Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar belakang
Untuk meningkatkan pengetahuan perancangan, dalam hal ini
khususnya mahasiswa arsitektur mengenai sistem AC sentral, melalui mata
kuliah Sains Bangunan dan Utilitas 2, yang kemudian dikemas dalam
bentuk makalah dan presentasi.
Mengacu pada tugas yang diberikan, kami sebagai mahasiswa
berusaha untuk memenuhi tuntutan tugas tersebut dengan membuat sebuah
makalah mengenai sistem AC sentral yang disertai presentasi nantinya
akan kami bawakan di depan kelas. Kami berharap dengan adanya dua
produk kami ini, kami dapat memahami dan menghayati menegenai sistem

1.2

1.3

AC sentral.
Rumusan masalah
1.2.1
Bagaimana komponen dan fungsi dari AC sentral ?
1.2.2
Bagaimana sistem kerja AC sentral ?
1.2.3
Apa saja keunggulan dan kelemahan AC sentral ?
1.2.4
Bagaimana perawatan dan perbaikan AC sentral ?
Tujuan
Setelah mempelajari mengenai sistem AC sentral mahasiswa
diharapkan mampu untuk memahami, menghayati, dan nantinya
mengaplikasikan berbagai materi dan teori yang telah dipelajari dalam

1.4

merancang suatu bangunan.


Manfaat
1.4.1
Bagi Mahasiswa
Mampu memahami prinsip-prinsip dasar sains bangunan dan
utilitas khususnya sistem AC sentral untuk mendukung kinerja
bangunan.
Mampu menerapkan prinsip-prinsip dasar sains bangunan dan
utilitas khususnya sistem AC sentral pada perancangan
arsitektur.

1.4.2

Bagi Dosen
Mengetahui sejauh mana mahasiswa mampu memahami
prinsip-prinsip

dasar

sains

bangunan

dan

utilitas

khususnya sistem AC sentral untuk mendukung kinerja


bangunan melalui proses pembelajaran yang sudah
dijalankan.
Mengetahui sejauh mana mahasiswa mampu menerapkan
prinsip-prinsip

dasar

sains

bangunan

dan

utilitas

khususnya sistem AC pada perancangan arsitektur.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1

Pengertian sistem AC sentral


AC sentral adalah sistem pendinginan ruangan yang dikontrol dari
satu titik atau tempat dimana proses pendinginan udara terpusat pada satu
lokasi yang kemudian didistribusikan/dialirkan ke semua arah atau lokasi
(satu Outdoor dengan beberapa indoor) sesuai dengan ukuran ruangan dan
isinya dengan menggunakan saluran udara.
Saat ini ada dua sistem AC Central yang banyak dipakai untuk
pendinginan ruangan yaitu : Sistem Air dan Sistem Freon.
2.1.1
Sistem Air
Sistem AC Central dengan menggunakan air adalah sebuah
sistem ac central yang menggunakan media air sebagai
pembawa dinginnya. Sistem air memiliki kelebihan dapat
digunakan dalam skala ruangan yang besar / gedung bertingkat
atau mall yang berukuran besar. Biasanya pada skala kecil, unit
indoor yang digunakannya adalah fan coil unit. Sedangkan pada
skala yang besar biasanya menggunakan AHU / Air Handling
Unit.
Untuk mendinginkan air yang akan di distribusikan,
maka digunakan Chiller. Chiller bertugas memindahkan panas
yang di dapat dari sirkulasi di dalam ruangan ke sistem sirkulasi
luar gedung. Lalu air yang panas itu kemudian di dinginkan
dengan menggunakan cooling tower.
Kelebihan dari sistem AC Central yang menggunakan
media air ini adalah kemampuannya membawa kalor dari satu
titik ke titik yang lain lebih tahan lama ketimbang menggunakan
sistem freon. Sistem AC Central yang menggunakan air ini
biasanya lebih cocok digunakan pada gedung bertingkat, mall
2.1.2

yang besar, stadium, pabrik, bandara udara, terminal kereta, dll.


