Disusun oleh:
Yasti Nurul Inayah
D121 10 104
ABSTRAK
Yasti Nurul Inayah. Studi Tingkat Kualitas Udara Pada Kawasan Terminal
Malengkeri di Makassar. (dibawah bimbingan Dr. Eng. Ir. Muh Isran Ramli,
S.T.,M.T. dan Dr. Eng. Muralia Hustim , S.T.,M.T.)
Terminal merupakan sebuah prasarana transportasi jalan untuk keperluan
menaik-turunkan penumpang, perpindahan intra atau antar moda transportasi serta
mengatur kedatangan dan keberangkatan kendaraan umum. Salah satu faktor untuk
mencapai kondisi lingkungan terminal yang baik adalah terhindar dari pencemaran
udara. Dimana terminal yang diteliti adalah Terminal Malengkeri Makassar yang
berlokasi di Jalan Sultan Alaudin dan Jalan Malengkeri.
Penelitian ini dilakukan denagn cara mengukur kualitas udara menggunakan
mobil laboratorium kualitas udara dengan metode otomatis dan mengambil 5 titik
lokasi pengujian yang disebar didalam kawasan terminal. Penelitian dilakukan selama
2 hari mewakili 1 hari kerja dan 1 hari libur. Parameter yang diukur adalah Silfur
Dioksida (SO2), Nitrogen Dioksida (NO2), Karbon Monoksida (CO), Karbon
Dioksida (CO2), Hidrogen (H2), Hidrogen Sulfida (H2S), dan Klorida (Cl2).
Baku mutu udara ambien yang diperoleh dalam terminal adalah untuk
parameter SO2 pada hari kerja sebesar 151,93 g/m3 dan hari libur sebesar 122,05
g/m3, untuk parameter NO2 pada hari kerja sebesar 119,01 g/m3 dan hari libur
sebesar 82,38 g/m3, untuk parameter CO pada hari kerja sebesar 21,01 g/m3 dan
hari libur sebesar 23,79 g/m3, dan untuk parameter Cl2 pada hari kerja sebesar 56,43
g/m3 dan hari libur sebesar 53,16 g/m3. Hasil penelitian seluruh titik sampel masih
jauh dibawah standar baku mutu udara ambien dalam PP No. 41 Tahun 1999.
Sedangkan untuk Indeks Standar Pencemaran Udara pada kawasan terminal pada hari
kerja dan hari libur untuk parameter SO2 dan NO2 dalam kategori baik dan untuk CO
pada hari kerja dan hari libur dalam kategori tidak sehat sesuai dengan Keputusan
Bapedal No 107 Tahun 1997. Melihat kondisi tersebut maka diusulkan untuk
melakukan penanganan kualitas udara yang mungkin dapat dilakukan dengan
menjaga lingkungan disekitar terminal.
Kata Kunci : Kualitas udara, Terminal Malengkeri, Kota Makassar, Sulfur Dioksida,
Nitrogen Dioksida, Karbon Monoksida, Karbon Dioksida, Hidrogen, Hidrogen
Sulfida, Klorida
ABSTRACT
Yasti Nurul Inayah. Air Quality Levels in The Study area of Terminal was
Malengkeri in Makassar. (Supervised by Dr. Eng. Ir. Muh Isran Ramli, S.T.,M.T.
and Dr. Eng. Muralia Hustim , S.T.,M.T.)
The terminal is a transportation road for the purposes of ride-relegated
passaengers, the displacement intra or inter wheels transportation as well as maintain
of arrivals and departures a public transport. One of the factor to achieve
environmental conditions is a fine void the air pollution. Where terminal that in
meticulous is Terminal Malengkeri Makassar which is located on Sultan Alaudin and
the malengkeri road.
This experiment in do with way to measure the quality of the air using a
laboratory the quality of the air with a method of automatic and take five locations
testing deployed in the area. Research in doing over two days represent one day
working day and one holiday. Parameter that measured is Sulfur Dioxide (SO2 ),
Nitrogen Dioxide (NO2), Carbon Dioxode (CO), Carbon Monoxide (CO2), Hydrogen
(H2), Hydrogen Sulphide (H2 S), and Chlorida (Cl2).
Standar quality ambient air obtained the bus station to the parameters of SO2
on working day is 151,93 g/m3 and holiday is 122,05 g/m3. To the parameters is
NO2 on working day is 119,01 g/m3 and holiday is 82,38 g/m3. To parameters CO
on working day is 21,01 g/m3 and holiday is 23,79 g/m3 as much as. To parameters
Cl2 on working day is 56,43 g/m3 and holiday is 53,16 g/m3. The results of research
the entire sample is still far below the standard quality ambient air in government
regulation No.40 years of 1999. While for pollution standard index on terminal area
on working days and holiday for SO2 draught parameters, NO2 in the category for
good and CO on working days and holiday in a category not healthy as on decision
No 107 Bapedal 1997. Seeing this condition proposed to andle the quality of the air
that may be can be done by protecting the environment terminal around.
Key Words : Air Quality, Terminal Malengkeri, Makassar City, Sulfur Dioxide,
Nitrogen Dioxide, Carbon Dioxode, Carbon Monoxide, Hydrogen, Hydrogen
Sulphide, Chlorida.
KATA PENGANTAR
mestinya.
iii
3. Bapak Dr. Ir. Muhammad Arsyad Thaha, MT, selaku Ketua Jurusan Sipil
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
4. Bapak Ir. H. Achmad Bakri Muhiddin, MSc. Ph.D selaku Sekertaris
Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
5. Ibu Dr.Ir.Hj.Sumarni Hamid Aly, M.T. selaku Ketua Prodi Teknik
Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
6. Bapak Dr. Eng Muhammad Isran Ramli ST,MT selaku Dosen
Pembimbing I.
7. Ibu Dr. Eng Muralia Hustim, ST,MT selaku Dosen Pembimbing II.
8. Bapak dan Ibu Dosen beserta civitas akademik Fakultas Teknik Sipil
Universitas Hasanuddin Makassar.
9. Staf akademik Fakultas Teknik Sipil Universitas Hasanuddin Makassar.
10. Kedua Orang tua dan saudara saya yang senantiasa mendukung saya
dalam penyusunan tugas akhir.
11. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2010 Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Hasanuddin yang senantiasa memberikan semangat
dan dorongan dalam penyelesaian tugas akhir ini.
12. Rekan-rekan dalam sesama tugas akhir pencemaran udara yang senantiasa
menjadi teman seperjuangan.
13. Teman terbaik Nana Haris yang setia mendengar keluh kesah dan
membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.
14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut
membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.
iv
Penyusun
DAFTAR ISI
Lembar Judul........................................................................................................... i
Lembar Pengesahan.............................................................................................. ii
Kata Pengantar ......................................................................................................iii
Daftar Isi ................................................................................................................ vi
Daftar Tabel .........................................................................................................viii
Daftar Gambar ...................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
I.1.
I.4.
I.5.
Udara.................................................................................................... II-1
vi
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
............................................................. IV-10
ix
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Seiring dengan tingginya tingkat mobilisasi dan kebutuhan sarana
transportasi yang mudah, murah dan aman, maka tingkat penggunaan
kendaraan bermotor juga akan meningkat. Hal ini jelas berkaitan erat dengan
pencemaran udara. Udara yang berada di atmosfer mempunyai peran penting
setelah air dalam memberikan kehidupan dipermukaan bumi selain
memberikan oksigen, udara juga mengantarkan suara, bunyi-bunyian,
pendingin benda-benda yang panas, dan dapat pula menjadi media penyebaran
penyakit pada manusia. Pada dasarnya, komposisi udara normal terdiri atas
gas Nitrogen (N) 78,1%, oksigen (O) 20,93%, dan karbon dioksida (CO2)
0,03%, sementara selebihnya berupa gas helium, argon, dan lain-lain. Udara
juga mengandung uap air, debu, bakteri, spora dan sisa tumbuh-tumbuhan
(Chandra, 2006). Akibatnya, Permasalahan udara menyebabkan terjadinya
pencemaran udara yang sudah sangat sering terjadi.
Terjadinya pencemaran udara disebabkan karena adanya zat atau
komponen lain yang masuk kedalam udara ambien baik itu berasal dari
kegiatan manusia atau aktivitas lainnya sehingga mutu udara dapat turun
ketingkat tertentu hingga tidak memenuhi fungsi dari sebagaimana mestinya.
I-1
Sumber pencemaran udara dapat terjadi dimana - mana, baik itu berasal
dari sumber tidak bergerak seperti aktivitas industri, proses alam maupun
lainnya dan sumber yang bergerak yakni buangan emisi kendaraan bermotor.
