Kelompok 4 2014 A
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kata Pengantar
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas anugrahNya
penulisan paper ini dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya penulisan paper ini hingga dapat
tersusun dengan baik.
Paper ini kami susun berdasarkan pengetahuan yang kami peroleh dari beberapa referensi
dengan harapan pembaca dapat memahami tentang isi paper yang telah kami buat.
Kami menyadari bahwa penulisan paper ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kami mengharapkan adanya saran untuk pengembangan kedepannya demi pembuatan paper yang
lebih baik dari sebelumnya.
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar..................................................................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................................................ii
Problem Based Learning.................................................................................................................1
A. Pengertian Problem Based Learning....................................................................................1
B. Karakteristik Model Problem Based Learning.....................................................................1
C. Tujuan Problem Based Learning(PBL)................................................................................2
D. Landasan Teori Model Problem Based Learning.................................................................3
E. Tahap Tahap Model Problem Based Learning..................................................................5
F.
Daftar Pustaka................................................................................................................................iii
mengemukakan dua hal yang harus dijadikan pedoman dalam menyajikan permasalahan,
yaitu sebagai berikut :
1. Permasalahan harus sesuai dengan konsep dan prinsip yang akan dipelajari
2. Permasalahan yang disajikan adalah permasalahan riil, artinya masalah itu nyata
dalam kehidupan sehari hari siswa.
dimana
siswa
didorong
pengetahuannya sendiri.
untuk
dapat
mengembangkan
sehingga siswa mampu dengan mudah memahami masalah tersebut serta dapat
menerapkannya dalam kehidupan profesionalnya nanti.
d. New information is acquired through self-directed learning
e.
Namun walaupun begitu guru harus selalu memantau perkembangan aktivitas siswa
dan mendorong siswa agar mencapai target yang hendak dicapai.
j.
Tujuan yang ingin dicapai oleh PBL adalah kemampuan siswa untuk
berpikir kreatif, analitis, sistematis, dan logis untuk menemukan alternatif pemecahan
masalah melalui eksplorasi data secara empiris dalam rangka menumbuhkan sikap
ilmiah. Menurut Ibrahim dan Nur , PBL dikembangkan untuk membantu siswa dalam:
a. Mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah
l. Proses yang kita gunakan untuk berpikir tentang matematika berbeda dengan
proses yang kita gunakan untuk berpikir tentang puisi. Proses-proses berpikir
tentang ide-ide abstrak berbeda dari proses-proses yang digunakan untuk berpikir
tentang situasi-situasi dunia nyata. Resnick menekankan pentingnya konteks dan
keterkaitan pada saat berpikir yaitu meskipun proses berpikir memiliki beberapa
3
kesamaan antara situasi, proses itu bervariasi tergantung dengan apa yang
dipikirkan seseorang dalam memecahkan masalah.
b. Belajar peran orang dewasa
m.
Problem Based Learning(PBL) juga dimaksudkan untuk membantu siswa
berkinerja dalam situasi-situasi kehidupan nyata dan belajar peran-peran penting
yang biasa dilakukan oleh orang dewasa. Resnick mengemukakan bahwa bentuk
pembelajaran ini penting untuk menjembatani kerjasama dalam menyelesaikan
tugas.
c. Keterampilan-keterampilan untuk belajar mandiri
n.
Guru yang secara terus menerus membimbing siswa dengan cara
mendorong dan mengarahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan memberi
penghargaan untuk pertanyaan-pertanyaan berbobot yang mereka ajukan, dengan
mendorong siswa mencari solusi/penyelesaian terhadap masalah nyata yang
dirumuskan oleh siswa sendiri, maka diharapkan siswa dapat belajar menangani
tugas-tugas pencarian solusi itu secara mandiri dalam hidupnya kelak.
o.
Teori Piaget, setiap individu pada saat mulai dari bayi yang baru lahir sampai
menginjak usia dewasa mengalami empat tingkat perkembangan kognitif. Empat
tingkat perkembangan kognitif tersebut diantaranya :
1. Sensori motor ( mulai lahir 2 tahun )
2. Pra operasional ( 2 tahun 7 tahun )
3. Operasional konkret ( 7 tahun 11 tahun )
4. Operasi formal ( 11 tahun dewasa )
u.
suatu proses dimana anak secara aktif membangun sistem makna dan memahami
realitas melalui pengalaman pengalaman dan interaksi interaksi mereka.
4. Teori Belajar Jerome Bruner
v.
Teori belajar yang paling melandasi pembelajaran PBL adalah teori belajar
penemuan ( discovery learning ) yang dikembangkan oleh Jerome Bruner pada tahun
1966. Bruner menganggap, bahwa belajar penemuan sesuai dengan pencarian
pengetahuan secara aktif oleh manusia, dan dengan sendirinya memberi hasil yang
paling baik. Berusaha sendiri mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang
menyertainya, menghasilkan pengetahuan yang benar benar bermakna.
w.
5. Dewey dan Kelas Berorientasi
x.