Sistem Freon
Pada AC sentral sistem freon, media pembawa dingin
yang berjalan dalam pipa distribusi adalah gas freon. Pada AC
sentral sistem freon, unit AC Central yang dikenal biasa disebut
dengan Split Duct. Prinsip kerjanya hampir sama dengan sistem
ac split biasa, akan tetapi lubang udaranya menggunakan sistem
ducting

pipa

dan

pada

tiap-tiap

keluaran

udaranya

menggunakan diffuser dan untuk mengatur besar kecilnya udara


yang keluar digunakan damper.
Kelebihan daripada sistem ac central split duct ini adalah
pendistribusian dinginnya merata pada setiap ruangan dan
komponen yang dipakai tidak terlalu banyak karena hanya
menggunakan unit indoor, condensing unit / outdoor ac, dan
ducting ac / saluran ac.
Sistem freon hanya dapat dipakai dalam sistem yang
tidak terlalu besar / jauh jaraknya antara unit indoor dan outdoor.
Sistem ini cocok digunakan untuk keperluan Mini market,
klinik, sekolah / universitas, ruangan kantor, dll.
2.2

Komponen pada sistem AC sentral


Secara garis besar, sistem AC Central terbagi atas beberapa
komponen yaitu Chiller / Condensing Unit / Outdoor AC, AHU (Air
Handling Unit), Ducting AC / saluran ac, Cooling Tower, Pompa Sirkulasi,
dan Pemipaan.
2.2.1
Chiller (unit pendingin).

Gambar 2.2.1 Chiller (unit pendingin)


Sumber:
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutam
a/otomotif/1003-r-sitanggang-mt/

Chiller adalah mesin refrigerasi yang berfungsi


untuk mendinginkan fluida dalam hal ini air

melalui

sebuah proses kompresi uap ataupun siklus pendinginan


yang kemudian fluida tersebut bisa disirkulasi untuk
didistribusikan ke peralatan air handling unit
Pada unit pendingin atau chiller yang menganut
system kompresi uap, komponennya terdiri dari kompresor,
kondensor, alat ekspansi dan evaporator. Pada chiller
biasanya tipe kondensornya adalah water-cooled condenser.
Air untuk mendinginkan kondensor dialirkan melalui pipa

yang kemudian outputnya didinginkan kembali secara


evaporative cooling pada cooling tower.
Pada komponen evaporator, jika sistemnya indirect
cooling maka fluida yang didinginkan tidak langsung udara
melainkan air yang dialirkan melalui system pemipaan. Air
yang mengalami pendinginan pada evaporator dialirkan
menuju system penanganan udara (AHU) menuju koil
pendingin.
2.2.2

AHU (Air Handling Unit)/Unit Penanganan Udara


AHU Adalah suatu mesin penukar kalor, dimana
udara panas dari ruangan dihembuskan melewati coil
pendingin didalam AHU sehingga menjadi udara dingin
yang selanjutnya didistribusikan ke ruangan.
Di dalam unit AHU terdapat beberapa komponen
antara lain, filter, centrifugal, dan koil pendingin. Filter
merupakan penyaring udara dari kotoran, debu, atau
partikel-partikel lainnya sehingga diharapkan udara yang
dihasilkan lebih bersih. Filter ini dibedakan berdasarkan
kelas-kelasnya. Centrifugal fan merupakan kipas/blower
sentrifugal yang berfungsi untuk mendistribusikan udara
melewati ducting menuju ruangan-ruangan. Koil pendingin,
merupakan

komponen

yang

berfungsi

menurunkan

temperatur udara.

