Anda di halaman 1dari 2

Makalah Biokimia

Air dan Sel

Air sebagai Pelarut kehidupan


Air merupakan sesuatu yang pokok dan penting bagi manusia, karena tanpa air
tidak mungkin ada kehidupan. Air merupakan komponen dalam sel hidup dan
merupakan 60-95 % dari beratnya. Pada tubuh manusia, air terdistribusi hampir
secara merata pada seluruh bagian tubuh. Air tidak hanya diperlukan untuk reaksi
biokimia tetapi juga untuk mengangkut zat-zat melintasi membran, mempertahan
suhu tubuh, menghasilkan cairan pencernaan dan melarutkan produk sampah untuk
eksresi.

Sifat Fisik Air


Sifat fisik air sangat berbeda dari pelarut lain. Contohnya air sebgaia hidrida
oksigen (H2O) yang mempunyai titik lebur, titik didih, panas penguapan, dan
tegangan permukaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan hidrida sulfurH 2S dan
nitrogen (NH3). Seperti pada tabel.
Sifat-sifat seperti ini menunjukan adanya kekuatan intermolekular di dalam air,
kekuatan ini disebabkan oleh adanya sifat elektrik dipolar dari molekul air. Atom
oksigen yang sangat elektronegatif dalam molekul air menarik elektron pengikat
dari masing-masing dua atom hydrogen, mempolarisasi ikatan. Sifat polar inilah
yang memungkinkan tarikan elektrostatik antara molekul-molekulnya. Tarikan ini
menyebabkan ikatan atom oksigen dari satu molekul air dan satu atom hidrogen
dari molekul lainnya yang disebut ikatan hidrogen.
Penyelidikan terhadap air cair, ditemukan adanya rata-rata 3,4 ikatan hydrogen per
molekul. Sifat ikatan ini memungkinkan air berikatan dengan dirinya sendiri, yang
menjadikan air sebagai pelarut yang sevara relative berstruktur dan menyebabkan
adanya kohesi internal yang kuat sebagai suatu cairan.

Air Sebagai Pelarut


Air merupakan pelarut yang efektif untuk senyawa ion, seperti garam, karena daya
tarik antara komponen ion dari molekul dan dipolar air cukup untuk mengatasi
tarikan antara ion-ion itu sendiri. Senyawa polar non-ion, seperti gula dan alcohol
sederhana juga sangat larut dalam air. Gugusan fungsional polar, seperti gugus
Hidroksil, dari senyawa non-ionik dengan mudah mengikat hidrogen dengan
molekul air, mendispersikan senyawa diantara molekul air.
Suatu fenomena menarik terjadi ketika molekul amfipatik, yang memiliki gugus
polar (hidrofilik) maupun nonpolar (hidropobik) didispersikan dalam air. Garam dari
asam lemak merupakan contoh dari dari molekul amfipatik karena kepalanya polar

dan ekor nonpolar. Dalam larutan akua encer, garam seperti ini membentuk
micelles. Keadaan ini merupakan kumpulan dari molekul dengan rantai ion
karboksilat polar pada ekterior dan rantai

Anda mungkin juga menyukai