Anda di halaman 1dari 18

Asuhan Keperawatan lengkap ilham kendari

Anak Kendari juga bisa, ayo dukung kami


Home
www.e-referrer.com
Guest 0f The 03.08.2011

Vote???
Link Terkait
Nursing Child
Family Helath
MESOTHELIOMA
Exercise When Pregnant Good for Heart Baby
MESOTHELIOMA STUDY: GENES MESOTHELIN ROLE IN CANCER FORMATION
MESOTHELIOMA | THE VACCINE PROVED SAFE MESOTHELIOMA
Tips Diets

ILo

ILaszh

Slayer's

Buat Lencana Anda

ASKEP DISRITMIA
Selasa, April 06, 2010 |

Diposkan oleh Ilham Amk, Ns, CH

BAB

DISRITMIA

1.

DEFINISI

Disritmia adalah kelainan denyut jantung yang meliputi gangguan frekuensi atau irama atau
keduanya. Disritmia merupakan gangguan sistem hantaran jantung dan bukan struktur
jantung. Disritmia dapat diidentifikasi dengan menganalisa gelombang EKG. Disritmia
dinamakan berdasarkan pada tempat dan asal impuls dan mekanisme hantaran yang terlibat.
Misalnya, disritmia yang berasal dari nodus sinus (nodus SA) dan frekuensinya lambat
dinamakan sinus bradikardia. Ada empat kemungkinan tempat asal disritmia : nodus sinus,
atrial, nodus AV atau sambungan, dan ventrikel. Gangguan mekanisme hantaran yang
mungkin yang dapat terjadi meliputi bradikardi, takikardi, fluter, fibrilasi, denyut premature,
dan

penyekat

jantung.

2.

ETIOLOGI

Etiologi

disritmia

dalam

garis

besarnya

dapat

disebabkan

oleh:

1) Peradangan jantung, misalnya demam reumatik, peradangan miokard (miokarditis karena


infeksi)
2) gangguan sirkulasi koroner (aterosklerosis koroner atau spasme arteri koroner, misalnya
iskemia

miokard,

infark

miokard.

3) Karena obat (intoksikasi antara lain oleh digitalis, quinidin, dan obat-obat anti aritmia
lainnya.
4)

Gangguan

keseimbangan

elektrolit

(hiperkalemia,

hipokalemi)

5) Gangguan pada pengaturan susunan saraf autonom yang mempengaruhi kerja dan irama
jantung.
6)

Gangguan

7)

Gangguan

8)

Gangguan
Gangguan

dan

susunan

metabolic

Gangguan

9)
10)

psikoneurotik

(asidosis,

endokrin
jantung

jantung

karena

atau

hipotiroidisme)
gagal

kardiomiopati

pusat
alkalosis)

(hipertiroidisme,

irama

irama

saraf

atau

jantung

tumor

jantung

11) Gangguan irama jantung karena penyakit degenerasi (fibrosis system konduksi jantung).
Adapun

factor-faktor

yang

dapat

mencetuskan

disritmia,

yaitu:

1) Obat-obatan, terutama obat-obat kelas IA (kinidin, disopiramid, prokainamid) dan IC


(flekainid,

propafenon),

digitalis,

antidepresan

trisiklik,

teofilin.

2) Gangguan keseimbangan elektrolit dan gas darah terutama hipo dan hiperkalemia,
asidosis.
3)

Payah

jantung

kongestif:

akibat

terjadinya

aktivasi

neurohumoral.

4) Kelainan jantung dan aritmogenik: sindrom wolf Parkinson white, dan sindrom QT
panjang.
5) Gangguan ventilasi, infeksi, anemia, hipotensi dan renjatan: bisa terjadi takikardi
superventrikuler.
6)

Adapun
1)

Tirotoksikosis

jenis
Disritmia

menimbulkan

Disrirmia,
nodus

fibrilasi

sebagai
sinus,

dan

flutter

berikut
terdiri

atrium.