Gambar 2.2.2 AHU (Air Handling Unit )


Sumber

http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menu
utama/otomotif/1003-r-sitanggang-mt/

Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan


udara ini adalah menyedot udara dari ruangan (return air)
yang kemudian dicampur dengan udara segar dari
lingkungan (fresh air) dengan komposisi yang bisa diubahubah sesuai keinginan. Campuran udara tersebut masuk
menuju AHU melewati filter, fan sentrifugal dan koil
pendingin. Setelah itu udara yang telah mengalami
penurunan temperature didistribusikan secara merata ke
setiap ruangan melewati saluran udara (ducting) yang telah
dirancang terlebih dahulu sehingga lokasi yang jauh
sekalipun bisa terjangkau.
Beberapa kelemahan dari sistem ini adalah jika satu
komponen mengalami kerusakan dan sistem AC sentral
tidak hidup maka semua ruangan tidak akan merasakan
udara sejuk. Selain itu jika temperatur udara terlalu rendah
atau dingin maka pengaturannya harus pada termostat di
2.2.3

koil pendingin pada komponen AHU.


Ducting AC / saluran AC
Ducting AC adalah media penghubung antara AHU
dengan ruangan yang akan dikondisikan udaranya, fungsi
utama dari ducting adalah meneruskan udara yang
didinginkan oleh AHU untuk kemudian didistribusikan ke
masing-masing ruangan.

Gambar 2.2.3 Ducting AC


Sumber

http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menu
2.2.4

utama/otomotif/1003-r-sitanggang-mt/
Colling Tower (Menara pendingin)

Fungsi utamanya sebagai alat untuk mendinginkan


air panas dari kondensor dengan cara dikontakkan langsung
dengan udara secara konveksi paksa menggunakan
fan/kipas. Konstruksi cooling tower terdiri dari system
pemipaan dengan banyak nozzle, fan / blower, bak
penampung, casing.

Gambar 2.4 Colling Tower


Sumber

http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menu
utama/otomotif/1003-r-sitanggang-mt/
Prestasi menara pendingin biasanya dinyatakan
dalam range danapproach, dimana range adalah
penurunan suhu air yang melewati cooling tower dan
approach adalah selisih antara udara suhu udara wet-bulb
dan suhu air yang keluar. Perpindahan kalor yang terjadi
pada cooling tower berlangsung dari air ke udara tak jenuh.
Ada dua penyebab terjadinya perpindahan kalor yaitu
perbedaan suhu dan perbedaan tekanan parsial antara air
dan udara. Suhu pengembunan yang rendah pada cooling
tower membuat sistem ini lebih hemat energi jika
digunakan untuk system refrigerasi pada skala besar seperti
chiller. Salah satu kekurangannya adalah bahwa sistem ini
tidak praktis karena jarak yang jauh antara chiller dan
cooling tower sehingga memerlukan system pemipaan yang
relative panjang. Selain itu juga biaya perawatan cooling
tower cukup tinggi dibandingkan system lainnya.
Persyaratan Bagi Menara Pendingin ( Cooling
Tower ) Kondisi nominal dari menara pendingin. Kapasitas
menara pendingin 1 ton refrigrasi di standarisasikan

menurut

The

Jap

Anese

Cooling

tower

Industry

Association, adalah 1 ton refrigrasi 390 kcal/jam pada


kondisi : temperature bola basah 27oC , temperature air
masuk 37o C , temperature air keluar 32o C , Volume aliran
air 13 liter/menit. Harga standar tersebut menentukan
2.2.5

prestasi menara pendingin.


Pompa Sirkulasi
Ada dua jenis pompa sirkulasi, yaitu Pompa
sirkulasi air dingin ( Chilled Water Pump ) berfungsi
mensirkulasikan air dingin dari Chiller ke Koil pendingin
AHU / FCU, dan Pompa Sirkulasi air pendingin
(Condenser Water Pump ) Pompa ini hanya untuk Chiller
jenis Water Cooled dan berfungsi untuk mensirkulasikan air
pendingin dari kondensor Chiller ke Cooling Tower dan

2.2.6

seterusnya.
Pemipaan
Pemipaan adalah suatu sistem instalasi pipa yang
berfungsi untuk menghubungkan peralatan-peralatan pada
suatu sistem AC sentral dimana di dalamnya mengalir air.

