Anda di halaman 1dari 19

.

Pengertian Ansietas
Ansietas adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh situasi
(Videbeck, 2008).
Ansietas atau kecemasan adalah respons emosi tanpa objek yang spesifik yang
secara subjektif dialami dan dikomunikasikan secara interpersonal (Suliswati, 2005).
Ansietas adalah suatu kekhawatiran yang berlebihan dan dihayati disertai
berbagai gejala sumatif, yang menyebabkan gangguan bermakna dalam fungsi
sosial atau pekerjaan atau penderitaan yang jelas bagi pasien (Mansjoer, 1999).
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ansietas adalah
respons emosi tanpa objek, berupa perasaan takut dan kekhawatiran yang tidak
jelas dan berlebihan dan disertai berbagai gejala sumatif yang menyebabkan
gangguan bermakna dalam fungsi sosial atau penderitaan yang jelas bagi pasien.
B. Tanda dan Gejala Ansietas
Keluhan-keluhan yang sering dikemukan oleh orang yang mengalami ansietas
(Hawari, 2008), antara lain sebagai berikut :
1. Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah
tersinggung.
2. Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut.
3. Takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang.
4. Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan.
5. Gangguan konsentrasi dan daya ingat.
6. Keluhan-keluhan somatik, misalnya rasa sakit pada otot dan tulang, pendengaran
berdenging (tinitus), berdebar-debar, sesak nafas, gangguan pencernaan, gangguan
perkemihan, sakit kepala dan sebagainya.
C. Tingkatan Ansietas
Ansietas memiliki dua aspek yakni aspek yang sehat dan aspek membahayakan,
yang bergantung pada tingkat ansietas, lama ansietas yang dialami, dan seberapa
baik individu melakukan koping terhadap ansietas.
Menurut Peplau (dalam, Videbeck, 2008) ada empat tingkat kecemasan yang
dialami oleh individu yaitu ringan, sedang, berat dan panik.
1. Ansietas ringan adalah perasaan bahwa ada sesuatu yang berbeda dan
membutuhkan perhatian khusus. Stimulasi sensori meningkat dan membantu
individu memfokuskan perhatian untuk belajar, menyelesaikan masalah, berpikir,
bertindak, merasakan, dan melindungi diri sendiri.
Menurut Videbeck (2008), respons dari ansietas ringan adalah sebagai berikut :
a. Respons fisik
- Ketegangan otot ringan
- Sadar akan lingkungan
- Rileks atau sedikit gelisah
- Penuh perhatian
- Rajin

b. Respon kognitif
- Lapang persepsi luas
- Terlihat tenang, percaya diri
- Perasaan gagal sedikit
- Waspada dan memperhatikan banyak hal
- Mempertimbangkan informasi
- Tingkat pembelajaran optimal
c. Respons emosional
- Perilaku otomatis
- Sedikit tidak sadar
- Aktivitas menyendiri
- Terstimulasi
- Tenang
2. Ansietas sedang merupakan perasaan yang menggangu bahwa ada sesuatu yang
benar-benar berbeda; individu menjadi gugup atau agitasi.
Menurut Videbeck (2008), respons dari ansietas sedang adalah sebagai berikut :
a. Respon fisik :
- Ketegangan otot sedang
- Tanda-tanda vital meningkat
- Pupil dilatasi, mulai berkeringat
- Sering mondar-mandir, memukul tangan
- Suara berubah : bergetar, nada suara tinggi
- Kewaspadaan dan ketegangan menigkat
- Sering berkemih, sakit kepala, pola tidur berubah, nyeri punggung
b. Respons kognitif
- Lapang persepsi menurun
- Tidak perhatian secara selektif
- Fokus terhadap stimulus meningkat
- Rentang perhatian menurun
- Penyelesaian masalah menurun
- Pembelajaran terjadi dengan memfokuskan
c. Respons emosional
- Tidak nyaman
- Mudah tersinggung
- Kepercayaan diri goyah
- Tidak sabar
- Gembira
3. Ansietas berat, yakni ada sesuatu yang berbeda dan ada ancaman,
memperlihatkan respons takut dan distress.
Menurut Videbeck (2008), respons dari ansietas berat adalah sebagai berikut :
a. Respons fisik
- Ketegangan otot berat
- Hiperventilasi

- Kontak mata buruk


- Pengeluaran keringat meningkat
- Bicara cepat, nada suara tinggi
- Tindakan tanpa tujuan dan serampangan
- Rahang menegang, mengertakan gigi
- Mondar-mandir, berteriak
- Meremas tangan, gemetar
b. Respons kognitif
- Lapang persepsi terbatas
- Proses berpikir terpecah-pecah
- Sulit berpikir
- Penyelesaian masalah buruk
- Tidak mampu mempertimbangkan informasi
- Hanya memerhatikan ancaman
- Preokupasi dengan pikiran sendiri
- Egosentris
c. Respons emosional
- Sangat cemas
- Agitasi
- Takut
- Bingung
- Merasa tidak adekuat
- Menarik diri
- Penyangkalan
- Ingin bebas

MODUL II-B
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ANSIETAS
Tsunami, gempa dan konflik yang berkepanjangan telah membawa dampak yang
sangat besar terhadap kesehatan baik fisik maupun psikologis pada masyarakat NAD.
Salah satu contoh dampak psikologis adalah timbulnya ansietas.
Pengalaman kehilangan orang yang dicintai, harta benda dan lingkungan sosial
saat tsunami, gempa dan konflik dapat menyebabkan masyarakat NAD rentan mengalami
ansietas.
Pada modul ini akan dibahas tentang asuhan keperawatan klien yang mengalami ansietas
dan koping individu tidak efektif.
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini saudara diharapkan mampu:

1. Mengkaji data-data ansietas


2. Menetapkan diagnosa keperawatan berdasarkan data-data yang dikaji
3. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien
4. Melakukan tindakan keperawatan pada keluarga
5. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam menangani masalah
ansietas
6. Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasien dengan ansietas
B. Pengkajian
1. Pengertian
Ansietas adalah fenomena yang lazim dialami seseorang. Ansietas sangat berkaitan
dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Ansietas berbeda dengan rasa takut. Takut
merupakan penilaian intelektual terhadap sesuatu yang berbahaya, sementara ansietas
adalah respon emosional terhadap penilaian tersebut.
Ansietas terbagi menjadi tiga macam yaitu: Ansietas ringan, berhubungan dengan dengan
ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan meyebabkan sesorang menjadi waspada dan
meningkatkan lahan persepsinya, Ansietas sedang yang memungkinkan seseorang untuk
memusatkan pada hal yang dirasakan penting dan mengesampingkan hal yang lain
sehingga perhatian hanya pada hal yang selektif namun dapat melakukan sesuatu dengan
terarah, Ansietas berat dimana seseorang mengalami pengurangan lahan persepsi
sehingga cenderung memusatkan pada sesuatu yang terinci dan pesifik dan tidak dapat
berpikir tentang hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi ketegangan. Orang
tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pada suatu area lain.
Ketika mengalami ansietas, individu menggunakan berbagai mekanisme koping atau cara
penyelesaian masalah, dan ketidakmampuan mengatasi ansietas secara sehat merupakan
penyebab utama perilaku yang patologis, sehingga mengalami koping individu yang tidak
efektif.
Koping individu tidak efektif adalah keadaan dimana seorang individu mengalami atau
beresiko mengalami ketidakmampuan dalam menangani kecemasan karena
ketidakadekuatan sumber-sumber baik sumber fisik, sumber perilaku maupun sumber
kognitif.
2. Tanda dan Gejala
Data ansietas dapat diperoleh melalui observasi atau wawancara tentang perilaku berikut
ini:
Respon Fisik:
a. Sering napas pendek
b. Nadi dan tekanan darah naik
c. Mulut kering
d. Anoreksia
e. Diare/konstipasi
f. Gelisah
Respon Kognitif:
a. Lapang persepsi menyempit
b. Tidak mampu menerima rangsang luar
c. Berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya
Respon perilaku dan emosi:
a. Gerakan tersentak-sentak
b. Bicara berlebihan dan cepat
c. Sulit tidur

d. Perasaan tidak aman


Apabila individu sudah mengalami koping individu yang tidak efektif maka tanda dan
gejala yang dijumpai adalah:
a. Mengungkapkan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah atau meminta
bantuan
b. Penggunaan mekanisme pertahanan yang tidak sesuai
c. Ketidakmampuan memenuhi peran yang diharapkan
d. Rasa khawatir kronis
e. Mengungkapkan tentang kesulitan dengan stress kehidupan
f. Ketidakmampuan menyelesaikan masalah
g. Perubahan dalam interaksi sosial
h. Perilaku destruktif
i. Sering sakit
j. Berbohong atau memanipulasi
k. Tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar
l. Tidak mampu asertif
m. Perubahan dalam pola komunikasi
3. Penyebab
a. adanya perasaan takut tidak diterima dalam satu lingkungan tertentu
b. Adanya pengalamam traumatis seperti trauma akan perpisahan dan kehilangan
c. Adanya rasa frustasi akibat kegagalan dalam mencapai tujuan
d. Ancaman terhadap integritas diri, meliputi ketidakmampuan fisiologis atau gangguan
terhadap kebutuhan dasar
e. Ancaman terhadap sistem diri, antara lain: ancaman terhadap identitas diri, harga diri,
kehilangan serta perubahan status peran.
Dokumentasi hasil pengkajian
IV.3. keluhan fisik:_______________________________________________________
VI.4. Alam perasaan:
Sedih Kuatir
Ketakutan Gembira berlebihan
Putus asa
Jelaskan:___________________________________________________________
VIII. Mekanisme Koping
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih
Tehnik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olah raga Mencederai diri
Lainnya:__________________ Lainnya:__________________
Masalah keperawatan:____________________________________________________
IX. Masalah Psikososial dan Lingkungan
Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik______________________________
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik______________________________
Masalah dengan pendidikan, spesifik_________________________________________
Masalah dengan pekerjaan, spesifik___________________________________________
Masalah dengan perumahan, spesifik__________________________________________
Masalah ekonomi, spesifik_________________________________________________

Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik______________________________


Masalah lainnya, spesifik______________________________
Masalah keperawatan:_______________________________________________
C. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan data-data yang ditemukan pada saat pengkajian, maka diagnosa
keperawatan:
1. Ansietas
2. Koping Individu Tidak Efektif
D. Tindakan Keperawatan
Saudara dapat memilih tindakan keperawatan berikut sesuai dengan kondisi pasien
saudara .
1. Tindakan Keperawatan pasien dengan ansietas
a. Tindakan keperawatan untuk pasien:
1) Tujuan: Diharapkan pasien mampu:
a) Mengenal ansietas
b) Mengatasi ansietas melalui tehnik relaksasi
c) Memperagakan dan menggunakan tehnik relaksasi untuk mengatasi
ansietas
2) Tindakan keperawatan:
a) Bina hubungan saling percaya
Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar
pasien merasa aman dan nyaman saat berinteraksi.
Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya
adalah:
(1) Mengucapkan salam terapeutik
(2) Berjabat tangan
(3) Menjelaskan tujuan interaksi
(4) Membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien
b) Bantu pasien mengenal ansietas:
(1) Bantu pasien untuk untuk mengidentifikasi dan menguraikan
perasaannya.
(2) Bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas
(3) Bantu pasien mengenal penyebab ansietas
(4) Bantu klien menyadari perilaku akibat ansietas
c) Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa
percaya diri:
(1) Pengalihan situasi
(2) Latihan relaksasi:
(a) Tarik napas dalam
(b) Mengerutkan dan mengendurkan otot-otot
(3) Hipnotis diri sendiri (latihan 5 jari)
d) motivasi pasien melakukan tehnik relaksasi setiap kali ansietas muncul
Latihan 1 : Membina hubungan saling percaya, membantu pasien mengenal
ansietas, dan mengajarkan tehnik relaksasi dengan pengalihan
situasi.
Fase Orientasi:
Assalamualaikum pak, perkenalkan nama saya Dayat, panggil saya ibu A, saya

