Vote???
Link Terkait
Nursing Child
Family Helath
MESOTHELIOMA
Exercise When Pregnant Good for Heart Baby
MESOTHELIOMA STUDY: GENES MESOTHELIN ROLE IN CANCER FORMATION
MESOTHELIOMA | THE VACCINE PROVED SAFE MESOTHELIOMA
Tips Diets
ILo
ILaszh
Slayer's
ASKEP DISRITMIA
Selasa, April 06, 2010 |
BAB
DISRITMIA
1.
DEFINISI
Disritmia adalah kelainan denyut jantung yang meliputi gangguan frekuensi atau irama atau
keduanya. Disritmia merupakan gangguan sistem hantaran jantung dan bukan struktur
jantung. Disritmia dapat diidentifikasi dengan menganalisa gelombang EKG. Disritmia
dinamakan berdasarkan pada tempat dan asal impuls dan mekanisme hantaran yang terlibat.
Misalnya, disritmia yang berasal dari nodus sinus (nodus SA) dan frekuensinya lambat
dinamakan sinus bradikardia. Ada empat kemungkinan tempat asal disritmia : nodus sinus,
atrial, nodus AV atau sambungan, dan ventrikel. Gangguan mekanisme hantaran yang
mungkin yang dapat terjadi meliputi bradikardi, takikardi, fluter, fibrilasi, denyut premature,
dan
penyekat
jantung.
2.
ETIOLOGI
Etiologi
disritmia
dalam
garis
besarnya
dapat
disebabkan
oleh:
miokard,
infark
miokard.
3) Karena obat (intoksikasi antara lain oleh digitalis, quinidin, dan obat-obat anti aritmia
lainnya.
4)
Gangguan
keseimbangan
elektrolit
(hiperkalemia,
hipokalemi)
5) Gangguan pada pengaturan susunan saraf autonom yang mempengaruhi kerja dan irama
jantung.
6)
Gangguan
7)
Gangguan
8)
Gangguan
Gangguan
dan
susunan
metabolic
Gangguan
9)
10)
psikoneurotik
(asidosis,
endokrin
jantung
jantung
karena
atau
hipotiroidisme)
gagal
kardiomiopati
pusat
alkalosis)
(hipertiroidisme,
irama
irama
saraf
atau
jantung
tumor
jantung
11) Gangguan irama jantung karena penyakit degenerasi (fibrosis system konduksi jantung).
Adapun
factor-faktor
yang
dapat
mencetuskan
disritmia,
yaitu:
propafenon),
digitalis,
antidepresan
trisiklik,
teofilin.
2) Gangguan keseimbangan elektrolit dan gas darah terutama hipo dan hiperkalemia,
asidosis.
3)
Payah
jantung
kongestif:
akibat
terjadinya
aktivasi
neurohumoral.
4) Kelainan jantung dan aritmogenik: sindrom wolf Parkinson white, dan sindrom QT
panjang.
5) Gangguan ventilasi, infeksi, anemia, hipotensi dan renjatan: bisa terjadi takikardi
superventrikuler.
6)
Adapun
1)
Tirotoksikosis
jenis
Disritmia
menimbulkan
Disrirmia,
nodus
fibrilasi
sebagai
sinus,
dan
flutter
berikut
terdiri
atrium.
:
dari:
a)
Bradikardi
sinus
b)
Takikardi
sinus
2)
Disritmia
atrium,
a)
Premature
b)
Paroxysmal
terdiri
dari:
atrium
contraction
atrium
tachicardi
c)
Flutter
atrium
d)
Atrium
fibrilasi
3)
Disritmia
a)
ventrikel,
Premature
terdiri
dari:
ventrikel
contraction
b)
Ventrikel
bigemini
c)
Ventrikel
tachicardi
d)
Ventrikel
4)
Abnormalitas
a)
AV
b)
AV
fibrilasi
hantaran,
terdiri
block
block
dari:
first
degree
second
degree
a.
AV
block
second
degree
type
b.
AV
block
second
degree
type
c)
AV
block
third
d)
degree
(total
AV
block)
Asistole
ventrikel
Penyebab terjadinya penyakit jantung bawaan belum dapat diketahui secara pasti, tetapi ada
beberapa faktor yang diduga mempunyai pengaruh pada peningkatan angka kejadian penyakit
jantung
bawaan
1.
a)
Faktor
Ibu
Prenatal
menderita
b)
penyakit
infeksi
Umur
ibu
Ibu
meminum
2.
b)
c)
lebih
dari
yang
Ayah
lahir
/
obat-obatan
penenang
Kelainan
atau
Genetik
sebelumnya
Ibu
40
menderita
menderita
kromosom
tahun.
