Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemajuan era globalisasi memaksa manusia untuk bertahan hidup lebih keras
daripada masa pra-globalisasi. Tidak jarang mereka membentuk aliansi agar benteng
pertahanan mereka semakin kuat. Seperti perusahaan misalnya, didalamnya terlibat
banyak pihak dari berbagai latar belakang untuk mewujudkan satu tujuan utuh, yaitu
menyejahterakan stakeholder. Perlu dilakukan perencanaan segala macam yang
menunjang tercapainya tujuan perusahaan tersebut. Perencanaan pengelolaan dana
menjadi hal yang vital untuk kegiatan operasi perusahaan. Perencanaan tersebut
tertuang dalam penganggaran perusahaan (budgeting).
Penganggaran perusahaan (budgeting) merupakan proses perencanaan dan
pengendalian kegiatan operasi perusahaan yang dinyatakan dalam satuan kegiatan dan
satuan uang yang bertujuan untuk memproyeksikan operasi perusahaan dalam
proyeksi laporan keuangan dan aliran kas (Sri Lestari, 2015). Seluruh kegiatan yang
dilakukan oleh perusahan memerlukan biaya, oleh karena itu semua harus
direncanakan dengan cermat dan dapat memberikan gambaran yang nyata dan jelas
baik unit kegiatannya maupun nilai moneternya. Salah satu kegiatan penganggaran
yang signifikan dalam proses operasi perusahaan adalah penganggaran modal (capital
budgeting).
Penganggaran modal

(capital

budgeting) adalah keseluruhan proses

perencanaan dan pengambilan keputusan tentang pengeluaran dana yang jangka


waktu kembalinya dana tersebut lebih dari satu tahun (Sri Lestari, 2015). Semua
proses operasi perusahaan memerlukan pengeluaran untuk modal dan akan kembali
secara berthap melalui keuntungan/manfaat di masa mendatang. Seringkali
penganggaran modal disalahtafsirkan sebagai alat uang digunakan untuk menghitung
keuntungan saja, padahal lebih dari itu penganggaran modal juga bermanfaat untuk
pengambilan keputusan investasi yang akan berdampak pada jangka panjang
perusahaan.
Manajer keuangan perusahaan harus paham benar tentang capital budgeting
perusahaan, karena manajerlah yang akan memutuskan investasi atau penanaman
midal agar memberikan dampak positif untuk perusahaan. Sudah selayaknya manajer
keuangan melakukan penilaian investasi terlebih dahulu sebelum memberikan
1

keputusan penanaman modal, metode yang umum digunakan adalah Net Present
Value, Pay back Periode, dan Internal Rate of Return. Dalam kesempatan kali ini
penulis akan memaparkan konsep dasar capital budgeting dan metode-metode yang
biasanya digunakan untuk menunjang keputusan investasi.
B.
1.
2.
3.
4.

Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan penganggaran modal dan bagaimana ruang lingkupnya?
Bagaimana penentuan kriteria investasi berdasarkan metode Net Present Value?
Bagaimana penentuan kriteria investasi berdasarkan metode Payback Periode?
Bagaimana penentuan kriteria investasi berdasarkan metode Internal Rate of Return?

C. Tujuan Penulisan Makalah


1. Mahasiswa mampu memahami konsep dasar penganggaran modal.
2. Mahasiswa mampu memahami kriteria keputusan investasi dan mengambil tindakan
eksekusi berdasarkan metode Net Present Value.
3. Mahasiswa mampu memahami kriteria keputusan investasi dan mengambil tindakan
eksekusi berdasarkan metode Payback Periode.
4. Mahasiswa mampu memahami kriteria keputusan investasi dan mengambil tindakan
eksekusi berdasarkan metode Internal Rate of Return.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Penganggaran Modal
Untuk memahami konsep penganggaran modal terlebih dahulu Anda perlu
mengetahui

pengertian

penganggaran.

