Anda di halaman 1dari 20

Makalah Kewirausahaan

CV
(Commanditer Venoscape)

Disusun oleh :
Aini
Fatimah

(3215126537)
Akbar Perdana (3215126538)
Biola Yoannita (3215126544)
Frasetia Budi (3215126552)

Pendidikan Fisika non Reguler 2012


Universitas Negeri Jakarta
2016

Kata Pengantar
1

Pertama-tama penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas
berkat limpahan nikmat, rahmat dan kemudahan dari Nya lah penulis dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah kewirausahaan yang berjudul CV (Commanditer Venoscape).
Makalah ini bertujuan sebagai tugas mata kuliah kewirausahaan yang akan
dipresentasikan kepada Dosen dan Teman sesama Mahasiswa untuk dapat menambah
pemahaman terkait prosedur perizinan pada lembaga-lembaga berwenang dalam pembuatan
CV. Setelah sebelumnya penulis melakukan wawancara dan pencarian data dari sumber maka
terbentuk lah satu jilid makalah ini .
Rasa terimakasih penulis haturkan kepada :
1. Ibu Dr.Ir. Vina Serevina selaku Dosen Mata Kuliah Kewirausahaan penulis, tanpa
tugas dari beliau penulis tidak akan mendapatkan ilmu dan pemahaman baru
2. Bapak Helmy Panuh,SH. MKn. beserta staf selaku Pihak Notaris yang kami
wawancarai
3. Teman-teman penulis yang selalu memberi support dalam pengerjaan makalah ini
Akhir kata penulis ingin meminta maaf sebesar-besar nya apabila terdapat kesalahan
dalam penulisan makalah dan pemberian informasi. Penulis meminta saran dan kritik yang
membangun guna memperbaiki dan membuat sesuatu yang lebih bermanfaat lagi.
Terimakasih.

Jakarta, 26 November 2014

(Penulis)

DAFTAR ISI
2

Kata Pengantar ................................................................................................................. 2


Daftar Isi............................................................................................................................3
Bab 1 Pendahuluan
A.
B.
C.
D.

Latar Belakang ......................................................................................................4


Tujuan Penulisan ...................................................................................................4
Rumusan Masalah .................................................................................................5
Manfaat .................................................................................................................5

Bab 2 Isi
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.

Prosedur Pendirian CV .........................................................................................6


Lama Proses Pembuatan CV ................................................................................7
Biaya Pembuatan CV............................................................................................8
Instansi Terkait .....................................................................................................8
Tata Nama Untuk CV ..........................................................................................8
Struktur Organisasi ...............................................................................................9
Kelebihan dan Kekurangan .................................................................................16

Bab 3 Penutup

A. Kesimpulan ..........................................................................................................17
Daftar Pustaka .................................................................................................................19

Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang
3

Perekonomian Indonesia saat ini sedang mengalami peningkatan yang lebih


baik, khususnya di pusat Ibu Kota Indonesia, yaitu Jakarta. Semakin banyak
pembangunan gedung-gedung pencakar langit sebagai upaya

pengembangan

lapangan usaha bagi masyarakat Indoesia khususnya Jakarta. Berbagai macam bentuk
usaha yang berhasil dibuka dan sukses meraih keuntungan di daerah perkotaan Ibu
Kota Jakarta. Namun, banyak pula usaha-usaha yang mengalami kerugian, hingga
tidak dapat bertahan lama. Dalam dunia bisnis dan usaha, tidak akan terlepas dari
siapa pengeleloa atau badan usaha tersebut. Badan usaha yang ada saat ini seperti CV
dan PT. Dalam makalah ini hanya akan dibahas terkait CV perusahaan.
CV atau Commanditaire Vennotschaap, di Indonesia lebih popular dikenal
dengan nama persekutuan komanditer. Sebenarnya yang dimaksud dengan
Persekutuan Komanditer (CV) adalah badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh
dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama, dengan tingkat keterlibatan
yang berbeda-beda untuk setiap anggota. Di dalam CV terdapat sekutu diam yang
biasa disebut komanditer berperan sebagai pemilik modal, dan sekutu aktif yang
berperan menjalankan usaha tersebut.
Commanditaire Vennootschap atau CV merupakan salah satu bentuk
organisasi atau persekutuan yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang
mempercayakan uang atau barang kepada seorang atau beberapa orang yang
menjalankan perusahaan dan

bertindak

sebagai

pemimpin

(Aditomo,

2011).