Penyumbang terbesar dari pencemaran udara berasal dari sumber bergerak,
karena manusia memerlukan kendaraan untuk menunjang kehidupan sehari
hari. Peningkatan pemakaian kendaraan bermotor yang signifikan akan
membawa dampak meningkatnya pemakaian bahan bakar minyak dan dengan
sendirinya polusi udara dari emisi gas buang menjadi hal yang tidak dapat
terelakkan lagi.
Kendaraan bermotor telah lama menjadi salah satu sumber pencemar di
banyak kota besar di dunia. Gas - gas knalpot dari buangan kendaraan
bermotor setiap harinya dapat menimbulkan masalah serius di banyak negara.
Tak terkecuali Indonesia, yang jutaan kendaraannya berbahan bakar bensin
sehingga menjadi sumber pencemar udara terbesar di beberapa kota melebihi
industri dan rumah tangga. Menurut (Setyowidagdo, 2000) 70% total emisi
yang dibuang keudara berasal dari gas buang kendaraan bermotor. Sumber
pencemar dari kendaraan bermotor ini akan mengeluarkan zat zat berbahaya
seperti Oksida Nitrogen (NOx), Hidrokarbon (HC), dan Karbon Monoksida
(COx). Kendaraan bermotor menyumbang hamper 71-89% hidrokarbon, 3473% NOx, dan hampir seluruh karbon monoksida (CO) diudara.
I-2
mencapai
70%
sedangkan
kendaraan
umum
30%.
(Dinas
Perhubungan, 2014)
Dengan tingginya tingkat penggunaan kendaraan bermotor, tidak
terkecuali angkutan umum baik luar maupun dalam provinsi yang melayani
trayek angkutan kota dalam provinsi (AKDP), angkutan kota (ANGKOT) dan
angkutan desa (ANGKUDES) dengan jumah armada 3.275 unit kendaraan
I-3
total penumpang
untuk
kedatangan
1.390/hari dan
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan
beberapa permasalahan yaitu :
I-5
Tujuan Penelitian
Setelah peneliti menguraikan latar belakang dan rumusan masalah, maka
tujuan penelitian ini untuk :
a. Menganalisis konsentrasi polutan pada kawasan Terminal Malengkeri
di Makassar.
b. Menganalisis tingkat pencemaran udara dengan menggunakan Baku
Mutu Udara Ambien dan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU)
dikawasan Terminal Malengkeri di Makassar.
1.4
Manfaat Penelitian
Manfaat yang didapatkan dari penelitian ini adalah :
a. Untuk memberikan gambaran tingkat kualitas udara dikawasan
Terminal Malengkeri di Makassar.
b. Untuk menambah wawasm/an mengenai tingkat kualitas udara di
kawasan Terminal Malengkeri di Makassar.
c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi bagi
peneliti berikutnya
I-6
1.5
Batasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan yang meluas dari rumusan masalah maka
penulis memberikan batasan masalah. Adapun batasan-batasan masalah yang
diangkat diantaranya :
a. Pengambilan lokasi sampel penelitian dilakukan di kawasan Terminal
Mallengkeri Makassar sebanyak 5 (lima) titik pengukuran lokasi yaitu
lokasi pertama daerah warung makan dalam terminal, lokasi kedua
gerbang keluar ke jalan mallengkeri, lokasi ketiga gerbang masuk dari
arah jalan mallengkeri, lokasi keempat parkiran dalam kawasan
terminal, lokasi kelima gerbang keluar ke jalan sultan alauddin.
b. Pengambilan sampel dilakukan selama 2 hari mewakili hari kerja dan
hari libur dimana penelitian hari kerja dilakukan pada tanggal 20
Februari 2015 dan penelitian hari libur pada tanggal 29 Maret 2015
dengan pengukuran dilapangan selama satu jam tiap titik pengukuran
dan di estimasikan ke waktu pemaparan standar.
c. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pemantauan tingkat
kualitas udara dengan pengukuran otomatis
d. Metode dalam pengolahan data menggunakan metode perhitungan
Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU)
e. Parameter udara yang diukur meliputi Sulfur Dioksida (SO2), Nitrogen
Dioksida (NO2), Kabon Monoksida (CO), Karbon Dioksida (CO2),
Klorida (Cl2), Hidrogen (H2) dan Hidrogen Sulfida (H2 S).
I-7
Sistematika Penulisan
Penulisan laporan tugas akhir ini terdiri dari beberapa bab, dimana masing
masing bab membahas masalah tersendiri, selanjutnya sistematika laporan ini
sebagai berikut :
BAB I.
PENDAHULUAN
Bab 1 ini membahas tentang latar belakang penelitian, perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah dan
sistematika penulisan.
I-8
I-9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Udara
Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang
mengelilingi bumi. Komposisi campuran gas tersebut tidak selalu konstan.
Kualitas dari udara yang telah berubah komposisinya dari komposisi udara
alamiahnya adalah udara yang sudah tercemar sehingga tidak dapat
menyangga kehidupan. Udara merupakan komponen kehidupan yang sangat
penting untuk kelangsungan hidup manusia maupun makhluk hidup lainnya
seperti tumbuhan dan hewan (Fardiaz, 1992)
Menurut Darmono (2006), apabila kita menghirup udara dalam dalam, sekitar 99% dari udara yang kita hirup adalah gas nitrogen dan
oksigen. Kita juga menghirup gas lain dalam jumlah yang sangat sedikit. Pada
beberapa hasil penelitian dilaporkan bahwa diantara gas yang sangta sedikit
tersebut diidentifikasi sebagai gas pencemar. Didaerah perkotaan yang ramai,
gas pencemar berasal dari asap kendaraan, gas buangan pabrik, pembangkit
tenaga listrik, asap rokok, larutan pembersih dan sebagainya yang
berhubungan erat dengan aktifitas manusia.
Gas pencemar tersebut dalam kandungan tertentu dapat menyebabkan
kerusakan pada jaringan paru manusia atau hewan, tanaman, bangunan, dan
bahan lainnya. Perubahan kandungan bahan kimia dalam atmosfer bumi
II - 1
karena polusi udara akan dapat juga mengubah iklim local, regional dan
global sehingga menaikkan jumlah radiasi sinar ultraviolet dari matahari ke
permukaan bumi.
Udara ambien adalah udara bebas dipermukaan bumi yang berada pada
lapisan troposfir yang dibutuhkan dan dapat mempengaruhi kesehatan
manusia, makhluk hidup serta unsur lingkungan hidup lainnya. Kualitas udara
ambien ini sendiri merupakan tahap awal dalam memahami dampak negatif
dari cemaran udara terhadap lingkungan .
Pengukuran kualitas udara ambien bertujuan untuk mengetahui
konsentrasi zat pencemar yang ada diudara. Data hasil pengukuran tersebut
sangat diperlukan untuk berbagai kepentingan, diantaranya untuk mengetahui
tingkat pencemaran udara disuatu daerah atau untuk menilai keberhasilan
program pengendalian pencemaran udara yang sedang dijalankan. Untuk
mendapatkan hasil perhitungan yang valid, maka dari mulai pengambilan
contoh udara (sampling) sampai dengan analisis dilaboratorium harus
menggunakan peralatan, prosedur dan operasional (teknisi, laboran, analis dan
chemist) yang dapat dipertanggungjawabkan.
