Nama
NIM
: J111 11 149
Penguji
Hari/Tanggal
Tempat
Halaman Depan ..
Daftar Isi ..
ii
Daftar Gambar
iii
BAB I Pendahuluan
1
2
3
4
5
5
8
12
14
15
16
21
BAB IV Pembahasan ..
27
BAB V Penutup ..
32
5.1 Simpulan .
5.2 Saran ....
32
32
DAFTAR PUSTAKA ..
33
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Radiografik panoramik............................................................................ 9
10
11
21
21
22
23
Gambar 8. (a) Ruang pasak dibuat untuk capping logam pada maksila................ 23
Gambar 8. (b) Ruang pasak dibuat untuk capping logam pada mandibula........... 23
Gambar 9. Pengecekan capping logam.................................................................... 24
Gambar 10. (a) Wash impression akhir pada maksila....
24
24
....................
BAB I
PENDAHULUAN
Selama beberapa tahun silam telah dilaporkan hasil baik yang dicapai dengan
membuat gigi tiruan lengkap di atas gigi atau akar. Keuntungan yang diperoleh pasien
dari teknik ini dimana tinggi tulang alveolar dapat dipertahankan dan menambah
kestabilan giigi tiruan.9
Pemeliharaan jaringan yang tersisa merupakan hal yang sangat penting dan
tidak dapat tergantikan. Edentolous berkepanjangan mengarah resobsi tulang alveolar
dan meningkatkan dimensi vertikal dan ketidakcocokan gigi tiruan. Gigi tiruan
overdenture konvensional adalah pilihan utama pasien dengan kebersihan mulut yang
baik untuk mempertahankan jaringan keras dan jaringan lunak.2
Overdenture merupakan gigitiruan penuh atau sebagian yang menutupi dan
bertumpu pada satu atau lebih gigi asli yang tersisa, akar dari gigi asli, atau implant
dental. Overdenture memberikan banyak keuntungan dibanding gigitiruan penuh
konvensional terkait pemeliharaan tulang alveolar pendukung yang tersisa dan sejalan
dengan peningkatan stabilitas, dst.1
Perawatan prostodonsi preventif menjadi perhatian utama dari segala prosedur
yang dapat menunda atau menghilangkan masalah prostodonsi dikemudian hari dan
overdenture adalah bagian penting dari perawatan tersebut. Seorang pasien gigi
tir2uan penuh akan mengalami beberapa beberapa kerugian seperti kehilangan tulang
alveolar secara bertahap, memberikan tekanan dari oklusal gigi ke mukosa dan yang
paling parah adalah kehilangan kepercayaan diri. Overdenture dapat megurangi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penanganan ini juga ditujukan pada pasien dengan kasus malrelasi ridge, pasien
yang membutuhkan gigitiruan tunggal, pasien dengan posisi lidah yang tidak
menguntungkan, perlekatan otot, atau rongga palatum yang dalam, yang
menyebabkan kesulitan untuk memperoleh stabilitas dan retensi protesis.1
2.2 INDIKASI OVERDENTURE
Indikasi dari overdenture antara lain:3
1. Overdenture diindikasikan ketika hasil dari perawatan sama atau lebih
baik daripada hasil perawatan lainnya.
2. Terdapat beberapa gigi sehat dengan jaringan periodontal yang sehat.
3. Bila perawatan pada gigi tiruan penuh mengalami prognosis buruk
seperti palatal yang dalam, sisa ridge yang terlalu rendah pada daerah
edentulous, xerostomia, dan terdapat celah palatal.
