Anda di halaman 1dari 5

Dimensi Spesialisasi

Specialization is the degree to which organizational tasks are subdivided into separate jobs.
(Daft, 1998, p.16).
Hakikat spesialisasi adalah bahwa, daripada dilakukan oleh satu individu, lebih baik
seluruh pekerjaan itu dipecah-pecah menjadi sejumlah langkah, dengan tiap langkah
diselesaikan oleh seorang individu yang berlainan. Pada dasarnya, individu-individu
berspesialisasi dalam mengerjakan bagian dari suatu kegiatan, bukannya mengerjakan seluruh
kegiatan. Suatu spesialisasi kerja dikatakan bersifat ekstensif apabila setiap karyawan hanya
mengerjakan tugas-tugas tertentu yang sempit wilayahnya. Suatu spesialisasi dikatakan rendah
apabila karyawan mengerjakan tugas-tugas yang mempunyai batasan yang luas. Kadangkadang spesialisasi disebut juga sebagai division of labor. Ada 2 (dua) tipe spesialisasi, yaitu
:
a. Spesialisasi horizontal
Spesialisasi horizontal ini menunjuk pada ruang lingkup suatu pekerjaan, atau pada
tingkat mana seorang karyawan melakukan suatu pekerjaan yang lengkap. Semakin
kecil bagian suatu karyawan terhadap suatu pekerjaan secara keseluruhan, maka
semakin horizontal tingkat spesialisasi pada pekerjaan tersebut.
b. Spesialisasi vertical
Spesialisasi vertikal menunjuk pada tingkat kontrol yang dimiliki oleh seorang
karyawan terhadap suatu pekerjaan. Semakin banyak keputusan yang dibuat oleh
seorang karyawan, mengenai bagaimana dan kapan harus melakukan suatu tugas, dan
semakin terbatas perilaku karyawan untuk melakukan tugas tersebut diatur oleh
peraturan, prosedur, pengawasan ataupun teknologi, semakin rendah tingkat
spesialisasi vertikalnya.

Spesialisasi adalah proses mendefinisikan himpunan subclass- subclass dari

sebuah entity type (superclas)


Suatu superclass dapat memiliki

beberapa

spesialisasi

berdasarkan

karakteristik yang berbeda


Contoh :

Manager, Teknisi, Sekretaris, Supervisor

Pegawai berdasarkan atribut tipe_job.


Salaried_emp dan Hourly_emp adalah spesialisai dari entiti Pegawai

adalah Spesialisasi dari entiti

berdasarkan metode pembayaran gaji.


Tujuan dan Fungsi Spesialisasi
Adapun alasan diadakan pembagian kerja adalah bahwa seseorang tidak akan
melakukan semua pekerjaan yang ada di dalam organisasi seorang diri tanpa bantuan
orang lain. Menurut Sondang P. Siagian ada tiga alas an diadakan pembagian kerja,
yaitu :
a. Beban kerja yang harus di pikul
b. Jenis pekerjaan yang harus beragam
c. Berbagai spesialisasi yang diperlukan
Dengan adanya pembegian kerja pegawai atau karyawan dituntut tanggung jawabnya
didalam penyelesaian setiap tugas yang dibebankan kepadanya. Jenis pekerjaan yang
beraneka ragam merupakan hal yang sudah biasa didalam suatu organisasi yang
mempunyai tujuan yang jelas. Spesialisasi pekerjaan diperlukan karena dalam
pembagian kerja terjadi pembagian fungsi-fungsi dimana setiap fungsi tersebut
memerlukan keahlian khusus untuk menyelesaikan setiap pekerjaan.

Indikator Pembagian Kerja


Untuk mengukur pembagian kerja digunakan indikator-indikator sebagai berikut:
1) Penempatan karyawan
Penempatan karyawan ialah bahwa setiap pegawai atau karyawan telah
ditempatkan sesuai dengan kemampuan, keahlian dan pendidikan yang
dimiliki sebab ketidaktepatan dalam menetapkan posisi karyawan akan
menyebabkan jalannya pekerjaan menjadi kurang lancar dan tidak maksimal.
2) Beban kerja
Beban kerja adalah tugas pekerjaan yang dipercayakan untuk dikerjakan dan
tanggung jawabkan oleh satuan organisasi atau seorang pegawai tertentu.
Beban kerja yang harus dilaksanakan karyawan hendaknya merata, sehingga
dapat dihindarkan adanya seorang karyawan yang mempunyai beban kerja
terlalu banyak atau terlalu sedikit. Namun demikian beban kerja yang merata
ini tidak berarti bahwa setiap karyawan di perusahaan tersebut harus tetap
sama beban kerjanya.
3) Spesialisasi pekerjaan
Spesialisasi pekerjaan adalah pembagian kerja berdasarrkan oleh keahlian atau
ketrampilan khusus. Spesialisasi pekerjaan sangat diperlukan dalam setiap
organisasi karena tidak semua pekerjaan membutuhkan keahlian dan tidak
semua orang mempunyai keahlian yang sama sebab setiap orang mempunyai
kelebihan dan keterbatasan sendiri. Agar semua tugas pekerjaan yang ada
dapat dilaksanakan dengan baik maka perlu sekali adanya spesialisasi
pekerjaan, spesialisasi pekerjaan bukan berarti merupakan tujuan mengkotakkotakan pegawai atau karyawan.
Contoh:

Dimensi spesialisasi adalah dimensi yang membagi- bagi pegawai berdasarkan


keahliannya agar suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan benar.
Misalnya di PT. Angkasa Pura yaitu perusahaan milik negara yang mengurusi
bagian transportasi udara. Dalam menjalankan suatu tugas untuk mencapai
tujuan yaitu kenyamanan dan keamanan masyarakat pengguna transportasi
udara maka diterapkan dimensi spesialisasi yaitu pekerjaan dibagi bagi
kepada karyawan sesuai dengan keahlian.

DIMENSI SPESIALISASI

OLEH

Ahmad Ravy Bagus Irawan(07011281520161)


Abe Indah Kurnia(07011381320006)
Siti Utami Putri(07011381320034)
Nopita Ratna Sari(07011381520065)
Mutiara Jayantie(
Rizki Puspita Sari(
DOSEN PENGAMPU : Dra. Martina,M,SI
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Ilmu Administrasi Negara
Kampus Palembang
Kelas A

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN AKADEMIK 2015/2016

Anda mungkin juga menyukai