Anda di halaman 1dari 5

KAJIAN AL QURAN MENGENAI KONSEP THREE DIMENSION SUSTAINABILITY

PADA PERANCANGAN PONDOK PESANTREN ENTERPRENEUR


Achmad Siddiq Annur

Jurusan Arsitektur UIN Maulana Malik


Ibrahim Malang, Jawa Timur, Indonesia
e-mail: aansiddiq@gmail.com

Luluk Maslucha, S.T., M.Sc.

Andi Baso Mappaturi, M.T.

Abstract
Architecture is something that is needed by people who live on the earth's surface. Similarly, the Quran, which
implies also explains what can be done by humans to live on earth in balance. In designing an architecture , it
is necessary a Muslim architect underlying idea of the design ideas and themes through the Koran. Boarding
school with an entrepreneurial-based, is the idea that design is essentially a very obvious consideration has
been contained in the Quran. The design object is something that is needed by people especially Muslims,
which is already described in the Quran. Similarly, the theme of Sustainable Architecture sustainable
development or that have been raised by various parties, well actually it is set in such a way in the Quran.
Therefore, the assessment needs to be undertaken Quran verses that underlie the design and theme, so that
can be felt the greatness and glory of God through the words of his.
Keywords: Al Quran, Boarding School of Enterpreneur, Sustainable Architecture

Abstrak
Arsitektur merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia yang hidup di permukaan bumi. Begitu
pula dengan al Quran, yang kandungannya juga menjelaskan tentang apa yang dilakukan oleh manusia untuk
dapat hidup di bumi secara seimbang. Dalam merancang sebuah arsitektur, perlu kiranya seorang arsitek
muslim melandasi ide gagasan serta tema rancangan tersebut melalui al Quran. Pondok pesantren dengan
berbasis wirausaha, merupakan gagasan rancangan yang pertimbangan dasarnya sangat jelas telah terkandung
di dalam al Quran. Objek rancangan tersebut merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh manusia
khususnya umat Islam, yang sebenarnya sudah dijelaskan di dalam al Quran. Begitu pula dengan tema
pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Architecture yang telah dikemukakan oleh berbagai pihak, juga
sebenarnya sudah diatur sedemikian rupa di dalam al Quran. Maka dari itu, perlu kiranya dilakukan pengkajian
ayat-ayat al Quran yang melandasi perancangan dan tema tersebut, agar dapat dirasakan kebesaran dan
kemuliaan Allah melalui firman-firman-Nya.
Kata kunci: Al Quran, Pondok Pesantren Enterpreneur, Sustainable Architecture

Pendahuluan: Al Quran sebagai Alat Baca dalam


Berarsitektur
Sebagai sumber hukum yang tidak diragukan
lagi ke-hujjahan-nya oleh para ulama, umat Islam
yang baik tentunya tidak sekedar membaca al Quran
tanpa mengetahui makna serta menerapkannya
dalam kehidupan. Kandungan al Quran yang luas dan
mencakup segala bidang ilmu pengetahuan, harus
selalu dikaji dari berbagai bidang yang ditekuni oleh
masing-masing pribadi umat muslim agar dapat
diimplementasikan. Begitu pun dalam bidang
arsitektur yang notabene-nya merupakan ilmu yang
bersifat duniawi. Implementasi dari al Quran
terhadap arsitektur dapat dijadikan sebagai landasan

dalam merancang, baik dalam perumusan ide,


pemilihan tema, maupun dalam pelaksanaan desain.
Dalam tahap perancangan arsitektur, langkah
awal yang dilakukan ialah perumusan ide atau
gagasan tentang bangunan apa yang akan dirancang,
serta apa manfaat dan peran bangunan tersebut
untuk masyarakat nantinya. Kemudian, agar
rancangan arsitektur tersebut dapat memiliki
karakteristik yang khas, baik berupa wujud maupun
nilai-nilainya, perlu perumusan tema yang menjiwai
tiap-tiap aspek perancangannya. Dari dua tahap
itulah, peran kandungan ayat al Quran dapat
menjadi alat baca untuk mengetahui apakah
bengunan yang akan dirancang serta tema yang

Seminar Nasional Arsitektur Islam 3


Malang, 7 November 2013 | 1

digunakan tersebut sudah sesuai dengan tuntunan


Islam ataukah justru bertentangan. Tidak berhenti
pada tahap tersebut, alangkah baiknya jika tahap
berikutnya,
yaitu
analisis,
sintesis,
bahkan
pelaksanaan pembangunan juga mengacu pada
tuntunan al Quran, meskipun tidak tertuang secara
konseptual.

