahan suhu dan curah hujan memberikan berbagai tekanan atas
kehidupan dan hewan dari berbagai kawasan ekologis. Jika perubahannya lambat,
akan terjadi adaptasi

bertahap terhadap kondisi yang baru, seperti yang telah

terjadi di masa lalu. Diperkirakan bahwa jika kondisi yang lain tetap, vegetasi
perlu pindah 100 150 km ke arah kutub untuk mengatasi peningkatan suhu
sebesar 1oC. Hal yang sama akan terjadi di daerah hutan mangrove akibat
naiknya permukaan laut. Mangrove peka terhadap perubahan dalam permukaan

laut, selain terhadap perubahan salinitas air dan laju sedimentasi yang tidak dapat
dihindari jika permukaan laut naik. Hewan liar juga akan dipengaruhi oleh
pemanasan global. Selama masa perubahan iklim yang bertahap, seperti yang
terjadi pada masa lalu, kawanan hewan perumput dapat

bergerak

mengikuti

gerakan vegetasi diiringi oleh hewan karnivora yang memangsa mereka.


Perubahan iklim yang cepat, tidak ada harapan bagi penyesuaian seperti ini.
3.1.5 Dampak sosial dan politik
Kejadian-kejadian klimatik yang ekstrem menyebabkan biaya sosial
yang

tinggi.

Pada tahun 1982, angin topan Isaac merusak lebih dari setengah

perumahan dan lebih dari setengah produksi pertanian di Tonga; dan pada tahun
1988 angin topan Gilbert menyebabkan kerugian yang diperkirakan lebih dari
US$870 juta di Jamaika (Jhamtani, 1993).

3.2 Upaya mengurangi ancaman pemanasan global


3.2.1 Strategi Internasional
Atmosfer dunia merupakan suatu kesatuan yang tunggal, oleh karenanya
dampak dari pemanasan global (jika ini terjadi) akan dirasakan oleh setiap orang,
baik oleh mereka yang menyebabkannya maupun yang tidak. Oleh karena itu
semua negara yang menjalankan strategi pembangunannya harus melihat baik
secara nasional maupun secara global.

Jangan sampai suatu proses justru

menyebabkan mereka sendiri menjadi korban utamanya.


3.2.2 Tanggung jawab global
Keadaan global yang saling tergantung merupakan suatu kenyataan, namun
sering tidak dihargai.

Sudah saatnya semua negara

sadar untuk

memikul

tanggung jawab bersama melalui tindakan yang terkoordinasi dan saling berkaitan

untuk melindungi kesejahteraan bersama.

Semua negara bertanggung jawab

untuk melakukan usaha global melawan pemanasan global. Untuk itu perlu
pemikiran

bersama

dalam

menetapkan

strategi pembangunan global yang

berkelanjutan.
3.2.3 Meningkatkan partisipasi negara-negara di dunia
Untuk mengatasi ancaman pemanasan global membutuhkan partisipasi dari
semua negara-negara di dunia. Tetapi banyak negara yang belum memiliki
kesadaran tentang pentingnya mengantisipasi ancaman dari pemanasan global.
Hal ini disebabkan beberapa alasan, antara lain : tidak cukupnya informasi, tidak
cukupnya

komunikasi,

terbatasnya

sumberdaya manusia, kesulitan-kesulitan

institusi dan terbatasnya sumberdaya keuangan.


3.2.4 Dukungan untuk penelitian
Penelitian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pemanasan global
sangat diperlukan dalam membuat ramalan-ramalan yang lebih seksama akan
kemungkinan terjadinya

perubahan di masing-masing negara. Oleh karena itu

negara-negara yang mampu selayaknya membantu negara berkembang dari segi


finansialnya, disamping membantu dalam hal ilmu pengetahuan.
3.2.5 Pembangunan yang ramah lingkungan
Negara- negara di dunia sudah saatnya melaksanakan pembangunan yang
bersifat ramah lingkungan. Pembangunan ramah lingkungan mempunyai makna
bahwa pembangunan yang dilakukan tidak boleh menyakiti lingkungan hidup baik
fisik maupun sosial-budaya dan harus ramah terhadap peranan ekologinya.
3.2.6 Rehabilitasi hutan dan lahan kritis.
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis harus dilakukan karena jika hutan rusak
dan lahan menjadi kritis maka kandungan karbon menurun.