Overdenture saat ini merupakan salah satu pilihan prosedur klinik pembuatan
gigi tiruan lepasan sebagian atau penuh. Dengan mempertahankan sisa gigi asli yang
digunakan sebagai overdenture maka pasien mendapatkan banyak manfaat atau
kelebihan dari perawatan yaitu dapat mempertahankan eksistensi tulang alveolar,
retensi dan stabilisasi gigi tiruan lebih optimal. Dengan adanya pilihan perawatan gigi
overdenture maka pasien hendaknya meminta pendapat kedua bahkan ketiga ke
dokter gigi lain sebelum memutuskan untuk pencabutan gigi asli.8
Gigi yang masih dapat dipertahankan dan dapat digunakan untuk menambah
retensi pada gigi tiruan overdenture yaitu gigi yang sehat, memiliki rasio mahkota dan
akar yang ideal, mobilitas/ kegoyangan hendaknya minimal, memiliki jaringan
pendukung gusi dan tulang rahang yang sehat dan dapat dilakukan perawatan saluran
akar dengan sempurna.8
Gigi penyangga yang sehat untuk OD harus mempunyai mobilitas minimal,
kedalaman sulkus yang dapat dirawat, gingiva cekat yang perlekatannya cukup baik.
Faktor periodontal ini merupakan pertimbangan utama, dan hanya gigi potensial saja
yang dapat digunakan untuk penyangga OD. Tulang alveolar yang mendukung akar
gigi perlu diperhatikan pula. Dukungan tulang yang cukup sangat diperlukan untuk
mendukung gigi dari tekanan vertikal. Gigi penyangga hendaknya dikondisikan
sedemikian rupa, sehingga rasio mahkota: akar menjadi ideal.6
Mahkota klinis dikatakan sehat jika tidak ada karies. Faktor yang diperlukan
untuk mencapai dan mempertahankan mahkota yang secara klinis baik adalah:6
3. Pemeliharaan di rumah secara rutin dan konsisten harus dijaga agar terbebas
dari plak;
4. Pada pasien rentan karies, gigi-gigi penyangga harus dirawat dengan cara
pemberian proteksi fluor secara berkala, melindungi sisa akar gigi dengan
restorasi glass ionomer, komposit atau penempatan coping.6
Bila perawatan endodontik diperlukan, harus dilakukan dengan cermat.
Perawatan endodontik gigi-gigi penyangga yang terpilih memungkinkan pengasahan
panjang mahkota dan menambah rasio mahkota: akar, serta memperlebar jarak
interoklusal, sehingga memudahkan penyusunan anasir gigi tiruan. Pengasahan
mahkota klinis gigi sampai batas margin gingiva dapat mengurangi kegoyangan gigi
sebesar 40%.6
Pada pasien edentulous (sudah tidak memiliki gigi), bagian anterior kedua
lengkung gigi sangat rentan terhadap resorpsi. Oleh karena itu, adalah
menguntungkan apabila mempertahankan gigi-gigi anterior. Gigi-gigi rahang bawah
lebih penting karena keberadaannya sangat strategis sebagai pendukung gigi tiruan.
Apabila tidak ada gigi yang dapat digunakan, suatu gigi yang berdiri sendiri dapat
dijadikan sebagai penyangga untuk overdenture. Gigi molar tunggal dapat
memberikan dukungan besar terhadap stabilitas suatu overdenture.6
Sering kali gigi yang dipertahankan menyebabkan undercut pada ridge bagian
labia; hal ini tidak akan terjadi apabila gigi dicabut. Inklinasi gigi ke arah labial akan
menyulitkan arah pasang, khususnya apabila disertai undercut lingual. Retensi
premolar atau insisif mungkin masih memberikan arah pasang yang mudah dan masih
melindungi lengkung gigi anterior dari tekanan yang berlebihan.6
Jika risiko penyakit periodontal dan karies tidak dikurangi, maka penyakit akan
tetap aktif. Pada awal perawatan, aktivitas penyakit harus diidentifikasi dan sifat-sifat
penyakit diinformasikan. Pasien harus menyadari perlunya kontrol penyakit mulut
dan harus bersedia mengikuti tindakan preventif. Pembersihan plak gigi dan gigi
tiruan secara teratur sangat penting.6
Gigi penyangga dengan kontak terbuka memungkinkan pembersihan plak secara
mudah dan efektif dengan sikat gigi; pasien harus dilatih dan diminta mempraktekkan
pengambilan plak secara efektif. Instruksi dan penegasan pentingnya memelihara kebersihan mulut, perlu untuk mengubah kebiasaan pasien. Pemeriksaan ulang dengan
interval maksimum 6 bulan akan memelihara kondisi prostetik, restorasi dan periodontal pasien dengan memadai.6
Persentase karies gigi-gigi penyangga overedenture 6 30% pertahun karena
hilangnya daya kerja pembersihan dari lidah dan pipi, serta daya buffer saliva.