Kemudian langkah apa saja yang harus dilakukan untuk pembuatan CV dan apa saja
persyaratan untuk pendirian CV akan dibahas pada bagian selanjutnya.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dalam pembahasan makalah ini yang berdasarkan rumusan masalah di atas,
adalah untuk membahas hal-hal yang sesuai dengan permasalahan yang diajukan
antara lain :
a.
b.
c.
d.
e.

Untuk mengetahui pengertian dari CV


Untuk mengetahui prosedur pendirian CV
Untuk mengetahui struktur organisasi dari CV
Untuk mengetahui manajemen dari CV
Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari CV

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas,maka secara umum rumusan masalah
pada makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Apa yang dimaksud dengan CV?
4

b.
c.
d.
e.

Bagaimanakah prosedur pendirian CV?


Bagaimanakah struktur organisasi CV?
Bagaimanakah manajemen CV?
Apakah kelebihan dan kekurangan dari pendirian CV?

D. Manfaat
Selain tujuan daripada penulisan makalah, perlu pula diketahui bersama bahwa
manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut :
a.
Secara Teoritis
Secara teoritis, pembahasan terhadap masalah-masalah yang telah dirumuskan
akan mamperkenalkan tentang CV serta menimbulkan pemahaman dan
pandangan baru mengenai CV.
b.
Secara Praktis
Secara praktis, penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan masukan
dan pemahaman yang lebih mendalam bagi para Remaja, Mahasiswa, Pelajar
ataupun pada Halayak ramai sehingga akan lebih mengetahui bagaimana
menjalankan suatu badan usaha yang ingin di bentuk.

Bab 2 ISI

A. Prosedur Pendirian CV
Fisik :

1. Minimal 2 (dua) orang sebagai Pendiri Perseroan yang juga sekaligus bertindak
sebagai pemilik perseroan yang terdiri dari Pesero Aktif dan Pesero Pasif.
*minimal 2 artinya bisa lebih dari 2 orang.
2. Akta Notaris yang berbahasa Indonesia
3. Para pendiri CV haruslah Warga Negara Indonesia (WNI). Mempersiapkan
fotocopy KTP, fotocopy NPWP.
4. Kepemilikan perseroan 100% dimiliki oleh pengusaha lokal artinya tidak
diperbolehkan adanya keikutsertaan Warga Negara Asing (WNA).
Hal yang harus dipersiapkan sebelum datang ke Notaris adalah adanya persiapan
mengenai :
1. Calon nama yang akan digunakan oleh CV tersebut
2. tempat kedudukan dari CV
3. Siapa yang akan bertindak selaku Persero aktif, dan siapa yang akan bertindak
selaku persero diam.
4. Maksud dan tujuan yang spesifik dari CV tersebut (walaupun tentu saja dapat
mencantumkan maksud dan tujuan yang seluas-luasnya).
Untuk menyatakan telah berdirinya suatu CV, sebenarnya cukup hanya dengan akta
Notaris tersebut, namun untuk memperkokoh posisi CV tersebut, sebaiknya CV
tersebut di daftarkan pada Pengadilan Negeri setempat dengan membawa kelengkapan
berupa Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) dan NPWP atas nama CV
yang
bersangkutan.
Apakah itu akta, SKDP, NPWP dan pendaftaran pengadilan saja sudah cukup?
Sebenarnya semua itu tergantung pada kebutuhannya. Dalam menjalankan suatu
usaha yang tidak memerlukan tender pada instansi pemerintahan, dan hanya
digunakan sebagai wadah berusaha, maka dengan surat-surat tersebut saja sudah
cukup untuk pendirian suatu CV.
Namun, apabila menginginkan ijin yang lebih lengkap dan akan digunakan untuk
keperluan tender, biasanya dilengkapi dengan surat-surat lainnya yaitu:
1. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP)
2. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)
3. Tanda Daftar Perseroan (khusus CV)
4. Keanggotaan pada KADIN Jakarta.
Pengurusan ijin-ijin tersebut dapat dilakukan bersamaan sebagai satu rangkaian
dengan pendirian CV dimaksud, dengan melampirkan berkas tambahan berupa:
1. Copy kartu keluarga Persero Pengurus (Direktur) CV