:
dari:

a)

Bradikardi

sinus

b)

Takikardi

sinus

2)

Disritmia

atrium,

a)

Premature

b)

Paroxysmal

terdiri

dari:

atrium

contraction

atrium

tachicardi

c)

Flutter

atrium

d)

Atrium

fibrilasi

3)

Disritmia

a)

ventrikel,

Premature

terdiri

dari:

ventrikel

contraction

b)

Ventrikel

bigemini

c)

Ventrikel

tachicardi

d)

Ventrikel

4)

Abnormalitas

a)

AV

b)

AV

fibrilasi

hantaran,

terdiri

block
block

dari:

first

degree

second

degree

a.

AV

block

second

degree

type

b.

AV

block

second

degree

type

c)

AV

block

third

d)

degree

(total

AV

block)

Asistole

ventrikel

Penyebab terjadinya penyakit jantung bawaan belum dapat diketahui secara pasti, tetapi ada
beberapa faktor yang diduga mempunyai pengaruh pada peningkatan angka kejadian penyakit
jantung

bawaan

1.
a)

Faktor
Ibu

Prenatal

menderita

b)

penyakit

infeksi

Umur

ibu

Ibu

meminum

2.
b)
c)

lebih

dari

yang

Ayah

lahir
/

obat-obatan

penenang

Kelainan

atau

Genetik

sebelumnya
Ibu

40

menderita

menderita

kromosom

tahun.

(DM) yang memerlukan insulin.

Faktor
Anak

Rubella.
alkoholisme.

d) Ibu menderita penyakit Diabetes Mellitus

a)

Ibu

c)
e)

seperti

penyakit

penyakit

jamu.

jantung
jantung

Sindrom

bawaan.
bawaan.
Down.

d)

Lahir

dengan

kelainan

bawaan

yang

3.

lain.

PATOFISIOLOGI

1.

DISRITMIA

NODUS

a.

SINUS

Bradikardi

Sinus

Bradikardi sinus bisa terjadi karena stimulasi vagal, intoksikasi digitalis, peningkatan tekanan
intracranial, atau infark miokard. Bradikardi sinus juga dijumpai pada olahraghawan berat,
orang yang sangat kesakitan, atau orang yang mendapat pengobatan (propanolol, reserpin,
metildopa), pada keadaan hipoendokrin (miksedema, penyakit adison, panhipopituitarisme),
pada anoreksia nervosa, pada hipotermia, dan setelah kerusakan bedah nodus SA.
Karakteristik

Frekuensi
Gelombang

:
P

40

sampai

mendahului

Kompleks

setiap

60
kompleks

QRS

Hantaran

denyut
QRS;

per

interval

PR

biasanya

normsl

b.

normal
normal

biasanya

Irama

menit

regular

Takikardi

Sinus

Takikardi sinus (denyut jantung cepat) dapat disebablkan oleh demam, kehilangan darah akut,
anemia, syok, latihan, gagal jantung kongestif, nyeri, keadaan hipermetabolisme, kecemasan,
simpatomimetika

atau

pengobatan

parasimpatolitik.

Karakteristik

Frekuensi

:
:

100

sampai

180

denyut

per

menit

Gelombang P : mendahului setiap kompleks QRS, dapat tenggelam dalam gelombang T


yang

mendahuluinya;
Kompleks

QRS
Hantaran

biasanya

PR
mempunyai

:
Irama

2.
a.

interval

biasanya
:

DISRITMIA
Kontraksi

normal
durasi

normal
normsl
regular

ATRIUM
Prematur

Atrium

Kontraksi Prematur Atrium (PAC = premature atrium contraction) dapat disebabakan oleh
iritabilitas otot atrium kerana kafein, alcohol, nikotin, miokardium Atrium yang teregang
seperti pada gagal jantung kongestif, stress atu kecemasan, hipokalemia (kadar kalium

rendah),

cedera,

infark,

atau

keadaan

hipermetabolik.