Mutu udara ambien adalah kadar zat, energi atau komponen lain yang
ada di udara bebas. Status mutu udara ambien adalah keadaan mutu udara
disuatu tempat pada saat dilakukan inventarisasi. Baku mutu udara ambien
adalah ukuran batas atau kadar zat, energi atau komponen yang ada atau yang
II - 2
II - 3
Waktu
Pengukuran
Baku Mutu
Metode Analisis
Peralatan
SO2
(Sulfur
dioksida)
1 jam
24 jam
1 thn
900 g/Nm3
365 g/Nm3
60 g/Nm3
Pararosanilin
Spektrofotometer
CO
(Karbon
Monoksida)
1 jam
24 jam
1 thn
30.000 g/Nm3
10.000 g/Nm3
-
NDIR
NDIR Analyzer
NO2
(Nitrogen
Dioksida)
1 jam
24 jam
1 thn
400 g/Nm3
150 g/Nm3
100 g/Nm3
Saltzman
Spektrofotometer
O3
(Oksidan)
1 jam
1 thn
235 g/Nm3
50 g/Nm3
Chemiluminescent
Spektrofotometer
3 jam
160 g/Nm3
Flame Ionization
Gas
Chromatogarfi
24 jam
150 g/Nm3
Gravimetric
Hi Vol
24 jam
1 thn
65 g/Nm3
15 g/Nm3
Gravimetric
Gravimetric
Hi - Vol
Hi Vol
No
5
6
HC
(Hidro Karbon)
PM 10
(Partikel < 10
um )
PM2,5 (*)
(Partikel < 2,5
um )
TSP
(Debu)
24 jam
1 thn
230 g/Nm3
90 g/Nm3
Gravimetric
Hi Vol
Pb
(Timah Hitam)
24 jam
1 thn
2 g/Nm3
1 g/Nm3
Gravimetric
Ekstrak
Pengabuan
Hi - Vol
AAS
Gravimetric
Cannister
Impinger atau
Countinous
Analyzer
Dustfall
(Debu Jatuh)
30 hari
10 Ton/km2 /Bulan
(Pemukiman)
20 Ton/km2 /Bulan
(Industri)
10
Total Fluorides
(as F)
24 jam
90 hari
3 g/Nm3
0,5 g/Nm3
Spesific Ion
Electrode
11
Fluor Indeks
30 hari
40 g/cm2 dari
kertas limed filter
Colourimetric
12
Khlorine &
Khlorine
Dioksida
24 jam
150 g/Nm3
Spesific Ion
Electrode
Impinger atau
Countinous
Analyzer
30 hari
Colourimetric
Lead Peroxida
Candle
13
Sulphat Indeks
Limed Filter
Paper
II - 4
Adapun nilai baku mutu, apabila nilai satuannya dalam ppm, maka
perlu dikonversi ke g/m3 agar dapat langsung dibandingkan ke standar baku
mutu udara ambien. Berdasarkan perhitungan Laboratorium Pencemaran
Udara di ITS menggunakan rumus pada persamaan 2.1 berikut ini :
g/m3 = ppm 1000 (
) ...............................................................(2.1)
Dimana:
P
: tekanan udara (1 atm)
M
: Berat molekul/senyawa
R
: Konstanta gas universal (0.0821)
T
: Temperatur absolut (K)
Semua baku mutu dihitung dalam kondisi ruang (1 atm 25C)
Emisi adalah zat, energi dan atau komponen lain yang dihasilkan dari
suatu kegiatan yang masuk dan atau dimasukkannya ke dalam udara ambien
yang mempunyai dan atau tidak mempunyai potensi sebagai unsur pencemar.
Emisi kendaraan bermotor mengandung berbagai senyawa kimia.
Tabel 2.2. Baku Mutu Gas Buang Kendaraan Bermotor
No
Jenis Kendaraan
Bermotor
Mobil Penumpang
Mobil Barang
Mobil Bus
Sepeda Motor
Jenis Bahan
Bakar
Bensin/Premix
Solar
BBM 2 Tak
Gas
Bensin/Premix
Solar
Gas
Bensin/Premix
Solar
Gas
Bensin/Premix
BBM 2 Tak
Asap
40
20
40
40
-
II - 5
Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah salah satu komponen yang mempengaruhi
pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau
dimasukkannya mahkluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam
lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak berfungsi sesuai
peruntukkannya.
II - 6
II - 7
II - 8
2. Sumber
bergerak
(mobilesource),
termasuk
kendaraan
II - 10
2. Partikel, adalah suatu bentuk pencemaran udara yang berasal dari zarahzarah kecil yang terdispersi ke udara, baik berupa padatan, cairan, maupun
padatan dan cairan secara bersama-sama. Contohnya: debu, asap, kabut,
dan lain-lain.
Pencemaran udara berdasarkan tempat dan sumbernya dapat dibagi dua yaitu :
1. Pencemaran udara bebas (Outdoor air pollution), sumber pencemaran
udara bebas alamiah berasal dari letusan gunung berapi, pembusukan, dan
lain-lainnya. Kegiatan manusia, misalnya berasal dari kegiatan industri,
rumah tangga, asap keendaraan, dan lain sebagainya.
2. Pencemaran udara dalam ruangan (Indoor air pollution), berupa
pencemaran udara didalam ruangan yang berasal dari pemukiman,
perkantoran ataupun gedung tinggi. Sumber dari pencemaran udara
ruangan berasal dari assap rokok, pembakaran asap dapur, bahan baku
ruangan, kendaraan bermotor, dan lain-lainnya yang dibatasi oleh ruangan
yang menghassilkan unssur-unsur polutan ke atmosfer sebagai berikut:
kabut asam, oksida nitrogen, karbon monoksida, partikel padat, gas-gas
asam, seng, air raksa dan asap
Berdasarkan jenisnya, zat pencemar diudara ambien dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu :
1. Zat Pencemar Primer
Zat pencemar primer dapat didefinisikan sebagai zat pencemar yang
terbentuk pada sumber emisinya, seperti partikulat, NOx, CO dan SO2.
II - 11
II - 12
2.1.5
detergen
dan
lain-lain.Umumnya
polusi lingkungan
II - 13
SO2
II - 14
II - 15
II - 16
II - 17
II - 18
Klorin (Cl2)
Senyawa klorin yang mengandung klor yang dapat mereduksi atau
mengkonversi zat inert atau zat aktif dalam air, yang termasuk senyawa
klorin adalah asam hipoklorit (HOCL) dan garam hipoklorit (OCL). Gas
II - 19
Klorin (Cl2) adalh gas berwarna hijau dengan bau sangat menyengat.
Berat jenis gas klorin 2,47 kali berat udara dan 20 kali berat gas hidrogen
klorida yang toksik.
Klorin sangat potensial untuk terjadinya penyakit dikerongkongan,
hidung dan saluran kerongkongan didekat paru paru. Akibat-akibat akut
untuk jangka pendek : pengaruh 250 ppm selama 30 menit kemungkinan
besar berakibat fatal bagi dewasa. Terjadinya iritasi tinggi waktu gas itu
dihirup dan dapat menyebabkan kulit dan mata terbakar. Zat klorin hanya
bagus apabila digunakan sebagai pemutih. Penelitian membuktikan
bahaya klorin yang dapat merusak vitamin B, C dan E dalam tubuh.
Apabila bereeaksi dengan asam dari tumbuhan yang membusuk akan
membentuk trihalomethans (THMs) yang bersifat karsinogen. Ini
merupakan penyebab dari berbagai penyakit seperti lever, ginjal,
pernafasan, tensi darah rendah dan cacat lahir. Juga menyebabkan
pengendapan kolestrol dalam darah dan stroke.
II - 20
gas yang sangat beracun dan dapat melumpuhkan sistem pernafasan serta
dapat mematikan dalam beberapa menit. Dalam jumlah sedikitpun gas
H2 S sangat berbahaya bagi kesehatan.
Hidrogen sulfida terbentuk dari proses penguraian bahan-bahan
organik oleh bakteri. Maka dari itu H2 S terdapat dalam minyak dan gas
bumi, selokan, air yang tergenang misalnya rawa-rawa dan juga terbentuk
pada proses-proses industri maupun proses biologi lain. Adapun
karakteristik hidrogen sulfida antara lain :
Tidak berwarna
Hidrogen (H 2)
Dalam kondisi normal, hidrogen merupakan gas yang tidak berbau dan
tidak berwarna yang dibentuk oeh molekul diatomik, H2. Atom inti
II - 21
hidrogen dibentuk dengan satu unsur muatan pisitif dan satu electron.
Nomor atom hidrogen adalah 1 dan berat atomnya 1,00797g/mol.
Hidrogen merupakan salah satu unsur utama dalam air dan semua bahan
organik serta tersebar luas tidak hanya di bumi tetapi juga di seluruh alam
semesta.
Penggunaan paling penting dari hidrogen adalah unsur sintesis
ammonia. Hidrogen juga digunakan salam proses penyulingan bahan
bakar seperti dalam proses hydrocracking dan penghilangan belerang.
Sejumlah besar hidrogen digunakan pula dalam hidrogenasi katalitik
minyak nabati tak jenuh untuk mendapatkan lemak padat. Hidrogenesi
digunakan dalam pembuatan produk kimia organik. Sejumlah besar
hidrogen digunakan sebagai bahan bakar roket yang dikombinasikan
dengan oksigen dan fluor. Hidrogen dapat dibakar dalam mesin
pembakar internal. Sel bahan bakar hidrogen merupakan alternative bagi
mesin bakar konvensional.
Konsentrasi tinggi gas ini dapat memicu lingkungan menjadi
kekurangan oksigen. Individu yang berada dalam kondisi seperti itu
mungkin mengalami gejala yang meliputi sakit kepala, dering ditelinga,
pusing, mengantuk, pingsan, mual, muntah dan depresi. Kulit korban
mungkin berwarna biru karena kekurangan oksigen. Dalam kasus parah,
kematian
mungkin
terjadi.