2. Copy NPWP Persero Pengurus (Direktur) CV


3. Copy bukti pemilikan atau penggunaan tempat usaha, dimana
o apabila milik sendiri, harus dibuktikan dengan copy sertifikat dan copy bukti
pelunasan PBB tahun terakhir.
o apabila sewa kepada orang lain, maka harus dibuktikan dengan adanya perjanjian
sewa menyewa, yang dilengkapi dengan pembayaran pajak sewa (Pph) oleh
pemilik
tempat.
*sebagai catatan berdasarkan SK Gubernur DKI Jakarta, untuk wilayah Jakarta,
yang dapat digunakan sebagai tempat usaha hanyalah Rumah toko, pasar atau
perkantoran. Namun ada daerah-daerah tertentu yang dapat digunakan sebagai
tempat usaha yang tidak membayakan lingkungan, asalkan mendapat
persetujuan dari RT/RW setempat
4. Pas photo ukuran 3X4 sebanyak 4 lembar dengan latar belakang warna merah
Jangka waktu pengurusan semua ijin-ijin tersebut dari pendirian sampai dengan
selesai lebih kurang selama 2 bulan.
Non fisik : nama CV, kedudukan
(perserocommanditer&perserokomplementer),
maksuddantujuanruanglingkupusaha.

CV

(letak),
minimal

pembagianpengurus
2
orang,

B. Lama Proses Pembuatan CV


Pendirian CV memerlukan waktu yang cukup lama, hal ini dikarenakan banyaknya proses
yang perlu dilalui untuk mengurus berkas-berkas yang dibutuhkan. Berkas-berkas yang
perlu diurus untuk mendirikan CV adalah sebagai berikut:
1. Akta Pendirian CV
Akta ini dibuat dan ditandatangani oleh notaris, persyaratannya yaitu menyertakan
fotokopi KTP pendirinya.Prosesnya 1-2 hari kerja.
2. Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP)
Surat ini diajukan ke kelurahan setempat, sebagai bukti keterangan alamat
perusahaan.Persyaratan:

Fotokopi kontrak/sewa tempat usaha atau bukti kepemilikan tempat usaha.

Surat

keterangan

dan

pemilik

gedung

apabila

bedomisili

di

gedung

perkantoran/pertokoan.

Fotokopi PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) tahun terakhir.

Prosesnya 2 hari kerja setelah permohonan diajukan.


3. Membuat Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Permohonan pendaftaran wajib pajak badan usaha diajukan ke Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) sesuai dengan domisili perusahaan. Selain mendapat kartu NPWP, nanti juga
akan mendapat surat keterangan terdaftar sebagai wajib pajak.Persyaratan:

Lampiran bukti PPN (pajak pendapatan) atas sewa gedung.

Bukti pelunasan PBB dan bukti kepemilikan atau bukti sewa/kontrak tempat usaha.

Lama proses 2-3 hari kerja.


4. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SP-PKP)
Permohonan SP-PKP ini diajukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
sesuai dengan NPWP yang telah diterbitkan. Persyaratan berupa lampiran bukti PPN
atas sewa gedung, bukti pelunasan PBB dan bukti kepemilikan/ sewa/kontrak tempat
usaha.Proses memakan 3-5 hari kerja setelah diajukan.
5. Mendaftar ke Pengadilan Negeri (PN)
Permohonan diajukan ke bagian pendaftaran CV di PN setempat. Persyaratan:

Melampirkam NPWP dan salinan akta pendirian CV

Prosesnya 1 hari kerja.

6. Mengurus Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)

Permohonan diajukan ke Dinas Perdagangan Kota/Kabupaten untuk golongan SIUP


menengah dan kecil. Sedangkan SIUP besar diajukan ke Dinas Perdagangan
Propinsi.Persyaratannya:

SITU (Surat Izin Tempat Usaha) / HO (Hinder Ordonantie atau Surat Ijin
Gangguan)

Pas foto direktur/pimpinan perusahaan ukuran 34 (2 lembar) berwarna.

Proses untuk SIUP besar 30 hari, sedangkan SIUP menengah dan kecil, 14 hari.
7. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Pendaftaran dilakukan ke Dinas Perdagangan yang berada di Kota/Kabupaten domisili
perusahaan. Lama proses pengerjaan 14 hari kerja.
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat ditaksir bahwa untuk mengurus berkas-berkas
pendirian sebuah CV diperlukan waktu sebanyak kurang lebih 2 bulan.