Karakteristik

Frekuensi

60

sampai

100

denyut

per

menit

Gelombang P : biasanya mempunyai konfigurasi yang berbeda dengan gelombang P yang


berasal dari nodus SA. Tempat lain pada atrium telah menjadi iritabel (peningkatan
otomatisasi) dan melepaskan impuls sebelum nodus SA melepaskan impuls secara normal.
Interval PR dapat berbeda dengan interval PR impuls yang berasal dari nodus SA.
Kompleks QRS : bisa normal, menyimpang atau tidak ada. Bila ventrikel sudah
menyelesaikan fase rep[olarisasi, mereka dapat merespons stimulus atrium ini dari
awal.Hantaran

biasanya

normsl

Irama : regular, kecuali bila terjadi PAC. Gelombang P akan terjadi lebih awal dalam siklus
dan

biasanya

b.

tidak

akan

mempunyai

Takikardi

jeda

kompensasi

yang

Atrium

lengkap.
Paroksismal

Takikardi Atrium Paoksismal (PAT = paroxysmal atrium tachychardia) adalah takikardi


atrium yang ditandai dengan awitan mendadak dan penghentian mendadak. Dapat dicetuskan
oleh emosi, tembakau, kafein, kelelahan, pengobatan simpatomimetik, atau alcohol. PAT
biasanya tidak berhubungan dengan penyakit jantung organic. Frekuensi yang sangat tinggfi
dapat menyebabkan angina akibat pebnurunan pengisian artei koroner. Curah jantung akan
menurun

dan

dapat

terjadi

gagal

jantung.

Karakteristik

Frekuensi

:
:

150

sampai

250

denyut

per

menit

Gelombang P : ektopik dan mengalami distorsi disbanding gelombang P normal; dapat


ditemukan pada awal gelombang T; interval PR memendek (kurang dari 0,12 detik)
Kompleks QR : biasanya normal, tetapi dapat mengalami distorsi apabila terjadi
penyimpangan

c.

hantaran
Hantaran

:
Irama

biasanya
:

Flutter

normal
regular
Atrium

Fluter atrium terjadi bila ada titik focus di atrium yang menangkap irama jantung dan
membuat impuls antara 250 sampai 400 kali per menit. Karakter penting pada disritmia ini
adalah terjadinya penyekat terapi pada nodus AV, yang mencegah penghantaran beberapa
impuls. Penghantaran impuls melalui jantung sebenartnya masih normal, sehingga komp;leks
QRS tak terpengaruh. Inilah tanda penting dari disritmia tipe ini, karena hantran 1 :1 impuls
atrium yang dilepaskan 250 sampai 400 kali per menit akan mengakibatkan fibrilasi

ventrikel,

suatu

disritmia

yang

mengancam

jiwa.

Karakteristik

Frekuensi

:
:

frekuensi

atrium

antara

250

sampai

400

denyut

per

menit

Gelombang P : tidak ada, melainkan diganti oleh pola gigi gergaji yang dihasilkan oleh
focus di atrium yang melepaskan impuls dengan cepat. Gelombang ini disebut sebagai
gelombang

F.

Kompleks QRS : konfigurasinya normal dan waktu hantarannya juga normal.

Gelombang

ada

namun

bisa

tertutup

oleh

gelombang

fluter

Irama : regular atau ireguler, tergantung jenis penyekatnya (mis., 2:1, 3:1, atau
kombinasinya)
d.
Fibrilasi

Fibrilasi
atrium

(kontraksi

otot

atrium

Atrium
yang

tidak

terorganisasi

dan

tidak

terkoordinasi)biasanya berhubungan dengan penyakit jantung aterosklerotik, penyakit katup


jantung, gagal jantung kongestif, tirotoksikosis, cor pulmonale, atau penyakit jantung
congenital.
3.
a.

DISRITMIA
Kontraksi

VENTRIKEL
Prematur

Ventrikel

Kontraksi premature ventrikel (PVC = premature ventricular contraction) terjadi akibat


peningkatan otomatisasi sel otot ventrikel. PVC biasa disebabkan oleh toksisitas digitalis,
hipoksia, hipokalemia, demam, asidosis, latihan, atau peningkatan sirkulasi katekolamin.
b.

Bigemini

Ventrikel

Bigemini Ventrikel biasanya diakibatkan oleh intoksikasi digitalis, penyakit arteri koroner,
MI akut, dan CHF. Istilah bigemini mengacu pada kondisi di mana setiap denyut adalah
premature.
c.

