JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2016
Lembar Pengesahan
1
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ii
Daftar Isi
iii
Bab I. Pendahuluan
Latar Belakang
Jenis usaha 1
iv
Bab II. Profil Usaha dan Pola Pembiayaan Desain dan Pembuatan Jam
2. 1. Profil Usaha Desain dan Pembuatan Jam Doodle
2. 2. Pola Pembiayaan
3
Aspek Pasar 4
Aspek Pemasaran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Bab V. Kesimpulan
11
13
No.
1.
Unsur Pembiayaan
Jenis Usaha
Uraian
Pengolahan dan Pembuatan
2.
Skala Usaha
Desain
Doodle
Usaha kecil
3.
Lokasi Usaha
4.
Investasi
Modal Kerja
Total
Jam
Rp. 20.470.000
Rp. 15.347.000
Rp. 35.817.000
Lembaga Keungan Syariah (LKS) dan modal
sendiri.
dan a. Plafon pembiayaan dari LKS
- Pembiayaan
Rp. 11.215.000
investasi
- Pembiayaan
Rp. 9.755.000
modal kerja
b. Kontribusi nasabah
- Biaya investasi
Rp. 9.255.000
- Biaya modal kerja
Rp. 5.592.000
- Total
Rp. 14.847.000
5.
Sumber Dana
6.
Plafon
Pembiayaan
Kontribusi Nasabah
13.
Akad Pembiayaan
14.
15.
16.
Periode
Pembayaran Anggaran pokok dan margin dibayarkan setiap
Pembiayaan
bulan.
Kelayakan Usaha
17.
Periode Proyek
3 tahun
Kapasitas Produksi
Jam tangan
125 buah jam per bulan, 1 tahun = 12 bulan
Pendapatan pertahun = 125 buah x12 bulan
x Rp. 90.000 = Rp. 135.000.000
No.
Unsur Pembiayaan
Uraian
-
Jam dinding
100 buah jam per bulan, 1 tahun = 12 bulan
Pendapatan pertahun = 100 buah x12 bulan
x Rp. 65.000 = Rp. 78.000.000, sederhana
Total: 213.000.000
23.
Tingkat Teknologi
Produk yang dihasilkan
Pemasaran Produk
Kelayakan Usaha
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Dunia fashion sekarang ini makin banyak digandrungi kaum muda di Indonesia.
Banyak toko-toko online fashion bermunculan seperti Zalora, Shopee, Salestock dan
lainnya. Menjamurnya toko-toko online sekarang ini menunjukkan bahwa usaha
online memiliki peluang yang besar sebagai media promosi lintas daerah yang
murah dan mudah. Maka, jam tangan sebagai salah satu aksesoris yang menunjang
penampilan juga menjadi salah satu daya tarik dalam dunia fashion.
Jam tangan pada umumnya memiliki desain angka satu sampai dengan dua belas
baik dalam bentuk angka maupun romawi. Jam tangan dengan desain seperti ini
5
dirasa kurang menarik perhatian karena desain angka yang selalu mutlak seperti itu.
Maka, perlu diadakan suatu inovasi baru dalam desain jam tangan sehingga jam
tangan itu memiliki keunikan tersendiri. Misalnya penggunaan rumus-rumus atau
persamaan-persamaan yang ada di ilmu matematika dan fisika dapat dijadikan salah
satu inovasi yang dapat menambah keunikan desain jam.
Persamaan-persamaan atau rumus-rumus ini biasanya menjadi momok yang
menakutkan jika dijumpai dalam kegiatan menuntut ilmu. Sudut pandang rumit
telah menjadikan persamaan-persamaan atau rumus-rumus ini dihindari oleh banyak
orang termasuk remaja. Padahal, salah satu seni gambar doodle juga merupakan
gambar penuh yang rumit namun memiliki daya tarik tersendiri dan tengah menarik
perhatian banyak orang.
