CV
(Commanditer Venoscape)
Disusun oleh :
Aini
Fatimah
(3215126537)
Akbar Perdana (3215126538)
Biola Yoannita (3215126544)
Frasetia Budi (3215126552)
Kata Pengantar
1
Pertama-tama penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas
berkat limpahan nikmat, rahmat dan kemudahan dari Nya lah penulis dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah kewirausahaan yang berjudul CV (Commanditer Venoscape).
Makalah ini bertujuan sebagai tugas mata kuliah kewirausahaan yang akan
dipresentasikan kepada Dosen dan Teman sesama Mahasiswa untuk dapat menambah
pemahaman terkait prosedur perizinan pada lembaga-lembaga berwenang dalam pembuatan
CV. Setelah sebelumnya penulis melakukan wawancara dan pencarian data dari sumber maka
terbentuk lah satu jilid makalah ini .
Rasa terimakasih penulis haturkan kepada :
1. Ibu Dr.Ir. Vina Serevina selaku Dosen Mata Kuliah Kewirausahaan penulis, tanpa
tugas dari beliau penulis tidak akan mendapatkan ilmu dan pemahaman baru
2. Bapak Helmy Panuh,SH. MKn. beserta staf selaku Pihak Notaris yang kami
wawancarai
3. Teman-teman penulis yang selalu memberi support dalam pengerjaan makalah ini
Akhir kata penulis ingin meminta maaf sebesar-besar nya apabila terdapat kesalahan
dalam penulisan makalah dan pemberian informasi. Penulis meminta saran dan kritik yang
membangun guna memperbaiki dan membuat sesuatu yang lebih bermanfaat lagi.
Terimakasih.
(Penulis)
DAFTAR ISI
2
Bab 2 Isi
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
Bab 3 Penutup
A. Kesimpulan ..........................................................................................................17
Daftar Pustaka .................................................................................................................19
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang
3
pengembangan
lapangan usaha bagi masyarakat Indoesia khususnya Jakarta. Berbagai macam bentuk
usaha yang berhasil dibuka dan sukses meraih keuntungan di daerah perkotaan Ibu
Kota Jakarta. Namun, banyak pula usaha-usaha yang mengalami kerugian, hingga
tidak dapat bertahan lama. Dalam dunia bisnis dan usaha, tidak akan terlepas dari
siapa pengeleloa atau badan usaha tersebut. Badan usaha yang ada saat ini seperti CV
dan PT. Dalam makalah ini hanya akan dibahas terkait CV perusahaan.
CV atau Commanditaire Vennotschaap, di Indonesia lebih popular dikenal
dengan nama persekutuan komanditer. Sebenarnya yang dimaksud dengan
Persekutuan Komanditer (CV) adalah badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh
dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama, dengan tingkat keterlibatan
yang berbeda-beda untuk setiap anggota. Di dalam CV terdapat sekutu diam yang
biasa disebut komanditer berperan sebagai pemilik modal, dan sekutu aktif yang
berperan menjalankan usaha tersebut.
Commanditaire Vennootschap atau CV merupakan salah satu bentuk
organisasi atau persekutuan yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang
mempercayakan uang atau barang kepada seorang atau beberapa orang yang
menjalankan perusahaan dan
bertindak
sebagai
pemimpin
(Aditomo,
2011).
Kemudian langkah apa saja yang harus dilakukan untuk pembuatan CV dan apa saja
persyaratan untuk pendirian CV akan dibahas pada bagian selanjutnya.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dalam pembahasan makalah ini yang berdasarkan rumusan masalah di atas,
adalah untuk membahas hal-hal yang sesuai dengan permasalahan yang diajukan
antara lain :
a.
b.
c.
d.
e.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas,maka secara umum rumusan masalah
pada makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Apa yang dimaksud dengan CV?
4
b.
c.
d.
e.
D. Manfaat
Selain tujuan daripada penulisan makalah, perlu pula diketahui bersama bahwa
manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut :
a.
Secara Teoritis
Secara teoritis, pembahasan terhadap masalah-masalah yang telah dirumuskan
akan mamperkenalkan tentang CV serta menimbulkan pemahaman dan
pandangan baru mengenai CV.
b.
Secara Praktis
Secara praktis, penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan masukan
dan pemahaman yang lebih mendalam bagi para Remaja, Mahasiswa, Pelajar
ataupun pada Halayak ramai sehingga akan lebih mengetahui bagaimana
menjalankan suatu badan usaha yang ingin di bentuk.
Bab 2 ISI
A. Prosedur Pendirian CV
Fisik :
1. Minimal 2 (dua) orang sebagai Pendiri Perseroan yang juga sekaligus bertindak
sebagai pemilik perseroan yang terdiri dari Pesero Aktif dan Pesero Pasif.