Takikardi

Ventrikel

Disritmia ini disebabkan oleh peningkatan iritabilitas miokard, seperti pada PVC. Penyakit
ini biasanya berhubungan dengan penyakit arteri koroner dan terjadi sebelum fibrilasi
ventrikel. Takikardi ventrikel sangat berbahaya dan harus dianggap sebagai keadaan gawat
darurat. Pasien biasanya sadar akan adanya irama cepat ini dan sangat cemas.
d.

Fibrilasi

Ventrikel

Adalah denyutan ventrikel yang cepat dan tak efektif. Pada disritmia ini denyut jantung tidak
terdengar dan tidak teraba, dan tidak ada respirasi. Polanya sangat ireguler dan dapat
dibedakan dengan disritmia tipe lainnya. Karena tidak ada koordinasi aktivitas jantung, maka
dapat terjadi henti jantung dan kematian bila fibrilasi ventrikel tidak segera dikoreksi.

4.

ABNORMALITAS

a.

HANTARAN

Penyekat

AV

Derajat-Satu

Biasanya berhubungan dengan penyakit jantung organic atau mungkin disebabkan pleh efek
digitalis. Hal ini biasanya terlihat pada pasien dengan infark miokard dinding inferior
jantung.
b.

Penyekat

AV

Derajat-Dua

Juga disebabkan oleh penyakit jantung organic, IM, atau intoksikasi digitalis. Bentuk
penyekat ini menghasilkan penurunan frekuensi jantung dan biasanya penurunan curah
jantung(curah

jantung

c.

volume

sekuncup

Penyekat

frekuensi

AV

jantung).
Derajat-Tiga

Juga berhubungan dengan penyakit jantung organik, intoksikasi digitalis, dan MI. frekuensi
jantung berkurang drastis, mengakibatkan penurunan perfusi ke organ vital. Seperti otak,
jantung,

paru,

5.

dan

kulit.

ASISTOLE

VENTRIKEL

Tidak akan terjadi kompleks QRS. Tidak ada denyut jantung, denyut nadi dan pernafasan.
Tanpa

penatalaksanaan

4.

segera,

asistole

ventrikel

sangat

MANIFESTASI

fatal.
KLINIK

Kebanyakan manifestasi klien dengan aritmia tidak disadari, sehingga terdeteksi pada saat
rasa yang tidak nyaman seperti berdebar-debar, palpitasi, atau adanya denyut jantung yang
berturut-turut bertambah serta adanya irama denyut yang tidak teratur. Keadaan ini tidak
terlalu membahayakan, jika tidak terjadi gangguan hemodinamik. Tetapi manifestasi klinik
pada klien dengan aritmia yang berbahaya adalah klien merasakan nyeri dada, pusing, bahkan
keadaan yang lebih serius kemungkinan klien ditemukan meninggal mendadak. Hal itu
dikarenakan pasokan darah yang mengandung nutrient dan oksigen yang dibutuhkan ke
jaringan tubuh tidak mencukupi sehingga aktivitas/kegiatan metabolisme jaringan terganggu.
Adapun

penampilan

klinis

klien

sebagai

berikut:

a.

Anxietas

b.

Gelisah

c.

capek

dan

lelah

serta

gangguan

d.

aktivitas
palpitasi

e.

nyeri

dada

f.

vertigo,

syncope

g.

tanda

dan

gejala

sesak,

crakles

h.

tanda

5.

hipoperfus

PEMERIKSAAN

PENUNJANG

a. EKG : menunjukkan pola cedera iskemik dan gangguan konduksi. Menyatakan


tipe/sumber

disritmia

dan

efek

ketidakseimbangan

elektrolit

dan

obat

jantung.

b. Monitor Holder : gambaran EKG (24 jam) mungkin diperlukan untuk menentukan di mana
disritmia disebabkan oleh gejala khusus bila pasien aktif (di rumah/kerja). Juga dapat
digunakan

untuk

mengevalusasi

fungsi

pacu

jantung/efek

obat

antidisritmia.

c. Foto dada : dapat menunjukkan pembesaran bayangan jantung sehubungan dengan


disfungsi

ventrikel

atau

katup.