Kajian Al Quran Mengenai Objek Pondok


Pesantren Enterpreneur
Dari Sunnah-sunnah Rasulullullah Saw tentang
pendidikan, terlihat betapa beliau memberikan
perhatian lebih mengenai pentingnya pendidikan,
serta bagaimana Rasulullah memuji para ahli ilmu
pengetahuan (Qardhawi, 1994: 237). Melalui sunnahsunnah Rasulullah tentang pendidikan, beliau
memberikan kaidah-kaidah dalam proses menuntut
ilmu. Mulai dari penataan niat yang lurus dalam
menuntut ilmu, etika dalam menuntut ilmu, serta
ilmu apa yang harus dipelajari oleh setiap muslim,
semua diajarkan melalui Sunnah-sunnah Rasulullah
Saw.
Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan
berbasis agama Islam, tentunya menerapkan kaidahkaidah keilmuan yang diajarkan oleh Rasulullah,
dalam sistem pendidikannya. Sistem pendidikan yang
mengharuskan peserta didiknya untuk tinggal di
asrama, mengandung nilai filososfis mengenai kaidah
menuntut ilmu yang sesuai dengan ajaran Islam. Di
pesantren, santri diajarkan untuk hidup bersama
dengan teman-temannya, untuk saling menghargai
dan memberi nasihat antara seorang santri dengan
santri yang lainnya. Selain itu, santri juga diajarkan
tentang keistiqomahan dalam belajar dan beribadah,
serta melatih kesabaran, karena kondisi santri yang
jauh dari keluarga serta kemewahan. Secara
keseluruhan, sistem penidikan yang diterapkan
pondok
pesantren,
tidak
diragukan
lagi
kesesuaiannya dengan apa yang diajarkan oleh
Rasulullah Saw.
Untuk pendidikan wirausaha pada pondok
pesantren, memang belum menjadi tujuan utama
diselenggarakannya sistem pendidikan ini. Namun,
atas dasar permasalahan perekonomian yang terjadi,
serta perintah dari Allah tentang keseimbangan
hidup manusia, lembaga pendidikan pondok
pesantren
perlu
kiranya
mempertimbangkan
pengembangan skill dalam berwirausaha. Allah telah
memerintahkan manusia agar orientasi hidup harus
seimbang,
meskipun
prioritas
harus
tetap
mengedepankan sisi peribadatan kepadaNya, seperti
pada Firman Allah berikut:
"Dan,
carilah
pada
apa
yang
telah
dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat,dan janganlah kamu melupakan bagianmu
dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah
berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan." (al Qashash: 77).
Dari ayat tersebut, Allah memerintahkan
kepada manusia untuk selalu berusaha mencari

Seminar Nasional Arsitektur Islam 3


2

| Malang, 7 November 2013

kebahagiaan di akhirat dengan beribadah serta


menjauhi laranganNya. Selain itu, manusia juga
memiliki hak untuk mendapatkan kebahagiaan di
kehidupan dunianya dengan belajar dan bekerja
keras. Melalui ayat tersebut, pendidkan wirausaha
menjadi penting untuk diselenggarakan sebagai
wujud kenikmatan manusia di kehidupan dunia.
Ditambah lagi dengan adanya bukti sejarah
Rasulullah
yang
pernah
berprofesi
sebagai
pedangang, akan semakin memperkuat urgensi
pendidikan wirausaha pada masyarakat muslim.
Pendidikan wirausaha yang akan diajarkan di pondok
pesantren ini, tentunya tidak lepas dari nilai-nilai
ke-sunnah-an Rasulullah ketika beliau menjadi
seorang pedagang. Oleh karenanya, peran pondok
pesantren enterpreneur tidak hanya sebuah lembaga
untuk menuntut ilmu, melainkan juga sebagai sarana
untuk mengamalkan ilmu, melalui kegiatan ekstra
yaitu wirausaha.

