Rubrik: Khutbah Idul Fitri | Oleh: H. Muhith Muhammad Ishaq, Lc. MPdI - 02/08/13
makhluk ciptaan Allah Yang Maha Kuasa. Kita mencintai orang tua, mencintai
keluarga, mencintai kerabat dan sanak saudara, mencintai tetangga, mencintai
seluruh lapisan bangsa, bahkan seluruh lapisan kemanusiaan. Kita lahir dengan
membawa mahabbah warahmah.
Hanya karena godaan dan pengaruh syethanlah manusia kehilangan fitrahnya,
berubah menjadi makhluk yang kehilangan cinta, menjadi pembenci, pendengki,
pendendam kepada sesama manusia. Seperti dalam firman Allah:
Mereka yang menyayangi itu akan disayangi oleh Yang Maha Penyayang.
Sayangilah yang ada di bumi maka yang ada di langit akan menyayangimu. (HR. At
Tirmidzi)
Maasyiral Muslimin yang dimuliakan Allah
Dengan fitrah dan kelahiran yang penuh cinta itulah kita mendapatkan kehormatan
dan kemuliaan, dengan kemuliaan dan kehormatan yang tidak diberikan kepada
makhluk selain manusia.
.dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka
di daratan dan di lautan], Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami
lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang
telah Kami ciptakan. (Al-Isra: 70)
Allah subhanahu wataala pemilik kehormatan hakiki, telah memberikan kemuliaan
kepada kita kaum mukminin- di atas semua makhluk lainnya yang diciptakan-Nya.
Padahal izzah (kehormatan) itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orangorang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui. (Qs Munafiqun 8)
Kita lahir dengan kehormatan dan kemuliaan, oleh karena itu setelah kita diberi
kehormatan dan kemuliaan oleh Allah, tidak boleh kita menempatkan diri kita dalam
posisi yang lemah dan hina, karena kita telah lahir dengan kehormatan dan
kemuliaan setelah sebelumnya kita lahir dengan kecintaan dan kasih sayang
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku. (QS Adz-Dzariyat: 56)
Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gununggunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir
akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya
manusia itu amat zhalim dan amat bodoh. (Qs. Al Ahzab 72)
Amanah dan tanggung jawab ini yang akan semakin meninggikan derajat kaum
mukminin di hadapan Allah, dan pada saat yang sama amanah dan tanggung jawab
itu menjadi malapetaka bagi kaum munafik dan orang-orang musyrik.
Sehingga Allah mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orangorang musyrikin laki-laki dan perempuan; dan sehingga Allah menerima taubat
orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Dan adalah Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang. (QS. Al Ahzab: 73)
Sebagai pengemban amanah dan tanggung jawab di muka bumi maka seluruh
gerak, ibadah, tindakan dan ucapan kita akan dituntut pertanggungjawabannya oleh
Allah SWT, inna sama wal bashoro wal fuadakullun ulaika kana anhu masula:
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul
(Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang
dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. (Qs. Al-Anfal: 27)
Maasyiral Muslimin yang dimuliakan Allah
Selain fitrah cinta dan amanah sebagai makhluk yang bertugas memakmurkan bumi
ini, fitrah kehidupan menegaskan tentang keanekaragaman perbedaan manusia.
Ada perbedaan suku bangsa, perbedaan bahasa, perbedaan warna kulit, perbedaan
rizki, ada mustahiq ada muzakki, ada yang kuat ada yang lemah, dan masih banyak
lagi perbedaan lain yang tak terhitung jumlahnya.
Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di
antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al Hujurat: 13)
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan
berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui. (QS. Ar Rum:
22)
Maasyiral Muslimin yang dimuliakan Allah
Allah menciptakan berbagai perbedaan itu untuk menjalin sinergi dan kerjasama,
tidak untuk saling merendahkan dan menghina. Bukankah indahnya taman itu ketika
ada bunga yang beraneka ragam warna. Rasulullah mengingatkan hal ini dalam
khutbahnya di Mina pada hari tasyriq:
Wahai manusia, sesungguhnya Tuhan kalian adalah satu, dan ayah kalian adalah
satu, ketahuilah bahwasanya tidak ada keutamaan bangsa Arab atas bangsa Ajam
(non Arab) demikian juga tidak ada keutamaan bangsa ajam atas bangsa Arab.
Tidak ada keutamaan yang berkulit merah atas yang berkulit hitam, atau yang hitam
atas yang merah kecuali karena taqwanya. HR. Ahmad
Maasyiral Muslimin yang dimuliakan Allah
Merayakan Idul fitri, kembali kepada fitrah manusia, adalah penyegaran kesadaran
akan fitrah kemanusiaan, fitrah kelahiran, nilai kemuliaan, peran dan fungsi
keberadaan manusia di dunia, mengemban amanah dan masuliyah (tanggung
jawab) ini, serta kesadaran akan keanekaragaman dan perbedaan manusia untuk
Demikian khutbah Idul fitri hari ini, mohon maaf atas segala kekhilafan dan tutur kata
yang tidak berkenan. Selamat merayakan iedul fitri 1434 H. Semoga Allah menerima
amal ibadah kita semua.
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/08/02/37549/khutbah-idul-fitri-1434-hfithrah-manusia-harmoni-penuh-cinta/#ixzz2auugJ7Wq
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook