IONIZATION CHAMBER
Detektor paling tua dan tipe yang paling banyak
digunakan adalah dengan memanfaatkan efek
yang dihasilkan ketika partikel radioaktif
melewati gas.
Bentuk utama interaksi : ionisasi dan eksitasi
molekul gas sepanjang jejak partikel
Ion-ion terbentuk karena interaksi langsung
partikel radioaktif dengan gas atau karena efek
sekunder
Parameter penting: jumlah ion yang terbentuk
sepanjang jejak partikel
1st ionization
potential (ev)
W untuk elektron
cepat (ev/ion pair)
W untuk alfa
(ev/ion pair)
Ar
15,7
26,4
26,3
He
24,5
41,3
42,7
H2
15,6
36,5
36,4
N2
15,5
34,8
36,4
33,8
35,1
Udara
O2
12,5
30,8
32,2
CH4
14,5
27,3
29,1
dn dn
n n
dt
dt
koefisien rekombinasi
n+=kerapatan ion +
n- =kerapatan ion -
E
v
P
mobilitas
PROPORSIONAL COUNTER
Dikembangkan pertama kali akhir tahun 40an.
Bekerja dalam modus pulsa
Menggunakan ionisasi sekunder untuk
memperbesar muatan yang terbentuk akibat
masuknya partikel radioaktif.
Tinggi pulsa sebanding dengan energi partikel
radioaktif yang masuk
Aplikasi penting adalah pada radiasi sinar X
energi rendah
Proportional counter
Proportional counter
Untuk daerah mendekati darah geiger
counter maka proporsionalitas detektor
menjadi berkurang (ada deviasi)
disebut daerah proporsional terbatas
DETEKTOR SINTILASI
Mampu mencacah jumlah partikel radioaktif dan
energinya.Prinsip kerjanya dapat dilihat pada
gambar di samping.
Partikel radioaktif yang menembus detektor
menimbulkan cahaya tampak. Cahaya tampak
ini kemudian menimbulkan efek foto listrik yang
menghasilkan elektron.
Elektron ini akan muncul dalam bentuk pulsa dan
untuk memudahkan proses deteksinya terlebih
dahulu diperkuat dengan tabung photo multiplier.
Detektor Sintilasi
Prinsip kerja
tabung foto
multiplier:
terjadinya ionisasi
sekunder dengan
menarik elektron
dengan beda
potensial yang
tinggi
Relative Time
output const.
(ns)
(%)
0.43
30
Antrasena
Organik padat
1.25
1.62
Max
emisi
(nm)
447
Pilot B
1.03
1.58
408
0.30
1.8
NE 213
Organik cair
0.87
1.508
425
0.34
3.7
NaI (Tl)
Kristal inorganik
3.67
1.85
410
1.00
230
CsF
Inorganik kristal
4.11
1.48
390
0.05
Nama
Tipe
Semikonduktor dengan
doping dari golongan V
(menjadi semikonduktor
tipe n)
Semikonduktor dengan
doping dari golongan III
(menjadi semikonduktor
tipe p)
Sambungan semikonduktor
jenis n dan p yang bertindak
sebagai detektor
semikonduktor.
Tampak bahwa di daerah
deplesi ada medan listrik
yang mencegah rekombinasi
berikutnya.
p=probabilitas decay
Distribusi Poisson
SMALL DETECTOR
SMALL DETECTOR