Berdasarkan paparan sebelumnya, maka jam dalam hal ini dapat berupa jam
tangan sebagai fashion ataupun jam rumah sebagai aksesoris dapat dimodifikasi
desainnya dengan menggunakan sentuhan persamaan-persamaan dalam ilmu
matematika dan fisika yang dikombinasikan dengan gambar doodle agar terlihat
menarik dan memberikan suatu desain yang baru.
1. 2. Jenis Usaha
Jenis usaha yang direncanakan sesuai dengan Sumber Daya Manusia (SDM)
yang dimiliki adalah:
a. Desain produk jam dengan seni doodle
b. Pengolahan bahan mentah menjadi bahan siap pakai
c. Pembuatan jam dengan desain dan bahan yang telah diolah
BAB II
PROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN
DESAIN DAN PEMBUATAN JAM DOODLE
2. 1.
003/006,
16820
Bentuk Badan Hukum
Perusahaan
1713432561778543890
Teerbatas
No:
Tahun Berdiri
: 2015
Direktur
Astrid D.P.
Sutejo
Manajer
Pemasaran
Afrianti E.P.
Manajer
Produksi
Manajer
Personalia
Z. Mutia
Akbar
Perdana
Manajer
Keuangan
Jenis usaha yang direncanakan sesuai dengan Sumber Daya Manusia (SDM)
yang dimiliki adalah:
a. Desain produk jam dengan seni doodle
b. Pengolahan bahan mentah menjadi bahan siap pakai
c. Pembuatan jam dengan desain dan bahan yang telah diolah
2. 2. Pola Pembiayaan
Selama ini pemberian kredit untuk pengembangan usaha desain pembuatan jam
doodle di Kabupaten Bogor sudah dilakukan oleh beberapa perbankan/lembaga
keuangan lainnya, antara lain Bank BRI dan Bank Danamon, baik kantor cabang
maupun kantor unitnya. Pinjaman yang dapat diberikan oleh perbankan untuk usaha
ini dapat berupa kredit investasi maupun kredit modal kerja. Namun bank-bank
tersebut belum memiliki skema pinjaman khusus untuk usaha desain pebuatan jam
doodle. Adapun untuk Bank BRI, skim kredit yang ditawarkan untuk membantu
pengembangan usaha ini adalah melalui Kupedes.
Dalam perkembangan sumber pembiayaan tidak hanya berasal dari bank
konvensional akan tetapi juga berasal dari Lembaga Keuangan Syariah (LKS).
Merujuk pada perkembangan perbankan syariah, maka pada buku ini akan
disampaikan contoh pembiayaan syariah. Salah satu contoh alternative produk
Eno S.
Firmansa
syariah yang digunakan untuk pembiayaan usaha desain pembuatan jam doodle
adalah murabahah (jual beli). Kriteria yang menjadi pertimbangan ank dalam
melakukan analisis kredit/pembiayaan kepada nasabah adalah 5C, yaitu character
(watak), capacity (kemampuan), capital (permodalan), collateral (jaminan) dan
condition (kondisi).
Selain dilakukan oleh lembaga keuangan/perbankan, pembiayaan usaha kecil
desain pembuatan jam doodle di Kabupaten Bogor juga diberikan oleh Pemerintah
Kabupaten Bogor melalui Program Penguatan Modal bagi Pelaku Pembangunan
Usaha Kecil dan Menengah. Program ini dilatarbelakangi oleh krisis moneter yang
terjadi pada tahun 1997/1998 yang memberikan pengaruh yang cukup besar
terhadap menurunnya kegiatan jual beli baik dari segi intensitasnya maupun jumlah
unit yang diusahakan. Harga bahan mentah yang melambung tinggi tidak diimbangi
dengan kenaikan harga jual produk, sehingga banyak usaha perdagangan yang tidak
dapat beroperasi secara optimal. Dampak lainnya adalah semakin meningkatnya
biaya.
BAB III
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
3. 1. Aspek Pasar
3. 1. 1. Permintaan
Akhir dekade ini belanja online mulai digandrungi masyarakat Indonesia.
