Anda di halaman 1dari 4

Bisnis Syariah terdiri dari dua unsur kata yaitu bisnis dan syariah.

Bisnis adalah segala


sesuatu yang berkaitan dengan jual beli atau istilah sederhananya kegiatan berdagang. Sedangkan
syariah adalah hukum atau aturan berdasarkan ajaran Islam. Jadi Bisnis Syariah adalah kegiatan
jual beli berlandaskan pada hukum Islam.
Islam sebagai agama yang memiliki karakter syamillah mutakamillah (sempurna
dan menyeluruh). Ajarannya melingkupi setiap aspek kehidupan manusia. Islam
membangun pribadi individu secara terpadu antara kebutuhan dunia dan akherat secara
bersamaan, seimbang (harmonis) dengan melihat pertimbangan dan hasil yang akan
diperoleh sebagai pertanggungjawaban manusia. Semua unsur penunjang kehidupan
manusia sudah diatur dengan lengkap dalam ajaran Islam. Begitu juga dengan kegiatan
bisnis.
Kegiatan bisnis dalam bingkai ajaran Islam bukan hanya aktivitas pemenuhan
kebutuhan ekonomi semata. Namun kegiatan bisnis sekaligus kegiatan ibadah yang akan
mendapatkan pahala berlimpah dari Allah SWT. Islam menganjurkan umatnya untuk
bekerja dan bekerja, meraih rezeki sebanyak-banyaknya dengan cara yang halal.
http://finance-bisnis.blogspot.co.id/2015/03/finance-pengertian-bisnis-syariah.html

Di dalam Al Quran aturan bisnis disampaikan secara eksplisit,salah satunya


petunjuk aturan-aturan dalam perniagaan. Kejujuran dan keadilan, pesan moral yang
disampaikan Al Quran dalam menjalankan bisnis. Selain itu Al Quran pun memberikan spirit
yang kuat bagi umat Islam untuk berbisnis secara luas, tidak dibatasi oleh lingkup territorial
dan bangsa.
Dalam pandangan Al Quran, kehidupan manusia merupakan proses berkelanjutan,
tidak berhenti pada satu titik. Kehidupan manusia tidak berhenti pada saat kematian.
Karena setelah kematian akan ada kehidupan yang abadi. Bahkan dapat dikatakan
kematian adalah pintu gerbang bagi kehidupan yang sesungguhnya. Manusia setelah mati
akan dibangkitkan kembali di kehidupan akherat. Kehidupannya ditentukan dengan amal
perbuatan selama hidup di dunia. Bahagia atau sengsara tergantung perbuatan yang sudah
dikerjakannya selama hidup di dunia. Sebagaimana Firman Allah SWT :
Dan takutilah hari sewaktu kamu dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diberi
balasan dengan sempurna usahanya (amal ibadahnya). Dan mereka tidak teraniaya.
(Q2:281).
Manusia harus beraktivitas bukan hanya untuk meraih keberhasilan di dunia, tetapi
juga keselamatan di akherat. Demikian halnya dengan bisnis yang dilakukan, diproyeksikan
bagi kehidupannya di akherat kelak. Rosululloh dan para sahabat pilihan sudah
memberikan teladan yang nyata. Mereka para pelaku bisnis yang handal, dan mereka pun

menjadi ahli syurga. Harta dan bisnisnya mampu mengantarkan pada pintu syurga, bukan
sebaliknya menjerumuskan pada pintu neraka.
Keuntungan yang diperoleh dalam bisnis tidak bersifat temporal dan sesaat.
Melainkan harus bersifat luas, melingkupi kehidupan dunia dan akherat. Itulah konsep
bisnis yang diajarkan di dalam Al Quran.
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitabullah dan menegakkan shalat serta
menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam
ataupun dengan terang-terangan, mereka ini melakukan perniagaan yang tidak akan
merugi (Faathir:29).
http://finance-bisnis.blogspot.co.id/2015/04/konsep-bisnis-dalam-al-quran.html