perawata yang akan merawat bapak dan datang kerumah bapak seminggu dua kali,
yaitu hari rabu dan Sabtu jan 10.00 pagi. Nama bapak siapa, suka dipanggial apa?
Bagaimaa persaan bapak hari ini? Oh, jadi bapak merasa tidak nyaman?, Baiklah
pak, kita akan berbincang-bincang tentang perasaan yang bapak rasakan. Berapa
lama kita bincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit.Dimana tempatnya pak?
Bagaimana kalau disini saja?
Fase Kerja:
Apa yang bapak rasakan?, Bagaimana perasaan itu bisa muncul?. Apa yang
bapak lakukan jka perasaan itu cemas itu muncul?. Oh, jadi bapak mondar-mandir
dan banyak bicara jika perasaan ansietas dan tidak nyaman itu muncul.Ada
peristiwa apa sebelum ansietas itu muncul? Atau adakah hal-hal yang bapak
pikirkan sebelumnya? Jadi bapak akan merasa ansietas jika ada pekerjaan bapak
yang belum bisa bapak selesaikan. Bisa kita diskusikan apa yang membuat pekerjaan
bapak tidak selesai? Oh, jadi bapak merasa beban kerja yang diberikan diluar
kesanggupan bapak untuk menyelesaikannya. . Apakah sebelumnya bapak pernah
mendapatkan beban kerja yang tinggi pula? Apakah bapak bisa menyelesaikan
pekerjaan tersebut? Wah, baik sekali, berarti dulu bapak mampu menyelesaikan
pekerjaan yang banyak. Bagaimana cara bapak menyelesaikan pekerjaan itu waktu
dulu?. Baiklah pak, saya akan mengajarkan satu cara mengatasi kecemasan bapak
yaitu dengan mengalihkan situasi. Bapak bisa melakukan hobi, mendengarkan musik,
atau jalan-jalan di pantai. Aktivitas tersebutmerupakan cara untuk menukar suasana
dan akhirnya dapat menurunkan kecemasan bapak. Apa hobi bapak? , Oh bapak
senang bercocok tanam di halaman!
Fase Terminasi:
Bagaimana perasaan bapak setelah kita bincang-bincang?, Coba bapak sebutkan
lagi apa yang membuat Bapak cemas? Jika nanti bapak merasa cemas coba bapak
jalan-jalan ke sekeliling rumah dan perhatikan tanaman-tanaman yang bapak
tanam. Dua hari lagi saya akan datang untuk mengajarkan latihan relaksasi, jam
10.00 yah Pak, Assalamualaikum Wr Wb.
Latihan 2 : mengajarkan dan melatih latihan relaksasi tarik napas dalam.
Fase Orientasi:
Assalamualaikum Pak Ahmad, bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah bapak
sudah melatih cara mengalihkan situasi untuk menghilangkan kecemasan Bapak?,
Sesuai janji kita dua hari yang lalu, hari ini saya datang kembali untuk mendiskusikan
tentang latihan relaksasi dengan tehnik tarik napas dalam. Berapa lama kita akan
berlatih pak? Bagaimana jika 20 menit? Dimana kita diskusi? Bagaimana jika di
taman bunga bapak?
Fase Kerja:
Pak, kemarin waktu kita diskusi bapak mengatakan bahwa saat cemas rasanya seluruh
badan bapak tegang, baik fikiran maupun fisik, Nah, latihan relaksasi ini bermanfaat
untuk membuat fisik bapak relak atau santai. Dalam latihan ini bapak harus
memusatkan pikiran dan perhatian bapak pada pernapasan, gerakan mengembang
dan mengempisnya otot dada bapak saat bernapas . Bisa kita mulai pak? Sekarang
bapak silahkan duduk bersila seperti saya. Pertama-tama: bapak tarik napas perlahanlahan,
dalam hitungan satu, bapak pikirkan bahwa adara memasuki bagian bawah
paru-paru bapak, pada hitungan dua bapak bayangkan udara mengisi bagian tengah
paru-paru bapak dan pada hitungan tiga bapak bayangkan seluruh paru-paru bapak
sudah terisi dengan udara, setelah itu tahan napas dalam hitungan tiga setelah itu

bapak hembuskan udara melalui mulut dengan meniup udara perlahan-lahan. Nah,
sekarang bapak lihat saya mempraktekkanya. Sekarang coba bapak praktekkan!
Wah, bagus sekali bapak sudah mampu melakukannya. Ayo kita latih kembali
selama lima sampai 10 menit.
Fase teminasi:
bagaimana perasaan bapak setelah latihan tarik napas dalam ini? Coba bapak
ulangi satu kali lagi Bagus sekali. Setiap kali bapak mulai merasa cemas, bapak
bisa langsung praktekkan cara ini. Lusa saya akan datang lagi untuk mengajarkan
latihan yang lain yaitu dengan mengendurkan dan mengencangkan seluruh otot
bapak. Seperti biasa pak Jam 10.00 WIB. Assalamualaikum Pak ahmad.
Latihan 3 : mengajarkan dan melatih latihan relaksasi mengerutkan dan
mengendurkan otot.
Fase Orientasi:
Assalamualaikum Pak Ahmad, bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah bapak
sudah melatih kembali cara napas dalam untuk menghilangkan kecemasan Bapak?,
Sesuai janji kita dua hari yang lalu, hari ini saya datang kembali untuk
mendiskusikan tentang latihan relaksasi dengan relaksassi otot. Berapa lama kita
akan berlatih pak? Bagaimana jika 20 menit? Dimana kita diskusi? Bagaimana
jika di ruang tamu ini saja?
Fae Kerja:
Dalam melakukan latihan relaksasi mengerutkan dan mengendurkan otot, yang perlu
diperhatikan adalah konsentrasi bapak terhadap gerakan-gerakan otot. Bapak jangan
memikirkan hal yang lain saat latihan ini, Baik Pak, kita mulai, pposisi duduk saja,
namun harus santai. Otot yang akan kita latih mulai dari otot muka sampai otot kaki.
Baik pak kita mulai silahkan bapak kerutkan otot muka, kemudian kendurkan, lagi
pak? kerutkan otot muka, kemdurkan, Baik sekali, Nah sekarang otot pungung pak,
kerutkan, kendurkan, mari kita ulangi sampai tiga kali. Sekarang otot perut yah pak,
silahkan kerutkankendurkan, Lagi pak, sampai bapak merasa nyaman. Nah
sekarang otot tangan yah Pak, kerutkan.kendurkan. nah sekarang yang terakhir
otot kaki, silahkan bapak kerutkan kemudian kendurkan. Bagus sekali.
Fase Terminasi:
Bagaimana perasaan bapak setelah kita latihan? Bisa bapak sebutkan kembali cara
melakukannya? Wah, bagusnya, nampaknya bapak sudah sangat paham, Selain dua
cara yang sudah kita pelajari kemarin, bapak bisa melakukan tehnik ini, jika bapak
merasa cemas.Hari Rabu depan saya akan mengajarkan bapak satu cara lagi yait
dengan menghipnotis diri sendiri.
Latihan 4 : mengajarkan dan melatih laihan relaksasi hipnotis diri sendiri (latihan 5
jari)
Fase Orientasi:
Assalamualaikum Pak Ahmad, bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah bapak
sudah melatih 3 cara yang sudah kita pelajari? Cara mana yang paling bapak sukai?
Apakah cara itu dapat mengurangi kecemasan Bapak?, Sesuai janji kita pada
pertemuan yang lalu,, hari ini saya datang kembali untuk mendiskusikan tentang
latihan relaksasi dengan menghipnotis diri sendiri atau latihan 5 jari. Berapa lama
kita akan berlatih pak? Bagaimana jika 20 menit? Dimana kita diskusi?
Bagaimana jika di ruang ini saja?
Fase Kerja:
Baiklah Pak, Kita akan mulai latihan lima jari. Latihan ini berguna untuk mensugesti