Selain
itu,
hidrogen
diperkirakan
II - 22
II - 23
merepresentasikan
kondisi
latar
kualitas
udara
II - 24
pemantauan
kualitas
udara
ambien
ditetapkan
dengan
II - 25
dimana
penggangguan
fisika
dapat
II - 26
harus
mempertimbangkan
perubahan
kondisi
II - 27
mendapatkan
data/nilai
harian
(24
jam)
II - 28
Parameter
Metode
Keterangan
Pararosilin
Saltzman
NDIR
Oxidant / O 3
Neutral Buffer
Kalim Iodida
(NBKI)
Gravimetri
3) Parameter O3
Untuk mendapatkan data/nilai 1 (satu) jam,
pengukuran dilakukan selama satu jam pada
interval waktu antara pukul 11.00 14.00
II - 29
II - 30
adalah
kemampuannya
untuk
II - 31
mencapainya,
memisahkan
tugas
alat
pindai
MM900
dan
tugas
telah
catat.
II - 32
II - 33
II - 34
II - 35
II - 36
Parameter
Pengukuran waktu
Partikulat
Sulfur dioksida
Karbon monoksida
Nitrogen dioksida
Ozon
II - 37
1 jam NO2
g/m3
1130
2260
3000
3750
(Xx-Xb) + Ib (2.3)
Dimana :
I
= ISPU terhitung
Ia
= ISPU batas atas
Ib
= ISPU batas bawah
Xa
= Ambien batas atas
Xb
= Ambien batas bawah
Xx
= Kadar Ambien nyata hasil pengukuran
Berdasarkan batas indeks standar pencemaran udara dalam penentuan
II - 38
51 100
Sedang
(Biru)
101 199
Tidak Sehat
(Kuning)
Sangat Tidak
Sehat
200 299
(Merah)
300 lebih
Berbahaya
(Hitam)
II - 39
II - 40
Rentang
Karbon
Monoksida
Nitrogen
Dioksida
Ozon
Sulfur Dioksida
Partikulat
Sedikit
berbau
Luka pada
beberapa
spesies
tumbuhan
akibat
kombinasi
dengan
SO2
(selama 4
jam)
Luka pada
beberapa
spesies
tumbuhan
akibat
kombinasi
dengan O3
(selama 4 jam)
Tidak ada
efek
Luka pada
beberapa
spesies
tumbuhan
Terjadi
penurunan
pada jarak
pandang
Baik
(0-50)
Hijau
Tidak Ada
Efek
Sedang
(51-100)
Biru
Perubahan
kimia dara tapi
tidak
terdeteksi
Berbau
Luka pada
beberapa
spesies
tumbuhan
Peningkatan
pada
kardiovaskular
pada perokok
yang sakit
jantung
Bau dan
kehilangan
warna.
Peningkatan
reaktivitas
pembuluh
tenggorokan
pada
penderita
asma
Penurunan
kemampua
n pada atlit
yang
berlatih
keras
Bau,
meningkatnya
kerusakan
tanaman
Jarak
pandang
turun dan
terjadi
pengotoran
debu
dimanamana
Meningkatn
ya
sensitivitas
pasien yang
berpenyakit
asam dan
bronchitis
Olahraga
ringan
mengakiba
tkan
pengaruh
pernafasan
pada
pasien
yang
berpenyaki
t paru paru
kronis
Meningkatnya
sensivitas pada
pasien
berpenyakit
asma dan
bronchitis
Meningkatn
ya
sensivitas
pada pasien
berpenyakit
asma dan
bronchitis
Tidak
Sehat
(101-199)
Kuning
Sangat
Tidak
Sehat
(200-299)
Merah
Berbahaya
(300-lebih)
Hitam
Meningkatnya
kardiovaskular
pada orang
yang bukan
perokok yang
berpenyakit
jantung dan
akan tampak
beberapa
kelemahan
yang terlihat
secara nyata
II - 41
II - 42
Terminal
Terminal merupakan titik dimana penumpang dan barang masuk atau
keluar dari sistem jaringan transportasi. Ditinjau dari sistem jaringan
transportasi secara keseluruhan, terminal merupakan simpul utama dalam
jaringan dimana sekumpulan lintasan rute secara keseluruhan bertemu.
Dengan demikian terminal merupakan komponen utama dalam sistem
jaringan transportasi jalan yang mempunyai peran dan fungsi yang sangat
penting. Terminal bukan saja merupakan komponen fungsional utama dari
sistem, tetapi juga sering merupakan prasarana dimana titik kemacetan
mungkin terjadi.
Fungsi utama terminal dapat ditinjau dari tiga unsur yang terkait, yaitu
penumpang, pemerintah dan operator angkutan umum. Fungsifungsi tersebut
adalah sebagai berikut :
a.
II - 43
b.
kendaraan
umum untuk
2.3.1
Terminal Mallengkeri
Terminal Malengkeri Makassar merupakan terminal penumpang tipe
B yang berlokasi di Jalan Sultan Alaudin dengan luas lahan 26.151 m2,
melayani 12 trayek yaitu AKDP, ANGKOT, dan ANGKUDES dengan total
armada 3.257 unit kendaraan jenis Mobil Penumpang Umum (MPU).
Berikut ini gambaran lokasi terminal mallengkeri makassar sebagai berikut :
II - 44
Studi Pendahuluan
Dalam penelitian ini penulis memaparkan dua penelitian terdahulu yang
relevan dengan permasalahan yang akan diteliti tentang pengaruh tingkat
kualitas udara pada kawasan terminal mallengkeri Makassar.
Nurdin Zakariah dan lain - lain (2013) dalam jurnalnya Analisis
Pencemaran Udara (SO2 ) Keluhan Iritasi Tenggorokan dan Gangguan
Kesehatan Iritasi Mata Pada Pedagang Makanan di Sekitar Terminal
Joyoboyo Surabaya memaparkan bahwa kontribusi terbesar polusi udara
adalah substansi kendaraan pribadi. Substansi yang dimaksud adalah sulfur
oksida (SOX). Diterminal Joyoboyo Surabaya terdapat transportasi kendaraan
bermotor yang bersumber dari pengeluaran gas SO2 dan gas lainnya. Adapun
tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari polusi udara yang ada dengan
II - 45
kejadian iritasi dalam tenggorokan dan iritasi mata dalam makanan pedagang
di sekitar terminal Joyoboyo Surabaya. Metode penelitian ini menggunakan
merode observasional dengan rancang bangun crossectional. Penelitian ini
dilaksanakan dengan cara wawancara dan dilakukan pada pagi, siang dan sore
hari. Adapun hasil penelitian secara keseluruhan didapatkan pedagang
makanan disekitar terminal Joyoboyo Surabaya yang mengalami keluhan
kesehatan berupa iritasi tenggorokan adalah sebesar 88,3% dan tidak
mengalami adalah sebesar 11,7%.
Andi Susilawaty dan lain lain (2009) dalam jurnalnya Analisis
Kualitas Udara Ambien Kota Makassar memaparkan bahwa seiring dengan
tingginya laju pertumbuhan penduduk, maka perkembangan transportasi akan
melaju pesat tidak terkecuali di Kota Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk
Mengetahui sejauh mana gas - gas dan debu pencemar yang ada di wilayah
Makassar. Terdapat 5 titik pemantauan yang mewakili semua kegiatan dalam
wilayah Kota Makassar seperti permukiman, kawasan industri, daerah padat
lalu lintas, serta peruntukan lain yang telah ditetapkan. Parameter parameter
yang diperiksa adalah Karbon monoksida, Ozon, Nitrogen dioksida, Sulfur
dioksida, dan debu (pertikulat). Berdasarkan hasil pengukuran udara pada
beberapa titik dan waktu pengukuran di wilayah Kota Makassar,
menunjukkan bahwa dari 5 parameter yang diukur, umumnya udara kota
Makassar masih memenuhi standar baku mutu sesuai dengan PP RI No 14
Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemar Udara kecuali debu.
II - 46
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Kerangka Penelitian
Skema penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat pada kerangka
penelitian sebagaimana yang dijelaskan pada Gambar 3.1 berikut ini :
III-1
III-3
III-4
3.3.3
a.
b.
c.
d.
e.
(a)
(b)
(d)
(e)
(c)
(f)
(g)
III-6
Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah data primer
dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari
obsevasi serta pengambilan gambar dan dokumentasi.
Adapun data primer yang didapat dalam penelitian ini berupa,
yaitu:
-
III-7
b.