Faktor
Anak
Rubella.
alkoholisme.
a)
Ibu
c)
e)
seperti
penyakit
penyakit
jamu.
jantung
jantung
Sindrom
bawaan.
bawaan.
Down.
d)
Lahir
dengan
kelainan
bawaan
yang
3.
lain.
PATOFISIOLOGI
1.
DISRITMIA
NODUS
a.
SINUS
Bradikardi
Sinus
Bradikardi sinus bisa terjadi karena stimulasi vagal, intoksikasi digitalis, peningkatan tekanan
intracranial, atau infark miokard. Bradikardi sinus juga dijumpai pada olahraghawan berat,
orang yang sangat kesakitan, atau orang yang mendapat pengobatan (propanolol, reserpin,
metildopa), pada keadaan hipoendokrin (miksedema, penyakit adison, panhipopituitarisme),
pada anoreksia nervosa, pada hipotermia, dan setelah kerusakan bedah nodus SA.
Karakteristik
Frekuensi
Gelombang
:
P
40
sampai
mendahului
Kompleks
setiap
60
kompleks
QRS
Hantaran
denyut
QRS;
per
interval
PR
biasanya
normsl
b.
normal
normal
biasanya
Irama
menit
regular
Takikardi
Sinus
Takikardi sinus (denyut jantung cepat) dapat disebablkan oleh demam, kehilangan darah akut,
anemia, syok, latihan, gagal jantung kongestif, nyeri, keadaan hipermetabolisme, kecemasan,
simpatomimetika
atau
pengobatan
parasimpatolitik.
Karakteristik
Frekuensi
:
:
100
sampai
180
denyut
per
menit
mendahuluinya;
Kompleks
QRS
Hantaran
biasanya
PR
mempunyai
:
Irama
2.
a.
interval
biasanya
:
DISRITMIA
Kontraksi
normal
durasi
normal
normsl
regular
ATRIUM
Prematur
Atrium
Kontraksi Prematur Atrium (PAC = premature atrium contraction) dapat disebabakan oleh
iritabilitas otot atrium kerana kafein, alcohol, nikotin, miokardium Atrium yang teregang
seperti pada gagal jantung kongestif, stress atu kecemasan, hipokalemia (kadar kalium
rendah),
cedera,
infark,
atau
keadaan
hipermetabolik.
Karakteristik
Frekuensi
60
sampai
100
denyut
per
menit
biasanya
normsl
Irama : regular, kecuali bila terjadi PAC. Gelombang P akan terjadi lebih awal dalam siklus
dan
biasanya
b.
tidak
akan
mempunyai
Takikardi
jeda
kompensasi
yang
Atrium
lengkap.
Paroksismal
dan
dapat
terjadi
gagal
jantung.
Karakteristik
Frekuensi
:
:
150
sampai
250
denyut
per
menit
c.
hantaran
Hantaran
:
Irama
biasanya
:
Flutter
normal
regular
Atrium
Fluter atrium terjadi bila ada titik focus di atrium yang menangkap irama jantung dan
membuat impuls antara 250 sampai 400 kali per menit. Karakter penting pada disritmia ini
adalah terjadinya penyekat terapi pada nodus AV, yang mencegah penghantaran beberapa
impuls. Penghantaran impuls melalui jantung sebenartnya masih normal, sehingga komp;leks
QRS tak terpengaruh. Inilah tanda penting dari disritmia tipe ini, karena hantran 1 :1 impuls
atrium yang dilepaskan 250 sampai 400 kali per menit akan mengakibatkan fibrilasi
ventrikel,
suatu
disritmia
yang
mengancam
jiwa.
Karakteristik
Frekuensi
:
:
frekuensi
atrium
antara
250
sampai
400
denyut
per
menit
Gelombang P : tidak ada, melainkan diganti oleh pola gigi gergaji yang dihasilkan oleh
focus di atrium yang melepaskan impuls dengan cepat. Gelombang ini disebut sebagai
gelombang
F.
