II.
DEFINISI PJB.
III.
PENYEBAB
IV.
KLASIFIKASI
V.
VI.
MENEJEMEN MEDIS
VII.
VIII.
MENEJEMEN KEPERAWATAN
KESIMPULAN
I. DEFINISI
Pelatihan Keperawatan Intensif Anak IRIA / PICU RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
Penyakit jantung yang terjadi sejak janin dalam kandungan, dengan kelainan pada
struktural jantung dan atau pembuluh darah besar, akibat gangguan atau kegagalan
perkembangan struktur jantung pada fase awal perkembangan janin
II. PENYEBAB
A. Belum diketahui
B. Faktor resiko , antara lain :
1. Faktor Genetik : Abnormalitas kromosom,
2. Faktor Lingkungan :
Infeksi Maternal Rubela,cytomegalovirus, diabetes mellitus, rokok, alkohol,obat
obatan seperti ; penenang,corticosteroid,jamu,ectasy, dll
3. Multifaktorial interaksi antara faktor genetik dan lingkungan.
III. KLASIFIKASI.
1. PJB Asianotik
a. Aliran keparu meningkat :
1. Patent ductus arteriosus (PDA)
2. Atrial Septal Defect (ASD).
3. Ventricle Septal defect (VSD).
4. AVSD.
b. Aliran ke paru normal ;
1. Coarctatio Aorta (CoAo).
2. Aorta Stenosis (AS).
3. Pulmonal Stenosis (PS).
2. PJB Sianotik,
a. Aliran ke paru berkurang :
1. Tetralogy of Fallot (TOF).
2. Trikuspid Atresia.
b. Aliran ke paru meningkat :
1. Transposition of The Great Arteries (TGA )
Pelatihan Keperawatan Intensif Anak IRIA / PICU RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
2. Truncus Arteriosus.
Pelatihan Keperawatan Intensif Anak IRIA / PICU RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
B. PJB SianotikSianosis
Tachypnea
Feeding difficulty, Failure To Thrive.
Cepat lelah, bertambah sianosis saat aktivitas,
Pelatihan Keperawatan Intensif Anak IRIA / PICU RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
Komplikasi
Infeksi saluran nafas bag bawah berulang.
Kesulitan menghisap susu atau makan sering tersedak/ muntah Aspirasi.
Gagal tumbuh kembang BB sulit naik, perkembangan motorik terlambat.
Gagal jantung.
Hipoksia jaringan otak ( stroke, abses serebri ).
Spell berulang.
Kematian.
V. MANAJEMEN MEDIS
A. PJB Asianotik
PDA :
Bayi premature : terapi Indomethachine
Tind non bedah ; pemasangan occluder pd duktus (Amplatzer Ductal Occluder/
ADO) atau Coil.
Tind bedah; Ligasi PDA.
ASD :
Pelatihan Keperawatan Intensif Anak IRIA / PICU RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
VSD :
Tind bedah; penutupan VSD dg patch ( korektif). pulmonal arteri banding / PAB
(paliatif)
Co ao :
PS :
AS :
Pelatihan Keperawatan Intensif Anak IRIA / PICU RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
Pelatihan Keperawatan Intensif Anak IRIA / PICU RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
TGA :
Duct dependent ; pemberian PGE-1 atau BAS.
Tind bedah paliatif Blalock-Hanlon yaitu operasi membuat ASD, atau Pulmonary
Artery Banding.
Tind bedah koreksi ; Arterial Switch yaitu dg menukarkan posisi kedua arteri besar
disertai pemindahan arteri koroner.
Truncus Arteriosus :
Keluhan ringan; konservatif.
Tind bedah paliatif; Pulmonary Artery Banding.
Total koreksi: bedah Rastelli, prinsipnya adalah menutup defek septumventrikel,
memotong a. pulmonalis dan menyambungnya ke ventrikel kanan dg conduit.
Pelatihan Keperawatan Intensif Anak IRIA / PICU RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
Riwayat batuk panas sering (inf. saluran nafas), cepat lelah /sering berhenti saat
menghisap ASI / susu/ makan (FD), byk keringat, BB sulit naik, dan perkembangan
motorik terlambat (FTT
Bila ps edema :
Kaji daerah edema, skala edema, intake cairan dan output per 24 jam.
Mata
Leher
: JVP (k/p).
Paru
Jantung
Abdomen
Pelatihan Keperawatan Intensif Anak IRIA / PICU RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
Extrimitas
: Kehangatan (suhu), kelembaban, edema, kekuatan pulsasi, pengisian
kapiler, warna kuku.
Vital sign
C. TUJUAN
Oksigenasi adekuat
Obs kesad, pernaf ( frekwensi, pola, suara nafas), sat O2, tanda spell hipoksia spt;
menangis berkepanjangan, bertambah sianosis, sat makin turun, pernaf cepat dan dlm,
gelisah, lemas, kesad menurun, dan kdg disertai kejang.
Ciptakan lingk yg tenang, hindari lingk penuh stress.
Pelatihan Keperawatan Intensif Anak IRIA / PICU RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
10
penenang serta
D. KRITERIA EVALUASI
Oksigenasi adekuat : frek dan pola nafas dbn, suara naf bersih / vesikuler, sat O2 dbn.
Perfusi jar adekuat : BP dbn, capillary refill < 3 detik, akral hgt, tdk sianosis atau
pucat, pulsasi a. perifer kuat.
Tanda tanda spell tdk terjadi.
Nutrisi adekuat : tpk segar/ aktif, tdk rewel, BB bertambah / stabil.
Toleransi aktivitas sesuai kemamp : mampu beradaptasi dg min atau mak sedikit tapi
sering, tpk tenang saat bermain dan dpt melak aktivitas sesuai kemampnya.
Penatalaks prog terapeutik efektif : terbina hub saling percaya, penget kelg ttg cara
prwt ps bertambah, kelg dpt diajak berdiskusi dan bekerja sama dlm perwt dan
pengob anaknya
VII. KESIMPULAN
Penanganan pada klien dg PJB harus didukung dg pengetahuan tentang askep
Kardiovaskuler secara umum dan askep PJB secara khusus, sehingga ketepatan
dan kecepatan dalam tindakan dapat dilakukan secara optimal, menurunkan
morbiditas dan mortalitas meningkatkan mutu pelayanan kep.
--oOo--
Pelatihan Keperawatan Intensif Anak IRIA / PICU RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
11