Anda di halaman 1dari 3

Tanaman C3

Fotosintesis ini disebut mekanisme C3, karena molekul yang pertama kali terbentuk setelah
fiksasi karbon adalah molekul berkarbon 3, 3-fosfogliserat. Kebanyakan tumbuhan yang
menggunakan fotosintesis C3 disebut tumbuhan C3. Padi, gandum, dan kedelai merupakan
contoh-contoh tumbuhan C3
yang penting dalam pertanian. Kondisi lingkungan yang mendorong fotorespirasi ialah hari yang
panas, kering, dan terik-kondisi yang menyebabkan stomata tertutup. Kondisi ini menyebabkan
CO2 tidak bisa masuk dan O2 tidak bisa keluar sehingga terjadi fotorespirasi.Dalam spesies
tumbuhan tertentu, ada cara lain fiksasi karbon yang meminimumkan fotorespirasi. Dua adaptasi
fotosintetik yang paling penting ini ialah fotosintesis C4 dan CAM
Dalam fotosintesis C3 berbeda dengan C4,pada C3 karbon dioxida masuk ke siklus calvin secara
langsung. Struktur kloroplas pada tanaman C3 homogen. Tanaman C3 mempunyai suatu peran
penting dalam metabolisme, tanaman C3 mempunyai kemampuan fotorespirasi yang rendah
karena mereka tidak memerlukan energi untuk fiksasi sebelumnya. Tanaman C3 dapat
kehilangan 20 % carbon dalam siklus calvin karena radiasi, tanaman ini termasuk salah satu
group phylogenik. Konsep dasar reaksi gelap fotosintesis siklus Calvin (C3) adalah sebagai
berikut: CO2
diikat oleh RUDP untuk selanjutnya dirubah menjadi senyawa organik C6 yang tidak stabil yang
pada akhirnya dirubah menjadi glukosa dengan menggunakan 18ATP dan 12 NADPH.Siklus ini
terjadi dalam kloroplas pada bagian stroma.Untuk menghasilkan satu molekul glukosa
diperlukan 6 siklus C3.
Tumbuhan tipe C3 memproduksi sedikit makanan apabila stomatanya tertutup pada hari yang
panas dan kering. Tingkat CO2 yang menurun dalam daun akan mengurangi bahan ke siklus
Calvin. Yang membuat tambah parah, rubisko ini dapat menerima O2 sebagai pengganti CO2.
Karena konsentrasi O2 melebihi konsentrasi CO2 dalam ruang udara daun, rubisko
menambahkan O2 pada siklus Calvin dan bukannya CO2. Produknya terurai, dan satu potong,
senyawa berkarbon 2 dikirim keluar dari kloroplas. Mitokondria dan peroksisom kemudian
memecah molekul berkarbon 2 menjadi CO2. Proses ini yang disebut Fotorespirasi. Akan tetapi
tidak seperti respirasi sel, fotorespirasi tidak menghasilkan ATP. Dan tidak seperti fotosintesis,
fotorespirasi tidak menghasilkan makanan, tapi menurunkan keluaran fotosintesis dengan
menyedot bahan organic dari siklus Calvin. Tahapan siklus Calvin pada tanaman C3; Fase 1:
fiksasi karbon, Siklus calvin memasukkan setiap molekul CO2 dengan menautkannya pada gula
berkarbon 5 yang dinamai ribose bifosfat(RuBP). Enzim yang mengkatalis langkah ini adalah
rubisko.produknya adalah intermediet berkarbon 6 yang demikian tidak stabil hinggga terurai
separuhnya untuk membentuk 2 molekul 3-fosfogliserat. FaseII: reduksi, setiap molekul3fosfogliserat menerima gugus fosfat baru. Suatau enzim mentransfer gugus fosfat dari ATP
membentuk 1,3-bifosfogliserat sebagai produknya. Selanjutnya sepasang electron disumbangkan
oleh NADPH untuk mereduksi 1,3-bifosfogliserat menjadi G3P. G3P ini berbentuk gula
berkarbon 3. Hasilnya terdapat 18 karbon karbohidrat , 1molekulnya keluar dan digunakan oleh
tumbuhan dan 5 yang lain didaur ulang untuk meregenerasi 3 molekul RuBP FaseIII: Regenerasi

RuBP, Dalam suatu rangkaian reaksi yang rumity, rangkan karbon yang terdiri atas 5 molekul
G3P disusun ulang oleh langkah terakhir siklus Calvin menjadi 3 molekul RuBP. Untuk
menyelesaikan ini, siklus ini menghabiskan 3 molekul ATP . RuBP ini siap menerima
CO2 kembali
Berdasarkan tipe fotosintesis, tumbuhan dibagi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu C3, C4, dan
CAM (crassulacean acid metabolism). Tumbuhan C4 dan CAM lebih adaptif di daerah panas dan
kering dibandingkan dengan tumbuhan C3. Namun tanaman C3 lebih adaptif pada kondisi
kandungan CO2 atmosfer tinggi. Sebagian besar tanaman pertanian, seperti gandum, kentang,
kedelai, kacang-kacangan, dan kapas merupakan tanaman dari kelompok C3. Tanaman C3 dan
C4 dibedakan oleh cara mereka mengikat CO2 dari atmosfir dan produk awal yang dihasilkan
dari proses assimilasi. Pada tanaman C3, enzim yang menyatukan CO2 dengan RuBP (RuBP
merupakan substrat untuk pembentukan karbohidrat dalam proses fotosintesis) dalam proses
awal assimilasi, juga dapat mengikat O2 pada saat yang bersamaan untuk proses fotorespirasi
( fotorespirasi adalah respirasi,proses pembongkaran karbohidrat untuk menghasilkan energi dan
hasil samping, yang terjadi pada siang hari) . Jika konsentrasi CO2 di atmosfir ditingkatkan, hasil
dari kompetisi antara CO2 dan O2 akan lebih menguntungkan CO2, sehingga fotorespirasi
terhambat dan assimilasi akan bertambah besar. Pada tanaman C4, CO2 diikat oleh PEP (enzym
pengikat CO2 pada tanaman C4) yang tidak dapat mengikat O2 sehingga tidak terjadi kompetisi
antara CO2 dan O2. Lokasi terjadinya assosiasi awal ini adalah di sel-sel mesofil (sekelompok
sel-sel yang mempunyai klorofil yang terletak di bawah sel-sel epidermis daun). CO2 yang sudah
terikat oleh PEP kemudian ditransfer ke sel-sel "bundle sheath" (sekelompok sel-sel di sekitar
xylem dan phloem) dimana kemudian pengikatan dengan RuBP terjadi. Karena tingginya
konsentasi CO2 pada sel-sel bundle sheath ini, maka O2 tidak mendapat kesempatan untuk
bereaksi dengan RuBP, sehingga fotorespirasi sangat kecil and G sangat rendah, PEP mempunyai
daya ikat yang tinggi terhadap CO2, sehingga reaksi fotosintesis terhadap CO2 di bawah 100 m
mol m-2 s-1 sangat tinggi. , laju assimilasi tanaman C4 hanya bertambah sedikit dengan
meningkatnya CO2 Sehingga, dengan meningkatnya CO2 di atmosfir, tanaman C3 akan lebih
beruntung dari tanaman C4 dalam hal pemanfaatan CO2 yang berlebihan.

Contoh tanaman C3 antara lain : kedele, kacang tanah, kentang, dll contoh tanaman C4 adalah
jagung, sorgum dan tebu.

Anda mungkin juga menyukai