III-8
(a)
(b)
(d)
(c)
(e)
Keterangan Gambar :
Titik 1 (a) : Daerah warung makan
Titik 2 (b) : Gerbang keluar arah jalan Malengkeri
Titik 3 (c) : Gerbang masuk dari arah jalan Malengkeri
Titik 4 (d) : Parkiran Terminal
Titik 5 (e) : Gerbang keluar arah jalan sultan alaudin
Adapun tampilan data secara lengkap pada monitor alat dapat dilihat pada
Gambar 3.6 dibawah ini :
III-10
A
Pilih log data channels dari menu configure
dan kemudian pilih edit log data channel.
III-11
A
Kemudian pilih menu collect data agar data
yang telah terkumpul dalam bentuk format
.DAT dapat diubah menjadi nama file sesuai
yang diinginkan.
III-12
A
Mendeskripsikan data pengukuran untuk melihat hasil pembacaan H2 , H2 S,
SO 2, NO2 , CO2 , CO dan Cl2
III-13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Tampilan Data
Proses pengukuran dilakukan dengan meletakkan alat mobil polusi udara
ditempat titik pengukuran lalu pembacaan alat di atur setiap 1 data
dihasilkan dari pembacaan pada menit ke 5 sehingga 1 jam menghasilkan
12 data. Berikut ini hasil data yang ditampilkan dapat dilihat pada Gambar
4.1 dibawah ini :
Jenis Polutan
Hasil pemantauan kualitas udara yang dilakukan pada 5 titik pengukuran
sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya adalah sebagai berikut :
a. Polutan Sulfur Dioksida (SO2)
Hasil pemantauan kualitas udara pada polutan SO2 pada hari kerja dan
hari liburdapat dilihat pada Gambar 4.2 dibawah ini :
IV-1
Bahw
a hasil pengukuran masih jauh dibawah baku mutu yang ditetapkan
pemerintah.
(Titik 1)
(Titik2)
(Titik 3)
(Titik 4)
(Titik 5)
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
IV-2
IV-3
IV-4
(Titik 1)
(Titik 2)
(Titik 3)
(Titik 4)
(Titik 5)
Sumber :HasilPenelitian, 2015
IV-5
IV-6
(Titik 1)
(Titik2)
(Titik 3)
(Titik 4)
(Titik 5)
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
IV-7
kadar polutan antara 60-70 g/m3 dan nilai minimum 0 g/m3 terdapat
pada titik 1 dan 2 dengan waktu yang berbeda. Bila dibandingkan
dengan standar baku mutu udara ambien maka semua titik pengukuran
masih dibawah standar baku mutu dengan nilai standar 30,000 g/m3.
Pengamatan langsung pada saat pengukuran dilapangan menunjukkan
bahwa kondisi terminal dalam keadaan
IV-8
IV-9
(Titik 1)
(Titik 2)
(Titik 3)
(Titik 4)
(Titik 5)
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
IV-10
Sedangkan pada hari libur secara rata-rata kadar CO2 adalah pada titik
1 sebesar 1,49 g/m3, titik 2 sebesar 2,24 g/m3, pada titik 3 sebesar
1,19 g/m3, titik 4 sebesar 1,34 g/m3 dan pada titik 5 sebesar 2,54
g/m3 dengan rata-rata tertinggi pada titik 5 dan terendah pada titik 1
dan 3. Pembacaan maksimum terjadi pada titik ke 3 tepatnya
pembacaan pukul 13.13 siang dengan kadar polutan antara 6-8 g/m3
dan nilai minimum adalah 0 g/m3 dan terjadi di semua titik
pengukuran. Pengamatan langsung pada saat pengukuran dilapangan
menunjukkan bahwa kondisi terminal dalam keadaan ramai dengan
aktivitas kendaraan baik kendaraan umum maupun kendaraan pribadi.
Polutan CO2 tidak bisa dibandingkan langsung dengan baku mutu
udara ambien karena polutan ini tidak terdapat dalam baku mutu.
e. Polutan Hidrogen (H2)
Hasil pemantauan kulitas udara pada polutan H2 pada hari kerja dan
hari libur dapat lihat pada Gambar 4.6 dibawah ini :
Dari hasil pengukuran polutan H2 pada hari kerja menunjukkan bahwa
secara rata-rata kadar H2 adalah pada titik 1 sebesar 3,95 g/m3, titik 2
sebesar 2,68 g/m3, pada titik 3 sebesar 2,27 g/m3, titik 4 sebesar
1,38 g/m3dan pada titik 5 sebesar 0,69 g/m3 dengan rata-rata
tertinggi pada titik 1 dan terendah pada titik 5. Pembacaan maksimum
terjadi pada titik ke 1 dan 2 tepatnya pembacaan pukul 09.30 pagi dan
11.03 siang dengan kadar polutan antara 9-12 g/m3 dan nilai
IV-11
(Titik 1)
(Titik 2)
(Titik 3)
(Titik 4)
(Titik 5)
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
IV-12
Sedangkan pada hari libur secara rata-rata kadar H2 adalah pada titik 1
sebesar 3,25 g/m3, titik 2 sebesar 8,73 g/m3, pada titik 3 sebesar
2,84 g/m3, titik 4 sebesar 1,84 g/m3dan pada titik 5 sebesar 3,08
g/m3 dengan rata-rata tertinggi pada titik 2 dan terendah pada titik 5.
Pembacaan maksimum terjadi pada titik ke 2 tepatnya pembacaan
pukul 11.53 siang dengan kadar polutan antara 18-21 g/m3dan nilai
minimum terdapat dibeberapa titik dan waktu yang berbeda dengan
pembacaan 0 g/m3. Polutan H2 tidak bisa dibandingkan langsung
dengan baku mutu udara ambien karena polutan ini tidak terdapat
dalam baku mutu.
f. Polutan Hidrogen Sulfida (H2S)
Hasil pemantauan kulitas udara pada polutan H2S pada hari kerja dan
hari libur adalah sebagai berikut :
Dari hasil pengukuran polutan H2S pada hari kerja menunjukkan
bahwa secara rata-rata kadar H2S adalah pada titik 1 sebesar 87,96
g/m3, titik 2 sebesar 76,91 g/m3, pada titik 3 sebesar 66,20 g/m3,
titik 4 sebesar 67,61 g/m3dan pada titik 5 sebesar 72,29 g/m3 dengan
rata-rata tertinggi pada titik 1 dan terendah pada titik 3. Pembacaan
maksimum terjadi pada titik ke 5 tepatnya pembacaan pukul 16.44 sore
dengan kadar polutan antara 120-140 g/m3dan nilai minimum
terdapat dibeberapa titik ke 2 tepatnya pembacaan 11.03 siang dengan
kadar polutan antara 40-60 g/m3. Polutan H2S tidak bisa
dibandingkan langsung dengan baku mutu udara ambien karena
IV-13
polutan ini tidak terdapat dalam baku mutu. Secara lengkap dapat
dlihat pada Grafik 4.7 dibawah ini :
(Titik 1)
(Titik 2)
(Titik 3)
(Titik 4)
(Titik 5)
IV-14
Sedangkan untuk hari libur secara rata-rata kadar H2S adalah pada titik
1 sebesar 35,98 g/m3, titik 2 sebesar 46,26 g/m3, pada titik 3 sebesar
67,95 g/m3, titik 4 sebesar 52,54 g/m3dan pada titik 5 sebesar 63,36
g/m3 dengan rata-rata tertinggi pada titik 3 dan terendah pada titik 1.
Pembacaan maksimum terjadi pada titik ke 2 tepatnya pembacaan pukul
11.38 siang dengan kadar polutan antara 80-100 g/m3dan nilai
minimum terdapat dibeberapa titik ke 1 tepatnya pembacaan 09.30 pagi
dengan kadar polutan antara 0-20 g/m3. Polutan H2S tidak bisa
dibandingkan langsung dengan baku mutu udara ambien karena polutan
ini tidak terdapat dalam baku mutu
g. Polutan Klorida (Cl2)
Hasil pemantauan kulitas udara pada polutan Cl2 pada hari kerja dan
hari libur adalah sebagai berikut :
Dari hasil pengukuran polutan Cl2 pada hari kerja menunjukkan bahwa
secara rata-rata kadar Cl2 adalah pada titik 1 sebesar 141,28 g/m3, titik
2 sebesar 111,60 g/m3, pada titik 3 sebesar 97,70 g/m3, titik 4 sebesar
75,81 g/m3 dan pada titik 5 sebesar 81,59 g/m3 dengan rata-rata
tertinggi pada titik 1 dan terendah pada titik 4. Hasil pengukuran dapat
dilihat pada Gambar 4.8 dibawah. Pembacaan maksimum terjadi pada
titik ke 5 tepatnya pembacaan pukul 16.44 sore dengan kadar polutan
antara 200-250 g/m3 dan nilai minimum terdapat pada titik ke 4
tepatnya pembacaan pukul 14.44 siang dengan kadar polutan antara 50100 g/m3.