Menurut survei yang di kutip dari visa.co.id, pembeli online di Indonesia
adalah masyarakat yang berusia lebih muda dan lebih bersedia
membelanjakan lebih banyak uang diberbagai situs online. Sekitar 76%
pengguna internet pernah melakukan belanja online dengan rentang usia 1830 tahun. Bahkan, dilansir dari bukalapak.com menyebutkan bahwa Asosiasi
Ecomerce Indonesi (Idea) memprediksi bahwa total nilai pasar e-commerce
Indonesia hingga tahun 2013 mencapai 8 milyar dolar AS dan akan terus
meningkat mencapai 24 milyar AS di tahun 2016. Riset yang dilakukan Idea
ini dilakukan di 12 kota besar di Indonesia dari pertengahan 2013 sampai
awal tahun 2014. Jenis b
Dari survey yang dilakukan oleh eMarketer menyatakan bahwa dari
tahun ke tahun, nilai transaksi belanja online semakin meningkat, seperti
yang digambarkan pada grafik dibawah:
2013
2014
2015
Tahun
Jenis Barang
26%
79%
0%
20%
40%
60%
80% 100%
Presentase
tetapi dewasa ini jam tangan lebih difungsikan sebagai alat elengkap dalam
segi penampilan atau fashion, survei menunjukkan bahwa 73% pengguna jam
merasa lebih percaya diri ketika memakai jam ketimbang tidak memakainya.
Selain untuk urusan kepercayaan diri, jam tangan juga ternyata dapat
menentukan tingkat ekonomi seseorang.
Jam tangan sebagai salah satu barang yang paling diminati pelanggan
dengan transaksi online, ternyata memiliki jumlah penjual yang terbilang
cukup tinggi, yaitu diurutan keempat dari urutan kategori survey yang
dilakukan jakpat.net.
Jakpat.net melakukan survey perilaku penjual di instagram dengan
jumlah responden 379 orang yang menjual produknya di akun media sosial
instagram. Hasil survey menunjukkan bahwa lebih dari 50% responden
menjual produk fashion, yaitu dengan rincian:
0.00%
20.00%
52.51%
40.00%
60.00%
Presentase
No.
Keterangan
Jam Tangan
12
Jam Dinding
1.
Online
2.
Offline
Perusahaan
Pengepul
Konsumen
Perusahaan
Konsumen
Perusahaan
Pengepul
Konsumen
Perusahaa Perusahaan
Konsumen
Pengepu
l
Konsumen
Perusahaan
Pengepul
Konsumen
3. 2. 3. Kendala Pemasaran
Kendala pemasaran jam yang terjadi terutama dialami oleh konsumen
yang membeli langsung secara online adalah kemungkinan rusaknya produk
selama proses pengiriman barang oleh pihak distributor. Meskipun dipasang
sticker bertanda fragile, terkadang dalam proses pengiriman, barang tetap
dibanting-banting dan dapat memungkinkan kerusakan barang yang dikirim
sesampainya di tempat tujuan. Untuk pemasaran secara offline, konsumen
dapat memeriksa keadaan barang sebelum transaksi jual beli. Kendala yang
dihadapi pengepul biasanya harga sewa kios di tempat ramai seperti mall
yang cukup tinggi.
BAB IV
ASPEK TEKNIS, PRODUKSI DAN TEKNOLOGI
13
Syarat-syarat lokasi yang harus dipenuhi agar proses pembuatan jam dapat
berlangsung adalah sebagai berikut:
a. Lokasi pembuatan jam harus ditempat yang suhunya tidak ekstrim,
seperti suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah. Suhu yang terlalu
tinggi atau terlalu rendah dapat membuat komponen jam rusak.
b. Tempat yang dijadikan lokasi pembuatan jam harus terhindar dari angin
laut atau limbah atau cairan yang bersifat korosif, sehingga tidak
merusak bahan baku jam menjadi berkarat.
c. Lokasi pembuatan jam untuk bagian penyimpanan kaca harus terhindar
dari jamur.
d. Karena komponen jam kecil, maka dibutuhkan konsentrasi yang tinggi.