Penganggaran

perusahaan

(budgeting)

merupakan proses perencanaan dan pengendalian kegiatan operasi perusahaan yang


dinyatakan dalam satuan kegiatan dan satuan uang yang bertujuan untuk
memproyeksikan operasi perusahaan dalam proyeksi laporan keuangan dan aliran kas
(Sri Lestari, 2015). Penganggaran memiliki makna yang berbeda dengan anggaran.
Anggaran (budget) sendiri merupakan kata benda, yaitu hasil yang diperoleh setelah
menyelesaikan

suatu

perencanaan,

sedangkan

penganggaran

(budgeting)

menunjukkan suatu proses, sejak dari tahap perencanaan kemudian tahap


implementasi dan tahap evaluasi. Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh perusahan
memerlukan biaya, oleh karena itu semua harus direncanakan dengan cermat dan
dapat memberikan gambaran yang nyata dan jelas baik unit kegiatannya maupun nilai
moneternya. Disinilah peran penganggaran modal terlihat penting untuk menunjang
kegiatan operasi perusahaan, agar nantinya dana yang dikeluarkan sebagai total cost
akan mendatangkan keuntungan yang tinggi sebagai total revenue perusahaan.
Penganggaran modal (capital budgeting) adalah keseluruhan proses
perencanaan dan pengambilan keputusan tentang pengeluaran dana yang jangka
waktu kembalinya dana tersebut lebih dari satu tahun (Sri Lestari, 2015). Arti penting
capital budgeting bagi sebuah perusahaan adalah :
a. Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangka waktu yang panjang.
b. Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan
di waktu yang akan datang.
c. Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasanya me;iputi jumlah yang
besar.
d. Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran modal
tersebut akan mempunyai akibat yang panjang dan berat.

Macam macam usul investasi diantaranya :


a. Investasi penggantian
3

Misalnya penggantian aktiva yang sudah usang dan habis usia


ekonomisnya atau belum habis usia ekonomisnya namun sudah usang.
b. Investasi penambahan kapasitas
Misalnya pengususlan penambahan jam mesin atau pembukaan pabrik
baru.
c. Investasi penambahan jenis produk baru
Berupa perluasan prosuk yang sudah ada.
d. Investasi lain lain
Misalnya investasi untuk pemasangan alat pendingin ruangan (air
conditioner).
Tujuan dari perhitungan kriteria investasi dalam penganggaran modal adalah
untuk mengetahui sejauh mana gagasan usaha (proyek) yang direncanakan dapat
memeberikan manfaat (benefit), baik dilihat dari financial benefit maupun social
benefit. Hasil perhitungan kriteria investasi ini merupakan indikator dari modal yang
diinvestasikan, yaitu pebandingan antara total benefit yang diterima dengan total cost
yang dikeluarkan dalam bentuk present value selama umur ekonomis proyek. Jika
perhitungan kriteria investasi menunjukkan hasil yang feasible, pelaksanaan proyek
akan jarang mengalami kegalalan, kegagalan yang terjadi hanya disebabkan oleh
faktor uncontrollable seperti bencana alam, dan perubahan regulasi pemerintah.
B. Perhitungan Kriteria Investasi Net Present Value
Ada beberapa definisi net present value, diantaranya :
1. Net present value merupakan selisih dari proceed selama umur ekonomis
proyek dengan present value pengeluaran investasi (Bambang Sunarko,
2015).
2. NPV merupakan net benefit yang telah didiskon dengan menggunakan
social opportunity cost of capital sebagai diskon factor (Jacob,2009).
3. Net present value atau nilai bersih sekarang merupakan perbandingan
antara PV kas bersih dengan PV Investasi selama umur ekonomis
(Kasmir, 2003).
Berdasarkan definisi definisi tersebut dapat ditarik garis merah bahwa
formula untuk menghitung kriteria investasi menggunakan Net Present Value adalah
sebagai berikut :

NPV NBi (1 i ) n
i 1

atau
n

NPV
i 1

NBi
(1 i ) n

atau
n

i 1

i 1

NPV Bi Ci N Bi

Dimana:
NB
= Net benefit = Benefit Cost
C
= Biaya investasi + Biaya operasi
B(bar) = Benefit yang telah didiskon
C(bar) = Cost yang telah didiskon
I
= diskon faktor
N
= tahun (waktu).
Pada tabel berikut akan ditunjukkan makna dari perhitungan NPV terhadap
keputusan investasi yang akan dilakukan.
KRITERIA
NPV > 0

