Anda di halaman 1dari 5

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

KESEHATAN JIWA DI UNIT RAWAT INAP RS Dr. H. MARZOEKI MAHDI


KLIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI
Nama Klien
Ruangan
Diagnosa
Deficit

:
:

Diagnosis Medis
No. RM

Tujuan

Kriteria Evaluasi

:
:

Implementasi

Rasional

perawatan diri.
TUK 1:
TUM: Klien

Klien dapat membina

dapat

hubungan saling

Setelah 1x interaksi, keluarga

melakukan

percaya dengan

menunjukkan tanda-tanda percaya

aktivitas

perawat.

kepada perawat :

kebersihan,
kerapihan

Bina hubungan saling percaya dg menggunakanHubungan saling percaya yang baik merupakan

1.1;

Klien dapat berinteraksi

penampilan

secara aktif dengan perawat, yang

secara mandiri.

ditunjukkan dengan

prinsip komunikasi terapeutik:

c; Ada kontak mata.

bagi

klien

dalam

Sapa klien dengan ramah baik verbal Menunjukkan keramahan dan sikap bersahabat.
maupun non verbal.
Agar klien tidak ragu kepada perawat.
1.1.2 Perkenalkan nama, nama panggilan perawat
dan tujuan perawat berkenalan.
1.1.3

Tanyakan

nama

lengkap

dan

nama

Menunjukkan bahwa perawat ingin kenal

panggilan yg disukai klien.


1.1.4

Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji

dengan klien.

Agar klien percaya kpd perawat.

setiap berinteraksi dengan klien.


1.1.5. Tunjukkan sikap empati dan menerima
klien apa adanya.

Penerimaan yang sesuai dengan keadaan yang

e; Mau menyebutkan nama.

sebenarnya dapat meningkatkan keyakinan

f; Mau duduk berdampingan


1.1.6 Tanyakan perasaan klien dan masalah yang
dihadapi klien. Dengarkan dengan penuh

g; Bersedia mengungkapkan
masalah yang dihadapi.

kuat

1.1.1

d; Mau berjabat tangan.

dengan perawat.

yang

mengekspresikan perasaannya.

a; Ekspresi wajah bersahabat.


b; Menunjukkan rasa senang.

dasar

perhatian.
1.1.7

Hindari

respon

mengkritik

atau

menyalahkan saat klien mengungkapkan

pada keluarga serta merasa adanya suatu


pengakuan.

Perhatian yang diberikan dapat meningkatkan


harga diri klien.

perasaanya.
1.1.8. Buat kontrak interaksi yang jelas.

Respon mengkritik atau menyalahkan dapat


menimbulkan adanya sikap penolakan.

TUK 2:
Klien mengetahui

Diskusikan dengan klien :

pentingnya perawatan

Penyebab klien tidak merawat diri.

Manfaat menjaga perawatan diri untuk

diri.
Setelah 1x interaksi, klien

Memberi info tentang kontrak waktu.


Dengan mengetahui penyebab klien tidak

keadaan fisik, mental, dan sosial

merawat diri, manfaat perawatan diri, tanda-

menyebutkan :

Tanda-tanda perawatan diri yang baik.

tanda perawatan diri yang baik, penyakit yang

2.1. Penyebab tidak merawat diri.

Penyakit atau ganguan kesehatan yang

disebabkan perawatan diri yang tidak adekuat,

2.2. Manfaat perawatan diri.

dialami klien jika perawatan diri tidak

2.3. Tanda-tanda bersih dan rapi.

diperhatikan.

klien melakukan perawatan diri secara


adekuat.

2.4. Gangguan yang dialami jika


TUK 3 :

akan mempermudah klien atau memotivasi

perawatan diri tidak diperhatikan.

Klien mengetahui caracara perawatan.

3.1.1; Diskusikan tentang frekuensi menjaga


perawatan diri selama ini :
Setelah 2x interaksi, klien mampu :

3.1;

Menyebutkan frekuensi

Mandi.

perawatan diri yaitu frekuensi

Gosok gigi.

mandi, gosok gigi, keramas, ganti

Keramas.

pakaian, berhias dan gunting kuku.