*minimal 2 artinya bisa lebih dari 2 orang.
2. Akta Notaris yang berbahasa Indonesia
3. Para pendiri CV haruslah Warga Negara Indonesia (WNI). Mempersiapkan
fotocopy KTP, fotocopy NPWP.
4. Kepemilikan perseroan 100% dimiliki oleh pengusaha lokal artinya tidak
diperbolehkan adanya keikutsertaan Warga Negara Asing (WNA).
Hal yang harus dipersiapkan sebelum datang ke Notaris adalah adanya persiapan
mengenai :
1. Calon nama yang akan digunakan oleh CV tersebut
2. tempat kedudukan dari CV
3. Siapa yang akan bertindak selaku Persero aktif, dan siapa yang akan bertindak
selaku persero diam.
4. Maksud dan tujuan yang spesifik dari CV tersebut (walaupun tentu saja dapat
mencantumkan maksud dan tujuan yang seluas-luasnya).
Untuk menyatakan telah berdirinya suatu CV, sebenarnya cukup hanya dengan akta
Notaris tersebut, namun untuk memperkokoh posisi CV tersebut, sebaiknya CV
tersebut di daftarkan pada Pengadilan Negeri setempat dengan membawa kelengkapan
berupa Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) dan NPWP atas nama CV
yang
bersangkutan.
Apakah itu akta, SKDP, NPWP dan pendaftaran pengadilan saja sudah cukup?
Sebenarnya semua itu tergantung pada kebutuhannya. Dalam menjalankan suatu
usaha yang tidak memerlukan tender pada instansi pemerintahan, dan hanya
digunakan sebagai wadah berusaha, maka dengan surat-surat tersebut saja sudah
cukup untuk pendirian suatu CV.
Namun, apabila menginginkan ijin yang lebih lengkap dan akan digunakan untuk
keperluan tender, biasanya dilengkapi dengan surat-surat lainnya yaitu:
1. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP)
2. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)
3. Tanda Daftar Perseroan (khusus CV)
4. Keanggotaan pada KADIN Jakarta.
Pengurusan ijin-ijin tersebut dapat dilakukan bersamaan sebagai satu rangkaian
dengan pendirian CV dimaksud, dengan melampirkan berkas tambahan berupa:
1. Copy kartu keluarga Persero Pengurus (Direktur) CV
CV
(letak),
minimal
pembagianpengurus
2
orang,
Surat
keterangan
dan
pemilik
gedung
apabila
bedomisili
di
gedung
perkantoran/pertokoan.
Bukti pelunasan PBB dan bukti kepemilikan atau bukti sewa/kontrak tempat usaha.
SITU (Surat Izin Tempat Usaha) / HO (Hinder Ordonantie atau Surat Ijin
Gangguan)
Proses untuk SIUP besar 30 hari, sedangkan SIUP menengah dan kecil, 14 hari.
7. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Pendaftaran dilakukan ke Dinas Perdagangan yang berada di Kota/Kabupaten domisili
perusahaan. Lama proses pengerjaan 14 hari kerja.
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat ditaksir bahwa untuk mengurus berkas-berkas
pendirian sebuah CV diperlukan waktu sebanyak kurang lebih 2 bulan.
C. Biaya Pembuatan CV
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, untuk mendirikan sebuah CV diperlukan
mengurus beberapa berkas. Biaya pengurusan berkas tersebut dapat dijabarkan sebagai
berikut:
1. Akta pendirian CV : Rp1.000.000,2. Surat Keterangan Domisili Perusahaan (oleh kelurahan) : Rp500.000,3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPW) : Gratis, namun untuk pengesahan memerlukan
biaya materai Rp6000,4. Pengesahan pengadilan Negeri : Rp350.000,5. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) :
Rp700.000,-
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat ditaksir bahwa untuk mengurus berkas-berkas
pendirian sebuah CV diperlukan biaya sebanyak kurang lebih Rp2.556.000,-.
D. Instansi Terkait
Instansi terkait
1. Notaris
Berperan dalam pembuatan dan legalitas Akta Pendirian CV
2. Kelurahan
Berperan dalam perizinan domisili CV. Kelurahan yang terkait adalah kelurahan di tempat
kedudukan usaha ( CV)
3. Kantor Pelayanan Pajak
Berperan dalam pembuatan Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP )
4. Pengadilan
Berperan dalam mengesahkan CV
5. Dinas Mikro Usaha Kecil Menengah
Berperan dalam pembuatan SIUP ( Surat Izin Usaha Perdagangan ) dan TDP ( Tanda
Daftar Perusahaan )
F. Struktur Organisasi
10
secara
mendadak.
