Anda di halaman 1dari 6

Intravena 8

H. Kelebihan Injeksi Intravena 8


BAB III KESIMPULAN 9
DAFTAR PUSTAKA 10

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Obat didefinisikan sebagai suatu substansi atau bahan yang di gunakan untuk
mendiagnosa, menyembuhkan, mengatasi, membebaskan atau mencegah penyakit. Obat telah
di gunakan manusia sejak peradapan kuno. Misalnya orang orang Mesir pada zaman dahulu
telah memanfaatkan magnesium, soda, garam besi dan sulfur sebagai bahan obat.
Jalur vena di pakai khususnya untuk tujuan agar obat yang diberikan dapat bereaksi
dengan cepat misalnya pada situasi gawat darurat, obat dimasukkan ke vena sehinnga obat
langsung masuk sistem sirkulasi menyebabkan obat dapat beraksi lebih cepat di banding
dengan cara enternal atau parental yang lain yang memerlukan waktu absorbsi.
Pemberian obat intervena dilakukan dengan berbagai cara. Pada pasien yang tidak
dipasang infus, obat di injeksikan langsung pada vena. Biasanya di cari vena besar yaitu vena
basilika atau vena sefalika pada lengan. Pada pasien yang di pasang infus, obat dapat di
berikan melalui botol infus atau melalui karet pada selang infus yang dibuat untuk
memasukkan obat.
Untuk memasukkan obat melalui vena, perawat wajib mempunyai pengetahuan dan
keterampilan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan. Jangan lakukan penusukan
sebelum yakin mendapatkan vena yang mudah di tusuk. Pengulangan tusukan dapat
menyebabkan rasa sakit pada pasien.
B. Rumusan masalah
1. Apa definisi dari injeksi intravena?
2. Sebutkan macam-macam pemberian obat melalui injeksi intravena ?
3. Sebutkan kegunaan dari injeksi intravena?
4. Sebutkan tempat lokasi injeksi intravena?
5. Jelaskan prosedur kerja injeksi intravena?
6. Sebutkan kelebihan dan kekurangan pemberian injeksi intravena?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari injeksi intravena
2. Untuk mengetahui macam-macam pemberian obat melalui injeksi intravena
3. Untuk mengetahui kegunaan dari injeksi intravena
4. Untuk mengetahui tempat injeksi intravena
5. Untuk mengetahui prosedur kerja injeksi intravena
6. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pemberian injeksi intravena
D. Sistematika

BAB I
: PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
BAB III : KESIMPULAN

BAB II
PEMBAHASAN
I.

J.

K.
1.

2.

3.

4.

5.

L.
1).

2).

Pengertian Injeksi Intravena


Pemberian obat dengan cara memasukkan obat ke dalam pembuluh darah vena dengan
memanfaatkan spuit. Sedangkan pembuluh darah vena adalah pembuluh darah yang
menghantarkan darah ke jantung.
Kegunaan Injeksi Intravena
Diberdayakan pada pasien yang dalam keadaan darurat, agar obat yang di berikan dapat
menimbulkan efek langsung. Contoh pada pasien epilepsi atau kejang-kejang.
Diberdayakan pada pasien yang tidak dapat diberi obat melalui oral, contoh pada pasien
terus menerus muntah muntah
Diberdayakan pada pasien yang tidak di perbolehkan memasukkan obat apapun melalui
mulutnya.
Kesadaran menurun dan berisiko terjadi aspirasi (tersedak obat masuk ke pernapasan),
sehingga pemberian melalui jalur lain dipertimbangkan.
Tempat injeksi intravena
Pada lengan
Vena mediana cubiti/ vena sefalika
Vena basilica
Pada tungkai
Vena saphenous
Pada leher
Vena jugularis
Pada kepala
Vena frontalis
Vena temporalis
Pada mata kaki
Vena dorsal pedis
Macam macam injeksi intravena
Pemberian Obat melalui intravena (Secara Langsung)
Cara Pemberian obat melalui vena secara langsung, diantaranya vena mediana cubiti /
cephalika ( lengan ), vena saphenosus ( tungkai ), vena jugularis ( leher ), vena frontalis /
temporalis ( kepala ), yang bertujuan agar reaksi cepat dan langsung masuk pada pembuluh
darah.
Pemberian Obat melalui intravena (Secara Tidak Langsung)
Merupakan cara pemberian obat dengan menambahkan atau memasukkan obat kedalam
media (wadah atau selang), yang bertujuan untuk meminimalkan efek samping dan
mempertahankan kadar terapetik dalam darah.

M. Prosedur kerja
1). Pemberian Obat Melalui Intravena ( Secara Langsung )
Persiapan alat :
1. buku catatan pemberian obat atau kartu obat
2. kapas alkohol
3. sarung tangan
4. obat yang sesuai
5. spuit 2ml 5 ml
6. bak spuit
7. baki obat
8. plester
9. perlak pengalas
10. karet pembendung ( tourniquet )
11. kasa steril ( bila perlu )
Prosedur Kerja :
Cuci tangan
Siapkan obat dengan prinsip enam benar
Indentifikasi klien
Beri tahu klien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan
Atur klien pada posisi yang nyaman
Pasang perlak pengalas
Bebaskan lengan klien dari baju atau kemeja
Letakkan karet pembendung ( torniquet )
Pilih area penususkan yang bebas dari tangda kekakuan, peradangan atau rasa gatal.
Menghindari gangguan absorpsi obat atau cidera dan nyeri yang berlebihan
Pakai sarung tangan
Bersihkan area penusukan dengan memanfaatkan kapas alkohol , dengan gerakan sirkuler
dari arah dalah keluar dengan diameter sekitar 5 cm. Tunggu sampai kering. Metodr oni
dilakukan untuk membuang sekresi dari kulit yang mengandung mikroorganisme
Pegang kapas alkohol dengan jari jari tengah pada tangan non dominan
Buka tutup jarum
Tarik kulit kebawah minus lebih 2,5 cm dibawah area penususkan dengan tangan non
dominan. Membuat kulit lebih kencang dan vena tidak befrgeser, memudahkan penusukan
Pegang jarum pada posisi 300 sejajar vena yang akn ditusuk perlahan pasti
Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum kedalam vena
Lakukan aspirasi dengan tangan nono dominan menahan barel dari spuit dan tangan
dominan menarik plunger
Observasi adanya draah dalam spuit
Jika ada darah, lepaskan terniquet dan masukkan obat perlahan lahan
Keluarkan jarum dengan sudut yang sama seperti saat dimasukkkan (30 0) , sambil
melakukan penekanan dengan memanfaatkan kapas alkohol pada area penusukan