C. Biaya Pembuatan CV
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, untuk mendirikan sebuah CV diperlukan
mengurus beberapa berkas. Biaya pengurusan berkas tersebut dapat dijabarkan sebagai
berikut:
1. Akta pendirian CV : Rp1.000.000,2. Surat Keterangan Domisili Perusahaan (oleh kelurahan) : Rp500.000,3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPW) : Gratis, namun untuk pengesahan memerlukan
biaya materai Rp6000,4. Pengesahan pengadilan Negeri : Rp350.000,5. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) :
Rp700.000,-

Berdasarkan uraian tersebut maka dapat ditaksir bahwa untuk mengurus berkas-berkas
pendirian sebuah CV diperlukan biaya sebanyak kurang lebih Rp2.556.000,-.

D. Instansi Terkait
Instansi terkait
1. Notaris
Berperan dalam pembuatan dan legalitas Akta Pendirian CV
2. Kelurahan
Berperan dalam perizinan domisili CV. Kelurahan yang terkait adalah kelurahan di tempat
kedudukan usaha ( CV)
3. Kantor Pelayanan Pajak
Berperan dalam pembuatan Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP )
4. Pengadilan
Berperan dalam mengesahkan CV
5. Dinas Mikro Usaha Kecil Menengah
Berperan dalam pembuatan SIUP ( Surat Izin Usaha Perdagangan ) dan TDP ( Tanda
Daftar Perusahaan )

E. Tata Nama Untuk CV


Harus menetapkan nama dan tempat kedudukan perseroan melakukan kegiatan usaha:
1. Pemakaian nama Perseroan Komanditer tidak diatur oleh secara khusus oleh Undangundang atau peraturan pemerintah artinya kesamaan atau kemiripan nama perseroan
di perbolehkan.
2.

Kedudukan perseroan harus berada di wilayah Republik Indonesia dengan


menyebutkan nama kota/kabupaten sebagai tempat perseroan melakukan kegiatan
usahadan sebagai kantor pusat perseroan.

3. Tidak ada batasan jumlah kata dalam pembuatan nama Perseroan

F. Struktur Organisasi

10

Soekanto (1983) membagi struktur organisasi menjadi lima kelompok yaitu


struktur organisasi fungsional, struktur organisasi proyek, struktur organisasi matriks,
struktur organisasi usaha (ventura) dan struktur organisasi tim kerja (task force ).
a. Struktur Organisasi Fungsional
Struktur organisasi fungsional terdiri dari Bagian Pemasaran, Bagian Produksi,
Bagian Personalia dan Bagian Pembelanjaan serta Bagian Umum. Pada struktur
organisasi fungsional apabila ada seseorang yang diserahi tugas untuk mengelola
suatu proyek biasanya orang tersebut sudah terlanjur setia pada bagian mana dia
dahulu bekerja.Oleh karena itu seyogyanya offing tersebut tidak memanfaatkan
menarik seluruh orang-orang dari bagiannya dahulu, tetapi sebaiknya juga menarik
orang-orang pada bagian lain yang mampu sehingga pengalaman dan pengetahuan
dapat dinikmati bersama.
b. Struktur Organisasi Proyek
Pada hakekatnya struktur organisasi proyek bermula dari organisasi
fungsional.Pengelola proyek dari suatu bagian meminta agar orangorang fungsional
yang bekerja pada proyek benarbenar pindah untuk bekerja sepenuhnya dibawah
kekuasaannya.Semakin banyak proyek maka semakin banyak pula duplikasi fungsi.
Selain itu para karyawan akan ragu di mana dia akan ditempatkan bila pelaksanaan
proyek sudah selesai. Sebaliknya manajer bagian mungkin akan khawatir bila
personilnya ditarik ke proyek-proyek. Pemanfaatan personil-personil yang fungsional
akan menjadi tidak efektif dan efisien. Oleh karena itu diciptakanlah apa yang disebut
struktur organisasi matriks.
c. Struktur Organisasi Matriks
Organisasi matriks biasanya diciptakan berdasarkan kebaikan-kebaikan
organisasi fungsional dan organisasi proyek.Para ahli/staf dihimpun berdasarkan
fungsinya untuk mengerjakan proyek tertentu.Dalam hal ini dibentuk bagian
manajemen proyek secara tersendiri.Masing-masing bagian secara struktural tidak
boleh mempunyai proyek. Walaupun demikian berbagai proyek masih dapat
dilakukan oleh perusahaan akan tetapi berada di bawah pengawasan manajemen
proyek. Kesulitannya disini ialah bahwa organisasi matriks biasanya hanya dapat
dilakukan oleh perusahaan besar dan bila sistemnya tak lancar dapat menimbulkan
11

