Ika Rokhyanti
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA SEBAGAI PMO
DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA FASE INTENSIF
PENDERITA TBC DI PUSKESMAS TOROH I KABUPATEN GROBOGAN
(xv + 65 halaman + 11 lampiran)
ABSTRAK
Latar Belakang: Tuberkulosis paru (TB paru) adalah jenis penyakit kronis yang
masih menjadi masalah kesehatan dunia. Di Indonesia sendiri terjadi peningkatan
kasus dari tahun ke tahun. Dukungan sosial keluarga sangat berpengaruh terhadap
kepatuhan minum obat pada fase intensif penderita TB.
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
dukungan sosial keluarga sebagai PMO dengan kepatuhan minum obat pada fase
intensif penderita TBC di Puskesmas Toroh I Kabupaten Grobogan.
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan
cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 25 orang. Instrumen
penelitian adalah dengan menggunakan kuisioner dukungan sosial dan kuisioner
kepatuhan minum obat. Analisis data yang digunakan dengan program SPSS 16.0
for windows dengan uji korelasi Spearman rank.
Hasil Penelitian: Ada hubungan yang positif dan bermakna antara dukungan
sosial keluarga sebagai PMO dengan kepatuhan minum obat pada fase intensif
penderita TB paru dengan p value 0,003 <0,05 dan coefisien korelasi (r s) sebesar
0,567. Hasil pengukuran dukungan sosial yang termasuk kategori tinggi sebanyak
22 responden (88%), yang termasuk kategori sedang sebanyak 2 orang (8%), dan
yang termasuk kategori rendah sebanyak 1 responden (4%). Sedangkan
Kepatuhan minum obat juga terlihat baik yaitu sebanyak 22 orang (88%) patuh
minum obat dan hanya 3 orang (12%) yang tidak patuh minum obat.
Kesimpulan: Ada hubungan yang sangat bermakna antara dukungan sosial
keluarga sebagai PMO dengan kepatuhan minum obat pada fase intensif penderita
TB di Puskesmas Toroh I Kabupaten Grobogan.
Kata Kunci
PENDAHULUAN
Diperkirakan
ada
sekitar
450.000
orang
Berdasarkan
data
Dinas
Kesehatan
(Girsang, 2002).
WHO
(Organisasi
Dunia)
utama
politik,
pemeriksaan
Toroh I.
yakni
tersedianya
adanya
Kesehatan
komitmen
pelayanan
25 orang, jumlah
orang
sembuh
dan
orang
meninggal.
yang
masih
dalam
proses
pengobatan,
motivasi
keluarga
dilakukan
dengan
kepatuhan
minum
obat
penderita
TBC
dukungan
keluarga
tinggi:
76%-100%,
penelitian
ini
adalah
survei
dukungan
keluarga
kepatuhan
penderita
rendah:
<56%.
Data
dalam
minum
obat
Besar
tertutup
sampel
menggunakan
teknik
total
dari
Suhadi
(2005),
yang
adalah
25
responden.
Penelitian
ini
dan
TB
paru
dikumpulkan
dengan
tidak
bila
tidak
dikerjakan
oleh
pertanyaan
unfavorable,
skor
HASIL PENELITIAN
a.
Analisa Univariat
Tabel 4. 2. Distribusi
Frekuensi
Kepatuhan Minum Obat
Responden Penderita TB
Paru di Wilayah Kerja
Puskesmas
Toroh
I
Kabupaten Grobogan Tahun
2011.
dukungan
sosial
di
Puskesmas
Toroh I
No Kepatuhan
1
Patuh
22
2 Tidak Patuh
3
Jumlah
25
Sumber: Data penelitian, 2011
Dari tabel 4.2 diketahui bahwa
dukungan
sosial
Frekuensi
Prosentase
(%)
88
12
100
dapat
meningkat
kepatuhan
keluarga
sosial
keluarga
sebagai
PMO
dengan
dapat
disimpulkan
bahwa
ada
dengan
kepatuhan
minum
obat
2011.
menunjukkan
Nilai
koefisien
adanya
korelasi
hubungan
yang
PEMBAHASAN
a. Analisa Univariat
yang
termasuk
1.
kategori
Dukungan
sosial
keluarga
juga
dukungan
apabila
ada
dari
teman-teman
pasien
untuk
sangat
berobat.
mempunyai
fungsi
afektif
cinta
kasih,
saling
mencintai
dan
mendukung.
Sedangkan
penderita
dengan
2000).
harus
dukungan.
penyakitnya
untuk
kondisi
dan
mempengaruhi
yang
memberikan
psikologis
akhirnya
akan
Dukungan
penderita
sosial
serta
minum
positif
mendapat
obat
atau
TBC.
belum
pengertian
Sedangkan
mempunyai
juga
proses
pengobatan
yang
diberikan,
Dari
hasil
analisa
yang
telah
dari
yang
asalkan
penderita
dideritanya
bahwa
penyakit
dapat disembuhkan
terhadap
penderita
patuh
akan
TBC
kepatuhan
dan
berpengaruh
kelangsungan
dalam
minum
obat
sangat
berperan
penting
dalam
gagal
meminum
obat-obatan
anti
windows
TBC.
versi
16.0
dengan
tingkat
penderita
afeksi,
mendengarkan
dari
adanya
kelelahan.
kepercayaan,
dan
Dukungan
perhatian,
didengarkan
ketika
Menurut
Kaplan
(2005)
minum
memberikan
terhadap
langsung
dan
Secara
langsung
dukungan
memberikan
pengaruh
tidak
positif
langsung.
sosial
obat
pada fase
intensif yang
informasional,
dukungan
dukungan
instrumental
dan
Hasil
penelitian
Pratiwi
Ari
Nugroho
(2002)
Hendrawati
(2008)
dukungan
emosional.
Dukungan
dalam
informasional
dalam
pemberian
bentuk
lamongan,
keluarga
yang
hubungan
pengobatan
secara
keseluruhan,
penderita.
Sementara
untuk
jombang.
antara
Subyeknya
dukungan
adalah
sosial
dan
pernafasan
dan
pemenuhan
KESIMPULAN
cukup baik.
penyakit
Surakarta.
Penelitiannya
dengan
menggunakan
paru-paru
(BP4)
observasional
rancangan
cross
dengan
paru
sikap
penderita
menunjukkan
terdapat
berikut:
1. Dukungan
sosial
(88%),
kategori
sedang
minum
obat
pada
fase
keluarga
sebagai
tentang
kepatuhan
minum
dukungan
yang
pengaruh
keluarga
sosial
dan
PMO
obat
dengan
pada
fase
luas
serta
metode
penelitian
yang
B. SARAN
1. Bagi Perawat di Puskesmas Toroh I
Diharapkan
memberi
perawat
informasi
pada
REFERENSI
dapat
keluarga
Amril,
minum obat.
3. Bagi Ilmu Keperawatan
Diharapkan
dapat
dijadikan
bagi
ilmu
keperawatan
Budiarto.
(2002).
Biostatistika
untuk
Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Depkes
minum obat.
4. Bagi Peneliti Lain
Diharapkan
dapat
dijadikan