d. Skan pencitraan miokardia : dapat menunjukkan area iskemik/kerusakan miokard yang


dapat mempengaruhi konduksi normal atau mengganggu gerakan dinding dan kemampuan
pompa.
e. Tes stress latihan : dapat dilakukan untuk mendemonstrasikan latihan yang menyebabkan
disritmia.
f. Elektrolit : peningkatan atau penurunan kalium, kalsium, dan magnesium dapat
menyebabkan

disritmia.

g. Pemeriksaan obat : dapat menyebabkan toksisitas abat jantung, adanya obat jalanan, atau
dugaan

interaksi

obat,

contoh

digitalis,

quinidin,

dll.

h. Pemeriksaan tiroid : peningkatan atau penurunan kadar tiroid serum dapat


menyebabkan/meningkatkan

disritmia.

i. Laju sedimentasi : peningggian dapat menunjukkan proses inflamasi akut/aktif, contoh


endokarditis

sebagai

faktor

pencetus

untuk

disritmia.

j. GDA/nadi oksimetri : hipoksemia dapat menyebabkan/mengeksasernasi disritmia.


6.

PENATALAKSANAAN

a.

Masase

b.
c.
d.

BAB

Obat
Pemasangan
Penanganan

Kritis
anti

pacu
menggunakan

aritmia
jantung

alat

sementara
kejut

listrik

II

ASUHAN

KEPERAWATAN

DENGAN

KASUS

DISRITMIA

A.

PENGKAJIAN

1.

AKTIVITAS

Gejala

Tanda

Kelemahan,

/ISTIRAHAT

kelelahan

Perubahan

frekwensi

umum

dan

jantung/TD

karena

dengan

kerja.

aktivitas/olahraga.

2.

SIRKULASI

Gejala: Riwatar IM sebelumnya/akut ( 90%-95% mengalami disritmia ), kardiomiopati, GJK,


penyakit

katup

jantung,

hipertensi.

Tanda
-

Perubahan

TD,

contoh

hipertensi

atau

hipotensi

selama

periode

disritmia.

- Nadi : mungkin tidak teratur, contoh denyut kuat, pulsus altenan (denyut kuat teratur/denyut
lemah),
-

nadi

Deficit
Bunyi

bigeminal

nadi
jantung

(denyut

(perbedaan
:

irama

kuat

antara
tak

tak

nadi

teratur,

teratur/denyut

apical

bunyi

dan

ekstra,

lemah).

nadi

radial).

denyut

menurun.

- Kulit : warna dan kelembaban berubah, contoh pucat, sianosis, berkeringat (gagal jantung,
syok).
-

Edema

Haluaran

dependen,
urine

umum,
menurun

3.

(pada

bila

curah

adanya
jantung

gagal

Stressor
:

Perasaan

gugup

(disertai

sehubungan

Cemas,

takut,

takiaritmia),
dengan

menolak,

perasaan
masalah

marah,

gelisah,

menangis.

MAKANAN/CAIRAN
:

Hilang
Tidak

nafsu

toleran

terhadap

makan,
makanan

(karena

Perubahan

berat

adanya

obat).
badan
:

Perubahan

berat

anoreksia.
Mual/muntah.

Tanda
-

terancam.
medik.

Gejala

berat.
EGO

4.

jantung).

menurun

INTEGRITAS

Gejala
Tanda

DVJ

badan.
Edema

Perubahan

pada
Pernapasan

kelembaban

kulit/turgor.
krekels.

5.

NEURO

Gejala

Pusing,

SENSORI
berdenyut,

sakit

kepala.

Tanda

- Status mental/sensori berubah, contoh disorientasi, bingung, kehilangan memori, perubahan


pola

bicara/kesadaran,

Perubahan

perilaku,

Perubahan

pupil

pingsan,

contoh

menyerang,

(kesamaan

dan

koma.
letargi,

reaksi

halusinasi.

terhadap

sinar).

- Kehilangan refleks tendon dalam dengan disritmia yang mengancam hidup (takikardia
ventrikel

bradikardia

6.

berat).

