Masalah kesehatan yang berpengaruh terhadap sistem kardiovaskuler yang menuntut
asuhan keperawatan dapat dialami oleh orang pada berbagai tingkat usia. Sistem kardiovaskuler mencakup jantung, sirkulasi atau peredaran darah dan keadaan darah, yang merupakan bagian tubuh yang sangat penting karena merupakan pengaturan yang menyalurkan O2 serta nutrisi ke seluruh tubuh. Bila salah satu organ tersebut mengalami gangguan terutama jantung, maka akan mengganggu semua sistem tubuh. Disritmia adalah kelainan denyut jantung yang meliputi gangguan frekuensi atau irama atau keduanya. Disritmia merupakan gangguan sistem hantaran jantung dan bukan struktur jantung. Disritmia dapat diidentifikasi dengan menganalisa gelombang EKG. Gangguan irama jantung (disritmis) tidak hanya terbatas pada iregularitas denyut jantung tapi juga termasuk gangguan kecepatan denyut dan konduksi. Beberapa jenis disritmia dapat muncul tanpa disertai adanya penyakit struktural pada jantung itu sendiri, termasuk disini adalah aritmia sinus,bradikardia sinus, kontraksi atrial dan ventrikular yang prematur. Adapula disritmia yang muncul akibat kelainan organik pada jantung, termasuk kelompok ini adalah takikardia dan fibrasi ventrikuler, flutter dan fibrasi atrial,serta blok jantung. Alat pacu jantung adalah sebuah sistem yang mengirim impuls listrik ke jantung untuk mengatur ritme jantung. Alat ini dirancang untuk menghasilkan impuls listrik yang merangsang otot jantung untuk berkontraksi dan memompa darah. Meskipun ada berbagai jenis alat pacu jantung buatan, semuanya dirancang untuk mengobati bradikardia, denyut jantung yang terlalu lambat. Beberapa alat pacu jantung terusmenerus merangsang fungsi jantung pada tingkat tetap atau pada laju yang meningkat selama latihan. Alat pacu jantung juga dapat diprogram untuk mendeteksi jeda yang terlalu lama antara detak jantung, dan kemudian menstimulasi jantung. Dan istilah yang mungkin terkait dengan Alat Pacu Jantung yaitu: Nodus Sinoatrial, Monitor Holter, Takikardia Sinus, dan Takikardia Ventrikel. 1.2; RUMUSAN MASALAH
Bagaimana Askep pada pasien dengan gangguan Distritmia?
1.3; TUJUAN 1.3.1;
TUJUAN UMUM
agar mahasiswa keperawatan yang sebagai calon perawat dapat mengetahui
dan memahami tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnosa medis disritmia. 1.3.2; TUJUAN KHUSUS - Mengetahui konsep penyakit (definisi) - Mengetahui etiologi - Mengetahui manifestasi klinis - Mengetahui petofisiologi - Mengetahui pemeriksaan klinis - Mengetaui penatalaksaan - Mengetahui prognosis dan klomplikasi - Mengetahui konsep Askep - Dapat menganalisa dari kasus 1.4; MANFAAT Untuk menambah wawasan kita mengenai Asuhan Keperawatan yang meliputi (pengertian, penyebab, patofisiologi, tanda gejala, serta tatalaksana) dari Penyakit Disritmia
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1; PENGERTIAN
Distritmia adalah gangguan irama jantung akibat perubahan elektrofisiologi sel-sel
miokard( perubahan bentuk aksi potensial) yang pada akhirnya mengakibatkan gangguan irama, frekuensi, dan konduksi. ( Wajan juni udjianti, KeperawatanKardiovaskular 2010) Disritmia disebabkan karena terganggunya mekanisme pembentukan implus dan konduksi. Hal ini termasuk terganggunya sistem syaraf, metabolik berubah menjadi acidosis,ketidakseimbangan elektrolit 9terutama hipokalemia, hiperkalemia, dan hipocalcemia), hypoxia, trauma, electrical shock, myocardial infark, perubahan ditandai dengan denyut atau irama yang merupakan retensi dalam pengobatan sebab cardiak output dan myocardial contractility. Disritmia dapat diklasifikasikan berdasarkan pengobatan letak secara anatomi,secara keasliannya. 2.2; ETIOLOGI
Beberapa faktor predisposisi yang bertanggung jawab terhadap tingginya insidens
disritmia adalah sebagai berikut. 1; Iskemia jaringan 2; Hipoksemia 3; Pengaruh sistem syaraf autonom ( misalnya perangsangan parasimpatis yang mengurangi kece[atan denyut jantung) 4; Gangguan metabolisme (misalnya asidosis laktat akibat gangguan yang mnyertai hipertensi) 5; Kelainan hemodinamik ( misalnya penurunan perfusi koroner yang menyertai hipertensi). 6; Obat-obatan (misalnyakeracunan digitalis) 7; Ketidakseimbangan elektrolit ( misalnya hipokalemia yang menyertai diuresis berlebihan).