budaya
Tentang seni dan
budaya dari
pedalaman aceh
1.Eka yulianti
2.Herry kiswanto
3.Hikmah
4.M. Adi dwi putra
5.Noorlia
6.Rizki aulia nisa
7.Sindi sintia dewi
Kehidupan sosoal
Pemberian salam kepada sesama sangat tinggi nilainya
terhadap satu dengan yang lain. Bila seseorang tidak
bersapaan atau memberi salam kepada yang lain, maka
diantara kedua belah pihak sudah terjadi disintegrasi sosial
yang mungkin disebabkan oleh sifat, gaya, cara jalan, tutur
bahasa, cara berpakaian atau penataan rambutnya yang
kurang diterima oleh kebanyakan orang. Jika sifat di atas tidak
ada maka relasi mereka menjadi lebih akrab sehingga setiap
bertemu selalu menyapa dengan ucapan Yaahowu (salam
khas Nias) yang dilanjutkan dengan kata Yae nafoda atau
bolog ddu, l afoda (ini sirih kita atau maaf kita tidak
punya sirih). Dalam situasi tersebut kedua belah pihak saling
memakan sirih. Setelah itu baru diakhiri dengan salam kembali
dan kata yaami ba lala (selamat jalan) sebagai kata
perpisahan.
Beberapa kebiasaan mendasar :
a. Persiapan Orang yang hendak bertamu
Wanita yang sudah dinamai Si no lafat turu atau sino
lafotu (sudah berkeluarga dengan tahap-tahap adat) pergi
bertamu baik kepada orang yang sudah dikenal maupun
kepada orang yang belum dikenal selalu mempersiapkan diri
dari rumah berupa penghormatan. Sebelum berangkat dari
rumah bila seorang bapak yang pergi dia mengatakan kepada
istrinya biz(d)i nafogu ua (persiapkan sirih saya dulu), saya
mau pergi kepada Ama Warisan. Lalu ibu mempersiapkan sirih
dan memberikanna di Naha nafo (Kempit sirih). Setelah siap
dipersiapkan baru bapak mengambil dan disimpannya dalam
kantongnya.
Makanan Khas
Harinake (daging babi cincang dengan cacahan yang tipis dan kecilkecil)
Tamby (ketupat)
Minuman
Tuo nifar (tuak) adalah minuman yang berasal dari air sadapan
pohon nira (dalam bahasa Nias "Pohon Nira" = "tla nakhe" dan
pohon kelapa (dalam bahasa Nias "Pohon Kelapa" = "tla nohi")
yang telah diolah dengan cara penyulingan. Umumnya Tuo nifar
mempunyai beberapa tingkatan (bisa sampai 3 (tiga) tingkatan
kadar alkohol). Dimana Tuo nifar No. 1 bisa mencapai kadar alkohol
43%.
Tuo mbanua (minuman tuak mentah yang berasal dari air sadapan
pohon kelapa atau pohon nira yang telah diberi 'laru' berupa akarakar tumbuhan tertentu untuk memberikan kadar alkohol)
Figa lae - daun pisang yang dipakai untuk menjadi alas makanan
Lsu - lesung
Tari perang
Tari perang
Sejumlah prajurit perang suku Nias mengacungkan tombak
pada pagelaran kesenian tari perang di Kabupaten Nias
Selatan, Sumatera Utara.Tarian ini digunakan para leluhur
untuk meningkatkan semangat penduduk desa sebelum
berperang dengan desa lain, tarian ini sangat prestisius, dalam
kehidupan para lelaki desa, karena melambangkan perubahan
status dari lelaki remaja menjadi seorang dewasa .
Tari Maena
Tari moyo
Tari mogaele
-Doli-doli adalah alat musik yang terbuat dari 4 bilah kayu yang
dimainkan dengan cara ditiup. Alat musik tradisional Sumatera
Utara jenis ini banyak dijumpai di daerah Nias.
-Druni dana juga berasal dari pulau Nias. Kalau Doli-doli terbuat
dari kayu, Druni Dana ini terbuat dari bambu yang dibentuk
sedemikian rupa sampai hampir menyerupai garpu tala.