Gelombang
ada
namun
bisa
tertutup
oleh
gelombang
fluter
Irama : regular atau ireguler, tergantung jenis penyekatnya (mis., 2:1, 3:1, atau
kombinasinya)
d.
Fibrilasi
Fibrilasi
atrium
(kontraksi
otot
atrium
Atrium
yang
tidak
terorganisasi
dan
tidak
DISRITMIA
Kontraksi
VENTRIKEL
Prematur
Ventrikel
Bigemini
Ventrikel
Bigemini Ventrikel biasanya diakibatkan oleh intoksikasi digitalis, penyakit arteri koroner,
MI akut, dan CHF. Istilah bigemini mengacu pada kondisi di mana setiap denyut adalah
premature.
c.
Takikardi
Ventrikel
Disritmia ini disebabkan oleh peningkatan iritabilitas miokard, seperti pada PVC. Penyakit
ini biasanya berhubungan dengan penyakit arteri koroner dan terjadi sebelum fibrilasi
ventrikel. Takikardi ventrikel sangat berbahaya dan harus dianggap sebagai keadaan gawat
darurat. Pasien biasanya sadar akan adanya irama cepat ini dan sangat cemas.
d.
Fibrilasi
Ventrikel
Adalah denyutan ventrikel yang cepat dan tak efektif. Pada disritmia ini denyut jantung tidak
terdengar dan tidak teraba, dan tidak ada respirasi. Polanya sangat ireguler dan dapat
dibedakan dengan disritmia tipe lainnya. Karena tidak ada koordinasi aktivitas jantung, maka
dapat terjadi henti jantung dan kematian bila fibrilasi ventrikel tidak segera dikoreksi.
4.
ABNORMALITAS
a.
HANTARAN
Penyekat
AV
Derajat-Satu
Biasanya berhubungan dengan penyakit jantung organic atau mungkin disebabkan pleh efek
digitalis. Hal ini biasanya terlihat pada pasien dengan infark miokard dinding inferior
jantung.
b.
Penyekat
AV
Derajat-Dua
Juga disebabkan oleh penyakit jantung organic, IM, atau intoksikasi digitalis. Bentuk
penyekat ini menghasilkan penurunan frekuensi jantung dan biasanya penurunan curah
jantung(curah
jantung
c.
volume
sekuncup
Penyekat
frekuensi
AV
jantung).
Derajat-Tiga
Juga berhubungan dengan penyakit jantung organik, intoksikasi digitalis, dan MI. frekuensi
jantung berkurang drastis, mengakibatkan penurunan perfusi ke organ vital. Seperti otak,
jantung,
paru,
5.
dan
kulit.
ASISTOLE
VENTRIKEL
Tidak akan terjadi kompleks QRS. Tidak ada denyut jantung, denyut nadi dan pernafasan.
Tanpa
penatalaksanaan
4.
segera,
asistole
ventrikel
sangat
MANIFESTASI
fatal.
KLINIK
Kebanyakan manifestasi klien dengan aritmia tidak disadari, sehingga terdeteksi pada saat
rasa yang tidak nyaman seperti berdebar-debar, palpitasi, atau adanya denyut jantung yang
berturut-turut bertambah serta adanya irama denyut yang tidak teratur. Keadaan ini tidak
terlalu membahayakan, jika tidak terjadi gangguan hemodinamik. Tetapi manifestasi klinik
pada klien dengan aritmia yang berbahaya adalah klien merasakan nyeri dada, pusing, bahkan
keadaan yang lebih serius kemungkinan klien ditemukan meninggal mendadak. Hal itu
dikarenakan pasokan darah yang mengandung nutrient dan oksigen yang dibutuhkan ke
jaringan tubuh tidak mencukupi sehingga aktivitas/kegiatan metabolisme jaringan terganggu.
Adapun
penampilan
klinis
klien
sebagai
berikut:
a.
Anxietas
b.
