INDUKTOR
I.
Tujuan
1. Mengidentifikasi jenis-jenis induktor
2. Memahami cara melilit induktor sesuai dengan nilai induktansi yang
dibutuhkan
3. Merancang dan membuat induktor.
II.
III.
Dasar Teori
Sebuah induktor atau reaktor adalah sebuah komponen elektronika pasif yang
dapat menyimpan energi pada medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik
yang melewatinya. Kemampuan induktor untuk menyimpan energi megnet
ditentukan oleh induktansinya dalam satuan Henry (H). Biasanya sebuah induktor
adalah sebuah kawat penghantar yang dibentuk menjadi kumparan. Ketika seutas
kawat tembaga dialiri arus listrik, maka disekeliling tembaga akan timbul medan
listrik. Dengan aturan tangan kanan kita dapat mengetahui arah medan listrik
terhadap arus listrik. Arah jempol adalah arah arus dan medan listrik yang
1
Rangkaian Listrik II
uo N
le
Ae
................................................................................................pers 4.1
Rangkaian Listrik II
Keterangan :
L
= Permeabilitas Inti
= Jumlah Lilitan
IV.
Praktikum
Langkah Kerja :
1. Ukurlah luas penampang dan tinggi dari bobbin dan ferrite.
2. Untuk mengetahui permeabilitas dari ferrite tersebut, buatlah belitan 1 layer
penuh.
3. Ukurlah nilai induktansi dari bobbin sesudah dan sebelum dipasang ferrite.
4. Untuk mengetahui nilai permeabilitas ferrite, gunakan persamaan berikut
o =
Rangkaian Listrik II
Tabel 4.1
Jumlah
belitan
Inti udara
Inti udara
Inti core E
Inti core E
138 lilitan
V.
Dari hasil praktikum yang telah kami lakukan, dapat kami analisa bahwa
untuk mendapatkan induktor yang memiliki induktansi sebesar 25 mH memerlukan
lilitan sebanyak lilitan. Dengan ukuran kawat sebesar 0.5 mm dan panjang 8
meter. Dalam setiap tingkatan lilitan membutuhkan sebanyak 23 lilitan.
Secara
sistematis jika kita masukan kedalam rumus untuk mendapatkan nilai besar
induktornya, maka :
uo N
le
VI.
Ae
Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah kami lakukan, dapat kami simpulkan bahwa
semakin besar induktansi dalam suatu induktor maka semakin banyak pula jumlah
kawat yang harus dililit. Sebagai contoh yakni praktikum yang kelompok kami
lakukan ialah sebesar 25 mH dan itu membutuhkan lilitan kawat sebanyak. Serta
untuk ukuran kawat lilitan dan kerapatan kawat lilitan antara satu dan lainnya itu
juga mempengaruhi nilai induktansi induktor tersebut.
Rangkaian Listrik II