10
Fluoride topikal atau yang terdapat pada pasta gigi, serta anti-mikroba seperti
chlorhexidine 1% sangat efektif mencegah karies.6
11
2. Kartu Pemeriksaan
Semua hasil pemeriksaan klinis dicatat pada kartu pemeriksaan. Diantaranya
adalah kegoyangan gigi, kedalaman poket, perlekatan gusi, keadaaan inflamsi
dari tepi gusi dan indeks plak sebagai parameter dari kondisi periodontal
ditambah vitalitas gigi dan kondisi jaringan keras gigi (karies dan erosi
servikal). 10
12
3. Proses Perencanaan
Rencana perawatan pada tafhap pertama gigi-gigi yang dapat dipertahankan
diidentifikasi, pada tahap kedua keperluan untuk retensinya ditentukan. Hanya
pada tahap lanjut rencana protesa definitif dan pembuatan disainnya
dibuat. 10
13
a. Perencanaan tahap 1
Mengidentifikasi gigi yang masih dapat dipertahankan dan tidak ada harapan.
Tahap ini dilakukan secara cermat dengan melakukan identifikasi pada
indikasi-indikasi. 10
b. Perencanaan tahap 2
Menetapkan manfaat dan atau perlunya mempertahankan pada gigi-gigi yang
dapat dipertahankan. Berdasarkan hasil ini, pilihan perawatan disampaikan
dan didiskusikan dengan pasien. Selanjutnya menyusun rencana sementara
dan menyampaikan terapi awal yang diperlukan. 10
c. Perencanaan tahap 3
Menetapkan rencana perawatan tetap berdasarkan jumlah gigi penyangga dan
tipe konstruksi. Hal ini hanya dapat dilakukan setelah reevaluasi intensif
rencana sementara berdasarkan kondisi yang ada pada akhir perawatan awal.
14
Keputusan akhir mengenai detil konstruksi tidak dibuat hingga sesudah uji
coba akhir pada gigi tiruan percobaan.
- Keputusan evaluasi negatif: tanpa overdenture
- Keputusan evaluasi positif: rencana perawatan sementara
- Keputusan evaluasi kembali negatif sementara: perawatan awal lebih
-
lanjut
Keputusan evaluasi kembali negatif tetap: perawatan dengan overdenture
Keputusan evaluasi kembali positif tetap: rencana perawatan tetap.10
mahkota yang berbentuk elips yang panjang dan rasio mahkota akar yang
lebih besar, sehingga coping logam yang panjang membutuhkan dukungan
tulang yang lebih besar.
3. Gigi penyangga dengan perlekatan
Tujuan pemakaian alat perlekat ini adalah untuk memperoleh fiksasai
dan atau retensi pada basis gigi tiruan. Hal yang mendasar ketika
mempertimbangkan perlekatan adalah apakah perlekatan tersebut bias
member dukungan terhadap tulang alveolar dan periodontal
2.7 KELEBIHAN OVERDENTURE
Perawatan overdenture memberikan keuntungan bagi pasien yang membutuhkan
gigi tiruan. Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain:8
1. Pasien merasakan kenyamanan dan memberikan efek positif secara psikologis
karena gigi asli yang masih bertahan dapat dimanfaatkan.