10

Fenomena ini dapat

dijadikan

potensi

sederhana

dari

untuk

dilakukan

perdagangan karbon.

perdagangan karbon,

mengandung 135 250 ton C/ha.

misalnya

Sebuah contoh

hutan hujan tropik di Asia

Perkiraan harga karbon antara US$ 1

30/ton C (Soemarwoto, 2001).


3.2.7 Melaksanakan Protokol Kyoto
Protokol Kyoto mewajibkan negara industri maju untuk mengurangi emisi
gas rumah kaca (CO2, CH4, N2O, HFCS, PFCS dan SF6) minimal 5,5% dari
tingkat emisi tahun 1990 selama tahun 2008 sampai 2012, melalui Mekanisme
PembangunanBersih.Mekanismenya

dilakukan

dengan

cara

negara

dalam

proyek

yang

menanamkan modalnya di negara berkembang

maju
dapat

menghasilkan pengurangan emisi gas rumah kaca.


3.2.8 Kriteria Lingkungan
Untuk pencapaian tingkat polusi dari kondisi saat ini sampai pada tingkat
yang tidak membahayakan dibutuhkan kriteria-kriteria lingkungan dalam bentuk
baku mutu yang disepakati oleh semua negara. Baku mutu tersebut harus
senantiasa mengalami perubahan yang bertahap ke arah kriteria lingkungan
yang ideal bagi kelangsungan hidup mahluk hidup yang ada di bumi.
3.2.9 Dana Proyek
Dalam

melaksanakan

pembangunan

yang

ramah

lingkungan,

selayaknya negara maju memberikan bantuan dana. Bantuan lebih diprioritaskan


kepada negara berkembang yang melaksanakan pembangunan yang tidak merusak
lingkungan.

3.3 Upaya Menanggulangi Pemanasan Global (Global Warming)


3.31. Mengubah Perilaku Pribadi
11

Tindakan yang lebih baik dalam mengatasi, mengurangi, dan pencegahan


pemanasan global adalah dengan mengubah perilaku manusia, karena pemahaman
tentang pemanasan global yang ditanamkan hari ini akan berdampak besar pada
generasi mendatang. Berikut Beberapa contoh-contoh perilaku pribadi yang dapat
dilakukan dalam mengurangi, mencegah, dan mengatasi pemanasan global antara
lain sebagai berikut...

Hemat Listrik : Setelah dijelaskan sebelumnya bahwa gas rumah kaca itu
didominasi dari karbon dioksida (CO2). Sebagian besar dari CO2 dihasilkan
dari pembangkit listrik yang berbahan bakar fosil. Dengan demikian, jika kita
berhemat listrik maka secara tidak langsung kita mengurangi kadar CO2 di
Atmosfer.

Menanam Pohon : CO2 digunakan tanaman untuk berfotosintesis, maka


penanaman pohon dalam jumlah banyak akan menjadi solusi untuk
mengurangi jumlah CO2 di atmosfer. Di Sulawesi Utara, dibuat peraturan
daerah yang mewajibkan menanam pohon bagi pasangan yang akan
menikah.

Mengurangi Penggunaan Mobil : Mobil sebagai penyumbang sumber


CO2 terbesar di perkotaan, juga perlu diantisipasi dengan mengubah perilaku
orang. Penggunaan mobil pribadi menjadi penyumbang CO2 terbesar, bila
tidak ada pengaturan penggunaan mobil pribadi dengan baik. Penggunaan
transportasi umum yang mengangkut sekaligus banyak orang dapat
mengurangi emisi karbon dioksida di udara.

12

3.3.2.

Langkah

Mencegah

Pemanasan

Global

Secara

Kolektif

Upaya pencegahan pemanasan global juga dapat dilakukan secara bersama atau
kolektif. Beberapa langkah yang dapat dilakukan secara kolektif antara lain sebagai
berikut...

Menggunakan Energi Alternatif : Penggunaan energi alternatif terbaru perlu


dilakukan di Indonesia. Pembangkit listrik yang berbahan bakar fosil yang
diusahakan diganti dengan energi bersih, seperti sinar matahari, air, angin,
biomassa, dan panas bumi. Sumber energi tersebut sebenarnya berlimpah di
Indonesia. tetapi belum dimanfaatkan secara optimal.

Melestarikan Hutan : Masyarakat dan pemerintah harus berupaya bersama


dalam menjaga hutan dari bahaya kebakaran dan penebangan liar agar luas
hutan tidak berkurang.