NYERI/KETIDAKNYAMANAN

Gejala : Nyeri dada, ringan sampai berat, dimana dapat atau tidak bias hilang oleh obat anti
angina
Tanda

Perilaku

distraksi,

contoh

7.

gelisah.
PERNAPASAN

Gejala

Penyakit

Riwayat

paru

atau

penggunaan

kronis.
tembakau

berulang.

Napas

Batuk

(dengan

pendek.
/tanpa

produksi

sputum).

Tanda
-

Perubahan

kecepatan/kedalaman

pernapasan

selama

episode

disritmia.

- Bunyi napas : bunyi tambahan (krekels, ronki, mengi) mungkin ada menunjukkan
komplikasi pernapasan, seperti pada gagal jantung kiri (edema paru) atau fenomena
tromboembolitik

pulmonal.

8.

KEAMANAN

Tanda

9.

Demam.
Kemerahan
Inflamasi,

kulit
eritema,

Kehilangan

edema
tonus

(reaksi

obat).

(trombosis

superficial).
otot/kekuatan.
PENYULUHAN

Gejala
-

:
Faktor

risiko

keluarga

contoh,

penyakit

jantung,

stroke.

- Penggunaan/tak menggunakan obat yang disresepkan, contoh obat jantung (digitalis); anti
koagulan (coumadin) atau obat lain yang dijual bebas, contoh sirup batuk dan analgesik berisi
ASA.
- Adanya kegagalan untuk memeprbaiki, contoh disritmia berulang/tak dapat sembuh yang
mengancam

hidup

Pertimbangan
-

DRG

:
menunjukkan

rerata

lama

Rencana

di

rawat

pemulangan

Perubahan

hari.
:

penggunaan

B.

3,2

obat.

Diagnosa

Keperawatan

1. Rissiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan gangguan konduksi
eliktrikal;

penurunan

kontraktilitas

miokardial.

2. Kurang pengetahuan tentang penyebab/kondisi pengobatan berhubungan dengan kurang


informasi/salah pengertian kondisi medis/kebutuhan terapi; tidak mengenal sumber
informasi;

kurang

3.

Nyeri

4.

Intolerans

berhubungan
aktivitas

mengungat
dengan

berhubungan

iskemia
dengan

jaringan

kelemahan/kelelahan

5. Risiko terhadap perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan inadekuat suplay oksigen
ke

C.

jaringan.

PERENCANAAN

DAN

RASIONAL

1. Diagnosa : Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan gangguan
konduksi

eliktrikal;

Perencanaan

penurunan
dan

kontraktilitas
rasional

miokardial.
:

a) Raba nadi (radial, carotid, femoral, dorsalis pedis) catat frekuensi, keteraturan, amplitude
(penuh/kuat) dan simetris. Catat adanya pulsus alternan, nadi bigeminal, atau deficit nadi.
Rasional : perbedaan frekuensi, kesamaan dan keteraturan nadi menunjukkan efek gangguan
curah

jantung

pada

sirkulasi

sistemik/perifer.

b) Auskultasi bunyi jantung, catat frekuensi, irama. Catat adaya denyut jantung ekstra,
penurunan

nadi.

Rasional : disritmia khusus lebih jelas terdeteksi dengan pendengaran dari pada dengan

palpasi. Pendenganaran terhadap bunyi jantung ekstra atau penurunan nadi membantu
mengidentifikasi

disritmia

pada

pasien

tak

terpantau.

c) Pantau tanda vital dan kaji keadekuatan curah jantung/perfusi jaringan. Laporkan variasi
penting pada TD/frekuensi nadi, kesamaan, pernafasan, perubahan pada warna kulit/suhu,
tingkat

kesadaran/sensori,

dan

hakuaran

urine

selama

episode

disritmia.