IV-15
(Titik 1)
(Titik 2)
(Titik 3)
(Titik 4)
(Titik 5)
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
diestimasikan
ke waktu
pemaparan
sebenarnya dengan
IV-16
IV-17
IV-18
Kategori
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Adapun hasil pengukuran pada hari libur secara lengkap dapat dilihat pada Tabel
4.2 dibawah ini :
Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Polutan dengan Baku Mutu Udara Ambien Pada Hari Libur
Waktu
Waktu
Baku
RataTitik
Hasil
No Parameter
Pengukuran Pengukuran
Mutu
rata
Pengujian
(g/m3)
Baku Mutu
Lapangan
(g/m3)
(g/m3)
Titik 1
78.28
Sulfur
Titik 2
160.17
1
Dioksida
1 Jam
1 Jam
900
122.05
Titik 3
144.39
(SO2)
Titik 4
114.08
Titik 5
113.33
Titik 1
55.71
Nitrogen
Titik 2
115.12
2
Dioksida
1 Jam
1 Jam
400
82.38
Titik 3
87.64
(NO2)
Titik 4
65.09
Titik 5
88.35
Titik 1
10.99
Titik
2
22.40
Karbon
3 Monoksida
Titik 3
1 Jam
1 Jam
30.000
26.78
23.79
(CO)
Titik 4
33.90
Titik 5
24.87
Titik 1
1.49
Titik 2
2.24
Karbon
4
Dioksida
Titik 3
1.19
1.76
(CO2)
Titik 4
1.34
Titik 5
2.54
Titik 1
3.25
Titik 2
8.73
Hidrogen
5
Titik 3
2.84
3.95
(H2)
Titik 4
1.84
Titik 5
3.08
Titik 1
35.98
Titik 2
46.26
Hidrogen
6
Sulfida
Titik 3
67.95
53.22
(H2S)
Titik 4
52.54
Titik 5
63.36
Titik 1
39.10
Titik 2
42.81
Klorida
7
Titik 3
1 Jam
24 Jam
150
56.48
53.16
(Cl2)
Titik 4
62.51
Titik 5
64.91
Sumber :HasilPenelitian, 2015
IV-19
Kategori
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
4.3
IV-20
Tabel 4.4 Pemaparan Waktu Standar Parameter SO2 pada hari libur
Waktu
Titik Penelitian
(jam)
1
2
3
4
5
3
3
3
3
1 jam
78.28 g/m
160.17g/m 144.39g/m 114.08g/m 113.33g/m3
24 jam
43.48 g/m3 88.97 g/m3 80.20 g/m3 63.37 g/m3 62.95 g/m3
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
IV-21
5
101.58
g/m3
101.58
g/m3
IV-22
5
32.27 g/m3
21.96 g/m3
IV-23
5
24.87g/m3
16.92g/m3
Tabel 4.9 Pemaparan Waktu Standar Polutan Cl2 pada hari kerja
Waktu
Titik Penelitian
(jam)
1
2
3
4
3
3
3
1 jam
141.28 g/m
111.6g/m
97.70g/m
75.81g/m3
24 jam
78.47g/m3
61.99g/m3
54.27g/m3
42.11g/m3
5
81.59g/m3
45.32g/m3
IV-24
5
116.87g/m3
64.91 g/m3
4.4
Kategori
51-100
51-100
51-100
0-50
51-100
0-50
0-50
0-50
0-50
0-50
0-50
51-100
200-299
200-299
200-299
Sedang
Sedang
Sedang
Baik
Sedang
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Sedang
Sangat Tidak Sehat
Sangat Tidak Sehat
Sangat Tidak Sehat
Dari hasil yang diperoleh, dapat dijelaskan bahwa pada hari kerja kadar
polutan SO2 hanya pada titik 4 yang masuk dalam kategori baik,
selebihnya berada pada kategori sedang. Kadar polutan NO2 disemua
titik pengukuran masih dalam kategori baik sedangkan pada polutan CO
IV-25
Kategori
0-50
51-100
51-100
0-50
0-50
0-50
0-50
0-50
0-50
0-50
51-100
101-199
200-299
200-299
101-199
Baik
Sedang
Sedang
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Sedang
TidakSehat
Sangat Tidak Sehat
Sangat Tidak Sehat
TidakSehat
Dari hasil yang diperoleh, dapat dijelaskan bahwa pada hari libur
kadar polutan SO2 pada titik 2 dan 3 masuk dalam kategori sedang,
selebihnya berada dalam kategori baik. Kadar polutan NO2 disemua
titik pengukuran masih dalam kategori baik sedangkan pada polutan CO
bervariasi, pada titik 1 berada dalam kategori sedang, titik 2 dan 5
dalam kategori tidak sehat dan selebihnya berada pada kategori sangat
tidak sehat.
4.5
IV-27
IV-28
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil survei dan analisis
terhadap Pencemaran Udara pada Kawasan Terminal Malengkeri
Makassar adalah sebagai berikut :
1. Konsentrasi
polutan
di
sekitar
kawasan
Terminal
Malengkeri
V-1
libur adalah rata-rata untuk polutan Sulfur Dioksida (SO2) senilai 122,05
g/m3, polutan Nitrogen Dioksida (NO2) senilai 82,38 g/m3, polutan
Karbon Monoksida (CO) senilai 23,79 g/m3, polutan Karbon Dioksida
(CO2) senilai 1,76 g/m3, polutan Hidrogen (H2) senilai 3,95g/m3,
polutan Hidrogen Sulfida (H2S) senilai 53,22 g/m3, polutan Klorida (Cl2)
53,16 g/m3. Apabila dibandingkan dengan baku mutu udara ambien,
maka hanya empat polutan yang dapat dibandingkan yakni SO2, NO2, CO,
dan Cl2 yang masing-masing polutan masih berada dibawah standar baku
mutu untuk waktu pengukuran 1 jam terkecuali Cl2 diestimasikan ke 24
jam. Standar baku mutu untuk pengukuran 1 jam polutan SO2 senilai 900
g/m3, polutan NO2 senilai 400 g/m3, polutan CO senilai 30,000 g/m3
dan polutan Cl2 untuk waktu pengukuran 24 jam senilai 150 g/m3
2. Nilai Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) untuk kawasan Terminal
Malengkeri Makassar pada hari kerja untuk jenis polutan Sulfur Dioksida
(SO2), dan Nitorgen Dioksida (NO2) tergolong baik sedangkan untuk
polutan Karbon Monoksida (CO) tergolong dalam kategori tidak sehat
sedangkan pada hari libur untuk jenis polutan Sulfur Dioksida (SO2), dan
Nitorgen Dioksida (NO2) tergolong baik sedangkan untuk polutan Karbon
Monoksida (CO) tergolong dalam kategori tidak sehat. Karbon Monoksida
(CO) tergolong dalam kategori tidak sehat dapat disebabkan oleh
banyaknya aktivitas kendaraan bermotor di kawasan terminal serta asap
dari pembakaran makanan dari daerah warung makan dalam terminal
V-2
5.2
1.
Saran
Pada penelitian selanjutnya sebaiknya pada saat pengukuran, peneliti dapat
mengukur faktor meteorologi yang lebih spesifik karena berpengaruh
terhadap pengukuran udara ambien.
2.
3.
4.