Sehingga, pembuatan jam harus dilakukan ditempat yang kedap suara,
pencahayaan yang cukup.
e. Lokasi pembuatan jam juga harus diperhatikan instalasi listriknya,
karena dalam mendesain jam, dibutuhkan komputer dan print sablon.
4. 2. Proses Produksi
Proses produksi jam dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu diuraikan
sebagai berikut:
a. Jam Tangan
Penyediaan bahan baku jam, seperti komponen jam, bahan tali,
pengati, kertas print desain, dsb.
Pendesainan jam yang dilakukan oleh staff desaigning. Hal-hal
yang di desain yaitu bentuk tampilan jam tangan, serta motif
desaign nya, yaitu gambar doodle.
Proses pendesainan untuk motif dapat dilakukan oleh staff maupun
pelanggan (custom design) sehingga motif pada jam sesuai
keinginan pelanggan.
Setelah desain ditentukan, maka desain dicetak.
Proses perakitan bahan baku jam tangan, yaitu kaca, tali jam,
pengait dan sebagainya.
Pemasangan desain pada jam tangan.
Proses finishing dan pengecekan untuk melihat kelayakan produk.
Packaging atau pengemasan. Produk yang sudah siap kemudian
dikemas dalam kotak hitam bertutup transparan.
Pendsitribusian produk kepada pengepul.
Untuk pemesanan langsung oleh pelanggan, setelah packaging,
pihak perusahaan mengirimkan produk ke agen kurir untuk
dikirim ke alamat pelanggan.
b. Jam Dinding
Penyediaan bahan baku jam, seperti komponen jam, bahan jam
seperti kayu vintage, kertas print desain, dsb.
14
4. 3. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam kegiatan desain pembuatan jam ini relatif
tidak terlalu banyak. Jumlah tenaga kerja untuk staff desain yaitu 2-3 orang. Perakitan
rangka jam dilakukan oleh 3 staff. Para karyawan ini dibayar secara mingguan.
Kebrhasilan usaha desain pembuatan jam ditentukan oleh kejujuran dan
kedisiplinan karyawan atau pelaksana kerja sehari-hari. Kontrol yang ketat merupakan
salah satu alternatif untuk mengatasi kebocoran-krbocoran yang erakibat pembengkakan
pada biaya operasional. Pada usaha desain pembuatan jam yang sering terjadi adalah
pada sisa kertas yang dilakukan untuk pencetakan desain. Dengan jumlah karyawan
yang kiranya sudah cukup dapat memenuhi pesanan pelanggan dalam waktu 1-3 hari
tegantung banyaknya pesanan.
4. 4. Bahan Baku, Fasilitas Produksi dan Peralatan
Input utama yang digunakan untuk kegiatan desain pembuatan jam
sendiri adalah desain utama yang dibuat perusahaan, karena desain yang dibuat
perusahaan merupakan desain original dan telah menjadi khas produk
perusahaan Asrids Art Design, sehingga desain perusahaan ini merupakan
pembeda dengan perusahaan lain.
Selain desain, hal lain yang digunakan sebagai input adalah bahan tali
jam yang dapat beraneka ragam, serta bahan lainnya yang berkualitas. Dalam
proses pendesainan dan pembuatan jam, diperlukan peralatan penunjang dan
15
sarana produksi utama pembuatan jam, adapun fasilitas produksi dan jenis
peralatan yang digunakan dalam satu kali produksi dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 2. Fasilitas dan Peralatan untuk Desain dan Pembuatan Jam
No.
1.
Komputer
Jumlah
2 unit
2.
Printer
1 unit
3.
Pemotong Kaca
4 unit
4.
Obeng
4 unit
5.
Tang
4 unit
6.
