Anda di halaman 1dari 3

KATA PENGANTAR

Dalam melaksanakan penyelenggaraan layanan klinis di puskesmas dibutuhkan suatu panduan


sebagai acuan sesuai dengan peraturan menteri kesehatan republik Indonesia nomor 5 tahun 2014
tentang panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer, maka telah
disusun Pedoman Layanan Klinis sebagai salah satu pedoman penyelenggaraan layanan klinis di
puskesmas

Buku pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan petugas pelayanan klinis puskesmas baik di
puskesmas induk maupun di puskesmas pembantu serta menjadi referensi dalam upaya
meningkatkan pelayanan dan mutu kesehatan di tingkat kabupaten atau kota di Indonesia.

Terima kasih kami ucapkan kepada semua yang telah mendukung dan membantu secara langsung
dalam penyusunan buku pedoman ini sehingga dapat tersusun dan terwujud. Kami juga
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak agar buku pedoman ini menjadi
lebih baik lagi.

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Upaya meningkatkan dan mewujudkan kesehatan masyarakat adalah salah satu dari tugas
dan fungsi puskesmas sesuai dengan amanah konstitusi undang undang dasar Negara republic
Indonesia tahun 1945 bahwa kesehatan masyarakat adalah tanggung jawab dari Negara. Dalam
melaksanakan tugas tersebut Negara mempunyai kewajiban dalam menjaga mutu pelayanan
kesehatan. Mutu pelayanan kesehatan sangat ditentukan oleh fasilitas serta tenaga kesehatan yang
berkualitas, peran dari tenaga kesehatan sangat penting.

Pelayanan kesahatan yang bermutu merupakan tolak ukur dari kepuasan pasien dalam
berobat. Semakin bermutu pelayanan kesahatan semakin banyak jumlah pasien yang berobat baik
pertama kali atau pasien kembali lagi untuk control. Untuk mendapatkan mutu pelayanan yang
baik dibutuhkan koordinasi yang baik antar petugas, pelayanan yang cepat dan efisien, petugas
yang ramah dan cekatan. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut petugas kesehatan diminta untuk
meningkatkan kualitas serta kompetensi agar mutu pelayanan berkualitas.

Untuk menjaga kualitas dari mutu pelayanan kesehatan dibutuhkan pedoman. Pedoman ini
diharapkan dapat menjadi acuan bagi tenaga kesehatan dalam bekerja, sebagai dasar dalam
melakukan pelayanan. Pedoman ini juga diharapkan menjadi pelindung bagi tenaga kesehatan
apabila terjadi hal yang tidak diinginkan.

B. Tujuan

Dengan adanya buku Pedoman Pelayanan Klinis ini diharapkan :

 Mewujudkan pelayanan kedokteran yang memiliki standar mutu dan sadar biaya demi
memberikan pelayanan yang bermanfaat bagi masyarakat
 Petugas kesehatan memiliki pedoman sebagai standar baku minimum dengan
mengutamakan upaya maksimal sesuai dengan kompetensi dan fasilitas yang tersedia
 Petugas kesehatan memiliki tolak ukur dalam melakukan pelayanan demi tercapainya
pelayanan yang bermutu

C. Sasaran

Sasaran yang dituju dengan dibentuknya buku ini adalah

 Petugas kesehatan yang bekerja di pelayanan kesehatan strata pertama


 Instansi pemerintah yang bekerja melayani masyarakat dalam tingkat pertama
 Organisasi yang melayani kesehatan masyarakat dalam tingkat pertama

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari Pedoman Pelayanan Klinis (PPK) ini adalah penyakit-penyakit yang dijumpai
pada layanan primer. Jenis-jenis penyakit yang termasuk ini mengacu pada Peraturan dari Konsil
Kedokteran Indonesia No. 11 Tahun 2012 mengenai Standar Kompetensi Dokter Indonesia.
Sehingga penyakit-penyakit yang termasuk dalam buku ini adalah penyakit-penyakit dengan
tingkat kemampuan 4A 3B dan kompetensi 3A di mana dokter-dokter mampu menegakkan
diagnosis dan memberikan penatalaksanaan pertama dan lanjutan serta merujuk kepada spesialis
yang sesuai dengan penyakit pasien.

Namun ada kriteria tambahan dalam memasukkan penyakit-penyakit ke dalam buku ini yaitu:

1. Penyakit yang prevalensinya cukup tinggi

2. Penyakit dengan risiko tinggi

3. Penyakit yang membutuhkan pembiayaan tinggi.

E. Pengertian

 Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah suatu organisasi kesehatan fungsional


yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran
serta masyarakat di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
 Pedoman layanan klinis adalah panduan yang berisi dasar dasar dan standar prosedur dalam
melakukan layanan klinis.
 Standar kompetensi dokter 3A adalah mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan pemeriksaan tmbahan yang diminta oleh dokter
misalnya pemeriksaan laboratorium atau x-ray. Dokter dapat memutuskan dan memberi
terapi pendahuluan serta meruuk ke spesialis yang eleven (bukan kasus gawat darurat)
 Standar kompetensi 3b adalah mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan
fisik dan dan pemeriksaan pemeriksaan tmbahan yang diminta oleh dokter misalnya
pemeriksaan laboratorium atau x-ray. Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi
pendahuluan serta meruuk ke spesialis yang eleven (kasus gawat darurat)
 Standar kompetensi 4 mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan
dan pemeriksaan pemeriksaan tmbahan yang diminta oleh dokter misalnya pemeriksaan
laboratorium atau x-ray. Dokter dapa memutuskan dan mampu menangani problem itu
secara mandiri hingga tuntas.

Anda mungkin juga menyukai