PEMELIHARAAN
DAN PERBAIKAN
MESIN PENDINGIN
(AC)
RSIA PETUKANGAN
TAHUN 2015
PENDAHULUAN
Sampai sekarang ini masalah infeksi nosokomial masih menjadi pembahasan
serius di banyak rumah sakit. Beberapa kejadian infeksi nosokomial mungkin
menyebabkan pasien lebih lama tinggal di rumah sakit, sehingga menambah biaya
operasional rumah sakit disamping itu pasien harus membayar lebih mahal dan
dalam kondisi tidak produktif.
Penyebab infeksi nosokomial adalah kuman yang berada di lingkungan rumah sakit
atau oleh kuman yang sudah dibawa pasien sendiri, yaitu kuman endogen. Oleh
sebab itu masalah kejadian infeksi nosokomial sebenarnya dapat dicegah atau
sebaliknya merupakan infeksi yang tidak dapat dicegah.
Pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial adalah kegiatan yang meliputi
perecanaan, pelaksanaan dan pengawasan serta pembinaan dalam upaya
menurunkan angka kejadian infeksi nosokomial di rumah sakit.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan di RSIA PETUKANGAN, telah dibentuk Tim
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial , sebagai salah satu syarat agar
rumah sakit dapat melaksanakan pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial
dengan baik dan terarah maka disusun suatu pedoman dalam pengorganisasian
penanggulangan dan cara mencegah terjadinya infeksi nosokomial.
Rumah Sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat yang memiliki peran sangat penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Oleh karena itu RSIA PETUKANGAN dituntut untuk dapat memberikan pelayanan
yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Seiring dengan pelayanan yang mengarah kepada keselamatan pasien
dan
PETUKANGAN.
Salah
satu
kegiatan
pendukungnya
adalah
upaya
1. Pada waktu penderita mulai dirawat di rumah sakit tidak ditemukan tandatanda klinik dari infeksi tersebut.
2. Pada waktu penderita mulai dirawat di rumah sakit tidak sedang dalam
masa inkubasi dari infeksi tersebut.
Bila tanda-tanda infeksi sudah timbul pada saat kurang 3x24 jam sejak
mulai perawatan, tergantung masa inkubasi dari masing-masing jenis
infeksi
Untuk penderita yang setelah keluar dari rumah sakit kemudian timbul
tanda-tanda infeksi, dapat digolongkan sebagai infeksi nosokomial jika
infeksi tersebut dapat dibuktikan berasal dari rumah sakit
VI. PERENCANAAN
2.1 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN
Dalam melaksanakan pencegahan dan pengendalian infeksi diperlukan analisa
pemeliharaan dan perbaikan mesin pendingin yang terdapat di lingkungan
Rumah Sakit Harapan Bunda yang dapat menimbulkan infeksi.
2.2 PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN
Terlampir
2.3 PENYUSUNAN JADWAL PELAKSANAAN
Pelaksanaan program tercantum pada kerangka acuan/TOR.
2.4 KRITERIA KEBERHASILAN
Disebut berhasil jika nilai hasil pemeriksaan terhadap mesin pendingin tersebut
masih berada dalam batas normal atau 90% tidak ditemukan penyebab infeksi
yang menyebar di lingkungan RSIA PETUKANGAN.
2. Sarana
VII. PELAKSANAAN
3.1 WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan disesuaikan dengan kebutuhan atau perkembangan kasus
infeksi nosokomial atau sesuai dengan jadwal pemeriksaan berkala.
3.2 TEMPAT PELAKSANAAN
Tempat pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan mesin pendingin di semua
unit perawatan inap dan Rawat jalan, ICU,OK atau kamar bedah dan ruang
sterilisasi dan seluruh sarana yang ada di RS.
3.3 LANGKAH LANGKAH PELAKSANAAN
1. Mengajukan program dan jadwal kepada pihak rumah sakit
2. Mengkoordinasikan program dengan bagian umum yang terkait.
3. Melengkapi fasilitas atau peralatan pendukung untuk pemeliharaan dan
perbaikan mesin pendingin
4. Melaksanakan kegiatan
5. Mencatat hasil kegiatan
6. Membuat laporan kepada Wakil Direktur Umum setiap satu bulan
7. Melakukan evaluasi setiap 3 bulan sekali untuk tindakan selanjutnya.
VIII. MONITORING DAN EVALUASI
4.1
4.2
PROSES MONITORING
Monitoring dilakukan untuk pemeliharaan fasilitas mesin pendingin agar
selalu siap pakai di semua layanan yang ada di RS.
4.3
EVALUASI PROGRAM
Evaluasi program ini dilakukan tiap satu bulan sekali untuk melihat hasil
keberhasilan program ini.
IX. PENCATATAN DAN PELAPORAN
5.1 PENCATATAN
Pencatatan kegiatan dilakukan pada saat pemeliharaan dan perbaikan mesin
pendingin dan harus didokumentasikan dengan baik di ruangaan yang sedang
dilakukan pemeliharaan dan perbaikan mesin pendingin.
5.2 PELAPORAN
Pelaporan dilakukan kepada Wakil Direktur Umum Rumah Sakit setiap satu
bulan.
X.
PENUTUP
Program pemeliharaan dan perbaikan mesin pendingin merupakan suatu upaya
dalam pencegahan dan pengendalian infeksi di RSIA PETUKANGAN.
Dengan adanya program ini dapat menjadi acuan dalam melaksanakan
pencegahan dan pengendalian infeksi di setiap unit RSIA PETUKANGAN.
Serafina septadwi
Wadir.Umum