pertentangan dan kesenjangan antara bagian fungsional dan bagian manajemen


proyek.
d. Organisasi Usaha
Jenis organisasi ini biasanya dipakai pada perusahan-perusahan besar dimana
sering muncul proyek penelitian dan pengembangan produk. Pada kelanjutannya akan
dibentuk organisasi fungsional di dalam perusahaan tersebut dengan maksud agar
kegiatan dapat mandiri dan luwes dengan sumber daya manusia serta dana tersendiri.
Dalam hal ini, kerjasama antara teknisi, peneliti dan para ahli pemasaran perlu dibina
terutama pada saat permulaan pengembangan produk.
e. Organisasi Tim Kerja
Bentuk organisasi ini biasanya dimanfaatkan untuk menanggulangi proyekproyek yang muncul secara tiba-tiba atau belum direncanakan dan sifatnya ad hoc
(sementara).Para anggota organisasi ini biasanya merupakan personil-personil senior
dan tidak dibebaskan dari pekerjaan rutinnya.Namun dengan bekal pengalaman yang
ada, biasanya mereka lebih mampu dan tenang dalam menanggulangi persoalan yang
timbul

secara

mendadak.

Barrie dan Paulson (1984) membagi struktur organisasi atas empat kelompok, yang
mencakup struktur organisasi dengan pendekatan tradisional, struktur organisasi
pemilik- pembangun, struktur organisasi putar kunci, dan struktur organisasi
manajemen konstruksi profesional. Di bawah ini adalah conto struktur organisasi CV
Penerapan sistem struktur organisasi di CV pada dasarnya dibentuk dari
beberapa struktur organisasi teoritis, tetapi pada aplikasinya sistem struktur organisasi
tersebut masih perlu disesuaikan dengan kondisi dan tujuan perusahaan yang
bersangkutan agar perusahaan tersebut dapat menjalankan fungsinya dengan baik dan
fleksibel. Dibawah ini adalah salah satu contoh struktur organisasi CV. Has Pratama

12

Dari struktur organisasi tersebut dapat dijelaskan sistem dan ruang lingkup kerja
masing-masing

divisi

(unsur)

1. Board of Director
Board of Director merupakan jajaran direksi yang berada di kantor pusat (head
office). Jajaran direksi adalah orang-orang yang memegang saham pada perusahaan
CV. Has Pratama dan mereka juga memegang kekuasaaan penuh terhadap arah
kebijakan yang diambil. Salah satu arah kebijakan dari jajaran direksi adalah membuat
planning bersama Direktur Eksekutif mengenai ruang lingkup master project (proyek
induk) yang akan dilaksanakan. Pada operasionalnya jajaran direksi mengangkat
seorang Direktur Eksekutif untuk memimpin perusahaan.
2. Direktur Eksekutif
Direktur Eksekutif merupakan pimpinan tertinggi dalam menjalankan
perusahaan dan Direktur Eksekutif bertanggung jawab terhadap seluruh pelaksanaan
kegiatan-kegiatan perusahaan.Salah satu tugasnya yaitu mengontrol pelaksanaan
master project (proyek induk). Direktur Eksekutif juga berada di kantor pusat dan