2.3

Sistem kerja AC sentral

Gambar 2.3.1 Aliran udara pada AC sentral


Sumber

http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/otomotif/1003r-sitanggang-mt/

Gambar 2.3.2 Skema sistem kerja AC sentral


Sumber

http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/otomotif/1003r-sitanggang-mt/

Pada unit pendingin atau Chiller yang menganut system kompresi


uap, komponennya terdiri dari kompresor, kondensor, alat ekspansi dan
evaporator. Pada Chiller biasanya tipe kondensornya adalah water-cooled
condenser. Air untuk mendinginkan kondensor dialirkan melalui pipa yang
kemudian outputnya didinginkan kembali secara evaporative cooling pada
cooling tower.
Pada komponen evaporator, jika sistemnya indirect cooling maka
fluida yang didinginkan tidak langsung udara melainkan air yang dialirkan
melalui system pemipaan. Air yang mengalami pendinginan pada
evaporator dialirkan menuju system penanganan udara (AHU) menuju koil
pendingin.
Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini
adalah menyedot udara dari ruangan (return air) yang kemudian dicampur

dengan udara segar dari lingkungan (fresh air) dengan komposisi yang bisa
diubah-ubah sesuai keinginan. Campuran udara tersebut masuk menuju
AHU melewati filter, fan sentrifugal dan koil pendingin. Setelah itu udara
yang telah mengalami penurunan temperatur didistribusikan secara merata
ke setiap ruangan melewati saluran udara (ducting) yang telah dirancang
terlebih dahulu sehingga lokasi yang jauh sekalipun bisa terjangkau.
Beberapa kelemahan dari sistem ini adalah jika satu komponen
mengalami kerusakan dan sistem AC sentral tidak hidup maka semua
ruangan tidak akan merasakan udara sejuk. Selain itu jika temperatur
udara terlalu rendah atau dingin maka pengaturannya harus pada termostat
di koil pendingin pada komponen AHU. Dari penjelasan diatas, jelas
sistem AC Sentral sangat berbeda dengan AC Split baik dari segi fungsi
maupun dari segi instalasi. Istilah Sistem AC Sentral diperuntukkan untuk
instalasi AC di satu gedung yang tidak memiliki pengatur suhu sendirisendiri (misalnya per ruang). Semua dikontrol di satu titik dan kemudian
hawa dinginnya didistribusikan dengan pipa ke ruangan-ruangan. Dengan
AC sentral yang bisa dilakukan cuma mengecilkan dan membesarkan
lubang tempat hawa dingin AC ke ruang kita. Contoh AC sentral adalah di
mall, gedung mimbar, gedung perkantoran yang luas atau di dalam bis ber
AC.
2.4

Kelebihan dan Kekurangan sistem AC sentral


Kelebihan sistem AC sentral :
2.4.1
Kebisingan dan getaran mesin pendingin hamper tidak
2.4.2
2.4.3

mempengaruhi ruangan
Perbaikan dan pemeliharaan lebih mudah
Seluruh beban pendingin semua ruangan dalam bangunan

2.4.4

dapat dilayani oleh satu system ( unit ) saja.


Kelembapan udara dapat diatur

Kekurangan sistem AC sentral:


2.4.5
2.4.6
2.4.7

Harga mula cukup tinggi


Biaya operasional yang cukup mahal
Unit sentral tidak dapat dipakai untuk rumah sakit, karena
kuman- kuman dari ruangan untuk penderita penyakit

10

menular ( melalui saluran udara balik ) dapat disebarkan


2.4.8

ke ruangan ruangan lain.


Jika satu komponen mengalami kerusakan dan sistem AC

2.4.9

sentral tidak hidup.


Jika temperatur udara terlalu rendah atau dingin maka
pengaturannya harus pada termostat di koil pendingin

2.5

pada komponen AHU.


