Dosen Pembimbing:
Disusun oleh:
Nama
Kelas
: 3D
NIM
: 130611100190
AVERTEBRATA
Avertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang dan terbagi
atas berbagai Filum/ Kelas/ Campuran.
SISTEM PENCERNAAN AVERTEBRATA
Sistem Pencernaan Filum Protozoa
Cara makan protozoa ada 3 macam; yaitu autrotrof, heterotrof, dan
amfitrotof. Autrotof artinya dapat mensintesis makanan sendiri seperti
layaknya tumbuh- tumbuhan dengan jalan fotosintesis. Banya flagelata
bersifat
autotrof.
Protozoa
yang
tidak
melakukan
fotosintesis,
sedangkan
sisa
pencernaan
dibuang
melalui
lubang
tawar
berkembang
dengan
baik,
sedangkan
yang
dilaut
kurang
porifera
berupa
mikroorganisme
(diatomae,
bakteri
protozoa dan lain- lain) serta bahan- bahan organik yang merupakan
lapukan atau sisa- sisa tubuh organisme yang telah mati. Adapun
mekanisme digesti, distribusi tersebut adalah sebagai berikut: bila aliran
air yang membawa partikel- partikel makanan itu melewati ruang yang
bersel leher, maka di situ terjadi proses penyaringan. Dimana mikrovilimikrovili sel leher akan bertindak sebagai filter terhadap material yang
terbawa oleh arus aliran air. Selanjutnya partikel- pertikel makanan yang
dimaksud akan ditangkap oleh sel leher untuk dimasukkan kedalam sel
dengan
partikel
makanan,
dan
pencernaan
dilanjutkan
secara
permukaan
dinding
usus untuk
pencernaan
dan
cara
melilitinya
dan
menyelubunginya
dengan
lendir,
pada
enteron
menghasilkan
enzim
proteolitik
untuk
Kelas Polycaeta
Cara makan polycaeta bermacam- macam sesuai kebiasaan
hidupnya.
Karnivor
atau
raptorial
feeder,
dilakukan
oleh
tentang
kegiatan
menyaring
makanan
pada
Calanus
Kelas Asteroidea
Saluran pencernaan terdiri atas mulut, perut berhubungan
dengan pangkal pyloric caecum pada masing- masing tangan, usus
dan anus. Asteroidea termasuk karnivora dan memangsa berbagai
avertebrata lain seperti polip coelenterate, crustacea, kerang, dan
siput, bahkan ikan. Beberapa jenis merupakan pemakai bangkai.
Acanthaster
polip coelenterate.
Bintang laut mempunyai daya regenerasi yang besar, bahkan
dapat melakukan pemotongan (melepaskan ) salah satu tangannya
apabila diperlakukan dengan kasar. Bagian yang lepas akan
digantikan dengan yang baru, dan kerusakan sebagian pisin pusat
juga akan tumbuh kembali, digantikan dengan yang baru, dan
kerusakan sebagian pisin pusat juga akan tumbuh kembali. Pada
Asterias vulgaris apabila 1/5 bagian pisin pusat masih melekat pada
sebuh tangan, akan terjadi regenerasi menjadi seekor binatang laut
yang utuh dengan lima tangan, bahkan kurang dari 1/5 bagian pun
masih
dapat
melakukan
regenerasi
apabila
masih
terdapat
DAFTAR PUSTAKA
Jasin, Maskoeri.Sistematik Hewan Veretebrata dan Invertebrata. 1987.
Sinar Wijaya; Surabaya.
Suhardi. Evolusi Avertebrata. 1983. Universitas Indonesia( UI-PRESS);
Yogyakarta.
Suwignyo, Sugiarti dkk. Avertebrata Air Jilid 1. Penebar Swadaya; Jakarta.
Suwignyo, Sugiarti dkk. Avertebrata Air Jilid 2. Penebar Swadaya; Jakarta.