2. Resorbsi tulang minimal karena masih ada gigi asli yang dipertahankan dan
dapat melindungi tulang rahang dari penekanan gigi tiruan serta dapat
mempertahankan ketinggian tulang rahangnya.
3. Dengan dipertahankannya gigi asli berikut jaringan pendukungnya, maka
proprioseptor normal masih dapat dirasakan pasien saat menerima beban
kunyah (dalam hal dimensi dan konsistensi makanan), menunjang
kemampuan mengunyah dan adaptasi terhadap gigi tiruan.
16
4. Retensi dan stabilisasi gigi tiruan lebih baik karena tinggi tulang rahang
dipertahankan, ditambah adanya tambahan retensi gigi tiruan yang dicekatkan
pada akar gigi asli seperti magnet ataupun alat retentif lainnya.
5. Bagian gigi tiruan yang menutupi jaringan gusi atau mulut lebih minimal
dengan adanya tambahan retensi overdenture sehingga pasien terasa lebih
nyaman.
Overdenture memiliki kelebihan antara lain:3
1. Overdenture lebih efektif daripada metode perawatan lainnya.
2. Overdenture memberikan tingkat kepuasan yang tidak dapat diberikan dari
gigi tiruan sebagian atau lengkap konvensional.
3. Gigi alami membantu menstabilkan dan menstatiskan basis gigi tiruan.
4. Pasien dengan kelainan celah palatal, anadontia sebagian, amalogenesis
imferfecta dapat di rawat dengan overdenture.
5. Stabilitas yang didapatkan lebih baik dibandingkan gigi tiruan sebagian
lepasan konvensional.
6. Perawatan peridonsium mudah dilakukan karena protesis overdenture dapat
dilepaskan.
7. Walaupun gigi abutmen yang digunakan untuk overdenture telah hilang,
overdenture dapat diubah menjadi gigi tiruan konvensional dengan prosedur
relining.
2.8 KEKURANGAN OVERDENTURE
Perawatan tersebut juga memiliki kekurangan untuk nantinya dipertimbangkan
oleh pasien yang membutuhkan gigi tiruan, antara lain: 8
17
Permukaan
mahkota
yang
terpotong/terbuka
hendaknya
diberi
19
hasil
pengobatan
serta
selama
prognosa.
masa
perawatan
dan
Dibawah
kondisi
yang
20
terinflamasi tidak akan sembuh. Hiperplasi gusi dan jaringan granulasi bertambah,
yang pada banyak kasus nantinya membutuhkan pengangkatan secara bedah. Bila
tidak terdapat lagi perlekatan gusi, maka mukosa bergerak dapat memberikan
tegangan pada tepi gusi dan menyebabkan resesi yang berlanjut. Bagaimanapun
situasi ini tetap dapat diatasi bahkan setelah gigi tiruan selesai dibuat. Untuk itu perlu
dasar-dasar dari setiap perencanaan prostetik adalah pemeriksaan klinis dan
radiologis yang menyeluruh serta diagnosa seperti yang telah digambarkan pada
bagian gigi tirruan lengkap. Bagi perawatan overdenture, evaluasi dan perhatian yang
cermat juga harus diberikan kepada kesehatan gigi yang tersisa, jaringan periodontal,
tes vitalitas dan radiografis. Riwayat kesehatan umum juga sangat penting. Seringkali
faktor-faktor non klinis (status sosial, keuangan, harapan dan kebutuhannya,
kemampuan dan keinginan untuk bekerja sama) lebih menentukan daripada keadaan
klinik.10
Sebelum pasien ditangani dengan suatu overdenture, biasanya diperlukan suatu
kondisi jaringan melalui suatu tahap persiapan yang meliputi prosedur periodontal,
prostetik, bedah dan endodontik. Tindakan-tindakan tersebut adalah penting karena
akan memberikan kontribusi terhadap prognosis kesehatan dan perawatan dari
periodontal di sekitar gigi penyangga.10
Sebagai bantuan dalam membuat keputusan ada 4 parameter dimana kondisi
klinis yang nyata dari setiap gigi dan prognosanya harus saling berhubungan.
