KOTA SURAKARTA
KARANGANYAR
Oleh:
S. Fatimah Risa
G99131080
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KEGIATAN PEMBELAJARAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
(RSUD) KOTA SURAKARTA:
G99131027
Tanggal
Mengetahui,
Pembimbing
Kota Surakarta
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................4
BAB II SISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN.....................................................7
I.
IV.
VII.
BAB I
PENDAHULUAN
sendiri
tak
bisa
dipungkiri
bahwa
trend
pembangunan
ini
hanya
memandang
sebelah
mata
pada
pembangunan
pembiayaan
kesehatan,
pada
akhir-akhir
ini
banyak
termasuk
hak
atas
pangan,
pakaian,
perumahan
dan
perawatan
pada
janda/duda,
saat
menganggur,
mencapai
usia
menderita
lanjut
atau
sakit,
cacat,
keadaan
menjadi
lainnya
yang
sosial
untuk
menjamin
pembiayaan
kesehatan
yang
asuransi
sosial
agar
pembiayaan
kesehatan
dapat
Indonesia,
pelaksanaan
beberapa
program
pemeliharaan
(BPJS)
yang
salah
satunya
terdapat
program
Jaminan
BAB II
SISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN
I.
pembiayaan
berbagai
kesehatan
upaya
didefinisikan
penggalian,
sebagai
pengalokasian,
dan
kesehatan
guna
mencapai
derajat
kesehatan
dan
alokasi
menyelenggarakan
dan
dana
yang
harus
atau
memanfaatkan
disediakan
untuk
berbagai
upaya
besarnya
dana
untuk
menyelenggarakan
upaya
suatu
upaya
kesehatan.
Adanya
dapat
sektor
dana
langsung ke
Pemberi
Jaminan
Kesehatan
Masyarakat
di
RS,
penempatan
Kabupaten/Kota serta
penugasan
PT Askes
(Persero) dalam
pembangunan
untuk
kesehatan
menjamin
(Kemenkes
RI
2013).
II.
pelayanan
kesehatan
perorangan
dilakukan
dengan
upaya
penggalian,
pengalokasian,
dan
pembelanjaan
dana
kesehatan.
Sumber biaya kesehatan tidak sama antara satu Negara
dengan Negara lainnya. Secara Umum sumber biaya kesehatan di
bedakan atas dua macam:
1. Bersumber dari anggaran pemerintah
Pada sistem ini, biaya dan penyelenggaraan pelayanan
kesehatan
sepenuhnya
ditanggung
oleh
pemerintah.
mandiri
pemanfaatannya.
dalam
Hal
ini
penyelenggaraan
memberikan
maupun
dampak
adanya
disertai
peningkatan
biaya
pemanfaatan
atau
khususnya
untuk
diperoleh
dari
bantuan
biaya
pihak
lain,
misalnya
oleh
sumber
biaya
oleh
kesehatan
pemerintah
yang
dibutuhkan
dengan
ditanggung
menyediakan
layanan
dalam
memenuhi
biaya
kesehatan
yang
kesehatan
mencakup
mekanisme
pertanggungjawabannya.
Hal
berdasarkan
aturan
dan
yang
disepakati
tersebut
secara
harus
konsisten
BPJS
mencakup
(Jamsostek),
Persero
Negeri(TASPEN),
Republik
Persero
Dana
Persero
Indonesia
Jaminan
Tabungan
Asuransi
(ASABRI),
dan
Sosial
dan
Sosial
Persero
Tenaga
Asuransi
Kerja
Pegawai
Angkatan
Bersenjata
Asuransi
Kesehatan
Jaminan
Jaminan
Jaminan
Jaminan
Jaminan
kesehatan
kecelakaan kerja
hari tua
pensiun
kematian
berdasarkan
layanan,
diartikan
dimana
sebagai
pencari
sistem
layanan
Kelebihan
Kekurangan
13
Pembiayaan
Fee
For Penanganan yang diberikan
Service
terbatas batas
berlebihan member
layanan kesehatan
dengan tujuan
meningkatkan
pendapatan dari
Kapitasi
layanan tersebut
Sering terjadi
underutilisasi
(pengurangan
layanan yang
semakin banyak
pendapatan
Dokter lebih taat prosedur
Lebih menekankan pada
Dokter memperoleh
diberikan)
Kebanyakan dokter
merasa dirugikan
Bila peserta sedikit,
dapat merugikan
dokter
Sering terjadi
kerjasama antara
pihak provider
ditentukan
untuk memperoleh
pendapatan yang
lebih banyak
Dokter cendrung
melakukan
pelayanan
kesehatan
seadanya dan
Reimburseme
nt
kurang optimal
Sering terjadi
pemalsuan
14
maksimal
Biaya kesehatan datang
identitas dan
pihak lain
Sering terjadi
dimanfaatkan oleh
adanya
overutilisasi dari
ada premi)
penyedia layanan
kesehatan
di
negara
yang
sedang
kesehatan
tidaklah
memadai.
