Anda di halaman 1dari 3

PENGERTIAN SIFAT SOMBONG

Sombong atau dalam istilah Arabnya Al-Bathar, dalam kamus lisan Al-Arab disebutkan
bahwa arti kata bathar sinonim dengan takabur yang berarti sombong. Rasulullah SAW
dalam hadis menjelaskan definisi sombong :

ُ‫ق بَ َطرُ ا ْل ِك ْبر‬


ُِ ‫غ ْمطُ ا ْل َح‬
َ ‫اس َو‬
ُ ِ َّ‫الن‬
Sombong ialah tidak menerima kebenaran dan menghina sesama manusia.
Menurut Raghib Al Asfahani Ia mengatakan, “Sombong adalah keadaan seseorang yang
merasa bangga dengan dirinya sendiri . Memandang dirinya lebih besar dari pada orang lain,
Kesombongan yang paling parah adalah sombong kepada Rabbnya dengan menolak
kebenaran dan angkuh untuk tunduk kepada-Nya baik berupa ketaatanataupun mengesakan-
Nya”.

Dalam buku ihya’ ulumuddin Al-Ghazali nendefinisikan sombong adalah suatu sifat yang ada
didalam jiwa yang tumbuh dari penglihatan nafsu dan tampak dalam perbuatan lahir.
Secara universal maka, perbuatan sombong dapat dipahami dengan membanggakan diri
sendiri, mengganggap dirinya lebih dari orang lain. perbuatan sombong dibagi beberapa
tingkatan yaitu:
1. Kesombongan terhadap Allah SWT, yaitu dengan cara tidak tunduk terhadap
perintahnya, enggan menjalankan perintahnya
2. Sombong terhadap rasul, yaitu perbuatan enggan mengkuti apa yang diajarkannya dan
menganggap Rasulullah sama sebagaimana dirinya hanya manusia biasa.
3. Sombong terhadap sesama manusia dan hamba ciptaanya, yaitu menganggap dirinya
lebih dari orang lain dan makhluk ciptaan Allah yang lain dengan kata lain menghina
orang lain atau ciptaan Allah lainya.

Ayat-ayat al-Qur’anُTentang Sombong


Q.S Al-Isra’: 37

dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena Sesungguhnya
kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai
setinggi gunung.
Kisah Orang Sombong
Oleh: Fiatul Hamdy Al-Fallumy

Al-kisah menceriterakan,
Dijaman masa sahabat nabi muhammad saw ada seorang pemuda yang giat dan sangat tekun
dalam ibadahnya,, dan ia juga digelar dengan sebutan ahl-ibadah,, trus bagaimana cerita
nya..????
Pada suatu hari seperti biasa setelah bekerja sebagai tukang kebun,, orang alim ini kembali
melaksanakan ibadah rutinnya,, setelah selesai ia jalan-jalan seputar kebun ya mungkin tuk
melepaskan rasa penatnya dari kerja sebagai tukang kebun kurma yang berada disudut kota
mekah,, memang itu akan membantu menyegarkan ingatan dan merefres penat nya
beraktifitas,,.. tak jauh langkah kakinya, serasa ada seorang pemuda yang mengikutinya dari
belakang,, yah kiranya tak sepadan lah alim dengan pemuda tukang kebun tersebut,, dengan
langkah pongahnya ia mengikuti dengan bersembunyi dibalik pepohonan kurma agar tidak
diketahui oleh pemuda yang karamah tersebut,, untuk apa ia ikuti,,?? kelebihan apa yang
pemuda itu punya sehingga ia digelar alim atau karamah..?
Hmmmmm…. pasalnya bila pemuda itu berjalan ditempat yang panas ia selalu dinaungi oleh
awan putih,, sehingga ia selalu teduh dan tidak tersengat panasnya jilatan matahari…….
Merasa takjub dan heran ,, mungkin itu yang dirasakan oleh pemuda yang mengikutinya
tersebut,,,, lalu ia bersembunyi dibalik pepohonan kurma takut kiranya sang pemuda karamah
itu mengetahui intainnya,,,,
Lalu,, pemuda alim itu tau serasa ada yang mengikutinya,, ia mempercepat langkahnya tuk
menghilang kan jejak dari pemuda yang mengikutinya tersebut………
Sampailah lah mereka disebuah padang yang tidak ada lagi pohon kurma,, hanya ilalang
padang pasir yang panas yang nyaris menyapu muka dengan debu yang pekat….. disapalah
pemuda yang mengikuti pemuda alim tersebut,,,,,,,,
“Hai pemuda!! ngapain loh ngikutin gua,, ada utang atau mau nagih kontrakan ya mas”
sahutnya sinis,, lalu ia menjawab,, “bukan begitu bang!! jujur sebenarnya aku takjub sama
abang”.. “takjub kenapa?? tukasnya”.. lantas pemuda itu menjawab “karena kemana pun
abang pergi setelah saya ikuti,, awan putih yang berada diatas kepala abang itu selalu
menaungi sehingga abang tidak panas sedikitpun,, kiranya saya juga ingin seperti abang”…
“hahahaha,, pongah tawa pemuda alim itu..,, ini hanya aku yang ada karena aku ahlu ibadah,,
bukan sepertimu jum’at dapat ashar tebang,, ashar dapat maqhrib melayang.. alahai
tengkuu”,,hahahaha,,
Pemuda yang mengikuti tersebut menjadi iba dan sedih dengan ocehan orang yang alim
tersebut,, lalu ia pun berpaling sambil meneteskan air mata,,.. “sungguh terrrrlalu” sahutnya
dalam hati..
dengan tidak disangka-sangka keajaiban Allah muncul,, berpindahlah awan putih tersebut
kepada pemuda tersebut dengan niat tulus mendapatkan karamah seperti pemuda alim
itu….. “yar zuqhu min haisula yahtasib”.. “rizki dan karunia didapatkan dari arah yang tidak
disangka-sangka”… tertegun lah sang pemuda alim itu dari apa yang ia dapatkan sudah
berpindah kepada orang yang dimatanya lemah dan tidak ada apa-apanya dibandingkan dia..
lalu ia menyesali akan kata-katanya yang membuat ia celaka, dari sifatnya yang angkuh,,
karena sesungguhnya hadist nabi “Allah tidak melihat rupamu, pakainmu,, tetapi allah
melihat hatimu”
Nah… adapun makna yang kiranya dapat kita petik dari kisah ini yakni,,, terkadang kita
sering meng eleh orang-orang yang dari pakainnya hancur-hancuran menuduh ia ingkar atau
jahannam yang namun tanpa kita ketahui terkadang hati dan jiwanya sangat baik,,,, memang
sih pakain melambangkan sikap,, tetapi kita jangan selalu melihat dari kesing luarnya saja,,
karena belum tentu apa yang kita kira dari luar akan berdampak didalam,,.. bak kata qaedah
ushul “nahnu nahkumu bidzawahir,, innallaha yazkuru bisara ir”.. maksudnya,.. “kami
melihat hanya yang nampak-nampak saja,, perihal batin itu urusan tuhan”.. sekilas qaedah ini
terlihat bahwa kita terfana akan kulit atau luaran yang tampak saja,,, tohh….
kulit itu penting memang,, namun apalah arti kulit bila isi nya kosong..??? atau sebaliknya,,,,
Soo,, yang lebih baik dari keduanya itu adalah isi,, tanpa isi kulit hanyalah bohong,,,, namun
alangkah indahnya,, kulit nan indah sesuai dengan isi yang elok pula…… itulah yang
kiranya menjadi insan kamil yaitu manusia yang sempurna baik luar maupun dalam,,,,,,,,,,
tidak ada kesombongan dan kedengkian dalam dirinya atas apa-apa yang ia dapat,, baik itu
status sosial,, kedudukan keturunan harta atau bahkan titipan allah berupa karamah yang
diperlihatkan kepada manusia yang membuat kita congkak nyaris menganggap orang lain
pilonn.

Anda mungkin juga menyukai