Gergaji Kayu
2 unit
7.
Meja Kerja
8 unit
8.
AC
2 unit
4. 5. Teknologi
Ada beberapa teknik pembuatan jam tangan maupun jam dinding yang
biasa dilakukan, yaitu perakitan desain vintage untuk jam dinding.
1). Perakitan Desain Vintage pada Jam Dinding
Desain vintage yang divariasikan pada jam dinding dilakukan dengan
menggunakan kayu yang kemudian diukir, sehingga jam dinding yang
dibuat tidak memerlukan bahan desain yang di print. Jam dinding vintage
ini dapat dibuat dengan menggunakan bahan daur ulang, sehingga dapat
menekan harga produksi.
4. 6. Kendala Produksi
Salah satu kendala yang sering dihadapi oleh perusahaan jam adalah
ketersediaan bahan baku. Ketersediaan bahan baku kerap kali menghambat
proses produksi. Bahan baku produksi rentan dengan suhu dan mudah korosif
karena bahan komponen jam menggunakan besi.
Maka untuk mencegah kerugian, penyimpanan bahan baku komponen jam
disimpan dalam tempat khusus yang suhunya tidak ekstrim dan kedap air.
Pencegahan juga dapat dikurangi dengan membeli bahan komponen jam
16
BAB V
ASPEK KEUANGAN
Analisis aspek keuangan dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis apakah
uasaha desain dan pembuatan jam akan memperoleh pendapatan yang secara ekonomis
menguntungkan serta mampu mengembalikan pembiayaan yang diberikan Lembaga
Pembiayaan Syariah/LKS dalam jangka waktu yang wajar. Hasil analisis ini juga dapat
17
dijadikan masukan bagi LKS dalam menilai setiap permohonan pembiayaan yang
diajukan untuk usaha dari sisi keuangan sehingga dapat dimanfaatkan oleh pengelola
usaha.
5. 1. Fleksibilitas Produk Pembiayaan Syariah
Produk pembiayaan konvensional hanya mengenal satu macam produk yaitu
pembiayaan dengan sistem perhitungan suku bunga. Sedangkan pada pola syariah
mempunyai keragaman produk pembiayaan dan perhitungan keuntungan (perolehan
hasil) yang fl eksibel.
Untuk produk syariah banyak ragamnya, diantaranya mudharabah, musyarakah,
salam, istishna, ijarah dan murabahah (lampiran 1). Dari produk tersebut, setiap produk
juga masih mempunyai turunannya. Oleh karena itu, pada pola pembiayaan syariah satu
usaha bisa memperoleh pembiayaan lebih dari satu macam produk.
Sedangkan untuk menghitung tingkat keuntungan yang diharapkan bisa
menggunakan sistem margin atau nisbah bagi hasil. Margin merupakan selisih harga beli
dengan harga jual sebagai besar keuntungan yang diharapkan. Nisbah bagi hasil adalah
proporsi keuntungan yang diharapkan dari suatu usaha. Pada perhitungan nisbah bagi
hasil dapat menggunakan metode bagi untung dan rugi (profi t and loss sharing/PLS)
atau metode bagi pendapatan (revenue sharing). Profi t sharing, nisbah bagi hasil
diperhitung -kan setelah dikurangi seluruh biaya (keuntungan bersih). Sementara
revenue sharing perhitungan nisbah berbasis dari pendapatan usaha sebelum dikurangi
biaya operasionalnya.
Keragaman produk pembiayaan dan perhitungan tingkat keuntungan ini dapat
memberi keluwesan/fl eksibilitas baik untuk pihak LKS maupun pengusaha guna
memilih produk pembiayaan yang sesuai dengan kemampuan dan kapasitasnya
masing-masing. Bagi pihak LKS, pemilihan ini dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan
dan tingkat risiko terhadap nasabah dan usahanya. Sehingga bisa terjadi untuk usaha
yang sama, mendapat produk pembiayaan maupun besaran margin atau nisbah per
nasabahnya berbeda.