Rendahnya
alokasi
yang
sedang
berkembang,
kebanyakan
penduduk
semua
kedokteran
pihak
dipandang
telah
kurang
mengetahui
efektif
dari
bahwa
pelayanan
pada
pelayanan
kesehatan masyarakat.
4. Biaya kesehatan yang makin meningkat
Masalah lain yang dihadapi oleh pembiayaan kesehatan ialah
makin meningkatnya biaya pelayanan kesehatan itu sendiri. Kenaikan
biaya kesehatan terjadi akibat penerapan teknologi canggih, karakter
supply induced demand dalam pelayanan kesehatan, pola pembayaran
tunai langsung ke pemberi pelayanan kesehatan, pola penyakit kronik
dan degeneratif, serta inflasi. Kenaikan biaya pemeliharaan kesehatan
itu semakin sulit diatasi oleh kemampuan penyediaan dana pemerintah
maupun masyarakat. Peningkatan biaya itu mengancam akses dan
mutu pelayanan kesehatan dan karenanya harus dicari solusi untuk
mengatasi masalah pembiayaan kesehatan ini. Banyak penyebab yang
berperanan di sini, beberapa yang terpenting adalah:
a. Tingkat Inflasi
Meningkatnya biaya kesehatan sangat dipengaruhi oleh tingkat inflasi yang
terjadi di masyarakat. Apabila terjadi kenaikan harga di masyarakat, maka secara
otomatis biaya investasi dan juga biaya operasional pelayanan kesehatan akan
meningkat pula, yang tentu saja akan dibebankan kepada pengguna jasa.
b. Tingkat Permintaan
Meningkatnya biaya kesehatan sangat dipengaruhi oleh tingkat permintaan
yang ditemukan di masyarakat. Untuk bidang kesehatan, tingkat permintaan itu
dipengaruhi sedikitnya oleh dua faktor, yaitu meningkatnya kuantitas penduduk yang
memerlukan pelayanan kesehatan, yang karena jumlahnya lebih atau bertambah
banyak, maka biaya yang harus disediakan meningkat pula. Faktor kedua adalah
meningkatnya kualitas penduduk. Dengan tingkat pendidikan dan penghasilan yang
lebih baik, mereka akan menuntut penyediaan layanan kesehatan yang baik pula dan
hal ini membutuhkan biaya pelayana kesehatan yang lebih baik dan lebih besar.
Kedua hal tersebut tentu saja akan sangat mempengaruhi besarnya biaya yang
dibutuhkan dalam pelayanan dan pemeliharaan kesehatan.
c. Kemajuan Ilmu dan Teknologi
16
kepastian akan tindakan mereka dalam melakukan pengobatan dan perawatan, dan
juga dengan tujuan mengurangi kemungkinan kesalahan yang dilakukan dalam
mendiagnosa penyakit yang diderita pasiennya. Konsekuensi yang terjadi adalah
semakin tingginya biaya yang dibutuhkan oleh pasien untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan. Upaya lain yang sering dilakukan para dokter dalam melindungi dirinya
terhadap tuntutan yang mungkin terjadi, dengan cara mengasuransikan praktek
kedokterannya. Dengan semakin seringnya tuntutan hokum atas diri dokter
menyebabkan premi yang harus dibayar meningkat dari tahun ke tahun, dengan
dampak semakin meningkatnya biaya pelayanan kesehatan yang diajukan.
