Iman kepada kebangkitan setelah mati adalah keyakinan yang kuat tentang adanya negeri
akhirat. Di negeri itu Allah akan membalas kebaikan orang-orang yang berbuat baik dan
kejahatan orang-orang yang berbuat jahat. Allah mengampuni dosa apapun selain syirik, jika
Dia menghendaki. Pengertian albats (kebangkitan) menurut syari adalah dipulihkannya
badan dan dimasukkannya kembali nyawa ke dalamnya, sehingga manusia keluar dari kubur
seperti belalang-belalang yang bertebaran dalam keadaan hidup dan bersegera mendatangi
penyeru. Kita memohon ampunan dan kesejahteraan kepada Allah, baik di dunia maupun di
akhirat.
6. Iman Kepada Takdir Yang Baik Maupun Yang Buruk Dari Allah Taala.
Iman kepada takdir adalah meyakini secara sungguh-sungguh bahwa segala kebaikan dan
keburukan itu terjadi karena takdir Allah. Allah taala telah mengetahui kadar dan waktu
terjadinya segala sesuatu sejak zaman azali, sebelum menciptakan dan mengadakannya
dengan kekuasaan dan kehendak-Nya, sesuai dengan apa yang telah diketahui-Nya itu. Allah
telah menulisnya pula di dalam Lauh Mahfuzh sebelum menciptakannya.
3. Puasa kafarat
Yakni bayaran yang diberikan karena tidak mampu memberikan apa yang seharusnya
dari hukum yang dilanggar dikarenakan lalai menjalankan kewajiban. Penyebab puasa ini
berdasarkan antara lain:
1. Apabila seseorang tidak mampu memberi makan sepuluh fakir miskin sebanyak atau
membebaskan seorang budak, maka ia harus berpuasa selama tiiga hari.
2. Jika seseorang membunuh seorang mukmin dan ia tidak mampu membayar uang darah
(tebusan) atau mungkin memerdekakan seorang budak, maka ia harus berpuasa selama dua
bulan berturut-turut.
Ketika Islam diperkenalkan agama ini tak tertandingi, benih ditanam tercipta sebuah pohon
yang terus tumbuh dengan kebajikan tak terbatas dan produk yang tak ternilai. Berikut adalah
penjelasan tentang makna spiritual dari Puasa Islam:
1. Cinta yang tulus: karena ketika ia mengamati Puasa dia melakukannya karena kasih yang
mendalam bagi Allah. Dan orang yang mengasihi Allah benar-benar adalah orang yang benarbenar tahu apa itu cinta.
2. Melengkapi manusia dengan rasa kreatif harapan dan pandangan optimis terhadap
kehidupan, karena ketika ia berpuasa ia berharap untuk menyenangkan Allah dan mencari
karunia-Nya.
3. Menumbuhkan dalam diri manusia kebajikan kebenaran akan devosi yang efektif, dedikasi
jujur dan kedekatan dengan Allah, karena ketika ia berpuasa ia melakukannya untuk Tuhan
dan demi-Nya sendiri.
4. Melatih Manusia dalam kesabaran dan tidak mementingkan diri sendiri, melalui puasa, ia
merasa sakit kekurangan tapi dia bertahan. Mereka sabar.
5. Puasa adalah resep Ilahi untuk diri-jaminan dan pengendalian diri.
cucunya yg perempuan. Jika tdk ada diantara tsb maka keluarganya boleh menunjuk seorang
wanita yg amanah lagi trpercaya untuk memandikannya.
TEMPAT MEMANDIKAN JENAZAH.
- harus trtutup,baik dinding maupun atapnya.
- Dianjurkan agar yg memandikan jenazah trsbt memilih 2 org dr keluarga si mayit. Seorang
diantaranya taat&memahami,agar dpt memberikan pngarahan ketika memandikan jenazah
trsbt. Seorang lagi yg awam,sehingga ia dpt menyaksikan jenazah dimandikan&dibolakbalikkan,agar mudah2an menjadi pelajaran baginya.
- Tdk diperbolehkan masuk ketempat memandikan jenazah trsbt lebih dr 3 org. Karena hal itu
tdk disukai.
PERLENGKAPAN BAGI YG MEMANDIKAN JENAZAH..
-hendaklah ia memakai penutup hidung&mulut agar bau yg tdk sedap tdk sampai tercium
olehnya.
-hendaklah ia memakai pelindung tubuh yg baik agar kotoran2 seperti sisa air perasaan daun
bidara atau sisa air kapur barus tdk mengenai pakaiannya.
-hendaklah ia memakai sarung tangan agar tdk brsentuhan lansung dgn kulit si mayit&agar
kotoran2 tdk mengenai kedua tangannya.
"allahummaj'alhaa mughnnima-n walaa taj'alhaa mughrima-n"
terjemahnya kira-kira;
"ya Allah jadikan (zakat ini) pembewa berkah, bukan sumber petaka"
"aajarokallaah-u fimaa a'thoit-a, wa baaroka laka fimaa abqoit-a, wa ja'alahu laka thohuuron"
"semoga Allah mengganjar kebaikan yang kau beri, memberkahi yang tersisa, dan
menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim (H.R. Ibnu Abdurrahman)
Hadits Tolong Menolong
( )
( )
Allah senantiasa menolong hambaNya, selama hambaNya suka menolong
saudaranya (HR. Muslim)