Kajian Al Quran Mengenai Prinsip Three


Dimension Sustainability
Inti dari tema sustainable architecture ialah
menciptakan sebuah karya arsitektur dengan
mempertimbangkan keberlanjutan sumber daya baik
alam maupun manusia, sehingga sumber daya
tersebut dapat bertahan hingga jangka waktu yang
cukup lama. Tujuan dari tema tersebut jika
dikaitkan dengan ajaran Agama Islam, sesuai dengan
perintah Allah, tentang peran manusia sebagai
khalifah di bumi.
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada
para
Malaikat:
"Sesungguhnya
Aku
hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka
berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah,
padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji
Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui." (QS. al Baqarah: 30)
Menurut buku tafsir al Azhar (Hamka, 2008:
210), makna khalifah merupakan pengganti atau
sesuatu dari Allah
yang digunakan untuk
melaksanakan
hukum
Tuhan
dalam
pemerintahannya. Jadi, dalam ayat tersebut, Allah
memerintahkan Nabi Adam dan keturunanketurunanya untuk mengatur isi dari bumi. Segala
sumber daya yang tertanam di bumi menjadi
tanggung jawab manusia sebagai makhluk yang
sempurna. Namun, kenyataan yang terjadi justru
manusia sebagai perusak dan pengambil manfaat
dari alam tanpa melestarikannya kembali. Maka,
tugas sebagai khalifah dibumi, mengupayakan
kembali keberlanjutan sumber daya tersebut,
dengan berbagai strategi melalui karya arsitektur.
Pada
level
teoritis,
tema
sustainable
architecture memiliki prinsip-prinsip yang nantinya
akan diterapkan pada tiap aspek arsitektural.
Adapun prinsip-prinsip tersebut ialah: environment
sustainability, social sustainability, dan economic
sustainability. Pengkajian prinsip-prinsip tersebut
berdasarkan pandangan Agama Islam juga perlu

dilakukan untuk
penerapan tema.

memperdalam

integrasi

dalam

Gambar 1: Three Dimensions Sustainable Development


Sumber: http://www.arch.hku.hk

A.

Environment Sustainability
Sama halnya dengan pendidikan, pelestarian
lingkungan hidup juga menjadi perhatian besar yang
diperintahkan oleh Allah melalui al Quran dan
Sunnah. Dalam sebuah Hadits, diriwayatkan bahwa
Allah akan menghukum seseorang yang melakukan
kerusakan terhadap alam.
Barangsiapa memotong pohon sidrah niscaya
Allah Swt akan menenggelamkan kepalanya di
neraka. (HR. Abu Dawud dalam kitab Sunannya,
bab Qathu Sidr, (5239))
Yang dimaksud pohon sidrah ialah pohon bidara
yang memiliki manfaat besar bagi masyarakat
padang pasir di Arab, karena dahannya yang rindang
dan buahnya yang dapat dimakan. Dari Hadits
tersebut, jelas bahwa Allah memberikan ancaman
kepada seseorang yang melakukan kerusakan,
sekaligus menunjukkan bahwa betapa pentingnya
unsur-unsur lingkungan hidup untuk dijaga. Ancaman
itu juga mencakup seluruh tinfakan yang akan
merusak keseimbangan itu atau menghilangkan salah
satu unsur penting bagi kelangsungan hidup manusia
(Qardhawi, 1998: 254). Dari penjelasan tersebut,
kurang lebih telah menggambarkan maksud dari
penerapan prinsip keberlanjutan lingkungan atau
environment sustainability, yang tidak lain ialah
menghasilkan arsitektur yang tidak merusak
lingkungan,
tetapi
sebaliknya
menjaga
keberlangsungan lingkungan tersebut.
B. Social Sustainability
Manusia memiliki peran sebagai makhluk yang
selalu bergantung pada orang lain dan tidak dapat
berdiri sendiri. Peran manusia sebagai makhluk sosial
tersebut juga telah diatur dalam ajaran agama
Islam. Akhlak yang mulia, saling menghargai, dan
toleransi menjadi pokok bahasan dalam menjaga
hubungan sosial seseorang. Arsitektur yang
menerapkan prinsip keberlanjutan sosial, memiliki
tujuan yang sama dalam pandangan ajaran Islam
yaitu mewujudkan hubungan sosial yang harmonis,
melalui sebuah karya arsitektur.
C. Economic Sustainability
Seperti yang telah dijelaskan pada kajian
integrasi keislaman sebelumnya, bahwa Islam
mengajarkan untuk menyeimbangkan kehidupan di
dunia maupun akhirat. Allah telah memberikan

