Anda di halaman 1dari 4

Nitrogen berperan dalam membantu pertumbuhan vegetatif tanaman, menyusun

zat hijau daun, protein dan lemak. Sumber nitrogen dapat diperoleh dari pupuk
kandang, Urea (CO(NH)), Pupuk ZA ((NH)SO), dan berbagai pupuk daun. Sumber
pupuk Nitrogen yang paling baik adalah setengah dosis Urea ditambah setengah
dosis ZA.

Nitrogen mempunyai sifat mobil atau mudah terbawaair, terutama dalam bentuk
nitrat. Aplikasi pupuk nitrogen sebaiknya dilakukan dua kali, yakni pada saat tanam
dan 30 hari setelah tanam (hst). Sebab, nitrogen brsifat mobil, sehingga bila
diberikan dua kali, terutama pada musim hujan bisa terhindar dari proses
pencucian. Jumlah kandungan pupuk nitrogen yang dibutuhkan padqa awal
pertumbuhan atau awal masa tanam relatif tinggi.

Kekurangan Unsur Nitrogen memnyebabkan warna daun berubah menjadi


kekuningan atau kuning, jaringan daun mati, dan bentuk buah tidak sempurna.
Menguningnya warna daun bisa mengganggu proses fotosintesis, sehingga
pertumbuhan tanaman terhambat. Kelebihan nitrogen bisa menyebabkan
pertumbuhan generatif dan vegetatif tanaman terlalu subur, sehingga pertumbuhan
bunga dan buah terhambat, bahkan sering kali bunga dan buah tidak tumbuh sama
sekali. Selain itu, tanaman juga lebih peka terhadap penyakit dan buah menjadi
mudah lepas dari tangkai sebelum matang.
PHOSPHOR (P)

Phosphor berperan penting dalm kegiatan penyusunan inti sel lemak dan protein
tanaman, serta berfungsi untuk merangsang pembentukan bunga, buah, biji,. Selain
itu, merangsang pertumbuhan akar dan pemsakan buah. Phosphor diperoleh dari
pupuk kandang, pupuk TSP (Ca(HPO)), dan pupuk daun yang disemprotkan ke
tanaman. Phosphor sifatnya tidak mobil dan sukar larut dalam air. Aplikasi phosphor
yang berasal dari TSP diberikan sekaligus pada saat tanam.

Jumlah kandungan pupuk phosphor yang dibutuhkan pada masa awal tanam relatif
cukup tinggi. Kekurangan phosphor pada tanaman menyebabkan pertumbuhan akar
dan pertumbuhan generatif tanaman terganggu. Ciri-cirinya adalah tanaman
menjadi kerdil dan kurus, memerahnya bagian bawah daun, terutama dibagian
tulang daun, diikuti bentuk daun yang melengkung dan terpelintir. Akibat lainya
adalah zat-zat hara dalam tanahtidak dapat terserap sempurna dan akhirnya
produktivitas tanaman menurun.
KALIUM (K)

Kalium berfungsi sebagai penyusun protain dan karbohidrat pada tanaman. Dalam
pertumbuhan tanaman kalium berperan dalam memperkuat kayu tanaman,
meningkatkan kualitas buah, serta meningkatkan ketahanan terhadap hama,
penyakit, dan kekeringan. Peran utama kalium dalam tanaman adalah sebagai
aktivator berbagai enzim.

Kalium membuat tanaman lebih tahan terhadap penyakit dan dapat merangsang
pertumbuhan akar. Umumnya, kalium berperan sebagai pengimbang pengaruh
nitrogen dan phosphor. Selain diperolaeh dari pupuk kandang, unsur hara ini juga
disuolai oleh pupuk KCL, kalium sulfat atau ZK (KSO), KNO(POTASIMU KALIUM
NITRAT), dan pupuk daun.

Kalium memiliki sifat sedikit mobil, sehingga dapat diberikan sekaligus pada waktu
tanam atau dua kali, yakni pada saat tanam dan beberapa minggu setelah tanam.
Waktu pemberian pupuk kalium sama dengan pupuk nitrogen. Setelah dewasa dan
mendekati masa-masa produktif, sebaiknya menggunakan pupuk yang kadar
kaliumnya tinggi.