Parameter itu adalah: lokasi strategis dari tiap gigi, beban yang akan ditahan,
21
meningkatkan kesempatan
untuk
22
BAB III
LAPORAN KASUS
Pasien wanita berusia 55 tahun datang ke Departemen Prostodontik, Fakultas
Ilmu Kedokteran Gigi, IMS, BHU, Varanasi, dengan keluhan utama kesulitan
mengunyah karena kehilangan gigi. Tidak terdapat riwayat medis yang relevan dapat
mempengaruhi perawatan prostodontik. Pemeriksaan ekstra oral menunjukkan tidak
adanya abnormalitas. Pemeriksaan intraoral menunjukkan hubungan ridge maksila
dan mandibula yang baik. Hanya terdapat gigi 14,16,24,26 pada lengkung maksila
dan gigi 33,43 pada lengkung mandibula (Gambar 5a, 5b, 5c).
23
Sumber : Rajul Vivek, TP Chaturvedi, Atul Bhatnagar. Tooth-Support over Dentures: An approach to
Preventive Prosthodontics. Journal Advanced Dental Research, Oral Health. 2016; 1(1)
yang baik. Pilihan perawatan yang berbeda untuk pasien ini adalah dilaksanakan
ekstraksi pada gigi yang tersisa dari kedua rahang dengan pemasangan gigitiruan
penuh konvensional, Overdenture dengan dukungan implant dan Overdenture dengan
dukungan gigi alami. Pasien menolak pilihan perawatan protesis dengan dukungan
implant karena membutuhkan prosedur bedah tambahan, durasi fase perawatan yang
lebih panjang dan terkait pembiayaan.
Direncanakan untuk melaksanakan pembuatan Overdenture maksila dan
Overdenture mandibula dengan perlekatan ekstra koronal. Dibuat pengambilan
orthopantomogram (OPG) dan dibuat model diagnostik (Gambar 6).
24
25
Sumber : Rajul Vivek, TP Chaturvedi, Atul Bhatnagar. Tooth-Support over Dentures: An approach to
Preventive Prosthodontics. Journal Advanced Dental Research, Oral Health. 2016; 1(1)
Pasak kemudian dipasangkan dan di casting pada alloy logam dasar (Hera P,
Heraeniumat cobalt chromium alloys, Heraeus Kulzer). Capping yang dibuat
diperiksa untuk kecocokan dalam mulut pasien dan disementasi dengan semen glass
ionomer (Gambar 9). Ketebalan capping tidak boleh lebih dari 1 mm.
Cetakan primer untuk lengkung maksila dan mandibula dibuat dengan alginat
(vignette). Dilakukan pembuatan model dengan pengecoran cetakan dan sendok cetak
khusus dibuat menggunakan resin akrilik self curing. Bolder molding dilakukan
untuk kedua rahang dengan low fusing compound (Gambar. 10a, 10b).
26
Sumber : Rajul Vivek, TP Chaturvedi, Atul Bhatnagar. Tooth-Support over Dentures: An approach to
Preventive Prosthodontics. Journal Advanced Dental Research, Oral Health. 2016; 1(1)
Cetakan akhir untuk kedua lengkung rahang dibuat dengan regular body
elastomer (AquasilTM Ultra Monophase DECA, Regular Set-Dentsply, Germany)
(Gambar 11). Model utama dibuat dengan penuangan gips tipe IV pada cetakan
(Ultrarock, Kalabhai Karson Pvt. Ltd.). Capping pada model utama ditutup dengan
malam dan record base dibuat setelah mengaplikasikan bahan separasi. Penempatan
malam diatas abutment mencegah fraktur pada model selama pelepasan basis
pencatatan sementara pada saat dewaxing. Galengan gigit dibuat; dilakukan
pencatatan relasi maksilomandibular dan dipindahkan ke artikulator semi-adjustable
dengan bantuan busur wajah/ face bow.