Seperti halnya pembelajaran kooperatif, PBL menemukan
akar
intelektualnya dalam hasil karya John Dewey. Dalam Democracy and Education
(1916), Dewey berpendapat bahwa sekolah seharusnya menjadi laboratorium untuk
pengatasan masalah kehidupan nyata menjadi penyokong filosofis untuk PBL.
Pedagogi Dewey mendorong guru untuk melibatkan siswa diberbagai proyek yang
berorientasi masalah dan membantu mereka menyelidiki berbagai masalah sosial dan
intelektual
yang
penting.
Dewey
dan
siswa-siswanya
mengatakan
bahwa
pembelajaran disekolah seharusnya memiliki maksud yang jelas dan tidak abstrak dan
juga pembelajaran tersebut dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya dengan cara
memerintahkan anak-anak dalam kelompok - kelompok kecil untuk menangani
proyek-proyek yang mereka minati dan mereka pilih sendiri. Visi pembelajaran yang
memiliki maksud yang jelas dan dipusatkan pada masalah serta didukung oleh hasrat
bawaan siswa untuk mengeksplorasi situasi-situasi yang secara personal berarti
baginya jelas berhubungan dengan PBL kontemporer dengan filosofi dan pedagogi
pendidikan Dewey.
6. Teori Vygotsky
y. Vygotsky berpendapat bahwa intelek berkembang ketika individu menghadapi
pengalaman baru dan membingungkan serta ketika mereka berusaha mengatasi
ketidaksesuaian yang ditimbulkan oleh pengalaman-pengalaman ini. Dalam usaha
menemukan pemahaman, individu menghubungkan pengetahuan baru dengan
pengetahuan sebelumnya serta mengkonstruksikan makna baru. Vygotsky percaya
bahwa interaksi sosial dengan orang lain memacu pengonstruksian ide-ide baru dan
meningkatkan pengembangan intelektual siswa. Salah satu ide Vygotsky pada aspek
sosial pembelajaran adalah konsep tentang zone of proximal development. Zone of
proximal development adalah label yang diberikan Vygotsky pada zona diantara
tingkat perkembngan aktual siswa dan tingkat perkembangan potensialnya. Nilai
penting dari ide Vygotsky adalah belajar terjadi melalui interaksi sosial dengan guru
dan teman sebaya. Dengan tantangan dan bantuan yang tepat dari guru dan sebaya
yang lebih mampu, siswa maju ke zone of proximal development tempat pembelajaran
jarang terjadi.
z.
E. Tahap Tahap Model Problem Based Learning
aa. Pelaksanaan model Problem Based Learning( PBL ) terdiri dari 5
tahap proses, yaitu :
1. Tahap Proses Orientasi Peserta Didik pada Masalah
Pada tahap ini guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang
diperlukan, memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan
yang mandiri.
Permasalahan atau pertanyaan yang diinvestigasi tidak memiliki jawaban yang
mutlak sehingga permasalahan kompleks memiliki banyak solusi yang kadang
Selama fase analisis dan penjelasan pelajaran siswa akan didorong untuk
membuat catatan.
Mengembangkan hipotesis, menjelaskan dan memberi solusi
ae. Pada fase ini, guru mendorong segala macam ide dan menerima
sepenuhnya ide-ide itu. Seperti fase pengumpulan data dan eksperimentasi,
guru memberikan pertanyaan yang membuat siswa memikirkan tentang
kekuatan hipotesis dan solusi mereka tentang kualitas informasi yang telah
mereka kumpulkan.
4. Tahap Mengembangkan dan Menyajikan Hasil
af.
Pada tahap ini guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan
menyiapkan laporan, dokumentasi, atau model, dan membantu mereka berbagi tugas
dengan sesama temannya.
5. Tahap Menganalisis dan Mengevaluasi Proses dan Hasil Pemecahan Masalah
ag.
Pada tahap ini guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap proses dan hasil penyelidikan yang mereka lakukan.
7
ah.
Ada beberapa hal yang menjadikan peran guru sangat penting dalam
proses pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning, antara lain :
1. Mengelola Materi dan Peralatan
aj.
Model pembelajaran berbasis masalah meletakkan tuntutan yang lebih
besar pada aspek pengelolaan kelas karena model ini menuntut penggunaan banyak
materi dan alat-alat penyelidikan. Guru yang efektif mengembangkan prosedur
untuk mengatur, menyimpan, dan membagikan peralatan dan materi. Siswa dapat
diharapkan menjaga peralatan dan perbekalan. Mengawasi aspek pengelolaan ini
sangat penting karena tanpa prosedur dan rutinitas yang jelas, guru dapat kewalahan
dengan detail model ini.
2. Peran Guru dalam Menghadapi Situasi Pemberian Tugas
ak.
Guru yang menggunakan pembelajaran berbasis masalah (Problem Based
Learning) di kelas mungkin akan menghadapi berbagai permasalahan dalam
pemberian tugas pembelajaran. Misalnya beberapa kelompok siswa dapat
mengerjakan berbagai sub-topik dalam kelas, sementara yang lain dapat berada di
perpustakaan, dan yang lain dapat berada di masyarakat atau online.
al.