MAKNA
KEPUTUSAN
Investasi yang dilakukan memberikan Proyek dapat dijalankan

NPV < 0

manfaat bagi perusahaan


Investasi
yang
dilakukan

akan Proyek ditolak

mendatangkan

bagi

NPV = 0

kerugian

perusahaan
Investasi yang dilakukan dalam keadaan Jika proyek dilaksanakan
Break Even Point, dimana perusahaan tidak akan berpengaruh
tidak mendapatkan keuntungan atau kepada
kerugian

perusahaan.

keuangan
Keputusan

harus ditetapkan dengan


menggunakan kriteria lain
misalnya

dampak

investasi

terhadap

positioning perusahaan.
Langkah langkah menghitung NPV :
1. Tentukan nilai sekarang dari setiap arus kas, termasuk arus masuk dan arus keluar,
yang didiskontokan pada biaya modal proyek.
2. Jumlahkan arus kas yang didiskontokan, hasil ini kemudian disebut sebagai NPV
proyek.
5

3. Jika NPV positif, maka proyek dapat dijalankan, jika NPV negatif maka proyek
sebaiknya ditolak. Jika dua proyek denganNPV positif adalah mutually exclusive,
maka pilihkah NPV dengan nilai yang terbesar.
Keunggulan metode NPV antara lain :
a. Memperhitungkan nilai waktu dari uang.
b. Memperhitungkan arus kas selama usia ekonomis proyek.
c. Memperhitungkan nilai sisa proyek.
Sedangkan kelemahan metode NPV adalah :
a. Manajemen harus dapat menaksir tingkat biaya modal yang relevan selama usia
ekonomis proyek.
b. Jika proyek memiliki nilai investasi inisial yang berbeda, maka NPV yang lebih
besar belum tentu menjamin sebagai proyek yang lebih baik.
c. Derajat kelayakan tidak hanya dipengaruhi oleh arus kas, namun juga dipengaruhi
oleh faktor usia ekonomis proyek.
C. Perhitungan Kriteria Investasi Payback Periode
Payback periode menunjukkan berapa lama (dalam beberapa tahun) suatu
investasi akan bisa kembali. Payback periode menunjukkan perbandingan antara
initial investment dengan aliran kas tahunan, sehingga ditemukan formula payback
periode sebagai berikut :

Payback periode =

nilai investasi
proceed

Kriteria penerimaan proyek berdasarkan payback periode adalah jika hasil


perhitungan payback periode kurang dari waktu yang telah ditentukan oleh proyek
tersebut. keunggulan dari payback periode adalah :
a. Digunakan untuk mengetahui jangka waktuu yang diperlukan untuk pengembalian
investasi dengan risiko yang besar dan sulit.
b. Digunakan untuk menilai dua proyek investasi yang mempunyai rate of return dan
risiko yang sama, sehingga dapat dipilih investasi yang jangka waktu
pengembaliannya cepat.
c. Cukup sederhana untuk memilih ususl ususl investasi.
Sedangkan untuk kelemahan payback periode adalah :
6

a. Tidak memperhitungkan nilai waktu dari uang.


b. Tidak memperhtungkan nilai sisa investasi
c. Tidak memperhitungkan arus kas setelah periode pengembalian tercapai.
Formula payback pariode jika arus kas per tahun jumlahnya berbeda :
ab
Payback periode = n+ cb x 1tahun

Dimana :
n

= tahun terakhir jumlah arus kas masih belum bisa menutup investasi mula

mula
a

= jumlah investasi mula mula

= jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n

= jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n+1

contoh kasusnya adalah sebagai berikut :


suatu ususlan proyek investasi senilai Rp 600.000.000,00 dengan umur ekonomis
5 tahun. Syarat periode pengembalian 2 tahun, dengan tingkat bunga 12 % per
tahun. Berikut arus kas dan arus kas kumulatifnya :
TAHUN
1
2
3
4
5

