PENDAHULUAN
perencana hunian dalam mengatur sistem sampah dalam suatu bangunan agar tidak
memberi dampak yang buruk bagi lingkungan.
Apa saja jenis sampah yang diproduksi civitas pada hunian observasi ?
Bagaimana sistem pewadahan sampah pada hunian observasi ?
Bagaimana sistem pengumpulan sampah pada hunian observasi?
Bagaimana sistem pengangkutan sampah pada hunian observasi?
Bagaimana sistem pembuangan sampah ke luar tapak pada hunian observasi?
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas,
maka dapat diuraikan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Dapat mengetahui apa saja jenis sampah yang diproduksi civitas pada hunian
2.
3.
4.
5.
observasi.
Dapat mengetahui bagaimana sistem pewadahan sampah pada hunian observasi.
Dapat mengetahui bagaimana sistem pengumpulan sampah pada hunian observasi.
Dapat mengetahui bagaimana sistem pengangkutan sampah pada hunian observasi.
Dapat mengetahui bagaimana sistem pembuangan sampah ke luar tapak pada hunian
observasi.
1.4 Manfaat
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan yang telah dipaparkan
diatas, maka dapat diuraikan manfaat dari pembuatan makalah ini adalah :
1.4.1
Mahasiswa
-
1.4.2
Tim Pengajar
- Mengetahui sejauh mana mahasiswa mampu memahami prinsip-prinsip
dasar sistem lingkungan dan utilitas khususnya sistem sampah untuk mendukung
-
BAB 2
METODE DAN OBYEK
2.4.2
2.4.3
Daftar pertanyaan :
BAB III
DATA DAN PEMBAHASAN
3.1
yang
tidak
diinginkan
setelah
Sampah alam
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan
melalui proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering
dihutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar,
sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun
bagi
kesehatan
karena
dapat
perkembangan)
digunakan
penyakit
yang
dari
fisi
dan
fusi
sangat
terpakai
lagi
yang
berasal
dari
Berdasarkan sifatnya
-
Berdasarkan bentuknya
-
Sampah padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran
manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah
tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan
lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi
sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik
Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung
bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas,
potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potonganpotongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan
sebagainya.
Berdasarkan
kemampuan
diurai
oleh
lain.
Sampah cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak
diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
- Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet.
-
Pembahasan
Pada bangunan yang kami observasi jenis sampah yang dihasilkan adalah
sebagai berikut
Berdasarkan sumbernya
- Sampah alam
Sampah-sampah ini berupa daun-daun kering yang dihasilkan
tanaman yang tumbuh di halaman rumah kos.
Sampah manusia
10
Berdasarkan sifatnya
1. Sampah organik - dapat diurai (degradable)
11
Berdasarkan bentuknya
1.Sampah padat
2. Sampah cair
3.2
sehingga
memudahkan
dalam
pengangkutannya.
Idealnya
jenis
wadah
disesuaikan dengan jenis sampah yang akan dikelola agar memudahkan dalam
penanganan berikutnya, khususnya dalam upaya daur-ulang. Di samping itu,
dengan adanya wadah yang baik, maka:
-
kendalikan
Pencampuran sampah yang tidak sejenis, dapat dihindari
Pembahasan
Pewadahan Sampah
- Level-1
Sampah level satu ini berupa bin dengan ketinggian 50 cm dan
berdiameter 25cm. Sampah level satu ini diletakkan di dapur di
dekat area memasak. Penghuni melapisi bin ini dengan plastik
dengan tujuan untuk memudahkan ketika pengumpulan ke wadah
level-2 dan mencegah wadah sampah ini kotor dan bau dari
sampah yang dibuang sehingga civitas tidak perlu membersihkan
wadah secara terus menerus karena sifat sampah dapur yang basah.
Level-2
14
Level 3
Wadah sampah level 3 ini diletakkan di depan rumah kos,
tujuannya agar memudahkan pengumpulan sampah ke wadah level
-4. Tingginya hanya 20cm dengan diameter 80 cm. Hal ini
menyebabkan sampah cepat berserakan ke jalan dan karena
tingginya yang terlalu rendah. Hewan seperti anjing dan kucing
dengan mudah dapat membuat berserakan sampah tersebut.
