Lesi Multipel BGH
Lesi Multipel BGH
Banyak penyakit mulut yang memiliki gejala klinis lesi ulseratif, vesikular, dan bula. Untuk itu
diperlukan keterangan tambahan tentang riwayat penyakit selain pemeriksaan klinis. Sedikitnya
harus ditanyakan sejak kapan lesi itu muncul untuk membedakan apakah akut atau kronik,
riwayat penyakit sebelumnya, dan banyaknya lesi yang ada. Penyakit mulut dengan manifestasi
lesi ulseratif, vesikular, dan bula dapat dikelompokkan menjadi:
Penatalaksanaan
Pemberian asiklovir, terapi simtomatik, terapi suportif, dan pencegahan rekurensi dengan
menghindarkan faktor-faktor predisposisi.
Infeksi Virus Varicella Zoster
Manifestasi Klinis
Infeksi virus Varicella zoster menyebabkan infeksi primer atau rekurens yang bersifat laten bila
menyerang jaringan saraf. Virus Varicella zoster menimbulkan penyakit varisela dan herpes
zoster. Petanda varisela adalah lesi mukopapular yang berkembang menjadi vesikel dengan
dasar eritema dan cepat pecah menjadi ulkus di seluruh tubuh, termasuk mukosa mulut. Pada
penderita herpes zoster akan didahului gejala prodromal selama 2 sampai 4 hari. Lalu muncul
erupsi yang khas, yaitu vesikel berkelompok dengan dasar eritem sesuai dermatom saraf yang
terkena dan lesi pada mukosa mulut maupun wajah akan timbul bila virus ini menyerang cabang
ketiga atau cabang pertama nervus trigeminus. Herpes zoster ditegakkan berdasarkan riwayat
nyeri dan adanya lesi yang khas, segmental, dan unilateral.
Komplikasi
Pada keadaan tertentu infeksi dapat sangat hebat sehingga menimbulkan komplikasi, yaitu:
Neuralgia pascaherpetik yaitu rasa sakit yang hebat akibat inflamasi fibrosis pada saraf
sensoris.
Sindrom Ramsay Hunt, yaitu suatu kumpulan gejala kelumpuhan yang mengenai saraf
motorik nervus fasialis (kelumpuhan muka).
Penatalaksanaan
Untuk penderita varisela maupun herpes zoster pada usia muda diberikan pengobatan
simtomatis atau ditambah dengan asiklovir untuk mempercepat penyembuhan, dan mengurangi
rasa nyeri. Beri vitamin neurotropik, dan lakukan perawatan lesi ekstraoral dengan antiseptik
atau bedak salisil untuk mencegah infeksi sekunder yang dapat menyebabkan skar.
Kortikosteroid prednison 3 x 5 mg selama 5 hari diberikan untuk mencegah komplikasi neuralgia
maupun mengurangi komplikasi pada mata.
Eritema Multiforme
Etiologi
Eritema multiforme adalah penyakit inflamasi akut pada kulit dan mukosa yang menyebabkan
berbagai bentuk lesi akibat deposit imunokompleks. Etiologinya belum jelas tetapi ada beberapa
faktor yang diduga berperan yaitu obat-obatan golongan sulfa, penisilin, analgesik, antipiretik,
mikroorganisme, penyakit autoimun, radiasi, psikis atau keganasan.
Patogenesis
Diduga merupakan suatu reaksi hipersensitivitas dan adanya deposit imunokompleks pada
pembuluh darah superfisial kulit serta mukosa menyebabkan aktivasi komplemen, peningkatan
permeabilitas pembuluh darah, dan penarikan leukosit yang akan melepaskan enzim proteolitik
sehingga terjadi kerusakan jaringan.
Manifestasi Klinis
Kelainan ini timbul cepat dengan gejala prodromal kurang dari 48 jam. Lesi patognomonik
adalah lesi target pada kulit yang terdiri dari bula dikelilingi oleh edema dan eritema. Lesi pada
eritema multiforme lebih besar, tidak teratur, lebih dalam, biasanya berdarah, dan dapat terjadi
pada semua mukosa mulut. Lesi pada bibir khas berbentuk lesi yang ditutupi krusta merah
kehitaman.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan kasus eritema multiforme yang ringan cukup dengan pengobatan suportif,
seperti obat anestesi kumur dan diet makanan lunak. Sedangkan pada eritema multiforme
sedang maupun berat memerlukan kortikosteroid, contohnya prednison atau metilprednisolon
dengan dosis awal 30-50 mg/hari selama beberapa hari.
Acute Necrotizing Ulcerative Gingivitis
Acute necrotizing ulserative gingivitis adalah suatu infeksi bakteri khas yang mengenai papila
dan tepi gingiva. Sering terjadi pada orang dewasa muda dekade dua.
Etiologi
Bakteri penyebab adalah Bacillus fusiformis dan Borellia vincentii. Adanya bakteri-bakteri
tersebut tidak selalu memberikan gejala, kadang gejala baru timbul bila ada faktor predisposisi
yang menurunkan daya tahan jaringan mulut.
Faktor Predisposisi
Kebersihan mulut yang buruk sehingga terjadi penimbunan makanan dan karang gigi, merokok,
emosi/stres, kelelahan fisik, dan penyakit kelainan darah.
Manifestasi Klinis
Terdapat rasa sakit akut pada gingiva yang menyeluruh, keluhan perdarahan gingiva, hilangnya
pengecapan dan bau mulut, dan adanya gejala sistemik seperti sakit kepala, demam, dan
limfadenopati.
Pada gingiva terlihat nekrosis yang menyeluruh atau lokal, terdapat pseudomembran, hilangnya
papil interdental, jaringan mudah sekali berdarah, dan bagian mukosa mulut lain yang menempel
pada gingiva, di mana lesi terdapat juga akan terkena sehingga timbul ulkus datar, multipel, dan
teratur sebagai abkatch ulcera.
Penatalaksanaan
o Hilangkan gejala aktif dengan cara mematikan dan mengontrol bakteri dengan penisilin 4 x
500 mg/hari, kumur dengan H2O2 1,5-2%, dan pemberian roboransia vitamin C atau B kompleks.
mukosa rongga mulut, mukosa bibir, dan dasar rongga mulut. Penyakit ini akan sembuh dalam 12 minggu.
Penatalaksanaan
Tergantung keluhan pasien. Pemberian asiklovir 5 x 200 mg dapat diberikan sebagai profilaksis
bukan saat penyakit ini kambuh.
d. Ulkus traumatik
Lesi ini disebabkan trauma karena gigi, makanan, alat yang dipasang pada rongga mulut, panas,
atau bahan kimia dan akan sembuh dalam 1 minggu. Lesi ini harus dibedakan dari karsinoma
sel skuamosa.