PEMISAHAN MAGMA
Magma terbentuk karena proses tektonik, subduksi memaksa lempeng yang lebih dense
menujam masuk dan meleleh sehingga membentuk magma. Pembentukan magma dan awal dari
pergerakan magma, di mana magma pertama kali mulai berpisah dan bergerak menjauh dari
tempat pembentukannya
Semua batuan tersusun dari suatu campuran berbagai mineral yang berbeda sehingga
mereka cenderung meleleh pada rentang temperatur yang beragam, bukan pada temperatur yang
spesifik.
Tugas Fisika Gunung Api & Eksplorasi Panasbumi. Farsa Randitama F1D314022
Ada 3 proses utama yang memungkinkan terjadinya pelelehan batuan di dalam Bumi, yaitu :
3. Dengan mengubah komposisi batuan, biasanya dengan menambah air. Temperatur pelelehan
batuan kering cenderung lebih tinggi dibanding temperatur pelelehan batuan basah,
seperti temperatur di mana batuan akan meleleh ketika terdapat air dalam jumlah yang
banyak.
Beberapa informasi dasar dapat diperoleh dengan mengamati peta sederhana dari lokasi-
lokasi aktivitas vulkanik yang terjadi di Bumi. Gunungapi di planet ini tidak terdistribusi secara
acak, tetapi terbentuk pada zona-zona yang dapat diperkirakan dengan baik. Contohnya adalah
Pacific Ring of Fire yang merupakan gugusan gunung sepanjang lempeng tektonik di asia
pasifik.
Tugas Fisika Gunung Api & Eksplorasi Panasbumi. Farsa Randitama F1D314022
Efek Magma Pada Sea Floor Spreading
Tidak begitu jelas namun cukup penting diketahui bahwa terdapat rangkaian gunungapi
yang sempit dan panjang berjajar di bawah permukaan samudera. Vukanisme pada zona sempit
dan panjang ini sangat erat hubungannya dengan struktur Bumi dalam skala besar, khususnya
fakta bahwa lapisan planet yang paling luar terdiri dari rangkaian slab yang terpisah-pisah, yang
kemudian disebut sebagai lempeng.
Zona vulkanik sempit menandai beberapa batas pertemuan lempeng. Pada beberapa
kasus, zona vulkanik sempit ini merupakan tempat di mana dua lempeng bergerak saling
menjauh, atau yang kemudian disebut divergent margins atau spreading centers dan merupakan
tempat terjadinya vulkanisme punggungan tengah samudera
Tugas Fisika Gunung Api & Eksplorasi Panasbumi. Farsa Randitama F1D314022
Mantel mengalami deformasi ketika diberi tekanan, sebagaimana diterangkan dalam konsep
rheology, yaiut perubahan bentuk terjadi dikarenakan material dikenai stress.
3. Permulaan Pelelehan Magma
Pelelehan dimulai dari tekanan yang dilepaskan pada beberapa bagian mantel, cairan
akan terbentuk oleh kontak antar butiran pada mineral. Ketika jumlah lelehan meningkat,
tubuh lelehan akan berubah; lelehan akan menyebar ke ruang kosong antarbutiran mineral.
Kontrol utama dari proses ini adalah tegangan permukaan antara liquid-solid
Material yang liquid akan terus berkembang mencari ruang kosong pada mineral yang
saling bertemu. Ketika ruang kosong sudah terisi penuh, sementara lelehan masih terus
berkembang maka lelehan akan membuat stress pada mineral disekelilingnya, maka
timbullah fraktur/retakan pada mineral yang solid kemudian fraktur itu akan diisi oleh
lelehan atau yang kita sebut dengan vein.
4. Migrasi Lelehan
Migrasi lelehan merupakan salahsatu factor yang berpengaruh karena liquid dalam hal ini
lelehan memiliki densitas yang lebih kecil daripada tubuh lelehan yang solid. Kedua,
dikarenakan batuan yang mengalami stress dikarenakan beban yang yang diatasnya, selain itu
stress yang tidak seragam yang dikarenakan oleh adanya arus konveksi pada mantel.
Segregasi lelehan tergantung pada total gaya yang mengenainya, viskositasnya dan tipe pola
aliran lelehan yang dibentuk oleh mineral yang tidak meleleh.
Tugas Fisika Gunung Api & Eksplorasi Panasbumi. Farsa Randitama F1D314022
MIGRASI MAGMA
Penyebab Migrasi Magma
1. Pergerakan magma terjadi akibat arus konveksi yang terjadi dalam mantle, berlangsung
dengan pelan, dalam volume yang cukup besar, dan bergerak melalui rekahan-rekahan batuan
yang cukup besar.
2. Bentuk-bentuk pergerakan magma dapat berupa diapire dan dike. Densitas dan suhu struktur
kerak dan mantel mengontrol lokasi dimana diapire dan dike memberi kemungkinan paling
besar untuk mendominasi gerakan magma.