Barrie dan Paulson (1984) membagi struktur organisasi atas empat kelompok, yang
mencakup struktur organisasi dengan pendekatan tradisional, struktur organisasi
pemilik- pembangun, struktur organisasi putar kunci, dan struktur organisasi
manajemen konstruksi profesional. Di bawah ini adalah conto struktur organisasi CV
Penerapan sistem struktur organisasi di CV pada dasarnya dibentuk dari
beberapa struktur organisasi teoritis, tetapi pada aplikasinya sistem struktur organisasi
tersebut masih perlu disesuaikan dengan kondisi dan tujuan perusahaan yang
bersangkutan agar perusahaan tersebut dapat menjalankan fungsinya dengan baik dan
fleksibel. Dibawah ini adalah salah satu contoh struktur organisasi CV. Has Pratama
12
Dari struktur organisasi tersebut dapat dijelaskan sistem dan ruang lingkup kerja
masing-masing
divisi
(unsur)
1. Board of Director
Board of Director merupakan jajaran direksi yang berada di kantor pusat (head
office). Jajaran direksi adalah orang-orang yang memegang saham pada perusahaan
CV. Has Pratama dan mereka juga memegang kekuasaaan penuh terhadap arah
kebijakan yang diambil. Salah satu arah kebijakan dari jajaran direksi adalah membuat
planning bersama Direktur Eksekutif mengenai ruang lingkup master project (proyek
induk) yang akan dilaksanakan. Pada operasionalnya jajaran direksi mengangkat
seorang Direktur Eksekutif untuk memimpin perusahaan.
2. Direktur Eksekutif
Direktur Eksekutif merupakan pimpinan tertinggi dalam menjalankan
perusahaan dan Direktur Eksekutif bertanggung jawab terhadap seluruh pelaksanaan
kegiatan-kegiatan perusahaan.Salah satu tugasnya yaitu mengontrol pelaksanaan
master project (proyek induk). Direktur Eksekutif juga berada di kantor pusat dan
13
setiap dua minggu sekali meninjau ke site office untuk memeriksa kemajuan progress
proyek induk.
3. General Manager
General Manager diangkat oleh Direktur Eksekutif untuk memimpin langsung
proyek induk dan tetap stand by di site office. General Manager juga berfungsi
sebagai wakil dari pihak pemilik untuk memimpin dan mengawasi pelaksanaan
proyek induk. Dalam menjalankan tugas-tugasnya General Manager membentuk
beberapa divisi manajemen yaitu Human Resources Department, Marketing
Management, Management Information System, Production Management, dan
Construction Management. Masing-masing divisi manajemen dikepalai oleh seorang
manager.
4. Human Resources Department
Divisi ini mengatur seluruh urusan administrasi dan kepegawaian, antara lain:
surat menyurat ke instansi perusahaan lain, transfer gaji karyawan, urusan surat
perjanjian kerja, penyediaan peralatan kantor dan sebagainya.
5. Management Information System
Divisi ini berfungsi mencari dan mengumpulkan segala informasi yang
dibutuhkan oleh perusahaan, baik sebagai bahan penelitian maupun sebagai
pengembangan bisnis perusahaan di masa yang akan datang. Informasi-informasi
yang terdapat pada divisi Management Infonnation System ini terdistribusi atas
informasi yang dibutuhkan oleh divisi-divisi lain yaitu Human Resources Department,
Marketing Management, Production Management, dan Construction Management,
tetapi dalam operasionalnya divisi Management Information System harus
melaporkan hasil kerjanya tersebut kepada General Manager dan kemudian General
Manager akan mengontrol perkembangannya pada divisi-divisi manajemen yang
terkait.
6. Marketing Management
Dalam konsep usaha atau berbisnis, Uang yang dipinjam dari bank harus
secepatnya dipolar kembali dengan tujuan perluasan usaha lahan bisnis. Pada
perusahaan CV. Has Pratama ini, divisi Marketing Management menerapkan sistem
bahwa pada saat kegiatan pelaksanaan konstruksi sudah mencapai lima puluh persen
dari tahap penyeiesaian maka produk-produk harus sudah mulai ditawarkan kepada
para konsumen. Promosi biasanya dilakukan melalui spanduk, leaflet, pamflet,
pameran, iklan-iklan pada televisi, surat kabar, majalah, dan sebagainya.