bagian untuk manusia di dunia berupa bumi beserta


isinya untuk dikelola dan diambil manfaatnya.
Manfaat dari bumi tersebut merupakan dasar dari
lahirnya sebuah perekonomian. Bidang perekonomian
yang selalu menjadi isu dari berbagai kalangan di
masyarakat,
dikarenakan
terjadinya
berbagai
permasalahan, di antaranya: minimnya peluang
lapangan kerja, sulitnya membuka wirausaha, dan
permasalahan lainnya yang mengakibatkan jumlah
pengangguran semakin meningkat. Padahal dalam
sebuah Hadits, dijelaskan bahwa Allah menyukai
orang yang selalu bekerja dan tekun dalam
menjalani pekerjaannya.
Sesungguhnya Allah senang kepada salah
seorang dari kalian jika melakukan suatu pekerjaan,
dia menekuninya. (HR Baihaqi dalam Syuab al
Iman)
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
prinsip keberlanjutan ekonomi yang bertujuan
menunjang perekonomian melalui karya arsitektur,
baik bagi pemilikinya maupun bagi masyarakat di
sekitarnya merupakan sebuah kebaikan menurut
pandangan agama Islam.

Aplikasi Nilai Keislaman pada Penerapan


Tema Sustainable Architecture terhadap
Aspek Arsitektural
Penerapan Sustainable Architecture pada objek
Pondok
Pesantren
Enterpreneur
juga
mempertimbangkan prinsip-prinsip yang telah
dijelaskan sebelumnya. Namun, tema pada objek ini
menggunakan prinsip yang telah dirombak menjadi
prinsip yang lebih berjiwa Islami, dengan tidak
meninggalkan nilai-nilai sustainable architecture.
Dari pengaplikasian prinsip three dimension
sustainability, dihasilkan beberapa sikap yang
mengandung unsur Islami yang nantinya menjadi
dasar
dari
perancangan
Pondok
Pesantren
Enterpreneur.
Tabel 1: Nilai Keislaman yang terkandung dalam Prinsip
Three Dimension Sustainability
Aspek
Prinsip Three
Integrasi
Aplikasi dalam
ArsitekDimension
Keislaman
Rancangan
tural
Sustainability

Environment

Pola
Tatanan
Massa

Ramah
lingkungan

Perletakan
Massa yang
baik yaitu
yang
menyesuaikan
dengan kondisi
asli site.
Sehingga
perubahan
kondisi
eksisting
dapat
diminimalisir.

Lanjut ke halaman 4

Seminar Nasional Arsitektur Islam 3


Malang, 7 November 2013 | 3

Lanjutan dari halaman 3

Bentuk
dan
Ruang

Struktur
dan
konstruksi

`Fungsi
dan
kebutuhan akan
energi

Society

Pola
Tatanan
Massa

Hemat dan
efisien

Ramah
lingkungan

Ramah
lingungan

Kenyamanan
Pengguna

Bentuk
bangunan
dapat
mengakomodasi
kebutuhan
akan
pencahayaan
dan
penghawaan,
sehingga biaya
pengeluaran
energi dapat
ditekan.

| Malang, 7 November 2013

Bentuk
dan
Ruang

Menggunakan
konstruksi
bangunan
dengan
material
ramah
lingkungan,
mengurangi
penggunaan
sumber daya
alam secara
berlebihan
sebagai bahan
bangunan.

