Hubungan Antara Tujuan Pembelajaran Deng
Hubungan Antara Tujuan Pembelajaran Deng
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas dosen mata kuliah desain pembelajaran
Dosen : Dr. Ch. Ismaniani, M.Pd
Disusun Oleh:
Adrie Satrio, S.Pd (14707251027)
Azizah, S.Pd (14707251029)
Ence Surahman, S.Pd (14707251039)
Galih Widiatmojo, S.Pd (14707251026)
KATA PENGANTAR
Segala puji beserta syukur kita panjatkan kekhadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa, yang dengan nikmat-Nya, makalah yang berjudul Hubungan Antara
Tujuan
Pembelajaran
dengan
Desain
Pembelajaran
ini
tersaji
untuk
Penyusun
DAFTAR ISI
B.
C.
BAB II................................................................................................................................. 6
HUBUNGAN ANTARA TUJUAN PEMBELAJARAN DENGAN DESAIN
PEMBELAJARAN ............................................................................................................. 6
Konsep Dasar Tujuan Pembelajaran ....................................................................... 6
A.
1.
2.
3.
B.
1.
2.
C.
1.
2.
3.
Saran ................................................................................................................. 28
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Balakang
Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri,
dan
menjadi
warga
negara
yang
demokratis
serta
di dalam desain
B. Rumusan Masalah
Dilihat dari latar belakang diatas, rumusan masalah makalah ini
adalah sebagai berikut,
1. Bagaimana konsep dasar tujuan pembelajaran?
2. Bagaimana konsep dasar desain pembelajaran?
3. Bagimana hubungan antara tujuan pembelajaran dengan desain
pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu.
1. Untuk mengetahui bagaimana konsep dasar tujuan pembelajaran.
2. Untuk mengetahui bagaimana konsep dasar desain pembelajaran.
3.
BAB II
HUBUNGAN ANTARA TUJUAN PEMBELAJARAN DENGAN DESAIN
PEMBELAJARAN
A. Konsep Dasar Tujuan Pembelajaran
1. Definisi Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan salah satu komponen yang perlu
dicantumkan dalam sebuah desain pembelajaran. Sebab, kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran semuanya menganrah
kepada ketercapaiannya tujuan pembelajaran.
Sebelum disahkan kurikulum berbasi kompetensi, yaitu sejak
diberlakukannya kurikulum 1975, kurikulum 1984 dan kurikulum 1994,
tujuan pembelajaran dikenal dengan istilah tujuan instruksionak khusus.
Jika dikaji lebih jauh kedua istilah ini sama yaitu keduanya sama-sama
merupakan pernyataan untuk menggambarkan apa yang akan pesrta didik
mampu lakukan setelah menyelesaikan satu unit pembelajaran.
Yaumi (2013) mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran khusus
dipahami sebagai deskripsi dari suatu kinerja yang diinginkan untuk
mampu ditunjukkan oleh peserta didik sebelum guru, dosen, atau
instruktur menganggap mereka berkomputen. Tujuan pembelajaran khusus
menjelaskan hasil yang diinginkan, daripada proses itu sendiri. Yaumi
(2013) mengutip dari Theacher and Education Defelopment of Unifersity
of New Mexico yang mengemukakan tentang definisi tujuan pembelajaran
khusus, yaitu tujuan pembelajaran khusus adalah pernyataan hasil yang
Kompetensi ditunjukan
dengan kinerja yang
minimal baik
Kapabilitas atau
kemampuan sebagai
hasil penerapan
pengetahuan,
keterampilan, dan sikap
perilaku
Perubahan pengetahuan,
keterampilan dan sikap
perilaku.
10
Pengetahuan
Pemahaman
Penerapan
Analisis
Sintesis
pada
mengingat
atau
menghafal,
seperti
11
Evaluasi
Siswa
dapat
menyebutkan
kembali
bangun-bangun
yaitu
perilaku
yang
berkaitan
dengan
perbedaan
bangun-bangun
geometri
yang
12
Contoh:
Siswa dapat mengolah data mentah melalui statistika
sehingga dapat diperoleh nilai range, inteval kelas, panjang
kelas, rata-rata, dan standar deviasinya.
Sintesis
Sintesis yaitu kemampuat atau keterampilan siswa dalam
menyatukan bagian-bagian secara terintergrasi menjadi
suatu bentuk tertentu yang semula belum ada.
Contoh:
Siswa dapat menyusun rencana belajar masing-masing
sesuai dengan kebijakan yang berlaku disekolah.