pikiran bapak agar tidak terfokus pada kecemasan. Latihan ini berguna untuk
meningkatkan semangat, menimbulkan kedamain di hati bapak, dan dapat bapak
lakukan setiap kali bapak merasa tegang. Bapak bisa lakukan latihan ini dengan
berbaring, lingkungan harus tenang atau sunyi sehingga bapak bisa konsentrasi.
Baiklah Pak, langkah pertama, bapak sentuhkan ibu jari dengan ttelunjuk, sambil
melakkannnya, bapak kenang saat bapak merasa sehat, menikmati kegiatan fisik yang
menyenangkan, misalkan bapak bayangkan ketika bapak baru saja selesai mengikuti
pertandingan bulu tangkis dan bapak menjadi pemenangnya. Kedua, bapak sentuhkan
ibu jari bapak dengan jari tengah, sambil melakukannya, kenang saat bapak pertama
kali jatuh cinta, saat bapak pertama kali bertemu dengan istri bapak dan kenangan
indah bapak yang lain dengan istri bapak. Ketiga, sentuhkan ibu jari bapak dengan
jari manis dan bayangkan ketika bapak pertama menerima pujian yang paling
berkesan. Terakhir sentuhkan ibu jari bapak dengan kelingking dan bayangkan bapak
berada di satu tempat yang paling bapak sukai, misalnya pantai, bayangkan bapak
berjalan disekelilinng pantai, kembangkan imajinasi bapak. Nah, bapak masih ingat
apa yang harus bapak bayangkan tiap ibu jari bersentuhan dengan jari lainnya?
Sekarang silahkan bapak coba, saya akan mememani bapak disini. Sudah Pak?
Fase Terminasi:
Bagaimana perasaan bapak setelah mempraktekkannya sendiri? Apa bapak merasa
rileks? Coba bapak sebutkan lagi bagaimana cara latihan lima jari. Bagus sekali
bapak bisa menyebutkannya dengan sempurna. Seperti cara latihan yang lain, bapak
bisa melakukan latihan ini sendiri setiap kali bapak merasa tegang. Baiklah Pak,
Saya rasa latihan kita cukp, dua hari lagi saya akan dating untuk melihat apakah
kecemasan bapak sudah benar-benar berkurang. Assalamualaikum Pak!
b. Tindakan keperawatan untuk keluarga
1) Tujuan: keluarga diharapkan mampu:
a) Mengenal masalah ansietas pada anggota keluarganya
b) Memahami proses terjadinya masalah ansietas
c) Merawat anggota keluarga yang mengalami ansietas
d) Mempraktekkan cara merawat pasie dengan ansietas
e) Mampu merujuk anggota keluarga yang mengalami ansietas
2) Tindakan keperawatan
a) Diskusikan tentang pengertian ansietas
b) Diskusikan tentang tanda dan gejala ansietas
c) Diskusikan tentang penyebab dan akibat dari ansietas
d) Diskusikan cara merawat pasien dengan ansietas dengan cara mengajarkan
tehnik relaksasi :
(1) Mengalihka situasi
(2) Latihan relaksasi : napas dalam, mengerutkan dan mengendurkan otot
(3) Menghipnotis diri sendiri (latihan 5 jari)
e) Diskusikan dengan keluarga perilaku pasien yang perlu dirujuk dan
bagaimana merujuk pasien
Latihan 5: membina hubungan saling percaya, menjelaskan pengertian, tanda dan
gejala, penyebab ansietas pada pasien
Fase Orientasi:
Assalamualaikum bu, perkenalkan nama saya AW, panggil saya ibu A, saya perawat
yang akan merawat bapak ahmad dan akan datang kerumah ibu seminggu dua kali,
yaitu hari rabu dan Sabtu jan 10.00 pagi. Nama Ibu siapa, suka dipanggial apa?