Gelisah
c.
capek
dan
lelah
serta
gangguan
d.
aktivitas
palpitasi
e.
nyeri
dada
f.
vertigo,
syncope
g.
tanda
dan
gejala
sesak,
crakles
h.
tanda
5.
hipoperfus
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
disritmia
dan
efek
ketidakseimbangan
elektrolit
dan
obat
jantung.
b. Monitor Holder : gambaran EKG (24 jam) mungkin diperlukan untuk menentukan di mana
disritmia disebabkan oleh gejala khusus bila pasien aktif (di rumah/kerja). Juga dapat
digunakan
untuk
mengevalusasi
fungsi
pacu
jantung/efek
obat
antidisritmia.
ventrikel
atau
katup.
disritmia.
g. Pemeriksaan obat : dapat menyebabkan toksisitas abat jantung, adanya obat jalanan, atau
dugaan
interaksi
obat,
contoh
digitalis,
quinidin,
dll.
disritmia.
sebagai
faktor
pencetus
untuk
disritmia.
PENATALAKSANAAN
a.
Masase
b.
c.
d.
BAB
Obat
Pemasangan
Penanganan
Kritis
anti
pacu
menggunakan
aritmia
jantung
alat
sementara
kejut
listrik
II
ASUHAN
KEPERAWATAN
DENGAN
KASUS
DISRITMIA
A.
PENGKAJIAN
1.
AKTIVITAS
Gejala
Tanda
Kelemahan,
/ISTIRAHAT
kelelahan
Perubahan
frekwensi
umum
dan
jantung/TD
karena
dengan
kerja.
aktivitas/olahraga.
2.
SIRKULASI
katup
jantung,
hipertensi.
Tanda
-
Perubahan
TD,
contoh
hipertensi
atau
hipotensi
selama
periode
disritmia.
- Nadi : mungkin tidak teratur, contoh denyut kuat, pulsus altenan (denyut kuat teratur/denyut
lemah),
-
nadi
Deficit
Bunyi
bigeminal
nadi
jantung
(denyut
(perbedaan
:
irama
kuat
antara
tak
tak
nadi
teratur,
teratur/denyut
apical
bunyi
dan
ekstra,
lemah).
nadi
radial).
denyut
menurun.
- Kulit : warna dan kelembaban berubah, contoh pucat, sianosis, berkeringat (gagal jantung,
syok).
-
Edema
Haluaran
dependen,
urine
umum,
menurun
3.
(pada
bila
curah
adanya
jantung
gagal
Stressor
:
Perasaan
gugup
(disertai
sehubungan
Cemas,
takut,
takiaritmia),
dengan
menolak,
perasaan
masalah
marah,
gelisah,
menangis.
MAKANAN/CAIRAN
:
Hilang
Tidak
nafsu
toleran
terhadap
makan,
makanan
(karena
Perubahan
berat
adanya
obat).
badan
:
Perubahan
berat
anoreksia.
Mual/muntah.
Tanda
-
terancam.
medik.
Gejala
berat.
EGO
4.
jantung).
menurun
INTEGRITAS
Gejala
Tanda
DVJ
badan.
Edema
Perubahan
pada
Pernapasan
kelembaban
kulit/turgor.
krekels.
5.
NEURO
Gejala
Pusing,
SENSORI
berdenyut,
sakit
kepala.
Tanda
bicara/kesadaran,
Perubahan
perilaku,
Perubahan
pupil
pingsan,
contoh
menyerang,
(kesamaan
dan
koma.
letargi,
reaksi
halusinasi.
terhadap
sinar).
- Kehilangan refleks tendon dalam dengan disritmia yang mengancam hidup (takikardia
ventrikel
bradikardia
6.
berat).
NYERI/KETIDAKNYAMANAN
Gejala : Nyeri dada, ringan sampai berat, dimana dapat atau tidak bias hilang oleh obat anti
angina
Tanda
Perilaku
distraksi,
contoh
7.
gelisah.
PERNAPASAN
Gejala
Penyakit
Riwayat
paru
atau
penggunaan
kronis.
tembakau
berulang.
Napas
Batuk
(dengan
pendek.
/tanpa
produksi
sputum).
Tanda
-
Perubahan
kecepatan/kedalaman
pernapasan
selama
episode
disritmia.
- Bunyi napas : bunyi tambahan (krekels, ronki, mengi) mungkin ada menunjukkan
komplikasi pernapasan, seperti pada gagal jantung kiri (edema paru) atau fenomena
tromboembolitik
pulmonal.
8.
KEAMANAN
Tanda
9.
Demam.
Kemerahan
Inflamasi,
kulit
eritema,
Kehilangan
edema
tonus
(reaksi
obat).
(trombosis
superficial).
otot/kekuatan.