ARUS KAS
300.000.000
250.000.000
200.000.000
150.000.000
100.000.000

Payback periode =

n+

ARUS KAS KUMULATIF


300.000.000
550.000.000
750.000.000
900.000.000
1.000.000.000

ab
x 1tahun
cb

600 jt550 jt
= 2+ 750 jt550 jt x 1 tahun
= 2,25 tahun atau 2 tahun 3 bulan
Sedangkan rumus untuk payback periode dengan arus kas sama per tahunnya
adalah :
Payback periode =

investasi awal
x 1 tahun
arus kas

D. Perhitungan Kriteria Investasi Internal Rate of Return


IRR adalah suatu tingkat discount rate yang menghasilkan NPV = 0 (nol).
Jika IRR > SOCC maka proyek dikatakan layak
IRR = SOCC berarti proyek pada BEP
IRR < SOCC dikatakan bahwa proyek tidak layak.
Untuk menentukan besarnya nilai IRR harus dihitung dulu NPV 1 dan NPV2 dengan
cara coba-coba. Jika NPV1 bernilai positif maka discount factor kedua harus lebih
besar dari SOCC, dan sebaliknya.
Dari percobaan tersebut maka IRR berada antara nilai NPV positif dan NPV negatif
yaitu pada NPV = 0.
Rumus:

IRR i1

NPV1
i2 i1
( NPV1 NPV2 )

dimana: i1 = tingkat discount rate yang menghasilkan NPV1


i2 = tingkat discount rate yang menghasilkan NPV2

BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Penganggaran perusahaan (budgeting) merupakan proses perencanaan dan
pengendalian kegiatan operasi perusahaan yang dinyatakan dalam satuan kegiatan dan
satuan uang yang bertujuan untuk memproyeksikan operasi perusahaan dalam
proyeksi laporan keuangan dan aliran kas (Sri Lestari, 2015). Aktivitas penganggaran
perusahaan di dalamnya mencakup aktivitas penganggaran modal (capital budgeting).
Hal yang krusial dalam penganggaran modal adalah penggunaan metode dalam
memutuskan investasi sehingga perusahaan tidak salah langkah dalam mengelola
dananya. Metode yang mendukung kriteria investasi yang paling umum digunakan
adalah :
1. Net present value merupakan selisih dari proceed selama umur ekonomis proyek
dengan present value pengeluaran investasi (Bambang Sunarko, 2015). Jika NPV >
0 maka investasi Proyek dapat dijalankan
2. Payback periode menunjukkan berapa lama (dalam beberapa tahun) suatu investasi
akan bisa kembali. Payback periode menunjukkan perbandingan antara initial
investment dengan aliran kas tahunan. Kriteria penerimaan proyek berdasarkan
payback periode adalah jika hasil perhitungan payback periode kurang dari waktu
yang telah ditentukan oleh proyek tersebut.
3. IRR adalah suatu tingkat discount rate yang menghasilkan NPV = 0 (nol). Jika IRR
> SOCC maka proyek dikatakan layak (feasible) untuk dijalankan.
Ketiga metode diatas tentunya memiliki keunggulan dan kelemahan masing
masing, manajer keuangan harus dapat memilah metode mana yang tepat digunakan
untuk pendanaan investasi.

ISTILAH PENTING
Benefit
Feasible
Financial benefit
Initial investment
Net benefit
Positioning
Proceed
Social benefit
Social opportunity cost of capital
Stakeholder

10

DAFTAR PUSTAKA
Lestari, Sri. (2015). Modul penganggaran :Budgeting. Purwoketo
Lestari, Sri. (2015). Modul Penganggaran : Mater Anggaran Perusahaan(After mid
semester). Purwokerto
Ibrahim, Jcob. (2009). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: PT. Rineka Cipta
NN.
(2010).
Definisi
Payback

Periode:

paybackperiods.blogspot.com/2010/06/periode-pengembalian-peyback-periode.html?
m=1: 7 April 2016
Faraa. (2010). Net Present Vlaue (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR):
https://kelincicoklatdiary.wordpress.com/2010/10/14/net-present-value-npv-daninternal-rate-of-return-irr//: 7 April 2016

11

Anda mungkin juga menyukai