14
MANAJEMEN ORGANISASI CV
Berdasarkan manajemen organisasinya, CV terbagi menjadi dua yaitu:
1. Sekutu aktif atau sekutu Komplementer, adalah sekutu yang menjaankan perusahaan
dan berhak melakukan perjanjian dengan pihak ketiga. Artinya, semua kebijakan
perusahaan dijalankan oleh sekutu aktif. Sekutu aktif sering juga disebut sebagai
persero kuasa atau persero pengurus
2. Sekutu pasif atau sekutu Komanditer, adalah sekutu yang hanya menyertakan modal
dalam persekutuan. Jika perusahaan menderita rugi, mereka hanya bertanggung jawab
sebatas modal yang disertakan dan begitu juga apabila untung, uang mereka
memperoleh terbatas tergantung modal yang mereka berikan. Status sekutu
Komanditer dapat disamakan dengan seorang yang menitipkan modal pada suatu
perusahaan, yang hanya menantikan hasil keuntungan dari inbreng yang dimasukan
itu, dan tidak ikut campur dalam kepengurusan, pengusahaan, maupun kegiatan usaha
perusahaan. Sekutu ini sering juga disebut sebagai persero diam.
Menurut Sudaryat (30) tanggung jawab sekutu komanditer dengan tanggung
jawab sekutu komplementer berbeda.Tanggung jawab sekutu komanditer bersifat
terbatas, artinya dibatasi sesuai dengan uang, barang, atau tenaga yang dimasukkan
dalam persekutuan.
16
aktif
dengan
berbagai
keahlian
yang
saling
melengkapi
17
Bab 3 Penutup
A. Kesimpulan
Syarat mendirikan CV ada 2 yaitu, Syarat fisik dan non fisik. Ada beberapa hal
yang harus dipersiapkan sebelum datang ke Notaris adalah adanya persiapan
mengenai :
1. Calon nama yang akan digunakan oleh CV tersebut
2. tempat kedudukan dari CV
3. Pembagian manajemen antara persero aktif dan persero pasif.
4. Maksud dan tujuan yang spesifik dari CV tersebut (walaupun tentu saja dapat
mencantumkan maksud dan tujuan yang seluas-luasnya).
Surat-surat yang digunakan untuk melengkapi masalah perijinan dan keperluan
tender, yakni diantaranya:
1. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP)
2. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)
3. Tanda Daftar Perseroan (khusus CV)
4. Keanggotaan pada KADIN Jakarta.
Prosedur pendirian CV yaitu:
1. Pembuatan Akta Pendirian CV oleh Notaris selama satu sampai dua hari dengan
biaya Rp 1.000.000
2. Perijinan domisili oleh kelurahan selama dua hari dengan biaya Rp. 500.000
3. Pembuatan NPWP oleh Kantor Pelayanan Pajak selam dua sampai tiga hari tanpa
dipungut biaya (hanya biaya materai 6000)
4. Pembuatan SPPKP
5. Pengesahan oleh Pengadilan Negeri yaitu satu hari setelah permohonan dengan
biaya Rp. 350.000
18
6. Pembuatan SIUP dan TDP oleh dinas mikro usaha kecil menengah selama kurang
lebih 44 hari dengan biaya Rp. 700.000
Kelebihan dan kekurangan dari CV:
M. Tohar (2000 : 83) menjelaskan beberapa kelebihan dari CV adalah sebagai berikut:
1. Sekutu-sekutu aktif dengan berbagai keahlian yang saling melengkapi
memungkinkan adanya manajemen yang baik.
2. Penambahan modal bisa dilakukan dengan menerima sekutu-sekutu yang diam
tanpa perlu merombak manajemen.
3. Risiko dan tanggung jawab dipikul oleh sekutu yang jumlahnya lebih banyak
lagi sehingga agak lebih ringan.
4. Kredit bisa diperoleh lebih mudah
Selain kelebihan, CV juga memiliki beberapa kelemahan. M. Tohar (2000 : 83)
menjelaskan kelemahan-kelemahan pada CV adalah sebagai berikut:.
1. Jika ada salah satu yang merugikan perusahaan, yang lain ikut menjadi korban.
2. Tidak mudah menarik kembalu modal yang sudah disetorkan, karena modal
sudah berputar
3. Tanggung jawab para sekutu dan pemilik tidak sama besarnya
19
DAFTAR PUSTAKA
Bisnis UKM. 2011. http://bisnisukm.com/pendirian-cv-commanditaire-vennootschap.html.
Diakses pada 26 November 2011
Permana, Sudaryat. 2009. Bikin Perusahaan Itu Gampang. Yogyakarta: Med Press
Tohar. 2000. Membuka Usaha Kecil. Yogyakarta: Kanisius
http://www.ciputraentrepreneurship.com/memulai-bisnis/inilah-langkah-langkahmendirikan-sebuah-cv. diakses pada tanggal 25 November 2014 pukul 19.30
www.irmadevita.com : diakses pada tanggal 25 November 2014 pukul 22:01
http://www.pusatbisnis.org/2013/08/prosedur-syarat-dan-cara-mendirikan-cv.html
diakses pada tanggal 25 November 2014 pukul 21:31
20