Anda di halaman 1dari 1

REKOMENDASI

22 AUGUST 2013

Tuberkolosis
IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA
REKOMENDASI
No.: 004/Rek/PP IDAI/VI/2013
tentang
Tuberkulosis
1.

Diagnosis tuberkulosis (TB) pada anak didasarkan pada:


o

Bukti atau kecurigaan adanya kontak dengan sumber infeksi TB, biasanya pasien
TB dewasa dengan hasil basil tahan asam (BTA) positif.

Gejala dan tanda klinis sugestif TB, termasuk penilaian seksama terhadap kurva
tumbuh kembang anak.

Uji tuberkulin positif.

Gambaran radiologis sugestif ke arah TB.

b.

Uji tuberkulin penting dalam penegakan diagnosis TB pada anak. Sangat tidak
direkomendasikan mendiagnosis TB hanya berdasarkan pemeriksaan radiologis.

c.

Terapi TB anak terdiri atas minimal 3 obat (H, R, Z) dalam fase intensif (2 bulan) dan 2 obat (H,
R) dalam fase lanjut. Etambutol ditambahkan pada kasus berat seperti TB milier, meningitis
TB, TB tulang dan TB ekstra paru berat lainnya.

d.

Contact tracing atau investigasi lanjutan dilakukan pada :


o Contact tracing atau investigasi lanjutan dilakukan pada :
o

Seluruh anak yang didiagnosis TB, yaitu untuk mencari sumber penularan.

Seluruh anak yang kontak erat dengan pasien TB dewasa terutama dengan sputum
BTA positif, yaitu dengan mengevaluasi anak tersebut terhadap kemungkinan
tertular TB.

b.

Anak balita sehat yang kontak erat dengan pasien TB dewasa BTA positif harus
mendapat profilaksis INH

Anda mungkin juga menyukai