PENYULUHAN
Gejala
-
:
Faktor
risiko
keluarga
contoh,
penyakit
jantung,
stroke.
- Penggunaan/tak menggunakan obat yang disresepkan, contoh obat jantung (digitalis); anti
koagulan (coumadin) atau obat lain yang dijual bebas, contoh sirup batuk dan analgesik berisi
ASA.
- Adanya kegagalan untuk memeprbaiki, contoh disritmia berulang/tak dapat sembuh yang
mengancam
hidup
Pertimbangan
-
DRG
:
menunjukkan
rerata
lama
Rencana
di
rawat
pemulangan
Perubahan
hari.
:
penggunaan
B.
3,2
obat.
Diagnosa
Keperawatan
1. Rissiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan gangguan konduksi
eliktrikal;
penurunan
kontraktilitas
miokardial.
kurang
3.
Nyeri
4.
Intolerans
berhubungan
aktivitas
mengungat
dengan
berhubungan
iskemia
dengan
jaringan
kelemahan/kelelahan
5. Risiko terhadap perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan inadekuat suplay oksigen
ke
C.
jaringan.
PERENCANAAN
DAN
RASIONAL
1. Diagnosa : Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan gangguan
konduksi
eliktrikal;
Perencanaan
penurunan
dan
kontraktilitas
rasional
miokardial.
:
a) Raba nadi (radial, carotid, femoral, dorsalis pedis) catat frekuensi, keteraturan, amplitude
(penuh/kuat) dan simetris. Catat adanya pulsus alternan, nadi bigeminal, atau deficit nadi.
Rasional : perbedaan frekuensi, kesamaan dan keteraturan nadi menunjukkan efek gangguan
curah
jantung
pada
sirkulasi
sistemik/perifer.
b) Auskultasi bunyi jantung, catat frekuensi, irama. Catat adaya denyut jantung ekstra,
penurunan
nadi.
Rasional : disritmia khusus lebih jelas terdeteksi dengan pendengaran dari pada dengan
palpasi. Pendenganaran terhadap bunyi jantung ekstra atau penurunan nadi membantu
mengidentifikasi
disritmia
pada
pasien
tak
terpantau.
c) Pantau tanda vital dan kaji keadekuatan curah jantung/perfusi jaringan. Laporkan variasi
penting pada TD/frekuensi nadi, kesamaan, pernafasan, perubahan pada warna kulit/suhu,
tingkat
kesadaran/sensori,
dan
hakuaran
urine
selama
episode
disritmia.
d) Rasional : meskipun tidak semua disritmia mengancam hidup, penanganan cepat untuk
mengakhiri disritmia diperlukan pada adanya gangguan curah jantung dan perfusi jaringan.
e) Berikan lingkungan tenang. Kaji alasan untuk membatasi aktivitas selama fase akut
f) Rasional : penurunan rangsang dan penghilangan stress akibat katekolamin, yang
menyebabkan/meningkatkan disritmia dan vasokonstriksi serta meningkatkan kerja
miokardia.
g) Demonstrasikan/dorong pemnggunaan perilaku pengbaturan stress, contoh teknik
relaksasi,
bimbingan
imajinasi,
nafas
lambat/dalam
situasi
Siapkan/lakukan
penuh
resusitasi
jantung
stress.
paru
sesuai
indikasi
Rasional : terjadinya disritmia yang mengancam, hidup memerlukan upaya intervensi untuk
mencegah
i)
kerusakan
Berikan
iskemia/
oksigen
kematian.
tambahan
sesuai
indikasi.
yang
disebabkan
oleh
hipoksia.
2.
mengancam
Nyeri
hidup
berhubungan
Perencanaan
a)
Selidiki
meskipun
diberi
obat
dengan
dan
keluhan
penurun.Perhatikan
nyeri
dada,
petunjuk
terapi
secara
iskemia
hati-hati.
jaringan
rasional
perhatikan
awitan
nonverbal
dan
factor
ketidak
:
pemberat
dan
nyamanan
b) Rasional : Nyeri secara khas terletak subternal dan dapat menyebar keleher dan punggung.