Berpakaian.

Mengkaji tingkat pengetahuan klien akan


perawatan diri yang adekuat, dan perawat bisa
menyampaikan informasi yang belum
diketahui klien.

Berhias.
3.2;

Menjelaskan cara menjaga

perawatan diri.

Gunting kuku.
3.2.1; Diskusikan cara praktek perawatan diri
yang baik dan benar :

Mandi.

Mengkaji tingkat pengetahuan klien akan


perawatan diri adekuat.

Gosok gigi.
Keramas.
Berpakaian.
TUK 4:

Berhias.

Klien dapat

Gunting kuku.

melaksanakan

3.3.1. Berikan pujian untuk setiap respon yang

perawatan diri dengan


bantuan perawat.

Setelah 2x interaksi, klien dapat

positif.

mempraktekan perawatan diri dengan

Melatih klien melakukan perawatan diri

dibantu oleh perawat :

Mandi.
Gosok gigi.
Keramas.
Berpakaian.
TUK 5:
Klien dapat

Meningkatkan harga diri klien.

Berhias.
Gunting kuku.

melaksanakan

secara mandiri dan memperbaiki jika ada cara

4.1.1; Bantu klien saat perawatan diri.

yang kurang tepat.

Mandi.
Gosok gigi.
Keramas.
Berpakaian.
Berhias.

Memotivasi klien untuk melakukan hal yang


sama.

Mengkaji tingkst kepuasan klien.

Gunting kuku.

perawatan diri secara


mandiri.

4.1.2; Beri pujian setelah klien selesai


melaksanakan perawatan diri.
Setelah 2x interaksi, klien dapat
melaksanakan perawatan diri secara

4.1.3; Tanyakan bagaimana perasaan klien


setelah melakukan perawatan diri.

Melatih klien agar bisa melakukan perawatan


diri secara adekuat.

mandiri :
TUK 6 :
Klien mendapatkan
dukungan dari keluarga

Mandi 2x sehari.
Gosok gigi sehabis makan.

5.1.1; Pantau klien dalam melaksanakan


perawatan diri (mandi, gosok gigi,

Memotivasi klien untuk melakukan hal yang


serupa.

untuk meningkatkan
perawatan diri..

Keramas 2x seminggu.
Ganti pakaian 1x sehari.
Berhias sehabis mandi.
Gunting kuku jika panjang.

keramas, ganti pakaian, berhias dan

5.1.2; Beri pujian saat klien melakukan


perawatan diri secara mandiri.

5.1.3; Tanyakan bagaimana perasaan klien jika Dukungan keluarga sangat berperan dalam
melakukan perawatan diri secara baik

6.1;

Setelah 1x interaksi, keluarga

Mengkaji tingkat kepuasan klien.

gunting kuku).

dan benar.

perubahan perilaku klien sehingga klien


melakukan perawatan diri secara adekuat.

menjelaskan cara membantu klien


melakukan perawatan diri.

6.2;

Setelah 1x interaksi, keluarga

dapat mempraktekan dan


menyiapkan sarana perawatan diri.

6.1.1; Diskusikan dengan keluarga penyebab


klien tidak melakukan perawatan
mandiri, tindakan dan kemajuan klien
selama di rumah sakit, dukungan
keluarga untuk meningkatkan
kemampuan klien melakukan perawatan
diri.

6.1.2; Anjurkan keluarga mempraktekan dan


menyiapkan sarana perawatan diri klien.

6.1.3; Ingatkan klien waktu mandi, gosok gigi,


keramas, ganti baju, berhias, dan
gunting kuku.

6.1.4; Bantu jika klien mengalami hambatan


dalam perawatan dan berikan pujian
atas keberhasilan klien.

Daftar Pustaka
Carpenito, L. J. (2000). Handbook of nursing diagnosis. (M. Ester, Penerjemah). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins Inc. (Sumber asli
diterbitkan 1999)

Anda mungkin juga menyukai