13

setiap dua minggu sekali meninjau ke site office untuk memeriksa kemajuan progress
proyek induk.
3. General Manager
General Manager diangkat oleh Direktur Eksekutif untuk memimpin langsung
proyek induk dan tetap stand by di site office. General Manager juga berfungsi
sebagai wakil dari pihak pemilik untuk memimpin dan mengawasi pelaksanaan
proyek induk. Dalam menjalankan tugas-tugasnya General Manager membentuk
beberapa divisi manajemen yaitu Human Resources Department, Marketing
Management, Management Information System, Production Management, dan
Construction Management. Masing-masing divisi manajemen dikepalai oleh seorang
manager.
4. Human Resources Department
Divisi ini mengatur seluruh urusan administrasi dan kepegawaian, antara lain:
surat menyurat ke instansi perusahaan lain, transfer gaji karyawan, urusan surat
perjanjian kerja, penyediaan peralatan kantor dan sebagainya.
5. Management Information System
Divisi ini berfungsi mencari dan mengumpulkan segala informasi yang
dibutuhkan oleh perusahaan, baik sebagai bahan penelitian maupun sebagai
pengembangan bisnis perusahaan di masa yang akan datang. Informasi-informasi
yang terdapat pada divisi Management Infonnation System ini terdistribusi atas
informasi yang dibutuhkan oleh divisi-divisi lain yaitu Human Resources Department,
Marketing Management, Production Management, dan Construction Management,
tetapi dalam operasionalnya divisi Management Information System harus
melaporkan hasil kerjanya tersebut kepada General Manager dan kemudian General
Manager akan mengontrol perkembangannya pada divisi-divisi manajemen yang
terkait.
6. Marketing Management
Dalam konsep usaha atau berbisnis, Uang yang dipinjam dari bank harus
secepatnya dipolar kembali dengan tujuan perluasan usaha lahan bisnis. Pada
perusahaan CV. Has Pratama ini, divisi Marketing Management menerapkan sistem
bahwa pada saat kegiatan pelaksanaan konstruksi sudah mencapai lima puluh persen
dari tahap penyeiesaian maka produk-produk harus sudah mulai ditawarkan kepada
para konsumen. Promosi biasanya dilakukan melalui spanduk, leaflet, pamflet,
pameran, iklan-iklan pada televisi, surat kabar, majalah, dan sebagainya.
14

Divisi Marketing Management dibagi atas tiga departemen yaitu departemen


promosi, penjualan dan management property.Departemen Management Property
mengurus masalah penyewaan gedung, fasilitas dan utilitas gedung yang disewa, serta
masalah maintenance (perawatannya).
7. Production Management
Sebelum tahap pelaksanaan konstruksi berjalan, segala sesuatunya diolah di
bagian ini dahulu.Konsultan perencana berhubungan langsung dengan divisi
manajemen produksi. Pada tahap awal konsultan perencana bersama departemen
planning and scheduling membuat suatu perencanaan lengkap master plan dari kola
satelit seperti perencanaan jalan-jalan kota, saluran air bersih dan air kotor, fasilitas
umum dan sosial, gedung sekolah, gedung kantor, apartemen, hotel, plaza,
supermarket, ruko, rukan, bangunan utilitas, pengolahan air kotor dan air bersih, dan
sebagainya.
Master plan yang ada kemudian dipecah-pecah menjadi key plan, yang
selanjutnya key plan tersebut harus diasistensikan oleh konsultan perencana kepada
departemen design and engineering. Hal-hal yang dibicarakan di sini adalah layout
prasarana dan sarana kota satelit terhadap pemukiman penduduk sekitar, kontur dan
ketinggian tanah dasar kota satelit (grading plan), saluran air kotor dan air bersih,
masalah hitungan kekuatan struktur bangunan, gambar-gambar struktur dan arsitektur
bangunan, standard detail, serta gambar-gambar perubahan. Sejalan dengan itu,
utilitas, lansekap dan fasilitas pendukung lainnya dipadukan dan diselaraskan juga
dalam key plan tersebut. Sebagai tahap akhir, antara departemen planning and
scheduling, design and engineering, cost control, utility and landscape, dan konsultan
perencana secara bersama-sama menyusun spesifikasi, rencana kerja dan syarat-syarat
(RKS) serta harga-harga bangunan untuk keperluan tender. Hasil yang diperoleh
merupakan 'top secret' yang harus dilaporkan kepada Manajer Produksi dan
selanjutnya Manajer Produksi melaporkan hasil tersebut kepada General Manager
untuk dievaluasi. Pada saat melakukan tender General Manager dibantu oleh divisi
Production Management dan Constmction Management.
8. Construction Management
Divisi ini memiliki tanggung jawab penuh terhadap segala pekerjaan
konstruksi dan pascakonstruksi.Pada masa prakonstruksi divisi Construction
Management bersama Production Management melakukan pelelangan yang dipantau
oleh General Manager. Para pemenang lelang akan ditentukan pada rapat bersama
15