Bagaimaa persaan Ibu hari ini? Apa yang ibu rasakan selama merawat bapak
ahmad?, Baiklah bu, kita akan berbincang-bincang kondisi bapak Ahmad. Berapa
lama kita bincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit.Dimana tempatnya bu?
Bagaimana kalau disini saja?
Fase Kerja:
Menurut ibu apa yang diderita bapak Ahmad? Yah, ibu benar, bapak Ahmad
menderita cemas yaitu adanya perasaan tidak nyaman, tidak berdaya dan tidak
menentu, Menurut ibu apa yang menyebabkan pak Ahmad menderita kecemasan?.
Oh, begitu, jadi bu, kecemasan muncul akibat adanya adanya perasaan takut tidak
diterima di lingkungan, adanya rasa frustasi karena tidak dapat mencapai tujuan dan
adanya ancaman terhadap integritas diri pak Ahmad, contohnya adalah rasa takut
akan tidak mampu menjadi kepala rumah yang baik. Saat Pak ahmad cemas, perilaku
apa yang sering muncul? Selain perilaku yang ibu sebutkan tadi, tanda lain yang
sering pula muncul secara fisik adalah: sering napas pendek, nadi dan tekanan darah
naik, tidak napsu makan, diare atau sulit buang air besar, dan tampak gellisah. Untuk
tingkat konsentrasi akan terlihat bahwa persesi menyempit, tidak mampu menerima
rangsang dari luar dan hanya berfokus pada yang menjadi perhatian pak Ahmad.
Sementara untuk periku dan emosi akan terlihat adanya gerakan yang tersentaksentak,
bicara cepat dan berlebihan, sulit tidur dan adanya perasaan tidak aman.
Fase Terminasi:
Bagaimana perasaan ibu setelah kita diskusi? Bisa ibu ulangi lagi apa itu cemas
dan apa penyebab serta tanda-tandanya. Bagus sekali ibu sudah mampu menyebutkan.
Nanti ibu pikirkan lagi apa saja tanda dan gejala saat bapak Ahmad menderita cemas.
Dua hari lagi saya akan datang lagi untuk menjelaskan bagaimana cara merawat
pasien dengan cemas, jam sepuluh yah Bu!Assalamualaikum Wr Wb
Latihan 6 : mengajarkan cara merawat pasien dengan latihan relaksasi
Fase Orientasi:
Assalamualiakum Ibu, Bagaimana perasaan ibu hari ini? Sudah ibu pikirkan apa
lagi perilaku bapak Ahmad jika cemasnya muncul?baiklah Bu, sesuai dengan
kesepakan kita, hari ini akan berbincang-bincang tentang cara merawat pak Ahmad
yang mengalami kecemasan. Berapa lama kita akan diskusi Bu? Tempatnya
dimana?
Fase Kerja:
Bu, untuk mengatasi kecemaan ada empat cara yang dapat kita lakukan, antara lain
pengalihan situasi latihan tarik napas dalam, latihan relasasi otot dan tehnik hipnotis
lima jari. Latihan- latihan ini berguna untuk mengurangi kecemasan, dan membuat
kita lebih rileks. Cara pertama yaitu dengan pengalihan situasi. Saat Pak Ahmad
mulai cemas coba ibu ajak pak Ahmad jalan-jalan ke tempat yang pak Ahmad sukai
dan aman, misalnya pak Ahmad kan suka pantai yah Bu?, Cara kedua adalah dengan
latihan tarik napas dalam dimana ibu pandu pak Ahmad menarik napas dalam-dalam
dalam hitungan tiga, kemudian tahan napas dalam hitungan tiga dan terakhir
keluarkan napas sambil meniup dalam hitungan tiga. Cara yang ketiga adalah dengan
latihan relaksasi otot, dimana pak Ahmad diminta mengerutkan dan mengendurkan
otot-ototnya dari otot bagian atas sampai otot paling bawah. Cara yang keempat
adalah dengan hipnotis diri sendiri dengan menggunakan kelima jari kita. Caranya
adalah pak Ahmad diminta untuk menyentuh ibu jari dan telunjuk sambil
membayangkan saat selesai berolah raga, kemudian ibu jari menyentuh jari tengah
sambil membayangkan ketika sedang jatuh cinta, menikah dan lainnya. Kemudian pak

Ahmad ibu minta untuk menyentuh ibu jari dengan jari tengah sambil
membayangkan saat pertama kali mendapat pujian yang palingberkesan terakhir
sentuhkan ibu jari dengan kelilingking dan bayangkan ketika berada di temapt yang
paling kita sukai. Kegiatan ini harus dilakukan di temapat yang tenang dan nyaman.
Fase Terminasi:
Bagaimana perasaan ibu setelah kita diskusi tentang cara merawat pak ahmad? Bisa
ibu ulangi lagi satu cara yang sudah kita diskusikan?Ibu bisa mengingat-ingat cara
cara tadi, ini saya berikan leaflet yang bisa ibu baca. Dua hari lagi saya akan datang
lagi,saya akan menemani ibu untuk mempraktekkan langsung satu cara untuk
mengatasi kecemasan.Cara mana yang ibu pilih? Oh, Jadi kita akan latihan cara
tarik napas dalam dulu, baiklah bu, untuk hari ini saya rasa cukup. ada yang masih
ingin ibu diskusikan dengan saya? Jika tidak, saya pamit Bu, Assalamualaikum.
Latihan 7 : Melatih keluarga merawat pasien dengan ansietas (tarik napas dalam)
Fase Orientasi:
Assalamualiakum Ibu, Bagaimana perasaan ibu hari ini?apakah ibu sudah hapal
cara-cara merawat bapak ahmad melalui tehnik relaksasi?baiklah Bu, sesuai dengan
kesepakan kita, hari ini saya akan menemani ibu melatih pak ahmad cara tarik napas
dalam Berapa lama kita akan latihan Bu? Tempatnya dimana?
Fase Kerja:
Sebelumnya perawat sudah membuat kontrak dengan pasien.
Assalamualaikum Pak Ahmad, seperti yang suster katakan hari ini suster akan
menemani istri bapak untuk melatih bapak cara tarik napas dalam. Bapak bersedia
kan? Silahkan ibu mencoba. Wah, bagus sekali ibu sudah mampu melatih bapak
Ahmad dengan benar.
Perawat dan keluarga pamit meninggalkan pasien
Fase Terminasi:
Bagaimana perasaan ibu setelah melatih pak ahmad?Ibu bisa melatih cara ini setiap
kali ibu melihat pak Ahmad cemas. Dua hari lagi saya akan datang lagi,saya akan
menemani ibu untuk mempraktekkan langsung satu cara lain untuk mengatasi
kecemasan.Cara mana yang ibu pilih? Oh, cara menghipnotis tehnik lima jari,
baiklah bu, untuk hari ini saya rasa cukup. ada yang masih ingin ibu diskusikan
dengan saya? Jika tidak, saya pamit Bu, Assalamualaikum.
Latihan 8 : Merujuk pasien dengan ansietas
Fase Orientasi:
Assalamualaikum bu, bagaimana keadaan ibu hari ini? Sudah ibu latih kembali pak
Ahmad untuk mengatasi cemasnya?, Wah, bagus sekali. Sesuai dengan janji kita hari
ini saya akan menjelaskan tentang perilaku bapak Ahmad yang harus segera ibu rujuk
dan bagaimana cara merujuk,Apa ibu masih ingat? Dimana kita akan bicara?
Berapa lama Bu?
Fase Kerja:
Apa ibu masih ingat tanda dan gejala pak Ahmad jika cemasnya muncul?,Bisa ibu
ulangi lagi?Nah bu jika ibu melihat tanda-tanda seperti napas pendek, rasa tercekik
dan berdebar, sakit dada, pucat, hipotensi,tidak mampu berfokus pada hal lain, tidak
dapat berfikir logis, mengamuk dan marah,ketakutan, teriak-teiak, perilaku tidak
terkendali dan persepsinya kacau, Sebaiknya ibu langsung bawa pak Ahmad ke
puskesmas, disana saya akan membantu ibu mengatasi perilaku pak Ahmad, atau ibu
bisa bertemu perawat CMHN yang lain yaitu pak Saleh, Jika kondisi pak Ahmad tidak