Evaluasi
Evaluasi merupakan kemampuan dalam membuat perkiraan
atau keputusan yang tepat berdasarkan kriteria atau
pengetahuan miliknya.
Contoh:
Siswa dapat menilai unsur kepadatan isi, cangkupan materi,
kualitas analisis, dan gaya bahasa yang dipakai oleh
seorang penulis makalah tertentu.
Untuk memudahkan guru dalam membedakan tingkatan proses
kegnitif dalam diri siswa, Atwi (2014;151) memberikan tabel daftar kerja
aktivitas berpikir dalam kawasan kognitif yang bisa dilihat secara
operasional.
13
Taksonomi
Perilaku
Pengetahuan
Pemahaman
Penerapan
Kemampuan
internal
Mengetahui
misalnya ;
istilah
fakta
aturan
urutan
metode
menerjemahkan
menafsirkan
memperkirakan
menentukan
dll
memecahkan
masalah
membuat bagan
atau grafik
dll
Analisis
mengenali
kesalahan
membedakan
menganalisis
dll
Sintesis
menghasilkan
menyusun
dll
Evaluasi
menilai
berdasarkan
norma internal
menilai
berdasarkan
norma eksternal
dll
14
b. Kawasan Afektif
Wilayah afektif merupakan suatu domain yang berkaitan
dengan sikap, nilai-nilai interest, apresiasi (penghargaan) dan
penyesuaian perasaan sosial. Tingkatan afektif terdiri atas lima
tahapan berikut ini :
Pemberian
Respons
Penerimaan
Pemberian nilai
Pengorganisasian
Kemauan menerima
Kemauan
menerima
merupakan
keinginan
untuk
Kemauan menanggapi
Kemauan menanggapi merupakan kegiatan yang menunjuk
Berkeyakinan
15
Karakterisasi
kepercayaan
terhadap
sesuatu,
apresiasi
Penerapan karya
Penerapan karya berkenaan dengan penerimaan terhadap
keselarasan
antara
hak
dan
tanggung
jawab,
yang tertinggi. Pada taraf ini, individu yang sudah memiliki sistem
nilai, selalu menyelaraskan perilakunya sesuai sistem nilai yang
dipegangnya. Seperti bersikap objektif terhadap segala hal.
16
Jenjang
Taksonomi
Penerimaan
Kemampuan
internal
Menunjukan
Mengakui
Pemberian
respon
Mematuhi
Ikut serta secara
aktif
Penilaian
Menerima
suatu
nilai
Menyepakati
Mengharagai
dll
Pengorganisasian Membentuk sistem
nilai
Bertanggungjawab,
menangkap relasi
antara nilai
Mengintegrasi nilai
Karakteristisasi
Menunjukan
Bertindak,
menyatakan,
kepercayaan
diri, memperlihatkan,
memprakterkan,
disiplin
pribadi, melayani, mengundurkan diri. Dll
kesadaran,
mempertimbangkan,
dll
17
c. Wilayah Psikomotor
Wilayah psikomotor mencangkup tujuan yang berkaitan
dengan ketrampilan (skill) dan bersifat manual (motorik)
sebagaiman kedua wilayah yang lain, wilayah ini juga memiliki
berbagai tingkatan. Urutan tingkatan yang paling sederhana sampai
ke yang paling kompleks (tertinggi) adalah sebagai berikut:
Persepsi
Gerakan
terbimbing
Kesiapan
Gerakan
terbiasa
Gerakan
kompleks
Penyesuaian
pola gerakan
Kreativitas
Persepsi
Persepsi
berkenaan
dengan
penggunaan
indra
dalam
Mekanisme
Mekanisme dalam wilayah psikomotorik berkenaan dengan
18
Respon terbimbing
Respon terbimbing seperti meniru (imitasi) atau mengikuti,
Kemahiran
Kemahiran adalah penampilan gerak motorik dengan
Adaptasi
Adaptasi biasanya berkenaan dengan keterampilan yang
19
20
Jenjang
Taksonomi
Persepsi
Kemampuan
Kata-kata kerja operasional
Internal
Menafsirkan
Memilih,
membedakan,
rangsangan
menyisihkan, menunjukan,
Mendiskriminasikan mengidentifikasikan,
menghubungkan,
Kesiapan
Berkonsentrasi
Memulai,
mengawali,
Menyiapkan diri
bereaksi,
mempersiapkan,
memprakarsai, menanggapi,
mempertunjukan, dll
Gerakan
Meniru contoh
Mempraktikan, memainkan,
terbimbing
mengikuti,
mengerjakan,
membuat,
mencoba,
memperlihatkan, memasang,
membongkar, dll
Gerakan
Berketerampilan
Mengoperasional
terbiasa
Berpegang
pada Membangun,
memasang,
pola
membongkar, memperbaiki,
melaksanakan,
menyusun,
memainkan, menangani, dll
Gerakan
Berketerampilan