V-3
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN 1
DATA PENELITIAN
DATA PENELITIAN
TITIK 1 untuk satuan ppm
Time
9:25
9:30
9:35
9:40
9:45
9:50
9:55
10:00
10:05
H2
10,7422
13,6719
3,418
6,3477
4,3945
2,4414
2,9297
1,9531
3,418
Time
9:25
9:30
9:35
9:40
9:45
9:50
9:55
10:00
10:05
H2S
53,7109
48,3398
66,4063
66,4063
57,6172
57,1289
67,3828
78,125
57,6172
Time
9:25
9:30
9:35
9:40
9:45
9:50
9:55
10:00
10:05
NO2
72,7539
73,3887
77,7344
70,1172
93,6035
93,75
79,834
69,5313
73,3887
Time
9:25
9:30
9:35
9:40
9:45
9:50
9:55
10:00
10:05
SO2
64,1602
65,918
65,918
64,7461
66,4551
62,3535
58,8379
54,4434
65,5762
Time
9:25
9:30
9:35
9:40
9:45
9:50
9:55
10:00
10:05
CO2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Time
9:25
9:30
9:35
9:40
9:45
9:50
9:55
10:00
10:05
CO
0
0
0
0
0
2,9297
4,3945
18,0664
6,8359
Time
9:25
9:30
9:35
9:40
9:45
9:50
9:55
10:00
10:05
Cl2
56,348
46,387
43,311
54,297
42,334
44,385
57,031
41,504
39,355
10:10
10:15
10:20
1,9531
3,418
2,9297
10:10
10:15
10:20
72,2656
53,7109
79,1016
10:10
10:15
10:20
72,4121
63,5742
66,2598
10:10
10:15
10:20
58,6426
58,5449
60,4492
10:10
10:15
10:20
0
0
0
10:10
10:15
10:20
7,8125
3,9063
8,7891
10:10
10:15
10:20
52,344
42,09
65,576
H2
8,851213
11,26519
2,816318
5,230292
3,620921
2,011632
2,413975
1,609289
2,816318
Time
9:25
9:30
9:35
9:40
9:45
9:50
9:55
10:00
10:05
H2S
74,8174
67,33564
92,50164
92,50164
80,25874
79,57855
93,86187
108,8254
80,25874
Time
9:25
9:30
9:35
9:40
9:45
9:50
9:55
10:00
10:05
NO2
136,7901
137,9836
146,1543
131,8326
175,991
176,2665
150,1019
130,7311
137,9836
Time
9:25
9:30
9:35
9:40
9:45
9:50
9:55
10:00
10:05
SO2
167,8364
172,4347
172,4347
169,3691
173,8397
163,1103
153,9139
142,4183
171,5406
Time
9:25
9:30
9:35
9:40
9:45
9:50
9:55
10:00
10:05
CO2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Time
9:25
9:30
9:35
9:40
9:45
9:50
9:55
10:00
10:05
CO
0
0
0
0
0
3,352909
5,029306
20,67618
7,823378
Time
9:25
9:30
9:35
9:40
9:45
9:50
9:55
10:00
10:05
Cl2
163,3152
134,4449
125,5296
157,3707
122,698
128,6424
165,2947
120,2924
114,0638
10:10
10:15
10:20
1,609289
2,816318
2,413975
10:10
10:15
10:20
100,6634
74,8174
110,1858
10:10
10:15
10:20
136,1475
119,5307
124,5801
10:10
10:15
10:20
153,403
153,1474
158,1288
10:10
10:15
10:20
0
0
0
10:10
10:15
10:20
8,941052
4,470583
10,05873
10:10
10:15
10:20
151,7103
121,9908
190,061
H2
13,6719
4,3945
3,418
2,9297
2,9297
2,9297
0
3,418
3,418
0,9766
0,4883
Time
11:03
11:08
11:13
11:18
11:23
11:28
11:33
11:38
11:43
11:48
11:53
H2S
37,5977
39,0625
47,3633
60,0586
65,4297
64,9414
57,1289
50,7813
52,7344
54,6875
55,6641
Time
11:03
11:08
11:13
11:18
11:23
11:28
11:33
11:38
11:43
11:48
11:53
NO2
69,1406
92,6758
86,5234
69,9219
77,3926
67,6758
73,816
62,6953
62,8906
92,6758
56,4453
Time
11:03
11:08
11:13
11:18
11:23
11:28
11:33
11:38
11:43
11:48
11:53
SO2
60,791
67,1875
68,7988
62,1582
61,6211
63,0859
67,4216
78,125
55,4688
62,3047
75,5859
Time
11:03
11:08
11:13
11:18
11:23
11:28
11:33
11:38
11:43
11:48
11:53
CO2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Time
11:03
11:08
11:13
11:18
11:23
11:28
11:33
11:38
11:43
11:48
11:53
CO
0
0
0
0
0,9766
9,7656
0,9766
13,1836
22,4609
19,043
14,1602
Time
11:03
11:08
11:13
11:18
11:23
11:28
11:33
11:38
11:43
11:48
11:53
Cl2
40,674
40,479
40,82
50,732
41,748
37,305
37,354
36,523
30,078
44,092
28,711
H2
11,26519
3,620921
2,816318
2,413975
2,413975
2,413975
0
2,816318
2,816318
0,804686
0,402343
0,402343
Time
11:03
11:08
11:13
11:18
11:23
11:28
11:33
11:38
11:43
11:48
11:53
11:58
H2S
52,37228
54,41269
65,97541
83,65952
91,14127
90,46109
79,57855
70,73657
73,45717
76,17777
77,53814
107,465
Time
11:03
11:08
11:13
11:18
11:23
11:28
11:33
11:38
11:43
11:48
11:53
11:58
NO2
129,9965
174,2468
162,6792
131,4654
145,5117
127,2424
138,787
117,8782
118,2454
174,2468
106,1271
115,3076
Time
11:03
11:08
11:13
11:18
11:23
11:28
11:33
11:38
11:43
11:48
11:53
11:58
SO2
159,023
175,7555
179,9705
162,5994
161,1944
165,0262
176,3679
204,3669
145,1006
162,9826
197,7249
148,9324
Time
11:03
11:08
11:13
11:18
11:23
11:28
11:33
11:38
11:43
11:48
11:53
11:58
CO2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Time
11:03
11:08
11:13
11:18
11:23
11:28
11:33
11:38
11:43
11:48
11:53
11:58
CO
0
0
0
0
1,117674
11,17629
1,117674
15,08803
25,70548
21,79385
16,20571
21,23501
Time
11:03
11:08
11:13
11:18
11:23
11:28
11:33
11:38
11:43
11:48
11:53
11:58
Cl2
117,8867
117,3216
118,3099
147,0382
120,9995
108,1223
108,2643
105,8558
87,17602
127,7932
83,214
97,22453
H2
7,8125
Time
13:13
H2S
48,3398
Time
13:13
NO2
62,0605
Time
13:13
SO2
56,4941
Time
13:13
CO2
0
Time
13:13
CO
7,8125
Time
13:13
Cl2
35,596
13:18
13:23
13:28
13:33
13:38
13:43
13:48
13:53
13:58
14:03
14:08
5,3711
4,3945
3,9063
0,9766
0
0
0
3,9063
1,9531
2,4414
2,4414
13:18
13:23
13:28
13:33
13:38
13:43
13:48
13:53
13:58
14:03
14:08
45,4102
48,3398
50,7813
49,8047
47,3633
47,3633
52,7344
46,3867
45,8984
44,4336
43,457
13:18
13:23
13:28
13:33
13:38
13:43
13:48
13:53
13:58
14:03
14:08
62,0117
65,8691
61,5723
60,2539
54,5898
69,043
69,5801
56,3965
60,9375
50,7324
51,9043
13:18
13:23
13:28
13:33
13:38
13:43
13:48
13:53
13:58
14:03
14:08
59,668
58,473
55,0781
55,7617
71,2891
50,3418
52,2461
58,1055
52,1484
65,5762
48,291
13:18
13:23
13:28
13:33
13:38
13:43
13:48
13:53
13:58
14:03
14:08
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
13:18
13:23
13:28
13:33
13:38
13:43
13:48
13:53
13:58
14:03
14:08
12,6953
15,1367
19,043
31,7383
23,9258
22,4609
24,9023
24,9023
27,932
28,8086
27,832
13:18
13:23
13:28
13:33
13:38
13:43
13:48
13:53
13:58
14:03
14:08
33,545
32,031
33,496
32,324
31,543
43,506
43,604
29,932
35,596
26,416
26,953
H2
6,437238
Time
13:13
H2S
67,33564
Time
13:13
NO2
116,6846
Time
13:13
SO2
147,7827
Time
13:13
CO2
0
Time
13:13
CO
8,941052
Time
13:13
Cl2
103,169
13:18
13:23
13:28
13:33
13:38
13:43
13:48
13:53
13:58
14:03
14:08
4,425607
3,620921
3,21866
0,804686
0
0
0
3,21866
1,609289
2,011632
2,011632
13:18
13:23
13:28
13:33
13:38
13:43
13:48
13:53
13:58
14:03
14:08
63,25481
67,33564
70,73657
69,3762
65,97541
65,97541
73,45717
64,61504
63,93486
61,89444
60,53407
13:18