2).
a)

1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
b)
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.

Tutup area penusukkan dengan memanfaatkan kassa steril yang diberi betadin
Kembalikan posisi klien
Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan
Buka sarung tangan
Cuci tangan
Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
Pemberian Obat Melalui Intravena ( Secara Tidak Langsung )
Pemberian obat melalui wadah intravena
Memberikan obat intravena melalui wadah merupakan pemberian obat dengan menambahkan
atau memasukkan obat ke dalam wadah cairan intravena. Tujuannya : untuk meminimalkan
efek samping dan mempertahankan kadar terapeutik dalam darah.
Persiapan Alat dan Bahan :
Spuit dan jarum sesuai dengan ukuran
Obat dalam tempatnya
Wadah cairan ( kantong atau botol )
Kapas alcohol.
Prosedur Kerja :
Cuci tangan
Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
Periksa identitas pasien, kemudian ambil obat dan masukkan ke dalam spuit.
Cari tempat penyuntikan obat pada daerah kantong.
Lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol dan stop aliran.
Lakukan penyuntikan dengan memasukan jarum spuit hingga menembus bagian tengah dan
masukkan obat berlahan lahan ke dalam kantong atau wadah cairan.
Setelah selesai, tarik spuit dan campur larutan dengan membalikan kantong cairan secara
perlahan lahan dari satu ujung ke ujung lain.
Perikasa kecepatan infus
Cuci tangan
Catat reaksi pemberian, tanggal, waktu, dan dosis pemberian obat.
Pemberian obat melalui selang intravena.
Persiapan Alat dan Bahan :
Spuit dan jarum yang sesui dengan ukuran
Obat dalam tempatnya
Selang intra vena
Kapas alkohol
Prosedur Kerja :
Cuci tangan
Jelaskan pada pasien mengenai yang akan dilakukan.
Periksa identitas pasien, kemudian ambil obat dan masukan ke dalam spuit.
Cari tempat penyuntikan obat pada daerah selang intravena.
Lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol dan setop aliran.

6. Lakukan penyuntikan denagn memasukan jarum spuit hinnga menembus bagian tengah dan
masukan obat secara perlahan lahan ke dalam selang intravena.
7. Setelah selesai, tarik spuit.
8. Periksa kecepatan infus dan observasi reaksi obat
9. Cuci tangan
10. Catat obat yang telah di berikan dan dosisnya.
N. Hal yang wajib diperhatikan
Jarum suntik wajib dalam keadaan steril
Dilakukan dengan hati-hati dan tidak tergesa-gesa
Kaji obat yang akan diberikan, karena obat wajib tepat dan sesuai untuk jenis penyakitnya.
Apabila terjadi kesalahan dalam pemberian obat, obat tidak dapat ditarik kembali
Dosis yang diberikan wajib tepat
Tepat lokasi injeksi, artinya injeksi wajib tepat pada vena
O. Kekurangan Injeksi Intravena
Dapat terjadi emboli
Dapat terjadi infeksi karena jarum yang tidak steril
Pembuluh darah dapat pecah
Terjadi ematoma
Dapat terjadi alergi
Obat tidak dapat di tarik kembali
Membutuhkan keahlian khusus
P. Kelebihan Injeksi Intravena
Dapat diberdayakan untuk pasien yang tidak sadar
Obat dapat terabsorbsi dengan sempurna
Obat dapat bekerja cepat
Tidak dapat mengiritasi lambung

BAB III
KESIMPULAN
Pemberian obat melaui injeksi intravena dapat dilakukan dengan cara langsung dan tidak
langsung. Cara langsung yaitu spuit langsung di tusukan pada vena. Sedangkan cara tidak
langsung yaitu dimana spuit di tusukkan pada infus melalui wadah intravena ( wadah /
kantong infus ) dan melalui selang intravena (pada selang infus yang terbuat dari karet).
Pada pemberian obat secara langsung, obat dalam darah di peroleh secara cepat, tepat dan
dapat disesuaikam langsung dengan respon penderita. Namun obat yang di suntikkan tidak
dapat di tarik kembali.

DAFTAR PUSTAKA
Bouwhuizen, M. 1991 . Ilmu Keperawatan . Jakarta : EGC
Hidayat, A.Aziz Alimul. Uliyah, Musrifatul. 2008 . Keterampilan Dasar Praktik Klinik .
Jakarta : Salemba Medika
http://nadhifahnaditya.blogspot.com/2011/04/pemberian-obat-intravena.html
http://prosedurpemberianobat.blogspot.com/

http://www.scribd.com/doc/47819304/Suntikan-Intravena
Priharjo, Robert. 1995 . Teknik Dasar Pemberian Obat Bagi Perawat . Jakarta : EGC

Daftar pencarian:

Anda mungkin juga menyukai