Struktur
dan
konstruksi

Mengoptimalkan
pengolahan
limbah
sebagai
sumber energi
alternatif,
atau
memanfaatkan sumber
energi alam
untuk
menunjang
fungsi
bangunan.

Pola tatanan
massa
memperhatikan efisiensi
jalur sirkulasi
dan
aksesibilitas.
Selain itu
penzoningan
massa juga
diutamakan
untuk
kenyamanan

Seminar Nasional Arsitektur Islam 3


4

pengguna

Fungsi
dan
kebutuhan akan
energi

Pola
Tatanan
Massa

Lokalitas
budaya

Kesejahteraan
masyarakat

Proses
konstruksi
diupayakan
tidak
mengganggu
lingkungan
sekitar.

Kesatuan
dan
kekeluargaan

Menyediakan
fasilitas
kebutuhan
sosial bagi
masyarakat.
Serta
menjadikannya sebagai
pusat interaksi
sosial di
kawasan
tersebut.

Efisiensi
biaya

Persiapan
lahan yang
efisien,
meminimalkan
perlakuan cut
and fill pada
lahan.

Efisiensi
biaya

Bentuk
bangunan
tidak
mencerminkan
suatu
pemborosan
atau tidak
menimbulkan
kesan
egosentris.

Economic

Bentuk
dan
Ruang

Mewujudkan
bentuk
lokalitas,
tidak kontras
dengan
masyarakat
sekitar,
sehingga
mewujudkan
lingkungan
yang serasi.

Lanjut ke halaman 5

Lanjutan dari halaman 4

Struktur
dan
konstruksi

Fungsi
dan
kebutuhan akan
energi

Efisiensi
biaya
dan
kesejahteraan
masyarakat

Penggunaan
material daur
ulang
serta
material lokal
lebih
dioptimalkan.

Kesejahteraan
masyarakat

Keberadaannya
dapat
memberikan
kesejahteraan
finansial bagi
pemilik,
penghuni, dan
masyarakat
sekitar.

http://www.republika.co.id/berita/ensiklopediaislam/hikmah/10/07/15/124782-kiatmenyeimbangkan-dunia-dan-akhirat,
diakses pada tanggal 17 Maret 2012
http://www.arch.hku.hk/research/beer/sustain.htm
#1.1, diakses pada tanggal 10 April 2012

Sumber: Hasil Analisis

Penutup: Kesimpulan
Dari Penjabaran di atas, dapat dilihat bahwa di
dalam al Quran telah terkandung segala sesuatu yang
diperlukan manusia, baik dalam kehidupan manusia
untuk akhirat, juga kehidupan manusia di dunia.
Nilai-nilai keislaman yang terkandung dalam al Quran
tentang penerapan konsep three dimension
sustainability, merupakan bukti bahwa konsep
sustainable arsitektur yang telah dikemukakan oleh
beberapa komunitas internasional, sebenarnya sudah
tertuang terlebih dahulu di dalam al Quran. Begitu
pula dengan ide atau gagasan untuk membangun
pondok pesantren enterpreneur yang tidak lain
memang merupakan tanggapan untuk lebih
memajukan umat Islam di mata dunia. Oleh karena
itu, alangkah baiknya jika setiap arsitek muslim di
dunia
dapat
melandasi
ide
rancangannya
berdasarkan al Quran yang sudah jelas tidak ada
keraguan di dalamnya.

Referensi
Departemen Agama RI. Al Quran Al Karim dan
Terjemahnya. PT. Toha Karya Putra:
Semarang
Hamka. 2008. Tafsir al Azhar Juz I. Pustaka Panji
Mas: Jakarta
Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsir Al Mishbah: Pesan,
Kesan, dan Keserasian Al Quran. Lentera
Hati. Jakarta
Qardhawi, Yusuf. 1998. Sunah Rasul: Sumber Ilmu
Pengetahuan dan Peradaban. Gema Insani
Press: Jakarta

Seminar Nasional Arsitektur Islam 3


Malang, 7 November 2013 | 5

Anda mungkin juga menyukai