Perawatan AC sentral
Mempersiapkan perawatan mesin
2.5.1
Semua proses perawatan dan perbaikan dilaksanakan
2.5.2

sesuai prosedur dan SOP yang ditentukan,


Selalu bersifat koordinatif dengan pimpinan

2.5.3

menghasilkan pekerjaan seefisien mungkin,


Jadual perawatan, jadual peralatan dan pemeriksaan

2.5.4

spesifikasi alat disiapkan agar efektif sesuai kebutuhan.


Kelengkapan bahan yang akan dipakai : bahan cairan

agar

pembersih, lap pembersih ; bila perlu kompresor


2.5.5

udara,diperiksa dan diurutkan sesuai prosedur perawatan.


Perkakas bongkar pasang dan alat ukur yang diperlukan
diperiksa agar dapat bekerja dengan baik dan aman

2.5.6

Merawat memperbaiki mesin AC bagian luar


Perawatan mesin pendingin dilaksanakan sesuai prosedur

2.5.7

SOP yang ditentukan


Gambar denah mesin dibaca dan didiagnosis dengan baik

2.5.8

dan teliti
Debu/kotoran luar dibersihkan dengan cairan pembersih

2.5.9

tanpa merusak bahan mesin.


Filter udara, evaporator dan kondensor dengan kompresor
udara hisap dibersihkan setelah diberi disinfectan dan

2.5.10

cairan pembersih.
Deposit yang sulit dan melekat pada dinding penukar kalor
dibersihkan dengan cara kimia atau fisis sesuai dengan

2.5.11
2.5.12

prosedur yang ditentukan


Kebocoran pipa diidentifikasi dan segera diperbaiki
Kesalahan kerja peralatan diidentifikasi dan dicari sumber

2.5.13

kesalahan kerja alat tersebut.


Alat ukur, alat kontrol dan asesori diperiksa dan dilakukan
perawatan yang diperlukan.
11

Merawat dan memperbaiki mesin AC Sentral sesuai


2.5.14

ketentuan
Sebelum dilakukan pembongkar mesin terlebih dahulu

2.5.15

dilakukan pengeluaran refrijeran.


Bagian dalam mesin dibersihkan dengan metode vakum

2.5.16

bagian dalam sesuai prosedur yang Ditentukan


Katub ekspansi atau pipa kapiler ekspansi dibersihkan

2.5.17

dengan kompresor udara.


Desican dibersihkan, direkondisi dan dimasang kembali

2.5.18

sesuai prosedur yang ditentukan


Nosel pengkabut refrijerran dibersihkan dan dipasang

2.5.19

kembali tanpa merusak alat sesuai ketentuan


Alat ukuir, alat kontrol, alat pengaman listrik dan asesori
lainnya diperiksa, kerusakan diperbaiki dan dipasang

2.5.20

kembali sesuai ketentuan


Peralatan rusak yang tidak mungkin diperbaiki diganti
dengan alat baru serta dipasang kembali tanpa adanya

2.5.21

kerusakan alat
Untuk mengganti alat yang rusak sesuai spesifikasinya

2.5.22

dilakukan pengadaan barang.


Dijaga agar refriferan cair dan pelumas tidak masuk

2.5.23

kedalam kompresor.
Kelengkapan pemasangan mesin diperiksa dan dilakukan

2.5.24

re-instal untuk meyakinkan bahwa bekerja dengan baik.


Semua pekerjaan dilaksanakan dengan tidak ada kesalahan
berarti dan tidak mengulangi

2.5.25

Mengevaluasi dan memeriksa hasil perawatan AC sentral


Selama pekerjaan berlangsung kualitas hasil pekerjaan

2.5.26

selalu diperiksa agar tidak terjadi pengulangan pekerjaan.


Bila terjadi penyimpangan/masalah harus didiskusikan
dengan pimpinan atau seorang ahli yang berwenang

2.5.27

sesauai prosedur yang berlaku.