antara Direktur Eksekutif, General Manager, Manajer Konstruksi dan Manager


Produksi. Jika sebelum diadakan pengumuman lelang, terdapat peserta lelang yang
membutuhkan penjelasan lebih lanjut, maka Divisi Construction Management,
Production Management dan General Manager melakukan aanwijzing bersama-sama
para peserta lelang.
Selama menjalankan tugasnya, Divisi Construction Management dibantu oleh
banyak asisten yang jumlahnya tergantung dari banyaknya jenis proyek yang
ada.Masing-masing asisten mengawasi satu jenis proyek utama.Sebutan jabatan untuk
asisten Construction Management biasanya disebut Project Manager. Satu jenis
proyek utama yang dipimpin oleh Project Manager bisa terdiri dari beberapa proyek
bagian dan masing-masing proyek bagian tersebut harus dilaksanakan oleh suatu
kontraktor khusus yang menang dalam pelelangan.

MANAJEMEN ORGANISASI CV
Berdasarkan manajemen organisasinya, CV terbagi menjadi dua yaitu:
1. Sekutu aktif atau sekutu Komplementer, adalah sekutu yang menjaankan perusahaan
dan berhak melakukan perjanjian dengan pihak ketiga. Artinya, semua kebijakan
perusahaan dijalankan oleh sekutu aktif. Sekutu aktif sering juga disebut sebagai
persero kuasa atau persero pengurus
2. Sekutu pasif atau sekutu Komanditer, adalah sekutu yang hanya menyertakan modal
dalam persekutuan. Jika perusahaan menderita rugi, mereka hanya bertanggung jawab
sebatas modal yang disertakan dan begitu juga apabila untung, uang mereka
memperoleh terbatas tergantung modal yang mereka berikan. Status sekutu
Komanditer dapat disamakan dengan seorang yang menitipkan modal pada suatu
perusahaan, yang hanya menantikan hasil keuntungan dari inbreng yang dimasukan
itu, dan tidak ikut campur dalam kepengurusan, pengusahaan, maupun kegiatan usaha
perusahaan. Sekutu ini sering juga disebut sebagai persero diam.
Menurut Sudaryat (30) tanggung jawab sekutu komanditer dengan tanggung
jawab sekutu komplementer berbeda.Tanggung jawab sekutu komanditer bersifat
terbatas, artinya dibatasi sesuai dengan uang, barang, atau tenaga yang dimasukkan
dalam persekutuan.

16

G. Kelebihan dan Kekurangan


M. Tohar (2000 : 83) menjelaskan beberapa kelebihan dari CV adalah sebagai berikut:
1. Sekutu-sekutu

aktif

dengan

berbagai

keahlian

yang

saling

melengkapi

memungkinkan adanya manajemen yang baik.


2. Penambahan modal bisa dilakukan dengan menerima sekutu-sekutu yang diam
tanpa perlu merombak manajemen.
3. Risiko dan tanggung jawab dipikul oleh sekutu yang jumlahnya lebih banyak lagi
sehingga agak lebih ringan.
4. Kredit bisa diperoleh lebih mudah
Kemudian Wikipedia (2014) menjelaskan beberapa kelebihan dari CV adalah sebagai
berikut:
1. Mudah proses pendiriannya.
2. Kebutuhan akan modal dapat lebih dipenuhi.
3. Persekutuan komanditer cenderung lebih mudah memperoleh kredit.
4. Dari segi kepemimpinan, persekutuan komanditer relatif lebih baik.
5. Sebagai tempat untuk menanamkan modal, persekutuan komanditer cenderung
lebih baik, karena bagi sekutu diam akan lebih mudah untuk menginvestasikan
maupun mencairkan kembali modalnya..
Selain kelebihan, CV juga memiliki beberapa kelemahan.M. Tohar (2000 : 83)
menjelaskankelemahan-kelemahan pada CV adalah sebagai berikut:
1. Tanggung jawab para sekutu dan pemilik tidak sama besarnya.
2. Jika ada salah satu yang merugikan perusahaan, yang lain ikut menjadi korban.
3. Tidak mudah menarik kembalu modal yang sudah disetorkan, karena modal sudah
berputar
Sumber lain menjelaskan kelemahan dari CV adalah sebagai berikut:
1. Tanggung jawab sekutu tidak sama
2. Sebagian anggota memiliki tanggung jawab tidak terbatas
3. Sulit bagi anggota untuk menarik modal yang telah di setorkan

