Anda di halaman 1dari 2

http://health.kompas.com/read/2014/04/28/1048061/Bedanya.Olahraga.dengan.

Akti
vitas.Fisik

http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin_olahraga.p
df
berolahraga secara teratur akan membuat jantung dan paru-paru bekerja lebih
efisien, memperlancar sirkulasi darah sehingga suplai oksigen dan nutrisi ke sel-sel
jaringan juga turut membaik. Hal ini juga dimungkinkan karena terbentuknya
pembuluh darah kapiler yang baru
berolahraga secara teratur juga akan meningkatkan aktivitas berbagai enzim yang
bertanggung jawab terhadap oksidasi lemak sehingga lebih banyak lemak yang
digunakan sebagai sumber energi. Beberapa penelitian memperlihatkan bahwa
orang yang sudah terlatih atau teratur melakukan olahraga akan lebih banyak
menggunakan lemak sebagai sumber energi daripada karbohidrat dibandingkan
orang yang kurang berolahraga atau tidak terlatih.
Aktivitas fisik adalah kegiatan gerak tubuh sebagai hasil kerja otot rangka. Yang
kemudian menghasilkan sejumlah keluaran energi. Aktivitas fisik meliputi semua
kegiatan sehari-hari termasuk olahraga, kegiatan di rumah, tempat kerja, dan
kegiatan saat bepergian sepserti dari rumah menuju tempat kerja
Adapu olahraga merupakan salah satu bentuk aktivitas fisik yang dilakukan dengan
terencana, terstruktur, dan dilakukan berulang-ulang. Tujuan berolahraga adalah
untuk meningkatkan kesehatan maupun kebugaran jasmani

Rutin berolahraga terbukti dapat memberikan manfaat untuk tubuh, seperti meningkatkan daya
tahan jantung, menurunkan berat badan, dan manfaat lainnya. Namun, bagi Anda yang ingin
berolahraga, ada baiknya untuk memerhatikan prinsip olahraga yang benar.
"Prinsip olahraga yang harus diperhatikan adalah F, I, D, T atau Frekuensi, Intensitas, Durasi,
Tipe atau jenis olahraga yang ingin dilakukan," kata Dr. Ermita I. Ilyas, Ms, AIFO dari

Departemen Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam acara 'Aktivitas Fisik
Membuat Tubuh Bugar dan Menarik' Bersama Pocari Sweat di Hotel Gran Melia, Kuningan,
Jakarta, seperti ditulis Minggu (23/2/2014)
Lebih lanjut Ermita menuturkan, frekuensi (F) merupakan lamanya waktu yang digunakan si
atlet ketika berolahraga dalam seminggu. Idealnya, seminggu ada baiknya dilakukan 3 sampai
5 hari dalam seminggu.
"Dengan frekuensi 3x seminggu, akan memberikan hasil. Dengan frekuensi 5x seminggu, akan
menurunkan berat badan," kata dia menerangkan.
Sedangkan intensitas (I) ketika berolahraga merupakan berat dari olahraga yang dilakukan.
Sebab, antara olahraga yang satu dan lainnya memiliki intensitas yang berbeda.
Selanjutnya, kata dia, durasi (D) merupakan waktu atau lamanya seseorang melakukan
olahraga dalam sehari. Bila Anda melakukan olahraga hanya mampu selama 10 menit, itu tidak
menjadi masalah. Daripada tidak berolahraga sama sekali, lebih baik dilakukan walaupun
hanya sebentar.
"Idealnya 30 sampai 60 menit. Tapi kalau mampu hanya 10 menit, ya itu masih lebih baik
ketimbang tidak sama sekali," kata Ermita menjelaskan.
Dan hal terakhir yang harus diperhatikan adalah jenis dan tipe olahraga. Ermita menjelaskan
bahwa ada tiga jenis olahraga yang dapat dipilih seseorang, misalnya aerobik, latihan beban,
an-aerobik.
"Aerobik itu seperti lari, renang, yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan jantung
dan pernapasan. Sedangkan latihan beban untuk meningkatkan kekuatan otot. Sedangkan anaerobik merupakan olahraga yang dilakukan dalam durasi singkat," kata Ermita. (Adt/Igw)
http://health.liputan6.com/read/834256/4-prinsip-dalam-berolahraga

Anda mungkin juga menyukai