d) Rasional : meskipun tidak semua disritmia mengancam hidup, penanganan cepat untuk
mengakhiri disritmia diperlukan pada adanya gangguan curah jantung dan perfusi jaringan.
e) Berikan lingkungan tenang. Kaji alasan untuk membatasi aktivitas selama fase akut
f) Rasional : penurunan rangsang dan penghilangan stress akibat katekolamin, yang
menyebabkan/meningkatkan disritmia dan vasokonstriksi serta meningkatkan kerja
miokardia.
g) Demonstrasikan/dorong pemnggunaan perilaku pengbaturan stress, contoh teknik
relaksasi,

bimbingan

imajinasi,

nafas

lambat/dalam

Rasional : meningkatkan partisipasi pasien dalam mengekluarkan beberapa rasa control


dalam
h)

situasi
Siapkan/lakukan

penuh

resusitasi

jantung

stress.

paru

sesuai

indikasi

Rasional : terjadinya disritmia yang mengancam, hidup memerlukan upaya intervensi untuk
mencegah
i)

kerusakan
Berikan

iskemia/

oksigen

kematian.

tambahan

sesuai

indikasi.

Rasional : meningkatkan jumlah sediaan oksigen untuk miokard, yang menurunkan


iritabilitas

yang

disebabkan

oleh

hipoksia.

j) Siapkan untuk/Bantu penanaman otomatik kardioverter atau defibrillator (AICD) bila


diindikasikan
k) Rasional : alat ini melalui pembedahan ditanam pada pasien dengan disritmia berulang
yang

2.

mengancam

Nyeri

hidup

berhubungan

Perencanaan
a)

Selidiki

meskipun

diberi

obat

dengan

dan
keluhan

penurun.Perhatikan

nyeri

dada,

petunjuk

terapi

secara

iskemia

hati-hati.

jaringan

rasional
perhatikan

awitan

nonverbal

dan

factor

ketidak

:
pemberat

dan

nyamanan

b) Rasional : Nyeri secara khas terletak subternal dan dapat menyebar keleher dan punggung.
Namun ini berbeda dari iskemia infark miokard. Pada nyeri ini dapat memburuk pada

inspirasi dalam, gerakan atau berbaring dan hilang dengan duduk tegak/membungkuk
c) Berikan lingkungan yang tenang dan tindakan kenyamanan mis: perubahan posisi,
masasage

punggung,kompres

Rasional

d)

untuk

hangat

menurunkan

Berikan

dingin,

ketidaknyamanan

aktivitas

dukungan

fisik

dan

hiburan

emosional

emosional
yang

pasien.
tepat

e) Rasional : mengarahkan perhatian, memberikan distraksi dalam tingkat aktivitas individu


f)

Berikan

Rasional

untuk

3.

Intolerans

a)

Kaji

Rasional

b)

obat-obatan

Pantau

sesuai

menghilangkan

aktivitas

nyeri

berhubungan

respon
Dapat

dan

respon

dengan

pasien

jantung,TD,

nyeri
inflamasi

kelemahan/kelelahan

terhadap

mempengaruhi

frekuensi

indikasi

aktivitas

aktivitas

curah

jantung

pernapasan

setelah

aktivitas

Rasional :Membantu menentukan derajat kompensasi jantung dan pulmonal, penurunan TD,
takikardi,disritmia dan takipneu adalah indikatif dari kerusakan toleransi terhadap aktivitas
c)

Pertahankan

tirah

baring

selama

periode

demam

dan

sesuai

indikasi

Rasional : Meningkatkan resolusi inflamasi selama faseakut dari perikarditis/endokarditis.


d)

Bantu

pasien

dalam

program

latihan

aktivitas

Rasional : Saat inflamasi/ kondisi dasar teratasi, pasien mungkin mampu melakukan aktivitas
yang

diinginkan

4. Kurang pengetahuan tentang penyebab/kondisi pengobatan berhubungan dengan kurang


informasi/salah pengertian kondisi medis/kebutuhan terapi; tidak mengenal sumber
informasi;

kurang

Perencanaan
a)

Kaji

dan
ulang

fungsi

mengingat
rasional

jantung

normal/konduksi

:
eliktrikal

Rasional : memeberikan dasar pengetahuan untuk memahami variasi individual dan


memahami

alasan

intervensi

terapeutik

b) Je;askan/tekankan masalah disritmia khusus dan tindakan terapeutik pada pasien/orang


terdekat
Rasional : informasi terus-menerus/baru dapat menurunkan cemas sehubungan dnegan
ketidaktahuan dan menyiapkan pasien/orang terdekat. Pendidikan pada orang terdekat
mungkin penting bila pasien lansia, mengalami gangguan penglihatan atau pendengaran, atau
tak mampu atau tak minat belajar/mengikuti instruksi. Penjelasan berulang mungkin

diperlukan,

karena

kecemasan

dan/atau

hambatan

informasi

baru

menghambat/membatasi
c)