18
dengan seni doodle. Desain diprint dengan print sablon dan kemudian
dijadikan bahan yang dugunakan untuk background jam serta tali.
5.2.2 Pola Usaha dan Pembiayaan
Pola usaha yang dipilih adalah desain dan pembuatan jam.
Kegiatan ini mempunyai prospek usaha yang cukup baik. Mengingat jam
merupakan salah satu produk yang paling dicari orang saat belanja online
setelah baju, sepatu dan tas.
Perhitungan analisis keuangan ini didasarkan pada kelayakan
usaha desain dan pembuatan jam. Model kelayakan usaha yang telah
berjalan dan diharapkan dapat mendorong kemandirian usaha serta upaya
replikasi usaha ini di wilayah lain.
Pada buku ini, model kelayakan usaha budidaya desain dan
pembuatan jam diasumsikan untuk usaha baru. Kebutuhan pembiayaan
yang diperlukan meliputi biaya investasi dan modal kerja yang dipenuhi
dengan pembiayaan yang bersumber pengusaha dan LKS. Pembiayaan
yang diberikan oleh LKS meliputi biaya investasi untuk modal komputer
dan mesin print, sedangkan biaya modal kerja berupa pembiayaan modal
kerja selama satu tahun dan dapat diperpanjang setiap tahunnya.
Merujuk pada system keuangan syariah yang mempunyai banyak
ragam produk pembiayaan, system pembiayaan syariah yang sesuai
untuk pembiayaan investasi dan modal kerja dimaksud adalah akad
murabahah (jual-beli). Pertimbangannya adalah karena dengan produk
murabahah
pengusaha
dapat
membiayai
pengadaan
barang/peralatan/mesin/bahan baku sesuai kemampuannya. Di samping
itu pembiayaan murabahah juga memberi pilihan pada bank maupun
nasabah/pengusaha apakah pembiayaan akan digunakan untuk
membiayai seluruh komponen.
5.2.3 Produk Murabahah
Produk pembiayaan murabahah (jual beli) merupakan produk yang
paling banyak dimanfaatkan baik oleh Lembaga Keuangan Syariah
(LKS) maupun oleh nasabah. Untuk mengenal produk murabahah lebih
jauh, berikut disampaikan penjelasan tentang produk murabahah yang
diambil dari Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional dan Peraturan
Bank Indonesia No: 7/46/PBI/2005 tentang Akad Penghimpunan dan
Penyaluran Dana bagi Bank yang melaksanakan Kegiatan Usaha
Berdasarkan Prinsip Syariah.
19
No
.
1.
2.
Uraian
Nilai
Luas bangunan
Biaya sewa bangunan
120
2.453.600
20
Satuan
m2
Rupiah
3.
4.
5.
6.
90.000
65.000
7
7.
8.
9.
10.
11.
1.200.000
720.000
2,5
2.460.000
2.295.000
7.737.000
Unit
Unit
Orang
Rupiah/oran
g
Rupiah/oran
g
Persen
Rupiah/bulan
Rupiah
Rupiah/bulan
No
Komponen Biaya
.
Investasi
A. Biaya Prasarana
1.
Sewa bangunan
2.
Gudang/pondok jaga
3.
Pasang listrik 900w
4.
Perijinan
B. Biaya Peralatan
1.
Komputer
2.
Printer
3.
Obeng
4.
Gergaji Kayu
5.
Tang
6.
Pemotong Kaca
7.
AC
8.
Meja Kerja
Volume
Satuan
120
15
1
1
Subtotal I
m2
m2
ls
ls
2
1
4
2
4
4
2
8
Subtotal II
Unit
Unit
Buah
Buah
Buah
Buah
Unit
Unit
Harga per
Unit (Rp.)
Nilai (Rp.)