membaik, kita akan rjuk pak Ahmad ke RSU terdekat, disana ada psikiater yang akan
menangani pak Ahmad.
Fase Terminasi:
Bagaimana perasaan ibu setelah kita diskusi? Bisa ibu sebutkan lagi perilakuperilaku
bapak Ahmad yang perlu dirujuk? Bagus sekali, ibu bisa menjelaskan ulang.
Baiklah bu, karena kondisi bapak Ahmad sudah membaik dan kleuargapun sudah
mempunyai kemampuan untuk merawat pak Ahmad secara mandiri, Saya tidak lagi
datang kerumah ibu, Jika ada sesuatu ibu bisa menghubungi saya di puskesmas.
Assalamualaikum bu,
2. Tindakan Keperawatan pasien dengan koping individu tidak efektif
a.Tindakan keperawatan untuk pasien:
1) Tujuan: diharapkan pasien mampu:
a) Mengenal koping individu tidak efektif
b) Mengatasi koping individu tidak efektif
c) Memperagakan dan menggunakan koping yang konstruktif untuk
mengatasi ansietas
2)Tindakan keperawatan
a) Kaji status koping yang digunakan oleh klien:
(1) Tentukan kapan mulai terjadi perasaan,gejala,korelasinya dgn peristiwa
dan perubahannya.
(2) Kaji kemampuan untuk menghubungkan fakta-fakta
(3) Dengarkan dengan cermat dan amati ekspresi wajah, gerakan tubuh,
kontak mata,posisi tubuh, intonasi dan intensitas suara
(4) Tentukan risiko terhadap membahayakan diri klien sendiri dan tindakan yg
sesuai
b) Berikan dukungan jika klien mengungkapkan perasaannya
(1) Jelaskan bahwa perasaan-perasaan yg dimilikinya memang sulit
(2) Jika individu menjadi pesimis,upayakan untuk lebih memberikan harapan,
pandangan realistis
c) Motivasi untuk melakukan evaluasi dari perilakunya sendiri
(1) Apakah hal tersebut berguna bagi Anda
(2) Bagaimana hal tersebut dapat membantu
(3) Apa yang Anda pelajari dari pengalaman itu
d) Jika klien dalam keadaan marah
(1) Pertahankan lingkungan dengan tingkat stimuli yang rendah
(2) Perlihatkan suatu sikap penerimaan, sangat tenang
(3) Perlihatkan bahwa perilaku tersebut tidak dapat diterima, bukan
individunya
(4) Jujur, penuhi semua janji yang telah dibuat
(5) Janganlah diperdulikan kata-kata yang bermusuhan
(6) Bantu untuk mengenali saat terjadi marah dan untuk menerima tanggung
jawab terhadap perasaan ini
(7) Jika tindak kekerasan menjadi berisiko,rujuk pada risiko terhadap tindak
kekerasan
e) Bantu klien untuk memecahkan masalah dengan cara yang konstruktif
(1) Apa yang menjadi masalah
(2) Siapa atau apa yang bertanggung jawab terhadap masalah tersebut
(3) Gali cara pasien mengurangi ansietas di masa lalu