27
28
BAB IV
PEMBAHASAN
Konsep overdenture meliputi sejumlah kemungkinan pemecahan untuk
pasien-pasien dengan kehilangan hampir seluruh giginya. Dukungan biasanya
diperoleh dari jaringan periodontal dan mukosa serta bentuk luarnya mirip dengan
gigi tiruan lengkap. Di Inggris disebut overdentures dan di Jerman disebut
Prothesenhybrid. Kedua istilah ini menggambarkan gigi tiruan lengkap dengan
sebagian didukung oleh gigi asli, istilah yang pertama menggambarkan penutupan di
bagian luar, sementara istilah yang kedua menunjukkan konstruksi dua bentuk.
Semuanya menunjukkan konsep yang penting.10
Ide untuk meninggalkan sisa akar gigi di rahang dan membuat gigi tiruan di
atasnya telah dikenal lebih dari seratus tahun. Tujuannya adalah untuk menghambat
atau mencegah resorpsi linggir tersisa yang tidak dapat dihindari selalu mengikuti
setelah pencabutan gigi.10 Pemeliharaan dari sisa struktur pendukung dan
mengembalikan struktur yang hilang dengan cara sedemikian rupa untuk memberikan
layanan maksimum untuk jumlah waktu pemanfaatan maksimum.1
29
30
Overdenture saat ini merupakan salah satu pilihan prosedur klinik pembuatan
gigi tiruan lepasan sebagian atau penuh. Dengan mempertahankan sisa gigi asli yang
digunakan sebagai overdenture maka pasien mendapatkan banyak manfaat atau
kelebihan dari perawatan yaitu dapat mempertahankan eksistensi tulang alveolar,
retensi dan stabilisasi gigi tiruan lebih optimal. Dengan adanya pilihan perawatan gigi
overdenture maka pasien hendaknya meminta pendapat kedua bahkan ketiga ke
dokter gigi lain sebelum memutuskan untuk pencabutan gigi asli.8
Pembuatan Overdenture dengan dukungan gigi asli merupakan langkah yang
mengarah ke prostodontik preventif. Berdasarkan Zarb dkk, keuntungan dari
Overdenture termasuk retensi dan stabilitas, terutama pada gigitiruan rahang bawah. 1
Untuk itu perlu untuk diperhatikan dalam mempertimbangkan periodontal retained
teeth (gigi-gigi yang dipertahankan) di bawah overdenture, karena hanya gigi-gigi
potensial saja yang dapat digunakan sebagai penyangga overdenture. Gigi-gigi
tersebut hendaknya memiliki mobilitas minimal,
merupakan fase preparasi yang dibutuhkan untuk gigi yang telah dipilih; lebih dipilih
pada gigi berakar tunggal atau ganda dengan saluran akar yang dapat diakses dengan
mudah. Gigi yang mengalami mobilitas karena kehilangan tulang dapat diterima
untuk pendukung Overdenture ketika mahkota klinis direduksi hingga mencapai
setara tinggi ridge.1
Dasar pikiran utama dari perawatan Overdenture dengan dukungan gigi
adalah untuk memindahkan tekanan oklusal sepanjang aksis panjang dari gigi
pendukung, untuk meminimalkan torque horisontal dan untuk memberikan
kemungkinan situasi yang lebih optimal untuk ligamen periodontal. Rissin dkk pada
tahun 1978 membandingkan kemampuan mastikasi pada pasien dengan gigitiruan
penuh dan overdenture. Peneliti ini mendapatkan bahwa pasien dengan Overdenture
memiliki efisiensi pengunyahan sepertiga lebih tinggi dibanding pasien dengan
gigitiruan penuh. Dalam kasus prostesis Overdenture, sensasi proprioseptif tetap
dipertahankan, dan karenanya terdapat sensitivitas direksional; diskriminasi
dimensional; respon kaninus dan sensitivitas taktil. Ambang sensitivitas rata-rata