20.442
15.300
770.000
255.000
2.453.600
2.295.000
770.000
255.000
5.773.000
3.215.000
3.452.000
15.000
75.500
25.000
20.0000
1.700.000
150.500
6.250.000
3.452.000
60.000
151.000
100.000
80.000
3.400.000
1.204.000
14.697.000
20.470.000
21
Dari tabel 4 diatas, dapat diketahui bahwa untuk asumsi luas bangunan
120 m2 jumlah biaya investasinya adalah sebesar Rp. 20.470.000,-.
5.4.2. Biaya Operasional
Biaya operasional untuk usaha desain dan pembuatan jam meliputi biaya
tenaga kerja (gaji pengelola dan upah pekerja), bahan baku, biaya listrik
serta biaya pengemasan. Rincian biaya operasional desain dan pembuatan
jam per tahun selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5 berikut:
22
No.
A.
1.
2.
B.
1.
2.
3.
4.
C.
D.
Komponen Biaya
Operasional
Biaya Tenaga Kerja
Gaji Pengelola
Upah Pekerja
Volume
Satuan
Harga satuan
(Rp.)
Biaya 1 Bulan
(Rp.)
Biaya 1 Tahun
(Rp.)
2
5
Total Biaya Tenaga Kerja
Orang
Orang
1.200.000
720.000
2.400.000
3.600.000
5.000.000
28.800.000
43.200.000
60.000.000
9
5
7
5
Total Biaya Bahan
Biaya Listrik
1
Biaya Pemeliharaan Alat
2
Total Biaya Operasional
Unit/hari
Unit/hari
Unit/hari
Balok
18.800
13.500
8.000
85.000
Bulan
bulan
150.000
1.230.000
4.224.500
1.687.500
1.400.000
425.000
7.737.000
150.000
2.460.000
15.347.000
50.694.000
20.250.000
16.800.000
5.100.000
92.844.000
1.800.000
29.520.000
184.164.000
Biaya Bahan
Komponen Jam
Bahan Tali Jam
Pengait Jam
Kayu cat
23
No.
1.
2.
3.
4.
Uraian
Total Biaya Investasi
Pembiayaan untuk sewa bangunan
Total Biaya Modal Kerja
Pembiayaan pembelian bahan baku
Total Biaya Produksi
a. Pembiayaan
b. Modal sendiri
Total Pembiayaan dan Margin
a. Pembiayaan investasi
Margin investasi
b. Pembiaayaan modal kerja
Margin modal kerja
c. Total margin
Jumlah (Rp.)
20.470.000
2.453.600
15.347.000
7.737.000
35.817.000
10.190.600
25.626.400
13.455.600
2.453.600
1.280.000
7.737.000
252.500
1.632.500
Keteranga
n
1
Bulan
Jumlah
125
Produksi
Jam Tangan
(unit)
Jumlah
100
Produksi
Faktor
Pembagi/Pengal
i
90.000
65.000
24
11.250.000
12
Pendapata
n per
Tahun
135.000.000
6.500.000
12
78.000.000
Pendapara
n per Bulan
Jumlah
Bulan
Keteranga
n
Jam
Dinding
(unit)
Jumlah
Pendapatan
(Rp.)
1
Bulan
Faktor
Pembagi/Pengal
i
225
Pendapara
n per Bulan
17.750.000
Jumlah
Bulan
Pendapata
n per
Tahun
12
213.000.000
Keterangan: *
Berdasarkan wawancara dengan penjual jam, harga jam tangan dan jam
dinding berada pada kisaran Rp. 40.000,- sampai dengan 120.000,- per satu unit.
Namun dalam analisis keuangan ini, harga jam tangan dan jam diidng diasumsikan
tetap selama periode proyek yaitu sebesar Rp 65.000 sampai Rp. 90.000,- per satu
unit.
5. 7. Proyeksi Rugi Laba Usaha dan Break Even Point (BEP)
Secara lebih rinci besarnya keuntungan, profi t margin dan BEP setiap tahunnya
ditunjukkan pada Tabel 8.