(4) Dorong pasien untuk menggunakan respons koping adaptif yang


dimilikinya
(5) Apa pilihan-pilihanya
(6) Apa keuntungan dan kerugian dari setiap pilihan
f) Ajarkan alternatif koping yang konstruktif seperti:
(1) Bicara dengan orang lain
(2) Melakukan aktivitas yang konstruktif
(3) Olah raga
g) Bantu pasien melakukan kegiatan yang menarik dan aktifitas yang terjual.
(1) Beri pasien aktifitas yang bersifat mendukung dan menguatkan perilaku
sosial yang produktif
(2) Beri pasien latihan fisik yang sesuai dengan bakatnya
(3) Bersama pasien buat jadual aktifitas yang dapat dilakukan sehari-hari
Latihan 1: membina hubungan saling percaya, membantu pasien mengenal koping
yang tidak efektif dan mengajarkan koping yang konstruktif: bicara
dengan orang lain
Fase Orientasi:
Assalamualaikum pak, perkenalkan nama saya A, panggil saya ibu A, saya perawat
yang akan merawat bapak dan datang kerumah bapak seminggu dua kali, yaitu hari
rabu dan Sabtu jan 10.00 pagi. Nama bapak siapa, suka dipanggil apa?
Bagaimaa persaan bapak hari ini? Oh, jadi bapak merasa kesal dan orang lain
memusuhi bapak?, Baiklah pak, kita akan berbincang-bincang tentang perasaan
yang bapak rasakan. Berapa lama kita bincang-bincang? Bagaimana kalau 20
menit.Dimana tempatnya pak? Bagaimana kalau disini saja?
Fase Kerja:
Sejak kapan bapak sering merasa kesal dan orang lain memusuhi bapak?
Sebelumnya apakah bapak mempunyai masalah?Oh, jadi bapak merasa adaperasaan tidak
nyaman dan cemas sebelum bapak kesal. Apa yang sudah bapak
lakukan untuk mengurangi kecemasan bapak tersebut?Oh, jadi bapak belum
melakukan apa-apa untuk mengatasi kecemasan bapak. Pak, perilaku kesal,marah
dan bermusuhan bapak itu sebenarnya muncul akibat bapak tidak mendapatkan cara
yang sehat untuk mengatasi kecemasan bapak.Pak, dengan. marah dan memusuhi
orang lain apakah masalah bapak selesai? Apakah kemarahan dan sikap
bermusuhan dapat mengurangi kecemasan bapak? Jadi, apa yang dapat simpulkan
dari perilaku bapak? Bagus sekali, jadi bapak sekarang sudah menyadari bahwa
dengan marah dan bermusuhan tidak akan menyelesaikan ataupun mengurangi
kecemasan bapak, malah akan menambah masalah baru. Sebelum ini, apakah bapak
pernah mempunyai masalah. dimana bapak berhasil mengatasi masalahnya? Boleh
ssaya tau masalah apa iu pak? bagaimana cara bapak menyelesaikannya? Oh, jadi
dulu alau ada masalah bapak, lebih banyak mendekatkan diri pada Allah dan
mengadu saat sholat malam, Perasaan bapak menjadi tenang? Bagus sekali pak,
apakah bapak punya cara yang lain?. Oh, bapak juga dulu jika ada masalah pergi
memancing ikan? Menurut bapak, apa keuntungan cara memancing ikan dan
berserah siri pada Allah?, yah, baik sekali, apa yang bapak sebutkan. Pa, Jika saat ini
masalah bapak berhubungan dengan orang lain. Apakah dengan cara yang bapak
miliki tadi masalah bisa teratasi?bagaimana orang yang sedang bermasalah dengan
bapak tersebut tau?. Pak, untuk melegakan perasaan bapak, sebaiknya bicarakan
masalah bapak dengan orag lain. Bapk bisa bicara dengan saya, atau dengan orang

yang bapak nyaman bicara dengannya. Dengan siapa bapak dekat?, oh dengan istri
bapak? Bagimana kalau nanti kita berlatih untuk mengungkapkan perasaan bapak
pada istri bapak?.
Fase Terminasi:
Bagaimana perasaan bapak setelah kita diskusi? Bisa bapak sebutkan lagi cara
untuk mengatasi masalah yang sudah kita diskusikan. Jika, bapak merasa kesal atau
marah, bapak bisa kembali memakai cara yang bapak miliki selama ini yaitu
mendekatkan diri pada Allah. Dua hari lagi saya akan datang membuat jadual
kegiatan bapak.
Latihan 2 :Mengajarkan koping konstruktif: melakukan kegiatan yang konstruktif
dan menbuat jadual kegiatan
Fase Orientasi:
Assalamualaikum Pak, bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah muncul
kembali perasaan kesal bapak selama kita tidak bertemu? Sudah bapak lakukan cara
berserah diri pada Allah? baiklah pak, sesuai dengan janji kita kita akan membuat
jadual kegiatan yang dapat bapak lakukan. Berapa lama kita diskusi? Dimana
tempatnya Pak?
Fase Kerja:
Kegiatan apa yang biasa bapak lakukan untuk mengisi waktu luang?Kegiatan yang
bapak sebutkan sebaiknya kegiatan yang bapak senangi untuk dilakukan. Oh, jadibapak senang
memancing dan berkebun, selain itu apa masih ada kegiatan lain yang
bapak sukai? Oh, bapak, senang main catur dan mengurus burung kakatua. Baiklah
pak, bagaimana kalau sekarang kita bersihkan burung kakatua bapak, apakah bapak
bersedia.
Dampingi pasien mengurus ternak kesukaannya, sambil mendamping alihkan perhatian
pasien akan kecemasanya Dan berikan reinforcemen positif.
Bagus sekali bapak bisa merawat binatang peliharaan bapak. Menurut bapak,
perlukah kita merawat burung kakaktua setiap hari?, jam berapa bapak ingin
melaksanakannya?Oh, Jam 09 pagi, sekarang saya tulis dijadual kegiatan ini yah
Pak, Untuk kegiatan main catur jam berapa bapak ingin lakukan? Oh, pukul empat
sore saat bapak-bapak banyak berkumpul di kantor RW. Saya masukkan ke jadual
juga yah Pak.
Fase Terminasi:
Bagaimana perasaan bapak setelah saya dampingi merawat binatang peliharaan
bapak?Sebaiknya bapak lakukan kegiatan yang sudah kita susun. Dua hari lagi saya
akan datang untuk melihat pelaksanaan jadual kegiatan bapak.
Latihan 3 :Mengajarkan koping konstruktif: melakukan kegiatan yang konstruktif,
olah raga dan menbuat jadual kegiatan
Fase Orientasi:
Assalamualaikum pak, bagaimana perasaan bapak hari ini? Sudah bapa lakukan
kegiatan yang kitasusun dua hari yang lalu? Bisa saya lihat? Wah, bagus sekali Pak,
Sesuai janji saya hari kita akan disskusi tentang kegiatan lain yang bisa bapak
lakukan Berapa menit pak? Bagaimana kalau di ruangan ini saja pak.
Fase Kerja:
Kemarin bapak sebutkan tentang kegiatan yang bapak senangi adalah berkebun,
Bagiamana kalau sayadapingi bapak untuk berkebun?
Dampingi pasien berkebun, sambil mendamping alihkan perhatian pasien akan
kecemasanya Dan berikan reinforcemen positif.

