Anda di halaman 1dari 4

MANAJEMEN SUMBER DAYA KEPERAWATAN

RANAP PUSKESMAS MEDANG KAMPAI DUMAI

1.a Perencanaan Tenaga Keperawtan


-

Tingkat ketergantungan klien berdasarkan Teori Douglas di Puskesmas Medang


Kampai adalah Minimal Care dan Partial Care. Klien mampu melakukan kebersihan
diri sendiri, makan minum sendiri, ambulasi dengan pengawasan, observasi tandatanda vital dilakukan tiap shift, pengobatan minimal, status psikologis stabil (Minimal
Care). Klien yang melakukan kebersihan diri dibantu, makan dibantu, ambulasi
dengan pengawasan, menggunakan infus, status psikologis stabil dan persiapan

prosedur memerlukan pengobatan (Partial Care).


Jenis pendekatan pemberian asuhan keperawatan adalah dengan metode perawatan
primer dimana terdapat keterikatan antara pasien dan perawat. Perawat yang
melakukan penerimaan pasien, pengkajian, perencanaan, koordinasi dengan dokter,
hingga penyuluhan pulang. Hanya saja metode ini tidak murni karena tidak semua

tenaga perawatnya mempunyai latar belakang perawat S1.


Kategori dan Jumlah Tenaga
Tenaga medis dan paramedis terdiri dari 2 PNS, 4 PTT, dan 6 Tenaga Kontrak.
Tenaganya adalah 1 dokter sebagai penanggung jawab dan dokter visit, 1 perawat
sebagai kepala ruangan, 10 orang sebagai perawat ruangan yang teridiri dari 2 Ners, 4
perawat diploma, 1 bidan S1, dan 3 bidan diploma. Pada puskesmas terdapat 2 atau 3
perawat tiap shiftnya. 1 hari terdiri dari 2 shift : pagi dan sore. Shift pagi dari jam
08.00-17.00 WIB dan shift sore dari jam 17.00- 08.00 WIB. Berdasarkan pengamatan
setahun terakhir (2014) pasien rawat inap berjumlah 63 orang. Rata rata perbulannya
5-6 orang. 12 tenaga ini selain sebagai tenaga rawat inap juga merangkap sebagai
tenaga di unit gawat darurat dimana jumlah pasien maksimal 15 orang perharinya.

Rincian Jenis Penyakit di Ranap PKM Medang Kampai Tahun 2014:


Jenis Penyakit

Jumlah (orang)

Hiperemesis Gravidarum
Abortus Iminen
PPOK
Mialgia
Gastritis
Asma Bronkial
Trauma Capitis
Susp. MCI
Kejang Demam
Dispepsia+Common Cold
GE
Susp. Ulkus Peptikum
GE dengan Dehidrasi
Vomitus
Susp. TB
Vertigo
Inpartu
Hipertensi
Susp. Thypoid
Overdosis Obat
Vulnus Laceratum
-

5
1
1
2
11
8
4
4
1
1
5
2
1
1
3
1
3
3
4
1
1

Formula dan Perhitungan Tenaga


Perhitungan tenaga disesuaikan dengan kebutuhan dan dana yang tersedia.
Perhitungan tenaga dengan menggunakan formula Douglas atau yang lainnya belum
bisa diterapkan.

Penerimaan Tenaga Baru (Penerimaan, Seleksi, dan Orientasi)


Penerimaan tenaga baru dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Dumai karena
sesuai dengan peraturan walikota tidak boleh mengangkat TKS (Tenaga Kerja

Sukarela).
Permasalahan Ketenagaan Keperawatan dan Alternatif Penyelesaian Masalah
Tenaga keperawatan tidak ada pemisahan tugas yang jelas antar perawat UGD
dan Ranap bila ada pasien ranap, 1 perawat jaga UGD dan 2 perawat berada di
Ranap.

1.b Mempertahankan Tenaga Keperawatan

Pengelolaan Tenaga Keperawatan (termasuk rotasi tenaga)


Tidak ada rotasi tenaga dikarenakan puskesmas sangat berbeda dengan ruang ranap
rumah sakit dimana hanya terdapat satu bangsal pada ranap puskesmas. Sedangkan

rotasi tenaga antara UGD dan Ranap tidak ada jadwal yang mengikat.
Pembayaran/penggajian tenaga keperawatan
Penggajian perawat diberikan tiap bulannya pada akhir bulan. Gaji 4 paramedis PTT
diberikan langsung oleh Dinkes Propinsi Riau sebesar 2,5 juta rupiah perbulannya.
Gaji 6 Tenaga Kontrak lainnya ditanggung oleh puskesmas sendiri sebesar 285 ribu

rupiah tiap bulannya.


Pengembangan karir dalam keperawatan
Berupa seminar dan pelatihan- pelatihan yang diadakan tiap tahunnya, baik dari PPNI
maupun Dinkes Dumai. Selain itu tiap bulannya, puskesmas melakukan presentasi
tentang penyakit yang sering muncul pada pasien yang berkunjung.

2.a Rencana Kebutuhan dan Pengadaan Fasilitas/ Peralatan Keperawatan


Kebutuhan peralatan puskesmas direkap dahulu setahun sekali dilihat besar kecil
anggaran+tingkat kebutuhan. Apabila peralatan menggunakan anggaran kecil atau
merupakan barang habis pakai maka pengadaan barang dilakukan oleh puskesmas sendiri.
Jika sebaliknya, pengadaan dilakukan oleh Dinkes Kota Dumai. Sedangkan obat-obatan
diajukan tiap 3 bulan ke Dinkes Dumai.
2.b Inventarisasi, penyimpanan, dan penyaluran peralatan
Inventarisasi dilakukan oleh petugas inventaris. Penyalurannya: gudang Dinkes petugas
inventaris puskesmastiap ruangan. Inventaris ini terkoordinir dan tercatat dengan rapi.
2.c Pemeliharaan dan penghapusan fasilitas/peralatan keperawatan
Tiap tahunnya dibuat berita acara. Bila fasilitas sudah tidak digunakan lagi karena rusak
maka langsung diserahkan ke Dinkes.
2.d Perhitungan perencanaan kebutuhan dan pemeliharaan fasilitas/peralatan
keperawatan
Disesuaikan dengan kebutuhan puskesmas.

3.d Perhitungan Komponen Unit Biaya Keperawatan


Perhitungan dilakukan berdasarkan Peraturan Walikota Dumai Nomor 6 Tahun 2015 tentang
Tarif Pelayanan Kesehatan pada Badan Layanan Umum Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat
Kota Dumai.
3.e Penyusunan Anggaran yang diperlukan untuk Biaya Asuhan Keperawatan Klien

Anda mungkin juga menyukai