Kekurangan pupuk Klium menyebabkan ujung daun menguning dan semakin lama
berubah menjdi coklat dan akhirnya rontok. Kekurangan kalium yang berat dapat
menyebabkan matinya pucuk akar dan dan akar rambat, sehingga penyerapan
unsur hara terganggu.
KALSIUM (Ca)

Kalsium berperan sebagai pembentuk didinding sel tanaman. Kalsium juga


berfungsi untuk mengeraskan bagian kayu tanaman, merangsang pertumbuhan
akar halus, mempertebal dinding sel buah, dan merangsang pertumbuhan biji.
Unsur hara ini dapat diperoleh dari pupuk kandang, juga dari penambahan kapur,
baik kapur dolomit (CaCOMgCO), kalsit (CaCO), maupun kalsium khlorida
(CacCI). Kekurangan kalsium pada tanaman menyebabkan penyakit fisiologis.
Biasanya ditandai dengan gejala mirip serangan blossom and root. Gejala mudah
dikenali lewat tanda-tanda khas yang tmpak dari daun hingga buahnya.
magnesium (Mg)

Magnesium bermanfaat dalam penyusunan klorofil, mengaktifkan enzim yang


berhubungan dengan metabolisme karbohidrat, dan menambah kadar minyak pada
tanaman. Unsur hara ini diperoleh dari pupuk kandang, kapur dolomit, kieserite
(MgSO.HO), dan pupuk daun yang mengandung Mg. Kekurangan unsur
magnesium pada tanaman menyebabkan klorosis (menguning) pada tulang-tulang
daun yang sudah tua. Selain itu, warna daun akan berubah menjadi kuning dan
muncul bercak-bercak coklat di permukaanya.
SULFUR (S)

Sulfur diperlukan tanaman untuk membantu pembentukan zat hijau daun,


penyusunan perotein, dan vitaman. Selain diperoleh dari pupuk kandang, unsur
hara ini juga bisa diperoleh dari penambahan pupuk buatan ZA, pupuk daun, dan
pupuk multi-micro yang mengandung 5,3% sulfur. Jika tanaman kekurangan sulfur,
pada daun-daunya akan muncul gejala klorosis (menguning).
MOLIBDENUM (Mo)
Molibdenum berperan pada penyerapan N, pengikatan N, asimilasi N, dan secara tidak langsung berperan di
dalam pembentukan asam amino dan protein tanaman. Unsur ini dapat diperoleh melalui pengapuran.
Gejala kekurangan unsur Mo pada tanaman tidak bisa langsung diketahui tanpa membawanya ke
laboratorium terlebih dahulu.

BESI (Fe)
Besi berperan sebagai pembentuk klorofil, penyusun protein, dan penyusun enzim. Unsur hara ini diperoleh
dari pupuk kandang dan pupuk kimia. Kekurangan unsur ini pada tanaman menyebabkan pertumbuhan
tanaman terhambat, daun berguguran, dan pucuk tanaman mati. Gejala yang mendahului kekurangan unsur
Fe biasanya berupa menguningnya daun-daun muda dan tulang daun.

BORON (B)
Boron berperan dalam pembentukan protein, pembentukan buah, dan perkembangan akar. Unsur hara ini
dapat diperoleh dari pupuk kandang, borax atau borate, asam borate (HBO), dan pupuk mikro. Gejala

kekurangan unsur boron pada tanaman biasanya ditandai dengan pembentukan cabang yang tumbuh sejajar
berdampingan, ruas tanaman memendek, dan batang tanaman yang keropos, timbulnya garis-garis kuning
hitam yang memutar pada buah, dan buah terlihat agak kerdil.

SENG (Zn)
Seng berfungsi sebagai katalisator dalam pembentukan protein, mengatur pembentukan asam indoleasetik
(Asam yang berfungsi sebagai zat pengatur tumbuh tanaman), dan berperan aktif dalam transformasi
karbihidrat. Unsur ini bisa dusuplai lewat pupuk daun yang mengandung unsur seng (Zn). Kekurangan unsur
Zn tidak berarti bagi tanaman.

MANGAN (Mn)
Mangan berfungsi sebagai katalisator berbagai enzim yang berperan dalam proses perombakan karbohidrat
dan metbolisme nitrogen. Mangan bisa disuplai lewat pemberian pupuk daun yang mengandung Mn. Gejala
kekurangan unsur mangan (Mn) pada tanaman tidak bisa diketahui secara langsung tanpa membawa sampel
daun atau tanah ke laboratorium.

TEMBAGA (Cu)
Elemen dalam pembentukan vitamin A, dan secara tidak langsung berperan dalam pembentukan klorofil.
Biasanya, unsur hara ini disuplai dari pupuk daun yang mengandung tembaga (Cu). Kekurangan unsur
temabaga (Cu) menyebabkan tanaman tidak tumbuh sempurna (kerdil) dan pembentukan bunga atau buah
sering gagal.

KHLOR (Cl)
Khlor dibutuhkan pada proses fotosintesis, terutama berkaitan langsung dengan osmosis di dalam sel
tanaman. Kekurangan khlor sangat jarang terjadi karna unsur ini tersedia secara alami di dalam tanah.
Gejala kekurangan khlor pada tanaman ditunjukan dengan munculnya bercak-bercak kuning di permukaan
daun dan daun menjadi layu serta berwarna kuning.

Anda mungkin juga menyukai