Kondisi perekonomian dunia yang anjlok saat ini, menyadarkan banyak orang untuk
beralih pada Bisnis Syariah. Dan tidak menuhankan lagi system ekonomi sekuler yang
diusung negara-negara barat. Kenyataan berbicara, ekonomi yang berbasis syariah mampu
bertahan terhadap terjangan krisis moneter beberapa waktu lalu. Kelompok-kelompok
usaha kecil mampu bertahan dan bahkan bangkit meraih kesuksesan. Mampu mengambil
alih roda perekonomian pada saat pelaku ekonomi raksasa meradang.
Perkembangan Bisnis Syariah di Indonesia sendiri cukup menggembirakan. Saat ini
Bisnis Syariah tidak hanya dianut oleh kelompok pengusaha kecil dan perorangan.
Pengusaha besar dan bahkan lingkup pemerintah mulai melirik Bisnis Syariah. hal ini dapat
kita lihat dari banyaknya usaha syariah yang berdiri di bawah bendera naungan mereka.
Hal yang paling menarik karena perkembangannya sangat pesat, yaitu terjadi pada
sektor perbankan. Jika dulu perbankan yang berskala kecil saja yang mau menerapkan
sistem syariah, sekarang bank-bank raksasa yang merapkan sistem konvensional mulai
berani menerapkan sistem syariah. Dan ternyata berdasarkan hasil penelitian, masyarakat
lebih percaya menyimpan dananya di bank-bank syariah.
Pada saat bank-bank konvensional banyak yang mengalami masalah, bank-bank
syariah tegar berdiri dan semakin mendapat kepercayaan dari masyarakat. Kondisi ini mau
tidak mau memaksa para pelaku perbankan untuk lebih memperhitungkan bank syariah.
Geliat Bisnis Syariah yang semakin menuju titik terang, tidak luput dari kesabaran
para pelaku Bisnis Syariah untuk komitmen dalam menjalankan usahanya. Seiring dengan
semakin bertambahnya jumlah orang yang memahami ajaran Islam secara kaffah. Bahwa
kegiatan bisnis termasuk dalam kerangka ibadah kepada Allah SWT.
Semakin maraknya Bisnis Syariah, sangat membantu para pelaku ekonomi dari
kalangan rakyat kecil. Karena dalam sistem Islam, keuntungan harus dirasakan oleh kedua
belah pihak tidak berdasarkan jumlah modal yang dimiliki. Sistem Islam pun menganut
paham saling menolong, bukan sebaliknya pemodal besar menindas pelaku bisnis kecil.

Sehingga para pelaku bisnis kecil punya peluang untuk meningkatkan usahanya, bahkan
bisa jadi sejajar dengan pemilik modal besar, bukan suatu hal yang mustahil.
Di Indonesia sendiri masih banyak PR besar untuk semakin memasyarakatkan
Bisnis Syariah. Pemahaman masyarakat tentang hal ini masih terbatas dan kurang
mendalam. Sehingga praktek-praktek ekonomi yang bertentangan dengan syariah masih
sangat mudah dijumpai. Misalnya ijon, rentenir, bunga bank, tidak jujur dalam jual beli, dan
lain sebagainya.
Walaupun demikian kita harus tetap optimis untuk terus membangun Bisnis Syariah
sehingga dapat meraih keberkahan dalam hidup ini.
http://finance-bisnis.blogspot.co.id/2015/03/finance-masa-depan-bisnis-syariah.html

1.

2.

3.

4.

5.

Pelaku bisnis syariah akan senantiasa menimbang, apakah aktivitas bisnisnya


sesuai dengan aturan Islam atau tidak. Karena setiap aktivitas bisnisnya bukan hanya untuk
mencari keuntungan semata, tetapi diproyeksikan pada kehidupannya di akherat kelak.
Adapun parameter kunci dari Bisnis Syariah adalah sebagai berikut:
Niat yang benar dan lurus dalam berbisnis
Niat memberikan implikasi yang besar terhadap prilaku seseorang. Niat mampu
mengarahkan manusia untuk melakukan apa saja. Pelaku bisnis dapat dikatakan sebagai
pelaku Bisnis Syariah apabila niat berbinisnya untuk meraih keridloan Allah dan sebagai
wujud penghambaannya.
Tindakan yang baik
Niat yang lurus dan baik tidak cukup, jika tidak diikuti dengan tindakan yang baik. Yaitu
tindakan yang terbingkai oleh rambu-rambu dan aturan hukum Islam. Setiap aktivitasnya
disesuaikan dengan aturan dan hukum Islam, bukan pada minat pasar dan selera kolega
bisnis. Pendek kata tidak menghalalkan segala cara dalam berbisnis.
Memberikan keuntungan pada kedua pihak
Parameter Bisnis Syariah adalah aktivitas bisnis yang dilakukan memberi keuntungan pada
kedua pihak dan tidak ada pihak yang dirugikan. Keuntungan yang diperoleh bukan hanya
untuk pemilik modal besar namun juga pemilik modal kecil.
Melahirkan kemaslahatan yang luas
Bisnis Syariah mampu memberikan kemaslahatan pada banyak orang dan tidak
meninggalkan jejak merugikan orang lain. Kemaslahatan yang diraih bukan hanya di dunia
tetapi berimplikasi pada kehidupan di akherat kelak.
Semangat tolong menolong
Bisnis Syariah sangat mengutamakan unsur saling tolong-menolong dan saling menguntungkan
antar mereka yang bertransaksi.

http://finance-bisnis.blogspot.co.id/2015/03/finance-parameter-bisnis-syariah.html

Anda mungkin juga menyukai