3.3
cart) dan diangkut ke TPS. Dalam hal ini, TPS dapat pula
berfungsi sebagai lokasi pemrosesan skala kawasan guna
mengurangi jumlah sampah yang harus diangkut ke pemerosesan
akhir. Pada sistem communal ini, sampah dari masing masing
sumber akan dikumpulkan dahulu dalam gerobak tangan (hand
cart) atau yang sejenis dan diangkut ke TPS. Gerobak tangan
merupakan alat pengangkutan sampah sederhana yang paling
sering dijumpai di kota-kota di Indonesia, dan memiliki kriteria
persyaratan sebagai berikut:
- Mudah dalam loading dan unloading
- Memiliki konstruksi yang ringan dan sesuai dengan kondisi
jalan yang ditempuh Sebaiknya mempunyai tutup.
Pembahasan
Pada rumah kos ini, pola pengumpulan sampah yang digunakan adalah
pola langsung atau door to door. Keseluruhan sampah pada level 1 dan 2 akan
dikumpulkan pada wadah sampah level 3 yang terletak di depan rumah (tepi
jalan). Dimana sampah yang terkumpul nantinya akan diambil oleh tukang
sampah yang mengambil sampah dari rumah ke rumah menggunakan truk terbuka
tiap 3 hari sekali dan dibawa ke TPA(Tempat Pembuangan Akhir).
Pada praktiknya pengumpulan sampah seringkali terlambat. Baik itu
datangnya tukang sampah karena libur panjang atau hal lainnya. Hal ini
mengakibatkan jumlah sampah menjadi semakin banyak perharinya dan wadah
sampah level 3 yang ditaruh didepan rumah kos tidak dapat menampung kuantitas
sampah. Sampah tersebut pun berserakan ke jalan dan menimbulkan bau yang
tidak sedap. Karena keterlambatan pengumpulan sampah tersebut, penghuni
terkadang membakar sampah sendiri di lahan kosong yang ada dekat rumah kos.
17
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat kami simpulkan bahwa sistem sampah pada
rumah kos milik Ni Ketut Rai Manik sudah cukup baik, dimana jenis sampah yang
dihasilkan merupakan sampah rumahan yang terdiri dari sampah organik dan
anorganik. Sudah terdapat wadah sampah level 1, level 2, dan level 3 untuk
menampung sampah yang diproduksi penghuni kos tiap hari. Pengumpulan
sampah dilakukan dari wadah sampah level (1) dan (2) kemudian dikumpulkan ke
wadah sampah level (3) yang terletak di depan rumah. Kemudian dilakukan
pengangkutan oleh tukang sampah dengan truk sampah setiap 3 hari sekali.
4.2 Saran
18
Berdasarkan analisis yang kami lakukan, saran yang dapat kami berikan pada
sistem pengolahan sampah di rumah tinggal ini adalah dengan memperbaiki sistem
sampah yang ada. Setelah kami adakan observasi dan analisis, sistem pengumpulan
dan pengolahan sampah yang diterapkan sudah cukup baik kurang tepat karena
beberapa hal sebagai berikut :
- Sampah yang ada tidak dipilah terlebih dahulu
- Ukuran wadah sampah level-3 yang bersifat sebagai pengumpul
sementara dimana wadah ini akan menampung sampah dari
wadah level -1 dan 2 kurang besar. Hal ini dikarenakan sampah
berasal dari banyak penghuni yang ada masing-masing kamar kos,
pengumpulan sampah yang dilakukan oleh tukang sampah juga
sering terlambat sehingga diperlukan wadah yang cukup besar
-
untuk menampungnya.
Civitas terkadang membakar sampah sendiri yang dapat merusak
lingkungan
Setelah menganalisi permasalahan yang ada, kami menyarankan sistem
sampah di rumah tinggal ini sebagai berikut :
- Sampah dipilah terlebih dahulu, misalnya dengan :
- Sampah organik, seperti daun sisa, sayuran, kulit buah lunak,
20
DAFTAR PUSTAKA
Universitas
Sumatra
Utara._______.
Chapter
2.
(Online).
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30773/4/Chapter%20II.pdf.
Diakses 24 November 2015
Tisna. 2014. Utilitas 2 Gedung Harris Hotel. (Online). http://tisssss.blogspot.co.id/.
Diakses 24 November 2015
Jujubandung.
2012.
Pengangkutan
Sampah.
(Online).
https://jujubandung.wordpress.com/2012/06/03/pengangkutan-sampah/. Diakses
24 November 2015
21