Namun ini berbeda dari iskemia infark miokard. Pada nyeri ini dapat memburuk pada
inspirasi dalam, gerakan atau berbaring dan hilang dengan duduk tegak/membungkuk
c) Berikan lingkungan yang tenang dan tindakan kenyamanan mis: perubahan posisi,
masasage
punggung,kompres
Rasional
d)
untuk
hangat
menurunkan
Berikan
dingin,
ketidaknyamanan
aktivitas
dukungan
fisik
dan
hiburan
emosional
emosional
yang
pasien.
tepat
Berikan
Rasional
untuk
3.
Intolerans
a)
Kaji
Rasional
b)
obat-obatan
Pantau
sesuai
menghilangkan
aktivitas
nyeri
berhubungan
respon
Dapat
dan
respon
dengan
pasien
jantung,TD,
nyeri
inflamasi
kelemahan/kelelahan
terhadap
mempengaruhi
frekuensi
indikasi
aktivitas
aktivitas
curah
jantung
pernapasan
setelah
aktivitas
Rasional :Membantu menentukan derajat kompensasi jantung dan pulmonal, penurunan TD,
takikardi,disritmia dan takipneu adalah indikatif dari kerusakan toleransi terhadap aktivitas
c)
Pertahankan
tirah
baring
selama
periode
demam
dan
sesuai
indikasi
Bantu
pasien
dalam
program
latihan
aktivitas
Rasional : Saat inflamasi/ kondisi dasar teratasi, pasien mungkin mampu melakukan aktivitas
yang
diinginkan
kurang
Perencanaan
a)
Kaji
dan
ulang
fungsi
mengingat
rasional
jantung
normal/konduksi
:
eliktrikal
alasan
intervensi
terapeutik
diperlukan,
karena
kecemasan
dan/atau
hambatan
informasi
baru
menghambat/membatasi
c)
Bantu
dapat
belajar.
pemasangan/mempertahankan
fungsi
pacu
jantung
d) Rasional : pacu sementara mungkin perlu untuk neningkatkan pembentukan impuls atau
menghambat
takidisritmia
dan
aktivitas
ektopik
supaya
mempertahankan
fungsi
berguna
dalam
memperbaiki
kesehatan
kardiovaskuler.
5. Risiko terhadap perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan inadekuat suplay oksigen
ke
jaringan.
Perencanaan
dan
rasional
a) Selidiki nyeri dada,dispnea tiba-tiba yang disertai dengan takipnea, nyeri pleuritik,sianosis
pucat
Rasional : Emboli arteri. Mempengaruhi jantung dapat terjadi sebagai akibat penyakit katup
dan
b)
disritmia
Observasi
ekstremitas
kronis.
terhadap
edema,
eroitema
trombosis
c)
Observasi
Rasional
d)
vena
:
Perhatikan
Rasional
hematuri
Menandakan
nyeri
emboli
abdomen
menandakan
ginjal
kiri
emboli
atas
splenik
DAFTAR
PUSTAKA
J.L.
1997.
Nursing
Diagnosis.
Philadelpia:
J.B
Lippincott.
Carpenito J.L. 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta: EGC.
Doengoes, Marylin E. 2000. Rencana Asuhan Dan Dokumentasi Keperawatan. Edisi 3.
Jakarta:EGC.
Hudack & Galo. 1996. Perawatan Kritis. Pendekatan Holistik. Edisi VI, volume I Jakarta:
EGC.
Related Post:
perawatan Umum
PERAN, FUNGSI, KOMPETENSI DAN TANGGUNG JAWAB PERAWAT
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Keperawatan Menurut Pandangan Islam
Komunikasi Terapeutik
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN ARTRITIS REUMATOID/ REUMATIK
PENGKAJIAN KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN
ASKEP PNEUMONIA
ASUHAN KEPERAWATAN KELAINAN PADA TELINGA
ANATOMI TELINGA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ARITMIA
Label: Keperawatan Umum
0 komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Entri Populer
ASKEP DISRITMIA
Anti Pendarahan
STERILISASI DAN DISINFEKSI
OBAT JAMUR
ASUHAN KEPERAWATAN KELAINAN PADA TELINGA
trakeostomi
ASKEP BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)
Daftar Isi
ArchieveNews
Widget by Exo' Zein
Kategori
Farmakologi (21)
Hipnotherapy (13)
Hot News (18)
Moves
Like
Jagger
Featuring
Christina
Aguilera
Maroon
Song
Lyrics
Copyright 2011 Kumpulan Materi Keperawatan Thanks to Exo Zein . All rights
reserved | Powered by Blogger
Info