Menghapus Penggunaan CFC : Untuk menghentikan penggunaan CFC


pada peralatan pendingin, dapat dilakukan dengan memberikan penyuluhan
dan batuan kepada bengkel-bengkel servis peralatan pendingin agar dapat
mengelola penggunaan CFC.

Memperbaiki Kualitas Kendaraan dengan Uji Emisi : Uji emisi diperlukan


dalam mengetahui kondisi kendaraan apakah prima atau sebaliknya.
Kendaraan yang memiliki kondisi prima akan menghasilkan gas karbon
dioksida (CO2) sehingga dapat menjaga lingkungan dan hemat bahan bakar.

3.3.3. Mengurangi Karbon

13

Untuk mengurangi gas CO2 yang ada di udara dapat dilakukan dengan hal-hal
berikut ini.

Menanam dan memelihara tumbuhan dalam jumlah yang banyak. Tumbuhan


akan menyerap karbon dioksida untuk proses fotosintesis dan akan
melepaskan oksigen ke udara. Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan
sangat tinggi, sedangkan tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali,
karena tanah yang tidak subur lagi. Upaya rebosiasi hutan merupakan
langkah yang tepat untuk menyeimbangkan gas rumah kaca di atmosfer

Mengganti penggunaan bahan bakar fosil dengan bahan bakar alternatif,


misalnya air, angin, dan sinar matahari

14

BAB IV
Penutup

4.1 Kesimpulan
1. Dampak yang ditimbulkan dari pemanasan gobal adalah iklim mulai tidak
stabil, Suhu global cenderung meningkat, Peningkatan permukaan laut,
Gangguan ekologis, Dampak sosial dan politik seperti : pada tahun 1988
angin topan Gilbert menyebabkan kerugian yang diperkirakan lebih dari
US$870 juta di Jamaika (Jhamtani, 1993).
2. Upaya yang dilakukan dunia untuk mengatasi/mengurangi pemanasan global
yaitu melalui Strategi Internasional, Tanggung jawab global, Meningkatkan
partisipasi negara-negara di dunia, Dukungan untuk penelitian,
Pembangunan yang ramah lingkungan, Rehabilitasi hutan dan lahan kritis,
Melaksanakan Protokol Kyoto, Kriteria Lingkungan, Kriteria Lingkungan, dan
Dana Proyek.
3. Hal yang dapat kita lakukan dalam menanggulangi pemanasan global adalah
1. Mengubah Perilaku Pribadi

seperti Hemat Listrik, Menanam Pohon,

Mengurangi Penggunaan Mobil.


2. Langkah Mencegah Pemanasan

Global

Secara

Kolektif seperti

Menggunakan Energi Alternatif, Melestarikan Hutan, Memperbaiki Kualitas


Kendaraan dengan Uji Emisi.
3. Mengurangi Karbon

15

4.2 SARAN
Kehidupan ini berawal dari kehidupan di bumi jauh sebelum makhluk
hidup ada. Maka dari itu untuk menjaga dan melestarikan bumi ini harus
beberapa dekade kah kita memikirkannya. Sampai pada satu sisi dimana
bumi ini telah tua dan memohon agar kita menjaga serta melstarikannya.
Marilah kita bergotong royang untuk menyelematkan bumi yang telah
memberikan kita kehidupan yang sempurna ini. Stop global warming.

16

DAFTAR PUSTAKA

Amsari, Fuad, Prinsip-Prinsip Masalah Pencemaran Lingkungan, Ghalia Indonesia,


cet. III, Jakarta: 1996.
Jhamtani, H, Pemanasan Global, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta: 1993.
Murdiyarso, Daniel., CDM: Mekanisme Pembangunan Bersih, Jakarta: Kompas,
2003.
Soedomo M, Usman K, Djajadiningrat S,T, dan Darwin, Model Pendekatan dalam
Analisis Kebijakan Pengendalian Pencemaran Udara,
Bandung dan Surabaya,

Studi Kasus di Jakarta,

Penelitian KLH-Jurusan Teknik Lingkungan

ITB,

Bandung: 1990.
Soemarwoto, O, Atur Diri Sendiri Paradigma Baru Pengelolaan Lingkungan
Hidup, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta: 2001
Dault, Adhyaksa. 2009. Pemuda dan Kelautan: Pemanashaan Global dan
Perubahan Garis Pantai. Yogyakarta: Citra Aji Parama.

17

Anda mungkin juga menyukai