didapatkan 10 kali lebih baik pada pengguna gigitiruan dibanding pasien edentulous.1
Konsep overdenture dapat diterapkan pada rahang atas maupun bawah,
demikian pula dapat digunakan untuk menambah retensi gigi tiruan lepas sebagian
maupun penuh. Gigi asli yang masih layak dipertahankan untuk digunakan sebagai
tambahan retensi overdenture tentunya harus mendapatkan pemeriksaan seksama oleh
seorang dokter gigi secara intra oral langsung di dalam mulut serta didukung oleh
pemeriksaan penunjang radiologi. Gigi yang masih dapat dipertahankan dan dapat
32
digunakan untuk menambah retensi pada gigi tiruan overdenture yaitu gigi yang
sehat, memiliki rasio mahkota dan akar yang ideal, mobilitas/ kegoyangan hendaknya
minimal, memiliki jaringan pendukung gusi dan tulang rahang yang sehat dan dapat
dilakukan perawatan saluran akar dengan sempurna.8
Dasar-dasar dari setiap perencanaan prostetik adalah pemeriksaan klinis dan
radiologis yang menyeluruh serta diagnosa seperti yang telah digambarkan pada
bagian gigi tirruan lengkap. Bagi perawatan overdenture, evaluasi dan perhatian yang
cermat juga harus diberikan kepada kesehatan gigi yang tersisa, jaringan periodontal,
tes vitalitas dan radiografis. Riwayat kesehatan umum juga sangat penting. Seringkali
faktor-faktor non klinis (status sosial, keuangan, harapan dan kebutuhannya,
kemampuan dan keinginan untuk bekerja sama) lebih menentukan daripada keadaan
klinik.10
Pada praktek klinis rutin, Overdenture perlu dianggap sebagai perawatan untuk
pasien yang hanya memiliki sedikit gigi yang tersisa dalam kavitas rongga mulut.
Oleh karena itu dapat dianggap bahwa aplikasi Overdenture terbatas dan
keberhasilannya bergantung pada penilaian dan kemampuan dokter gigi serta
motivasi pasien untuk mempertahankan kebersihan rongga mulut yang baik.1 Pasien
yang memakai OD rentan terhadap karies, terutama pada gigi-gigi yang terletak di
bawah basis. Oleh karena itu kebersihan mulut perlu diperhatikan, dengan perawatan
di rumah ataupun kontrol periodik ke dokter gigi.6
33
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Saran
34
DAFTAR PUSTAKA
1. Rajul Vivek, TP Chaturvedi, Atul Bhatnagar. Tooth-Support over Dentures: An
approach to Preventive Prosthodontics. Journal Advanced Dental Research, Oral
Health. 2016; 1(1)
2. Eswaran, Rai Ratika, Maheswari. Overlay denture - A Preventive Prosthodontic
Treatment- A Case Report. International Journal of Current Research 2015: 7
(10): 21343-6
3. Dandekeri Shilpa, MK Sowmya, Prasad D Krishna. Conventional Overdenture
Technique:An Evergreen Prosthodontic Treatment Solution for edentulous
patients: A Case Report. International Journal of Biomedical And Advance
Research 2013: 4 (10) : 753-6.
4. Kaur SamraR, Vasant Bhide Shreenivas Goyal Chhavi, Kaur Taranjit. Tooth
Supported overdenture: A Concept overshadowed but not forgotten yet. Journal
of Oral Research and Review 2015: 7(1): 17-21.
5. Shiravastava R, Awinashe V, ShiravastavaR. Simpel overdenture Technique,
Lasting result- A Case report. National Journal of Dental Sciences and Research
2012 : 1 (1) : 37-40
35
http://www.rspondokindah.co.id/public/files/magazine/file/HF_28.pdf.
http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/11/overtenture_untuk_menun
jang_perawatan_prostetik.pdf.Accessed 19 Agustus 2016
36