Bantu

dapat
belajar.

pemasangan/mempertahankan

fungsi

pacu

jantung

d) Rasional : pacu sementara mungkin perlu untuk neningkatkan pembentukan impuls atau
menghambat

takidisritmia

dan

aktivitas

ektopik

supaya

mempertahankan

fungsi

kardiovaskuler sampai pacu spontan diperbaiki atau pacuan permanent dikakukan.


e) Dorong pengembangan latihan rutin, menghindari latihan berlebihan. Identifikasi
tanda/gejala yang memerlukan aktivitas cepat, contoh pusing, silau, dispnea, nyeri dada.
Rasional : bila disritmia ditangani dengan tepat, aktivitas normal harus dilakukan. Program
latihan

berguna

dalam

memperbaiki

kesehatan

kardiovaskuler.

5. Risiko terhadap perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan inadekuat suplay oksigen
ke

jaringan.

Perencanaan

dan

rasional

a) Selidiki nyeri dada,dispnea tiba-tiba yang disertai dengan takipnea, nyeri pleuritik,sianosis
pucat
Rasional : Emboli arteri. Mempengaruhi jantung dapat terjadi sebagai akibat penyakit katup
dan

b)

disritmia

Observasi

ekstremitas

kronis.

terhadap

edema,

eroitema

Rasional : Ketidakaktifan/tirah baring lama mencetuskan stasis vena, meningkatkan resiko


pembentukan

trombosis

c)

Observasi

Rasional
d)

vena

:
Perhatikan

Rasional

hematuri

Menandakan
nyeri

emboli
abdomen

menandakan

ginjal
kiri

emboli

atas
splenik

DAFTAR

PUSTAKA

Barbara C long. 1996. Perawatan Medikal Bedah. Bandung: Pajajaran Press.


Carpenito

J.L.

1997.

Nursing

Diagnosis.

Philadelpia:

J.B

Lippincott.

Carpenito J.L. 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta: EGC.
Doengoes, Marylin E. 2000. Rencana Asuhan Dan Dokumentasi Keperawatan. Edisi 3.
Jakarta:EGC.
Hudack & Galo. 1996. Perawatan Kritis. Pendekatan Holistik. Edisi VI, volume I Jakarta:
EGC.

Related Post:
perawatan Umum
PERAN, FUNGSI, KOMPETENSI DAN TANGGUNG JAWAB PERAWAT
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Keperawatan Menurut Pandangan Islam
Komunikasi Terapeutik
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN ARTRITIS REUMATOID/ REUMATIK
PENGKAJIAN KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN
ASKEP PNEUMONIA
ASUHAN KEPERAWATAN KELAINAN PADA TELINGA

ANATOMI TELINGA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ARITMIA
Label: Keperawatan Umum

0 komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Entri Populer
ASKEP DISRITMIA
Anti Pendarahan
STERILISASI DAN DISINFEKSI
OBAT JAMUR
ASUHAN KEPERAWATAN KELAINAN PADA TELINGA
trakeostomi
ASKEP BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)
Daftar Isi
ArchieveNews
Widget by Exo' Zein
Kategori
Farmakologi (21)
Hipnotherapy (13)
Hot News (18)

Info Kesehatan Terbaru(27)


Keperawatan Anak (37)
Keperawatan Jiwa (73)
Keperawatan Maternitas(25)
Keperawatan Umum (48)
Software (26)
About Me

Lihat profil lengkapku


Pengunjung

Moves

Like

Jagger

Featuring

Christina

Aguilera

Maroon

Song

Lyrics

Copyright 2011 Kumpulan Materi Keperawatan Thanks to Exo Zein . All rights
reserved | Powered by Blogger

Info

Anda mungkin juga menyukai