3. Parameter densitas menentukan kisaran kedalaman dimanamagma terakumulasi dalam suatu
reservoir sebelum akhirnya keluar ke permukaan atau membentuk intrusi dangkal.
1. Pembentukan Diapire
2. Perubahan Diapire Menjadi Dike
3. Penyebaran Dike
4. Dike Terperangkap
5. Pembentukan MOR di samudra atau Flood basalt di benua
KONVEKSI baru terbentuk di mantel, selanjutnya magma akan bergerak ke atas membentuk
mantel plume, mengalami proses partial melting seiring penurunan tekanan dan
menghasilkan tubuh lelehan densitas rendah yang bercampur dengan padatan dari sisa diapire
yang muncul di sekeliling batuan matel. Batuan ini, meskipun berbentuk padat tetapi
memiliki sifat fluida yang sangat kental dalam waktu yang lama dan memiliki tingkat
deformasi yang lambat.
Tugas Fisika Gunung Api & Eksplorasi Panasbumi. Farsa Randitama F1D314022
Lempengan yang lebih kuat mengandung Sedimen-sedimen basah dan batuan dasar samudra
menunjam masuk di zona subduksi, menciptakan area partial melting densitas rendah yang
menghasilkan diapire. Diapire pada zona subduksi memiliki ukuran yang jauh lebih kecil
daripada diapire mantle plume.
Pergerakan diapire melambat ketika mencapai kedalaman yang lebih dangkal karena
penurunan temperature membuat host rock semakin kental. Diapire berhenti bergerak ketika
diapire berhenti naik, dimana kondisi yang paling sering terjadi adalah ketika diapire
mencapai dasar kerak yang densitasnya lebih rendah daripada densitas mantel
U = D/F
D = 4RU
F = (4/3)R3g
U = (R2g)/(3)
Dimana
Tugas Fisika Gunung Api & Eksplorasi Panasbumi. Farsa Randitama F1D314022
1. Apa perbedaan jenis magma didasarkan pada setting pembentukannya?
2. Bagaimana proses pelelehan magma?
3. Apa faktor-faktor terjadinya migrasi magma?
Tipe magma dominan pada MOR adalah basalt, lalu Mid-ocean ridge basalt (MORBs) (hasil
lpartial melting mamtel yang naik keatas dibawah pemekaran lempeng.)
Setelah fase awal , magmatisme berlanjut membentuk magma basaltic tetapi interaksi dari basalt
dengan kerak benua membuat batas komposisi magma. misalnya Yellowstone, magmatisme
adalah bi-modal, menghasilkan keduanya magma basaltic dan rhyolitik. Ditemukan juga magma
pemekaran benua yaitu carbonatite
Magma dominannnya Andesit. Meskipun andesit adalah komposisi yang sangat umum, terdapat
lebih dasit dan rhyolit dan sedikit basalt dan andesit basaltic disbanding yang dijumpai di busur
kepulauan
Pelelehan pada batuan dimulai pada kontak yang sesuai antara butiran mineral ketika
kombinasi temperatur yang turun perlahan dan tekanan yang turun drastis mencapai solidus.
Ketika telah terbentuk pelelehan yang cukup, maka kantong-kantong lelehan antar butiran mulai
terhubung semuanya. Kemampuan mengapung alami dari lelehan kemudian menyebabkan
kantong-kantong lelehan tersebut mulai bergerak akibat rembesan melalui jalan rembesan yang
telah ada. Karena sejak proses terbentuknya densitas lelehan lebih rendah dibanding batuan,
maka lelehan berusaha menempati volume yang lebih besar dibanding material induknya. Hal ini
menyebabkan tekanan dalam lelehan terus bertambah seiring pertumbuhannya dan ruang
tambahan untuk pergerakan lelehan dapat terbentuk oleh tekanan fluida yang meretakkan
beberapa bagian dari gabungan butiran
Tugas Fisika Gunung Api & Eksplorasi Panasbumi. Farsa Randitama F1D314022
Faktor Terjadi Migrasi Magma
Pergerakan magma terjadi akibat arus konveksi yang terjadi dalam mantle, berlangsung
dengan pelan, dalam volume yang cukup besar, dan bergerak melalui rekahan-rekahan
batuan yang cukup besar. Ukuran dan bentuk dike yang terbentuk dari migrasi magma
dikontrol oleh distribusi tekanan dan kekuatan batuan yang dilewatinya. Tingkat pelelehan
menentukan banyaknya daerah partial melting yang meleleh menjadi dike yang dipengaruhi
juga oleh viskositas magma. Kecepatan dan ukuran/dimensi diapire mengontrol tingkat
strain host rock yang dilalui diapire
Tugas Fisika Gunung Api & Eksplorasi Panasbumi. Farsa Randitama F1D314022