Semua kejadian perawatan dan perbaikan dicatat dengan
teliti dalam buku perawatan mesin bersangkutan dan
diperkirakan jadual perawatan selanjutnya.

12

2.5.28

Hasil pekerjaan diperiksa dengan seksama di akhir


pekerjaan

untuk

meyakinkan

sesuai

dengan

yang

diharapkan
Apabila Air Conditioning (AC) ingin bekerja optimal sehingga
kualitas kesejukannya maksimal. Pastikan seluruh komponen AC selalu
dalam perawatan dalam AC Repair AC yang bersih menjadikan seluruh
sistem kerjanya berjalan lancar. Tak ada lagi hambatan sirkulasi udara. Kerja
komponen Central AC & Home AC seperti kompresor, tak lagi berat. AC
pun bisa bertahan lama. Maka perawatan berkala wajib dilakukan. Ada dua
proses pembersihan Central AC & Home AC yaitu Kecil dilakukan untuk
unit bagian dalam (indoor), misalnya filter dan penutup AC dan yang
Besar mencakup komponen Indoor (evaporator-nya) dan bagian luar
(outdoor). Pembersihan kecil bisa dilakukan sesering mungkin, misalnya
dua minggu.
Pembersihan AC Repair Service besar cukup dilakukan tiga bulan.
Langkah-langkah Pengerjaan:
2.5.29
Buka seluruh

penutup

Indoor

unit,

dengan

cara

melepaskan baut penutup, menekan pengancing, lantas


2.5.30

menarik penutupnya.
Siapkan plastik pelindung untuk melapisi bagian sisi unit.
Lapisan ini untuk melindungi panel kontrol AC dan tidak

2.5.31

mengotori dinding.
Siapkan cairan pembersih elemen alumunium Campurkan
dengan air-perbandingan air Applied 1:1. Oleskan cairan

2.5.32

dengan kuas searah elemen kisi-kisi evaporator.


Biarkan lima menit agar cairan AC Repair Service bekerja
maksimal sewaktu mengangkat debu karat, Semprot
dengan air tekanan, Caranya dengan menutup sebagian
ujung selang dengan ibu jari atau menggunakan sprayer

2.5.33

sampai tak terlihat busa.


Untuk bagian blower tersiram air, semprot air sambil
memutar-metarnya dengan jari agar semua bagian blower

13

tersiram bersih. lalu lubang pembuangan dibersihkan


dengan pipet yang di tiup-tiup.

BAB IV

14

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Sistem AC sentral adalah sistem pendinginan ruangan yang
dikontrol dari satu titik atau tempat dimana proses pendinginan udara
terpusat pada satu lokasi yang kemudian didistribusikan/dialirkan ke
semua arah atau lokasi (satu Outdoor dengan beberapa indoor) sesuai
dengan ukuran ruangan dan isinya dengan menggunakan saluran udara.
Saat ini ada dua sistem AC Central yang banyak dipakai untuk
pendinginan ruangan yaitu : Sistem Air dan Sistem Freon. Secara garis
besar, sistem AC Central terbagi atas beberapa komponen yaitu Chiller /
Condensing Unit / Outdoor AC, AHU (Air Handling Unit), Ducting AC /
saluran ac, Cooling Tower, Pompa Sirkulasi, dan Pemipaan.

DAFTAR PUSTAKA

Sitanggang. 2016. Maintenance Air Conditioner (AC). (Online).


http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/otomo
tif/1003-r-sitanggang-mt/. Diakses 1 Mei 2016

Globalelektronik.

2007.

Sistem

Kerja

AC

central.

(Online).

http://www.electronicglobal.com/2011/05/sistem-kerja-accentral.html. Diakses 1 Mei 2016


Tim astro. 2016. Sistem Perawatan AC Sentral Ruangan. (Online).
https://cvastro.com/sistem-perawatan-ac-sentral-ruangan.htm.
Diakses 1 Mei 2016

15

Anda mungkin juga menyukai