13:23
13:28
13:33
13:38
13:43
13:48
13:53
13:58
14:03
14:08
116,5929
123,8455
115,7667
113,2879
102,6384
129,813
130,8228
106,0353
114,5732
95,38582
97,5892
13:18
13:23
13:28
13:33
13:38
13:43
13:48
13:53
13:58
14:03
14:08
156,0853
152,9593
144,0786
145,8668
186,4849
131,6889
136,6704
151,998
136,4148
171,5406
126,3243
13:18
13:23
13:28
13:33
13:38
13:43
13:48
13:53
13:58
14:03
14:08
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
13:18
13:23
13:28
13:33
13:38
13:43
13:48
13:53
13:58
14:03
14:08
14,5292
17,32327
21,79385
36,32305
27,38199
25,70548
28,49955
28,49955
31,96691
32,97014
31,85246
13:18
13:23
13:28
13:33
13:38
13:43
13:48
13:53
13:58
14:03
14:08
97,22453
92,83646
97,08251
93,68567
91,42207
126,0948
126,3788
86,75286
103,169
76,56233
78,11873
H2
2,9297
2,1414
1,9531
3,9063
3,418
2,9297
0,4883
0
0
0,9766
0,4883
0,9766
Time
14:34
14:39
14:44
14:49
14:54
14:59
15:04
15:09
15:14
15:19
15:24
15:29
H2S
46,3867
51,7578
48,8281
47,3633
47,8516
45,4102
51,2695
51,7578
45,4102
55,1758
45,4102
45,8984
Time
14:34
14:39
14:44
14:49
14:54
14:59
15:04
15:09
15:14
15:19
15:24
15:29
NO2
49,2676
53,8086
55,8105
52,6855
49,8047
56,0547
52,7344
58,7891
54,6387
55,4688
51,1719
54,8828
Time
14:34
14:39
14:44
14:49
14:54
14:59
15:04
15:09
15:14
15:19
15:24
15:29
SO2
47,4609
48,6816
50,1953
47,168
52,4902
49,6094
51,2207
47,168
61,2793
47,6074
49,8047
47,2168
Time
14:34
14:39
14:44
14:49
14:54
14:59
15:04
15:09
15:14
15:19
15:24
15:29
CO2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Time
14:34
14:39
14:44
14:49
14:54
14:59
15:04
15:09
15:14
15:19
15:24
15:29
CO
24,9023
25,8789
22,4609
21,9727
25,3906
26,3672
27,832
42,9688
29,2969
41,5039
28,8086
26,8555
Time
14:34
14:39
14:44
14:49
14:54
14:59
15:04
15:09
15:14
15:19
15:24
15:29
Cl2
28,223
24,902
19,092
24,268
25,439
25,928
28,955
29,199
35,01
29,736
21,582
21,582
H2
2,413975
1,764442
1,609289
3,21866
2,816318
2,413975
0,402343
0
0
0,804686
0,402343
0,804686
Time
14:34
14:39
14:44
14:49
14:54
14:59
15:04
15:09
15:14
15:19
15:24
15:29
H2S
64,61504
72,0968
68,01583
65,97541
66,6556
63,25481
71,41661
72,0968
63,25481
76,85795
63,25481
63,93486
Time
14:34
14:39
14:44
14:49
14:54
14:59
15:04
15:09
15:14
15:19
15:24
15:29
NO2
92,63174
101,1696
104,9335
99,05799
93,64158
105,3927
99,14993
110,5338
102,7304
104,2911
96,21216
103,1893
Time
14:34
14:39
14:44
14:49
14:54
14:59
15:04
15:09
15:14
15:19
15:24
15:29
SO2
124,1528
127,346
131,3057
123,3866
137,3089
129,7731
133,988
123,3866
160,3003
124,536
130,2839
123,5143
Time
14:34
14:39
14:44
14:49
14:54
14:59
15:04
15:09
15:14
15:19
15:24
15:29
CO2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Time
14:34
14:39
14:44
14:49
14:54
14:59
15:04
15:09
15:14
15:19
15:24
15:29
CO
28,49955
29,61723
25,70548
25,14676
29,05839
30,17607
31,85246
49,17585
33,52898
47,49933
32,97014
30,7349
Time
14:34
14:39
14:44
14:49
14:54
14:59
15:04
15:09
15:14
15:19
15:24
15:29
Cl2
81,79961
72,17425
55,33495
70,33671
73,73066
75,14794
83,92119
84,62838
101,4706
86,18479
62,55179
62,55179
H2
1,9531
1,4648
2,4414
0
0,9766
0
0
0,9766
0,8203
0,4883
0
0,9766
Time
16:04
16:09
16:14
16:19
16:24
16:29
16:34
16:39
16:44
16:49
16:54
16:59
H2S
47,3633
49,8047
44,9219
46,875
45,8984
49,3164
48,8281
49,8047
96,6797
47,8516
47,1289
48,3398
Time
16:04
16:09
16:14
16:19
16:24
16:29
16:34
16:39
16:44
16:49
16:54
16:59
NO2
47,0215
51,2207
50,6348
55,4199
49,4629
50,1953
51,8066
53,0273
85,0586
47,9004
59,6191
46,9727
Time
16:04
16:09
16:14
16:19
16:24
16:29
16:34
16:39
16:44
16:49
16:54
16:59
SO2
57,8613
53,2227
72,7539
57,6172
46,3379
58,3008
54,9805
50,0977
73,9258
46,9727
52,2949
51,6113
Time
16:04
16:09
16:14
16:19
16:24
16:29
16:34
16:39
16:44
16:49
16:54
16:59
CO2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Time
16:04
16:09
16:14
16:19
16:24
16:29
16:34
16:39
16:44
16:49
16:54
16:59
CO
21,9727
24,4141
23,9258
25,8789
23,9258
26,8555
26,3672
23,4375
56,1523
26,8555
29,7852
28,8086
Time
16:04
16:09
16:14
16:19
16:24
16:29
16:34
16:39
16:44
16:49
16:54
16:59
Cl2
26,123
24,707
26,27
23,779
23,047
25,977
23,633
21,973
70,215
22,119
27,051
22,949
H2
1,609289
1,206946
2,011632
0
0,804686
0
0
0,804686
0,6759
0,402343
0
0,804686
Time
16:04
16:09
16:14
16:19
16:24
16:29
16:34
16:39
16:44
16:49
16:54
16:59
H2S
65,97541
69,3762
62,57463
65,29523
63,93486
68,69601
68,01583
69,3762
134,6714
66,6556
65,6489
67,33564
Time
16:04
16:09
16:14
16:19
16:24
16:29
16:34
16:39
16:44
16:49
16:54
16:59
NO2
88,40868
96,30391
95,20232
104,1991
92,99894
94,37598
97,4055
99,70064
159,9251
90,06116
112,0944
88,31692
Time
16:04
16:09
16:14
16:19
16:24
16:29
16:34
16:39
16:44
16:49
16:54
16:59
SO2
151,3592
139,2251
190,3167
150,7206
121,2151
152,5089
143,8233
131,0504
193,3822
122,8757
136,798
135,0098
Time
16:04
16:09
16:14
16:19
16:24
16:29
16:34
16:39
16:44
16:49
16:54
16:59
CO2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Time
16:04
16:09
16:14
16:19
16:24
16:29
16:34
16:39
16:44
16:49
16:54
16:59
CO
25,14676
27,94083
27,38199
29,61723
27,38199
30,7349
30,17607
26,82316
64,26376
30,7349
34,08781
32,97014
Time
16:04
16:09
16:14
16:19
16:24
16:29
16:34
16:39
16:44
16:49
16:54
16:59
Cl2
75,71312
71,60908
76,13917
68,91943
66,79785
75,28996
68,49627
63,68504
203,5063
64,1082
78,40277
66,51381
LAMPIRAN 2
PENGATURAN PENGAMBILAN
DATA PROGRAM DEMS
mulai
menu
menu
untuk
LAMPIRAN 3
GAMBAR RENCANA DAN
PENGOLAHAN DATA
SUMBER
POLUTAN
H2, H2S, CO2, CO, SO2, NO2, Cl2
PROGRAM
DEMS
Menghasilkan Grafik
DATA TERSIMPAN
Data Hasil
TABEL HASIL
BAKU MUTU
Tampilan Data
LAMPIRAN 4
PERHITUNGAN
PERHITUNGAN
Koversi Satuan ppm ke g/m3
Diketahui SO2 56,49 ppm
g/m3 = ppm 1000 (
Dimana:
P
M
R
T
g/m3 = 56,49 1000 (g.L/g.m3) (1 atm 0,064 g/mol 0,0821 (L.atm/mol.K) 298K
g/m3 = 56,49 g/m3 (0,064/24,46)
g/m3 = 147,78 g/m3
Perhitungan ISPU
Diketahui Kadar ambien nyata hasil pengukuran SO2 = 82,76 g/m3
I=
(Xx-Xb) + Ib
Dimana :
I
Ia
Ib
Xa
Xb
Xx
= ISPU terhitung
= ISPU batas atas
= ISPU batas bawah
= Ambien batas atas
= Ambien batas bawah
= Kadar Ambien nyata hasil pengukuran
LAMPIRAN 5
DOKUMENTASI PENELITIAN
DOKUMENTASI PENELITIAN