kompleks
secara
lancar,
luwes, supel, gesit,
lincah, dll
Penyesuaian Menyesuaikan diri
Mengubah,
mengadaptasi,
pola
bervariasi
mengatur kembali, membuat
gerakan
variasi, dll
Kreativitas
Menciptakan yang Merancang,
menyusun,
baru, berinisiatif
menciptakan,
mendesain,
mengombinasikan, mengatur,
merencanakan, dll
21
22
David Merrill
Keterangan
Untuk merancang pembelajaran
Mengkategorikan hasil belajar
Mengatur aktivitas pembelajaran untuk setiap
jenis hasil belajar
Ada sembilan kegiatan pembelajaran
kegiatan adalah sesuatu yang disesuaikan
dengan jenis hasil akhir yang akan dicapai
Model disesuaikan dengan Instruksi Berbasis
Web
Model David Merrill (Komponen Display
Theory) didasarkan pada asumsi-asumsi berikut
Kelas yang berbeda dari hasil pembelajaran
memerlukan prosedur yang berbeda untuk
mengajar dan penilaian
Mengajar konsep individu
Mengklasifikasikan tujuan pada dua dimensi
pembelajaran format memberikan arah
pengajaran siswa.
Model ini
Menggunakan pendekatan sistem untuk
merancang pembelajaran
mengidentifikasi tujuan pembelajaran pada
awal dan berakhir dengan evaluasi sumatif
berlaku untuk K-12 untuk bisnis pada
pemerintah
Model ini memilili 3 fase
Membutuhkan pengkajian yang dilakukan
pada tahap pertama
Kedua adalah tahap desain
pembelajaran
dikembangkan
dan
23
C. Hubungan
Antara
Tujuan
Pembelajaran
dengan
Desain
Pembelajaran
1. Urgensi memahami tujuan dan desain pembelajaran
Memahami tujuan dan desain pembelajaran merupakan hal
mendasar yang harus dikuasai oleh para pendidik. Karena penentuan
tujuan dan desain pembelajaran merupakan bagian dari langkahlangkah dalam menyusun rancangan sistem pembelajaran yang akan
dilakukan oleh pendidik.
Ketidaktahuan pendidik dalam mengombinasikan antara tujuan
dengan desain pembelajaran akan berdampak pada kurang terarahnya
proses dan kegiatan pembelajaran, kurang jelasnya tujuan yang hendak
dicapai, kurang maksimalnya pemilihan bahan ajar dan media yang
digunakan. Serta hilangnya ruh inti dari kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan.
Kecakapan pendidik dalam mengombinasikan tentang tujuan
dengan desain pembelajaran meliputi dua dimensi baik dimensi yang
lahir, maupun batin, artinya baik pada dimensi randangan konseptual
maupun implementasi aktual yang praktis dan konkrit dalam kegiatan
pembelajaran.
24
Pendidik
akan
meminimalisir
rancangan-rancangan
yang
bahkan
tidak
idealnya
mendukung
25
memilih
dan
menentukan
komponen-komponen
26
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Penentuan tujuan pembelajaran adalah langkah pertama yang harus
dilakukan oleh seorang pendidik maupun perancang kegiatan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran. Tujuan
pembelajaran akan tercapai dengan baik apabila didukung dengan kecermatan
analisis pendidik dalam memilih dan menentukan model, media, bahan ajar, alat
dan lingkungan pembelajaran.
Desain pembelajaran berperan sangat besar dalam mensukseskan tujuan
pembelajaran, baik tujuan umum maupun tujuan khusus yang ingin dicapai oleh
pendidik. Maka dari itu kemampuan memilih, merancang dan mengembangkan
desain yang efektif merupakan hal penting bagi pendidik.
Beberapa langkah dalam memilih dan menentukan desain yang padu
dengan tujuan pembelajaran diantaranya (1) menentukan tujuan pembelajaran, (2)
pemunculan beberapa alternatif desain pembelajaran, (3) menentukan model
desain yang akan digunakan, (4) merancang dan mengembangkan model desain
yang sudah dipilih, (5) memilih dan menentukan komponen pendukung model
desain yang dipilih.
27
3.2
Saran
Pemahaman
pendidik
tentang
hubungan
antara
tujuan
28
DAFTAR PUSTAKA
29