Anda di halaman 1dari 4

I.

Chemist Gulma Anakan kayu

Tujuan kegiatan
Tujuan Kegiatan tersebut untuk mengetahui pengendalian anakan kayu dilahan
secara chemist.
Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan dilaksanakan di Afdeling VI yang di bimbing oleh Bapak Sudarman
sebagai Asisten Afdeling VI dan Bapak Saragih selaku Mador pemeliharaan. Tujuan
Kegiatan tersebut untuk mengetahui pengendalian anakan kayu dilahan secara chemist.
Aplikasi herbisida terhadap gulma dapat dilakukan dengan bermacan cara.
Metode yang paling umum dilakukan yaitu dengan cara penyemprotan. Tujuan pokok
dari metode ini adalah agar herbisida darat tersebar merata. Alat yang biasa digunakan
oleh karyawan untuk mengaplikasikan herbisida adalah Knapsack Spayer. Knapsack
Spayer disebut juga alat semprot punggung. Alat ini sangat mudah mengoperasikannya,
mudah dirawat dan disimpan,serta harganya relative murah.
Larutan yang digunakan berbahan aktif Triklopir butoksi etil ester 670 Emultion
Concetrate (EC) dengan dosis 20 ml/L air. Kegiatan Chemist gulma ini bertujuan untuk
membasmi anakan kayu. Kegiatan chemist merupakan konversi pengendalian anakan
kayu dari kegiatan dongkel/cabut mejadi chemist dimana diutamakan efisiensi waktu dan
tenaga kerja sehigga lebih efektif.
Kesimpulan
Kegiatan chemist merupakan konversi pengendalian anakan kayu dari kegiatan
dongkel/cabut mejadi chemist (seprot) dimana diutamakan efisiensi waktu dan tenaga
kerja sehigga lebih efektif. Larutan yang digunakan berbahan aktif Triklopir butoksi etil
ester 670 Emultion Concetrate (EC) dengan dosis 1 ml/L air
Dokumentasi

b
Gambar 2. (a) (b)

II. Pengendalian Jamur Akar Putih (JAP) Tanaman Karet TBM 2013

Tujuan kegiatan
Tujuan Kegiatan tersebut untuk mengetahui pengendalian Jamur Akar Putih
(JAP) Tanaman Karet Tanaman Belum Menghasilkan 2013.

Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan dilaksanakan di Afdeling VI yang di bimbing oleh Bapak Sudarman
sebagai Asisten Afdeling VI dan Bapak Zulkarnaen selaku Mador pemeliharaan. Tujuan
Kegiatan tersebut untuk mengetahui pengendalian Jamur Akar Putih (JAP) Tanaman
Karet Tanaman Belum Menghasilkan 2013.

Penyakit akar putih disebabkan oleh jamur yang lazimnya disebut jamur akar
putih (JAP). Nama ilmiah jamur ini adalah R. lignosus. Jamur ini membentuk badan
buah mirip topi pada akar, pangkal batang, atau tunggul tunggul tanaman. Badan buah
berwarna jingga kekuning kuningan. Permukaan bawah badan buah terdapat
lubanglubang kecil tempat spora. Badan buah yang tua akan mengering dan berwarna
coklat. Gejala serangan JAP pada tanaman karet ditandai dengan adanya perubahan pada
warna daun. Daun berwarna hijau kusam, permukaan daun lebih tebal dari yang normal.
Setelah itu daun-daun menguning dan rontok. Pada pohon dewasa gugurnya daun, yang
disertai dengan matinya ranting menyebabkan pohon mempunyai mahkota yang jarang.
Ada kalanya tanaman membentuk bunga/ buah lebih awal.
Kegiatan yang dilakukan pada tanaman belum meghasilkan (TBM) tahun
tanaman 2013 yang terserang jamur akar putih (JAP). Pengendalian dilakukan secara
kimia dengan menggunakan fungisida berbahan aktif Heksazonal. Dosis yang digunakan
10ml/L air yag dicamprkan merata dan di aplikasikan pada daerah pangkal perakaran
tanaman karet yang sudah diindikasikan terserang Jamur akar putih. Kegiatan
pengendalian dilakukan dengan rotasi 3 bulan sekali.
Kesimpulan
Penyakit akar putih disebabkan oleh jamur R. lignosus. Gejala serangan JAP pada
tanaman karet ditandai dengan adanya perubahan pada warna daun. Daun berwarna
hijau kusam, permukaan daun lebih tebal dari yang normal. Setelah itu daun-daun
menguning dan rontok. Pengendalian dilakukan secara kimia dengan menggunakan
fungisida berbahan aktif Heksazonal dengan rotasi 3 bulan sekali.

Dokumentasi

b
Gambar 2. (a) (b)

III. Perhitungan Basis Tugas

Tujuan kegiatan
Tujuan Kegiatan tersebut untuk mengetahui basis tugas karyawan penderes di
Afdeling VI
Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan dilaksanakan di Afdeling VI yang di bimbing oleh Bapak Sudarman
sebagai Asisten Afdeling VI. Tujuan Kegiatan tersebut untuk mengetahui basis tugas
karyawan penderes di Afdeling VI.
Basis tugas merupakan minimal kerja yang harus dicapai oleh seorang karyawan
pelaksana penderes pada setiap harinya yang nantinya dapat digunakan sebagai acuan
untuk mengetahui prestasi yang didapatkan oleh seoran penderes tersebut. Basis tugas ini
didapatkan dengan cara perhitungan yag berbeda setiap afdeling dan tahun tanam
tanaman karet. Rumus perhitungan basis tugas tanaman karet:
BT = Taksasi : (Hk x Hari efektif) x 70 %
Keterangan:
BT

= Basis Tugas

Taksasi

= Target Produksi per Tahun Tanam

Hk

= Hari Kerja
Basis tugas pada tanaman karet berbeda dengan tanaman kelapa sawit karena

diutamakan kemampuan jumlah lateks yang dapat dikumpulkan oleh seorang penderes.

Kesimpulan
Basis tugas merupakan minimal kerja yang harus dicapai oleh seorang karyawan
pelaksana penderes pada setiap harinya yang nantinya dapat digunakan sebagai acuan
untuk mengetahui prestasi yang didapatkan oleh seoran penderes tersebut.
Dokumentasi

b
Gambar 2. (a) (b)

Anda mungkin juga menyukai