Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA KOMPUTASI

PRAKTIKUM KE - 7
KAMIS, 26 NOVEMBER 2015 (SESI 2)
INTEGRASI NUMERIK

Disusun oleh :
Nama

: Alif Jati Santoso

NIM

: 135090301111026

Fakultas/ Jurusan

: MIPA/ Fisika

Dosen

: Prof. Dr. Rer. Nat. M. Nurhuda

LABORATORIUM FISIKA KOMPUTASI


JURUSAN FISIKA - FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015

1.1 DASAR TEORI


Integrasi numerik

mengambil

peranan

penting dalam masalah sains dan teknik. Hal


ini menginat di dalam bidang sains sering
ditemukan

ungkapan-ungkapam

integral

matematis yang tidak mudah atau bahkan


tidak

dapat

diselesaikan

secara

analitis.

Disamping itu, kadang-kadang fungsi yang


integralkan tidak berbentuk analitis melainkan
berupa titik-titik data. Hal ini sering muncul
dalam banyak aplikasi teknik. Oleh sebab itu,
kehadiran analisis numerik menjadi penting
manakala

pendekatan

kebuntuan.
Dalam bab
beberapa

teknik

ini

analitis

kita

akan

integrasi

mengalami
membahas

numerik

yang

sangat umum digunakan untuk memperoleh


pendekatan integral fungsi y(x) pada batas
interval [a,b] . Secara umum, integral fungsi
y(x) pada interval tersebut dapat dinyatakan,

Ungkapan persamaan diatas dapat diartikan


sebagai integral dari fungsi y x( ) terhadap
peubah bebas x yang dievaluasi mulai dari x a
= hingga x b = . Pendekatan numerik

terhadap

ungkapan

integral

dinyatakan sebagai,
dengan N menyatakan

diatas

jumlah

dapat

segmen,

Perhatikan

bahwa pendekatan numerik terhadap bentuk


integral

diatas

merupakan

jumlahan

dari

deret

suku-suku dengan titik-titik i x terbentang dari


x a = hingga x b = dan di setiap titik i x
dievaluasi fungsi y (x) . Faktor i x ini sering
disebut

sebagai

titik

simpul

(node).

Sedangkan, faktor pengali w i disebut faktor


bobot.
Metode Trapesium Sebagaimana namanya,
metode

trapezium

integrasi

numerik

penjumlahan

merupakan
yang

metode

didasarkan

segmen-segmen

pada

berbentuk

trapesium. Apabila sebuah integral didekati


dengan

metode

trapesium

dengan

satu

segmen saja, maka dapat dituliskan sebagai,

Suku pertama pada ruas kanan adalah aturan


trapezium yang kita maksudkan, sedangkan

suku kedua yang dinyatakan dengan E adalah


kesalahan yang dimiliki oleh metode ini.

1.2 PEMBAHASAN

a. Tujuan
Menggunakan integrasi numerik untuk
memprediksi nilai suatu konstanta.
b. Pseudocode
Pseudocode 8. Alur kode program metode trapesium

c.
Tugas
1.
Jalankan Kode program 14, atau buatlah kode
program sendiri sesuai bahasa pemrograman yang anda
kuasai berdasarkan Pseudocode 8 yang di modifikasi,
untuk mendekati nilai phi! Berapakah nilai phi hasil
pendekatan?
2.
Analisa variasi x terhadap pendekatan nilai p
berdasarkan Kode program 14 atau berdasarkan kode
program yang anda buat! Bandingkan dengan nilai p
dari literatur lain (mis. p = 3.142857142857143)?
3.
Gunakan metode numerik lain selain metode
trapesium untuk mendekati nilai
p! Bandingkan hasilnya?

Penyelesaian :
1.

Implementasi Kode Program

kode program : Integrasi numerik dengan metode trapesium

Hasilnya :

Program ini digunakan untuk mencari luas dari suatu


grafik dengan menggunakan integrasi numerik pada metode
trapesium. Dapat dilihat bahwa nilai dx atau error nya
berubah ubah sesuai dengan berubahnya nilai n. Disini saya
menggunakan beberapa variasi nilai n, yaitu : n = 1500, n =
3000, dan n = 6000. Dapat dilihat bahwa semakin besar nilai
n yang dimasukkan maka semakin kecil nilai dx atau error
nya. Hal ini karena semakin banyak dx maka akan semakin
mendekati nilai atau bentuk grafik aslinya. Untuk nilai yang
diperoleh adalah sama untuk setiap nilai n yaitu 3,1415901
dan luasnnya yaitu 314,1590123.

2. Analisa variasi x terhadap pendekatan nilai


berdasarkan kode program 14 atau
berdasarkan kode program yang anda buat!
Bandingkan dengan nilai dari literatur lain
(mis. = 3.142857142857143)?
Jawab :
Nilai delta x pada program diperoleh 0,0066667 pada
n = 1500 ; 0,006667 pada n = 3000; 0,0033333 pada n =
6000; 0,0016667 pada n =20000. Semua nilai tersebut bila
nilai n semakin di perbesar maka akan dapat mendekati error
yang bernilai (0). Untuk nilai nya disini diperoleh
3,1415901 nilai ini sama dengan nilai yang ada di
literatur yaitu = 3.142857142857143.

3. Gunakan metode numerik lain selain metode


trapesium untuk mendekati nilai !
Bandingkan hasilnya?

Simpson rule
Metode Simpson dapat diturunkan dengan substitusi fungsi
Lagrange orde-2 sebagai f(x) yaitu sebagai berikut:

Dimana h=(b-a)/2, x0 = a, x1 = a+h, x2 = a+2h. Dengan


demikian :

Dimana Rs adalah suku yang mengandung error komputasi


O(h3). Sehingga kita mendapatkan rumus integral Simpson
yaitu:

Kode program : Integrasi numerik dengan metode Simpson.

Hasilnya :

Anda mungkin juga menyukai