17

4. Kelangsungan badan usaha sewaktu-waktu dapat terganggu karena hanya


mengandalkan satu sekutu.
Sumber:
Permana, Sudaryat. 2009. Bikin Perusahaan Itu Gampang. Yogyakarta: Med Press
Tohar. 2000. Membuka Usaha Kecil. Yogyakarta: Kanisius

Bab 3 Penutup
A. Kesimpulan
Syarat mendirikan CV ada 2 yaitu, Syarat fisik dan non fisik. Ada beberapa hal
yang harus dipersiapkan sebelum datang ke Notaris adalah adanya persiapan
mengenai :
1. Calon nama yang akan digunakan oleh CV tersebut
2. tempat kedudukan dari CV
3. Pembagian manajemen antara persero aktif dan persero pasif.
4. Maksud dan tujuan yang spesifik dari CV tersebut (walaupun tentu saja dapat
mencantumkan maksud dan tujuan yang seluas-luasnya).
Surat-surat yang digunakan untuk melengkapi masalah perijinan dan keperluan
tender, yakni diantaranya:
1. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP)
2. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)
3. Tanda Daftar Perseroan (khusus CV)
4. Keanggotaan pada KADIN Jakarta.
Prosedur pendirian CV yaitu:
1. Pembuatan Akta Pendirian CV oleh Notaris selama satu sampai dua hari dengan
biaya Rp 1.000.000
2. Perijinan domisili oleh kelurahan selama dua hari dengan biaya Rp. 500.000
3. Pembuatan NPWP oleh Kantor Pelayanan Pajak selam dua sampai tiga hari tanpa
dipungut biaya (hanya biaya materai 6000)
4. Pembuatan SPPKP
5. Pengesahan oleh Pengadilan Negeri yaitu satu hari setelah permohonan dengan
biaya Rp. 350.000
18

6. Pembuatan SIUP dan TDP oleh dinas mikro usaha kecil menengah selama kurang
lebih 44 hari dengan biaya Rp. 700.000
Kelebihan dan kekurangan dari CV:
M. Tohar (2000 : 83) menjelaskan beberapa kelebihan dari CV adalah sebagai berikut:
1. Sekutu-sekutu aktif dengan berbagai keahlian yang saling melengkapi
memungkinkan adanya manajemen yang baik.
2. Penambahan modal bisa dilakukan dengan menerima sekutu-sekutu yang diam
tanpa perlu merombak manajemen.
3. Risiko dan tanggung jawab dipikul oleh sekutu yang jumlahnya lebih banyak
lagi sehingga agak lebih ringan.
4. Kredit bisa diperoleh lebih mudah
Selain kelebihan, CV juga memiliki beberapa kelemahan. M. Tohar (2000 : 83)
menjelaskan kelemahan-kelemahan pada CV adalah sebagai berikut:.
1. Jika ada salah satu yang merugikan perusahaan, yang lain ikut menjadi korban.
2. Tidak mudah menarik kembalu modal yang sudah disetorkan, karena modal
sudah berputar
3. Tanggung jawab para sekutu dan pemilik tidak sama besarnya

19

DAFTAR PUSTAKA
Bisnis UKM. 2011. http://bisnisukm.com/pendirian-cv-commanditaire-vennootschap.html.
Diakses pada 26 November 2011
Permana, Sudaryat. 2009. Bikin Perusahaan Itu Gampang. Yogyakarta: Med Press
Tohar. 2000. Membuka Usaha Kecil. Yogyakarta: Kanisius
http://www.ciputraentrepreneurship.com/memulai-bisnis/inilah-langkah-langkahmendirikan-sebuah-cv. diakses pada tanggal 25 November 2014 pukul 19.30
www.irmadevita.com : diakses pada tanggal 25 November 2014 pukul 22:01
http://www.pusatbisnis.org/2013/08/prosedur-syarat-dan-cara-mendirikan-cv.html
diakses pada tanggal 25 November 2014 pukul 21:31

20

Anda mungkin juga menyukai