Untuk membuat pekerjaan multi-tugas, siswa harus diajarkan untuk
bekerja baik secara mandiri maupun bersama. Guru yang efektif mengembangkan
sistem isyarat untuk menyiagakan siswa dan membantu mereka dengan transisi dari
satu jenis tugas pembelajaran ke tugas lainnya serta ketika mereka diharapkan untuk
mendengarkan. Bagan dan jadwal di papan tulis harus menentukan tugas dan
tenggat waktu yang terkait dengan berbagai tugas. Guru harus menentukan rutinitas
dan mengajarkan siswa cara mengawali serta mengakhiri kegiatan proyek setiap
hari atau setiap periode. Selain itu, guru juga harus memantau kemajuan yang
dibuat oleh setiap siswa atau kelompok siswa selama situasi multi-tugas.
3. Penyelesaian Tugas dengan Tingkat Penyelesaian yang Berbeda-beda
am.
Salah satu masalah pengelolaan kelas dalam pembelajaran
berbasis masalah yang paling kompleks adalah jika terdapat ketidaksamaan tempo
waktu penyelesaian dalam penugasan siswa. Misalnya dalam belajar berkelompok,
apa yang akan dilakukan dengan orang-orang atau kelompok yang selesai pertama
kali atau bahkan ketinggalan. Dalam hal ini dibutuhkan aturan, prosedur, dan
kegiatan selama tenggang waktu yang tersisa tersebut. Beberapa hal yang dapat
8
ay.
az.
ba.
bb.
bc.
5. Mengatur Pergerakan dan Perilaku di Luar Kelas
bd.
Pembelajaran diluar kelas, seperti perpustakaan atau laboratorium
komputer membuat guru perlu memastikan bahwa siswa memahami prosedur
sekolah dan penggunaan fasilitas tersebut. Jika kartu tanda masuk dibutuhkan, guru
harus memastikan bahwa siswa menggunakannya dengan tepat. Jika pergerakan
diatur, maka guru harus menentukan aturan dan rutinitas untuk mengatur perilaku
siswa. Sebagai contoh, untuk tugas wawancara siswa harus diajarkan dahulu etika
mewawancarai dan perlunya memperoleh izin sebelum mencermati arsip atau
memotret benda tertentu.
be.
G. Kelebihan dan Kekurangan Model Problem Based Learning
a. Kelebihan
bf.
Sebagai suatu model pembelajaran, Problem Based Learning( PBL )
memiliki beberapa kelebihan, diantaranya :
1. Menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan
pengetahuan baru bagi siswa
2. Meningkatkan motivasi dan aktivitas pembelajaran siswa
3. Membantu siswa dalam mentransfer pengetahuan siswa untuk memahami
masalah dunia nyata
4. Membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung
jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan. Disamping itu, Problem Based
Learning dapat mendorong siswa untuk melakukan evaluasi sendiri baik terhadap
hasil maupun proses belajarnya.
5. Mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan mengembangkan
kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru.
6. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang
mereka miliki dalam dunia nyata.
7. Mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar sekalipun
belajar pada pendidikan formal telah berakhir.
8. Memudahkan siswa dalam menguasai konsep konsep yang dipelajari guna
memecahkan masalah dunia nyata
10
b. Kelemahan
bg.
Disamping kelebihan di atas, Problem Based Learning juga memiliki
kelemahan, diantaranya :
1. Manakala siswa tidak memiliki minat atau mempunyai kepercayaan bahwa
masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa
enggan untuk mencobanya.
2. Untuk sebagian siswa beranggapan bahwa tanpa pemahaman mengenai materi
yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah mengapa mereka harus berusaha
untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka akan belajar
apa yang mereka ingin pelajari.
bh.
Mengukur Pemahaman
Menggunakan check list dan rating scales
bi.
Menemukan teknik pengukuran yang valid dan reliabel adalah tantangan
yang dihadapi para guru yang menggunakan PBL
Menilai Peran dan Situasi Orang Dewasa
bj.
Guru berusaha melibatkan siswa dalam situasi yang membantu mereka
untuk belajar tentang peran orang dewasa dan melaksanakan beberapa tugas yang
berhubungan dengan peran tersebut. Kebanyakan situasi ini dapat dinilai dengan
adalah kegiatan yang menyenangkan dan merupakan sumber asesmen yang kaya.
Menilai Usaha Kelompok
bl.
Prosedur penilaian ini menggunakan reward kepada siswa, baik untuk
hasil kerja individu maupun kelompok. Penilaian usaha kelompok mengurangi
kompetisi yang merugikan, yang sering kali terjadi membandingkan siswa satu
dengan yang lainnya
bm.
pembelajaran ini. Hanya saja bergantung pada bagaimana kreativitas guru untuk
membuat masalah yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas.
11
bo.
bp.
bq. Lembar Kerja Siswa :
br. Materi
: Aritmatika Sosial
bs. Indikator
by.
12
ca.Daftar Pustaka
cb.
Kemendikbud. 2014. Buku Guru Matematika untuk SMP/MTs Kelas VII Edisi Revisi 2014.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
ce.
cf.
cg.
ch.