Anda di halaman 1dari 2

KEMULIAN IBU

Assalamualaikum.wr. wb.
Ibu ialah lambang cinta abadi, pengorbanannya hakiki, dan pribadi utusan Ilahi di muka
bumi.
Namun dibalik mulianya seorang Ibu, keberadaan seorang Ibu terkadanng tidak dimuliakan
bagi sebagian orang. Bukankah kita pernah mendengar kisah malin kundang, yang dikutuk
Ibunya menjadi batu karena kedurhakaannya terhadap Ibunya sendiri? Banyak pelajaran
penting yang bisa kita petik dari kisah tersebut, akan perlunya berbakti dan taat kepada
seorang Ibu.
Meskipun pada zaman modern ini tidak ada anak yang dikutuk menjadi batu seperti halnya
kisah malin kundang tersebut, akan tetapi sifat kedurhakaan terhadap Ibu yang dimiliki malin
kundang masih diwarisi oleh beberapa anak di era modern ini. Apabilakita melihat dan
mengamati di sekelilling kita, bukankah di sana masih terdapat pula anak yang berkata dan
bertindak kasar, melakukan perilaku buruk, bahkan mendurhakai Ibunya sendiri. Padahal
darinyalah kita dilahirkan ke dunia ini.
Allah berfirman dalam QS. Luqman: 14, yang berbunyi:





Artinya: Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang IbuBapaknya, Ibu telah menngandunngnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan
menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang Ibu
Bapakmu, hanya kepada-Ku lah tempat kembalimu. (QS. Luqman, 31:14)
Ingat lah bahwa Ibu adalah sosok mulia yang telah melaksanakan 3M untuk kita, yaitu
mengandung, melahirkan, dan menyusui. Bahkan lebih dari itu, Ibu ialah orang yang dengan
ketulusannya telah merawat kita dari kecil hingga tumbuh dewasa tanpa mengharap
sepeserpun imbalan. dengan begitu besarnya pengorbanan seorang Ibu, maka sudah
sepantasnya lah kita berbuat baik, berbakti, serta menyayanginya.
Dahulu ada seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah:
Ya Rasulullah, siapa yang paling berhak memperoleh pelayanan dan persahabatanku?
Kemudian, Rasulullah menjawab:
Ibumu, Ibumu, Ibumu, kemudaian Ayahmu dan yang lebih dekat denganmu dan yang lebih
dekat denganmu. Dari sinilah kita sudah selayaknya tahu, betapa tinggi dan mulianya
keberadaan ibu dalam kehidupan kita.

Di antara keajaiban syariat Islam ialah dimana Islam memerintahkan kita berbuat baik
kepada Ibu, meski ia musyrik sekalipun. Sebagaimana yang ditanyakan oleh Asma binti Abu
Bakar kepada Nabi SAW tentang hubungannya dengan Ibunya yang musyrik. Maka
Rasulullah bersabda, Ya, tetaplah kamu menyambung silaturahmi dengan Ibumu. (HR.
Muttafaqun Alaih).
Teman-teman yanng dirahmati Allah,
keberadaan Ibu yang telah diperhatikan oleh Islam dengan diberikannya hak-hak, maka ia
juga mempunyai kewajiban mendidik anak-anaknya dengan menanamkan nilai-nilai kebaikan
dan kemuliaan serta menjauhkan mereka dari kerendahan. Membiasakan mereka untuk taat
kepada Allah Swt dengan menjalankan perintah-nya dan menjauhi larangan-nya.
Oleh karena itu, terdapat beberapa kewajiban kita terhadap orang tua:
1. Taat dan berbakti kepada orang tua.
2. Mendoakan kedua orang tua.
3. Menjaga ucapan kita agar berbicara dan berbuat baik kepada orang tua.
Demikian beberapa pedoman kita untuk berbuat baik terhadap orang tua terutama Ibu.
Semoga Ibu, Ayah, maupun saudara-saudara kita, bersaudara dalam keimanan dan
ketakwaan, sehingga dipertemukan kembali di surga Allah atas keridhloan-nya. Amin amin
ya robbal aalamin.
Jadi, sebagai seorang anak hendaklah kita berbakti terhadap orang tua, terutama Ibu. Dimana
keridhaan Ibu adalah ridha Allah, dan kemurkaan seorang Ibu adalah kemurkaan Allah pula.
Sebelum saya mengakhiri pidato saya, marilah bersama-sama kita berdoa untuk kedua orang
tua kita:

Anda mungkin juga menyukai