Tabel 8. Proyeksi Laba Rugi Desain dan Pembuatan Jam
No.
A. Penerimaan
1
213.000.000
Tahun
2
213.000.000
B. Pengeluaran
185.000.000
184.148.000
183.296.000
a. Biaya Operasional
b. Penyusutan
c. Angsuran margin
pembiayaan
C. R/L sebelum pajak
184.164.000
530.000
306.000
184.164.000
530.000
53.500
184.164.000
530.000
-
28.000.000
28.852.000
29.704.000
4.200.000
4.327.800
4.455.600
23.800.000
24.524.200
25.248.400
11.17%
11.51%
11.85%
6.175.198
4.310.081
3.914.898
Uraian
D. Pajak (15%)
E.
F.
Profit on Sales
G. BEP : rupiah
25
3
213.000.000
No.
Uraian
Tahun
2
BEP : produksi-unit
(Per
unit
rata-rata
77.500)
BEP Rp/unit berdasarkan
- Biaya operasional
- Total biaya
BEP rata-rata
- rupiah
- produksi-unit
80
56
51
51
65
51
53
51
51
1.600.019
21
No
.
A.
Uraian
Arus Masuk
1. Penerimaan
2. Pembiayaan
a. Investasi
b. Modal Kerja
3. Modal Sendiri
4. Nilai Sisa
Total Arus Masuk
B.
Tahun
0
-
11.215.000
9.755.000
14.847.000
35.817.000
1
213.000.000
213.000.000
213.000.000
20.470.000
15.347.000
184.164.000
35.817.000
2
213.000.00
0
213.000.000
213.000.00
0
213.000.00
0
213.000.000
20.205.000
184.164.00
0
12.454.000
306.000
53.500
4.200.000
208.875.000
4.327.800
200.999.30
0
26
213.000.000
-
184.164.000
-
4.455.600
188.619.600
No
.
C.
D.
Uraian
Arus Keluar untuk
menghitung IRR
Total Arus Kas untuk
menghitung IRR
Kumulatif Arus Kas
0
35.817.000
Tahun
1
2
188.364.000 188.491800
3
188.619.600
4.125.000
12.000.700
24.380.400
4.125.000
16.125.700
40.506.100
27
BAB VI
KESIMPULAN
1. Secara umum usaha desain dan pembuatan jam mempunyai prospek pasar yang
cerah. Dengan adanya peluang pasar yang masih terbuka tersebut maka usaha desain
dan pembuatan jam merupakan sebuah usaha yang masih sangat menjanjikan.
2. Kebutuhan modal usaha desain pembuatan jam doodle yang dapat dibiayai oleh
LKS adalah 20.970.000,-.
3. Akad murabahah sesuai untuk pembiayaan yang peruntukkannya adalah pengadaan
barang/peralatan/mesin/bahan baku. Akad ini memberi keleluasaan bagi pengusaha
untuk memilih barang dengan kualitas dan kuantitas yang sesuai dengan
kemampuan keuangannya.
4. Hasil analisis Laba Rugi menunjukkan bahwa bahwa usaha desain dan prmbuatan
jam doodle mampu menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp. 23.800.000,dengan profit penjualan sebesar 11,17% dan terus meningkat pada tahun berikutnya.
5. Berdasarkan analisis kelayakan keuangan usaha desain dan pembuatan jam layak
untuk diusahakan. Dengan masa proyek 3 tahun dan tingkat margin 2,5%, usaha ini
dapat membayar kewajiban LKS.
6. Usaha desain dan pembutan jam memberikan dampak positif terhadap kehidupan
ekonomi masyarakat dalam bentuk penyerapan tenaga kerja/mengurangi
pengangguran, meningkatkan pendapatan pekerja/pengrajin maupun pelaku usaha
yang terlibat secara tidak langsung seperti pedagang pengepul, pengangkutan serta
para penyedia jasa lainnya yang berkaitan dengan adanya usaha desain dan
pembuatan jam.
28