Peran Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara memegang peranan penting.
sebagai ideologi terbuka , Pancasila pada prinsipnya dapat menerima unsur unsur dari bangsa
lain sepanjang tidak bertentangan dengan nilai nilai dasarnya. Oleh karena itu tidak menutup
kemungkinan pemahaman dan pengamalan Pancasila selalu berkembang sesuai dengan
dinamika perkembangan zaman. Dengan begitu, nilai-nilai baru yang berkembang nantinya tetap
berada di atas kepribadian bangsa Indonesia. Pasalnya, setiap bangsa di dunia sangat
memerlukan pandangan hidup agar mampu berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas arah dan
tujuan yang hendak dicapai. Dengan pandangan hidup, suatu bangsa mempunyai pedoman
dalam memandang setiap persoalan yang dihadapi serta mencari solusi dari persoalan tersebut .
2.
3.
4.
Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik
seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah
1.
dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola,
Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap
produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme
masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
3.
Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri
sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat
yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
4.
dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal
tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang
dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
5.
Felix
Tujuan hirarki
Hal yang dimaksud dengan pancasila bersifat hirarkis dan berbentuk piramidal
adalah dalam pancasila ini berarti memiliki hubungan antara kelompok sila yang
ada dalam pancasila dan bersifat erat. Hirarkis sendiri memiliki arti yaitu
pengelompokan / penggolongan.
Pancasila yang terdiri dari 5 sila itu saling berkaitan yang tak dapat dipisahkan:
Sila pertama menjelaskan bahwa pada sila pertama itu meliputi dan
menjamin isi sila 2, 3, 4, dan 5, artinya dalam segala hal yang berkaitan dengan
pelaksanaan dan penyelenggaraan negara harus dijiwai nilai-nilai ketuhanan Yang
Maha Esa.
Sila kedua tertulis kemanusiaan yang adil dan beradab yang diliputi sila ke-1
dan isinya meliputi sila 3, 4, dan 5, dalam sila ini terkandung makna bahwa
sangat menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk tuhan
yang beradab, maka segala hal yang berkaitan dengan kehidupan berbangsa dan
bernegara harus mencerminkan bahwa negara ini mempunyai peraturan yang
menjunung tinggi harkat dan martabat manusia.
Sila ketiga tertulis persatuan Indonesia yang diliputi dan dijiwai sila 1, 2 yang
meliputi dan menjiwai isi dari sila 4, dan 5, sila ini mempunyai makna manusia
sebagai makhluk sosial wajib mengutamakan persatuan negara Indonesia yang
disetiap daerah memiliki kebudayaan-kebudayaan maupun beragama yang
berbeda.
Sila keempat diliputi dan dijiwai sila 1, 2, 3 yang meliputi dan menjiwai isi
dari sila kelima. Sila ini menjelaskan bahwa negara Indonesia ini ada karena
rakyat maka dari itu rakyat berhak mengatur kemana jalannya negara ini.
Sila kelima yang bertuliskan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia itu
diliputi dan dijiwai oleh isi dari sila 1, 2, 3, dan 4. Sila ini mengandung makna
yang harus mengutamakan keadilan bersosialisasi bagi rakyat Indonesia ini
sendiri tanpa memandang perbedaan-perbedaan yang ada.
menjadi dasar dan tiap-tiap sila berikutnya itu merupakan penjelmaan atau pengkhususan dari
sila yang mendahuluinya. Selanjutnya Notonagoro menjelaskan bahwa hal ini hanya suatu
gambaran dari suatu bentuk secara matematis, sehingga sebenarnya dapat saja orang membuat
gambaran secara lain dari kesatuan Pancasila dalam hal bentuknya. Secara singkat uraian
Notonagoro di atas dapat dinyatakan bahwa bentuk susunan hierarkis-piramidal Pancasila ialah:
Kesatuan bertingkat yang tiap sila di muka sila lainnya merupakan basis atau pokok pangkalnya,
dan tiap sila merupakan pengkhususan dari sila di mukanya. Sila pertama menjelaskan bahwa
pada sila pertama itu meliputi dan menjamin isi sila 2, 3, 4, dan 5, begitu pula sila- sila
berikutnya saling berkaitan erat dan menjiwai satu dengan yang lain.
ebagai filsafat, Pancasila memiliki karakteristik sistem filsafat tersendiri yang berbeda
dengan filsafat lainnya, yaitu :
(1) Karakteristik filsafat pancasila yang pertama yaitu sila-sila dalam pancasila merupakan
satu kesatuan sistem yang bulat dan utuh (sebagai suatu totalitas). Dalam hal ini, apabila
tidak bulat dan utuh atau satu sila dengan sila lainnya terpisah-pisah, maka itu bukan
merupakan pancasila.
(2) Karakteristik filsafat pancasila yang kedua ialah dalam susunan pancasila dengan suatu
sistem yang bulat dan utuh sebagai berikut.
- Sila 1 mendasari, meliputi dan menjiwai sila 2, 3, 4 dan 5.
- Sila 2 didasari, diliputi, dijiwai sila 1 dan mendasari serta menjiwai sila 3, 4 dan 5.
- Sila 3 didasari, diliputi, dijiwai sila 1, 2, dan mendasari serta menjiwai sila 4 dan 5.
- Sila 4 didasari, diliputi, dijiwai sila 1, 2, 3, serta mendasari dan menjiwai sila 5.
- Sila 5 didasari, diliputi, dijiwai sila 1, 2, 3 dan 4.
(3) Karakteristik filsafat pancasila yang berikutnya, pancasila sebagai suatu substansi
artinya unsur asli atau permanen atau primer pancasila sebagai suatu yang mandiri, dimana
unsur-unsurnya berasal dari dirinya sendiri.
(4) Karakteriktik filsafat pancasila yang terakhir yaitu pancasila sebagai suatu realita artinya
ada dalam diri manusia Indonesia dan masyarakatnya sebagai suatu kenyataan hidup
bangsa, yang tumbuh, hidup dan berkembang di dalam kehidupan sehari-hari.
Natan
RAFIF
Tujuan
untuk mendapatkan pengetahuan tentang inti sari atau makna terdalam dalam sila-sila Pancasila
atau secara filsafati dan empiris, serta untuk mengetahui pancasila yang benar, yakni dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan objektif.
anaknya)
Memberikan kebebasan orang lain memeluk agama dan keyakinan
DEDE