g. Lemahnya Mekanisme Pengendalian Biaya
Kurangnya peraturan perundang-undangan yang ditetapkan untuk mengatur
dan membatasi pemakaian biaya pelayanan kesehatan menyebabkan pemakaiannya
sering tidak terkendali, yang akhirnya akan membebani penanggung (perusahaan) dan
masyarakat secara keseluruhan.
h. Penyalahgunaan Asuransi Kesehatan
Asuransi kesehatan (health Insurance) sebenamya merupakan salah satu
mekanisme pengendalian biaya kesehatan, sesuai dengan anjuran yang diterapkan
oleh pemerintah. Tetapi jika diterapkan secara tidak tepat sebagaimana yang lazim
ditemukan pada bentuk yang konvensional (third party system) dengan sistem
mengganti biaya (reimbursement) justru akan mendorong naiknya biaya kesehatan
(Soelastomo, 2011).
VI.
kesehatan
dan
perlindungan
dalam
memenuhi
serta
merata
untuk
seluruh
rakyat
Indonesia
19
VII.
2
3
4
bahkan termasuk WNA yang tinggal di Indonesia lebih dari 6 bulan. Khusus untuk
masyarakat miskin dan tidak mampu iurannya dibayarkan oleh pemerintah
(Republika, 2014).
20
kapitasi
dibayarkan
langsung ke
atau tidak.
Anggapan/persepsi dari pihak fasilitas pelayanan kesehatan yang memandang
bahwa JKN tidak sesuai dengan usaha/biaya yang dikeluarkan sehingga
berdampak pada pelayanan yang diberikan (Widiyani, 2013).
Namun, terlepas dari masalah yang muncul, JKN harus diimplementasikan
dan tidak boleh ditunda pelaksanannya, karena jika ditunda pun tidak ada manfaat
yang akan didapat nantinya. Walaupun masih terdapat kekurangan disana sini, semoga
dengan adanya JKN yang sudah terlaksana benar-benar dapat berjalan dengan baik
untuk seterusnya sehingga dapat menjamin pelayanan yang merata untuk seluruh
rakyat Indonesia.
22
BAB III
PENUTUP
Subsistem
Pembiayaan
menghimpun
berbagai
pembelanjaan
sumber
Kesehatan
upaya
daya
adalah
penggalian,
keuangan
secara
tatanan
yang
pengalokasia,
terpadu
dan
dan
saling
pemanfaatan.
pokok
pembiayaan
kesehatan
antara
lain
seperti
tentang BPJS Kesehatan. Sosialisasi ini dilakukan ke berbagai segmen masyarakat seperti
perguruan tinggi dan mahasiswa, Ormas dan LSM, para pengusaha dan nantinya akan banyak
sosialisasi dilingkungan pekerja dan masyarakat umum. Sosialisasi ini dilakukan melalui
berbagai media dan pertemuan/dialog.
DAFTAR PUSTAKA
24
Republika. 2014. Banyak warga belum paham prosedur JKN. Jakarta. (Republika Online).
Sekhri. 2000. Managed Care : The US Experience. Bulletin of The World
Health Organization. 78(6) : 830-844.
Sholichuddin. 2011. Warta RSUD : RSUD. Dr. H. Soemarno Sosroatmojo
Siap Menerima Pasien Jampersal. Banjar : PKRS.
Soelastomo. 2011. Sistem Jaminan Sosial Nasional. Jakarta : Kompas Media Nusantara.
Sulastomo. 2007. Management Kesehatan. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
Tim Visi Yustisia. 2014. Panduan Resmi Mendapat Jaminan Kesehatan dari BPJS. Jakarta :
Transmedia Pustaka.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2011 Tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial. Jakarta
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional. Jakarta.
Widiyani R. Tiga potensi masalah di awal program JKN 2014. Republika. 2013 Dec 18.
25