Wah, bagus sekali, bapak sangat terampil dalam merawat kebun bunga ini. Menurut
bapak, apakah perlu kegiatan ini dilakukan setiap hari? Jam berapa bapak ingin
melakukannya? Bagimana jika pukul tujuh pagi, karena pukul itu udara masih segar
dan belum panas. Bagaimana Pak?Saya masukkan ke jadual yah pak?Pak, selain
kegitan yangbapak senangi, bapak juga dapat melakukan olah raga yang bapak sukai?
Olah raga apa yang bapak sukai? Oh, bapak suka lari pagi, jam berapa bapak ingin
melakukannya?
Fase Terminasi:
Bagaimana perasaan bapak setelah diskusi?Coba bapak sebutkan lagi jadual
kegiatan bapak. Nanti bapak tetap lakukannya kegiatan-kegiatan ini, karena kondisi
bapak semakin membaik dan keluarga bapak sudah mampu mendampingi bapak, sayatidak lagi
datang ke rumah bapak. Jika ada sesuatu bapak bisa datang ke puskesmas
b. Tindakan untuk keluarga
1) Tujuan: keluarga diharapkan mampu:
a) Mengenal masalah koping tidak efektif pada anggota keluarganya
b) Memahami proses terjadinya masalah koping tidak efektif
c) Merawat anggota keluarga yang mengalami koping tidak efektif
d) Mempraktekkan cara merawat pasien dengan koping tidak efektif
e) Mampu merujuk anggota keluarga yang mengalami koping tidak efekif
2) Tindakan keperawatan
a) Diskusikan tentang pengertian koping tidak efektif
b) Diskusikan tentang tanda dan gejala koping tidak efektif
c) Diskusikan tentang penyebab dari koping tidak efektif
d) Diskusikan cara merawat pasien dengan koping tidak efektif dengan cara:
(1) Membantu pasien mengenal koping yang tidak efektif
(2) Mengajarkan pasien mengembangkan koping yang sehat
(a) bicara dengan orang lain
(b) Melakukan aktivitas yang konstruktif
(c) Olah raga
e) Dampingi keluarga menerapkan cara merawat pasien langsung pada pasien
f) Diskusikan bagaimana cara merujuk anggota keluarga jika sudah tidak
dapat ditangani di rumah.
Latihan 4:membina hubungan saling percaya, menjelaskan pengertian, tanda dan
gejala an penyebab dari koping tidak efektif
Fase Orientasi:
Assalamualaikum bu, Nama saya AW, biasa dipanggil ibu A, saya perawat yang
akan merawat Bapak Aziz, nama ibu siapa?Suka dipanggil apa? Baiklah ibu Ratih,
apa yang ibu rasakan selama merawat Bapak Azis? Baiklah Bu, bagaimana jika
sekarang kita berbincang-bincang tentang kondisi Bapak Azis, Berapa lama kita bisa
berdiskusi bu? Bagaimana jika 30 menit? Dimana kita bisa diskusi bu?, Bagaimana
kalau di ruang tamu ini saja. Fase Kerja:
Bu, perilaku bapak Aziz biasa kita sebut koping yang tidak efektif, Koping adalah cara
seseorang mengatasi masalahnya. Jadi bapak Aziz sudah tidak tepat dalam mengatasi
masalahnya sehingga masalahnya tidak selesai dan Pak Aziz berperilaku seperti yang
ibu sebutkan lagi, yaitu marah-marah dan bersikap bermusuhan. Penyebab dari
terjadinya masalah ini adalah ketidakmampuan bapak Aziz menghadapi
kecemasannya. Perilaku yang sering tampak pada pasien adalah:adanya rasa kuatir
yang kronis, cemas, mengatakan ketidakmampuan mengatasi masalahnya, gangguan

dalam berinteraksi dengan orang lain, sering berbohong, sering sakit, sering bersikap
bermusuhan dan sering kali tidak mampu untuk berterus terang. Menurut ibu Ratih,
kira-kira mana dari tanda-tanda yang kita diskusikan tadi ada pada pak Azis?.
Fase Terminasi:
Bagaimana perasaan ibu setelah kita diskusi? Bisa ibu ulangi lagi apa itu koping
tidak efektif dan apa penyebab serta tanda-tandanya. Bagus sekali ibu sudah mampu
menyebutkan. Nanti ibu pikirkan lagi apa saja tanda dan gejala lain pada bapak Azis .
Dua hari lagi saya akan datang lagi untuk menjelaskan bagaimana cara merawat
pasien dengan koping tidak efektif, jam sepuluh yah Bu!Assalamualaikum Wr Wb
Latihan 5: Mengajarkan cara merawat pasien dengan koping individu tidak efektif
Fase Orientasi:
Assalamualaikum bu, Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apa sudah ibu temukan
tanda lain pada bapak azis yang mengalami koping tidak efektif? Bu, sesuai dengan
kesepakatan kita, saya akan menjelaskan tentangn bagaimana cara merawat pasien
dengan koping tidak efektif, Dimana kita bisa diskusi bu?bagaimana kalau kita
diskusi selama 20 menit dan temapatnya disina saja.
Fase Kerja:
Hal pertama yang perlu ibu lakukan untuk mengatasi koping tidak efektif pada bapak
Azis adalah menyadarkan beliau akan koping yang tidak efektif tersebut. Ibu bisa
mendiskusikan kembali tentang penyebab masalah pada bapak Azis kemudian
diskusikan pula mengapa bapak azis menggunakan koping menyangkal semua
permasalahannya sehingga membuat pak Azis bermusuhan dengan lingkungan
sekitarnya termasuk ibu. Setelah itu ibu bantu pak Azis untuk menilai apakah pola
kopingnya itu baik, dan bisa menyelesaikan masalahnya?, Ibu, setelah beliau
menyadari pola kopingnnya yang tidak efektif, coba ibu diskusikan dengan beliau
tentang pola koping yang dulu dimiliki beliau, misalnya dulu apabila ada masalah
bapak Azis selalu bercerita pada orang lain tentang masalahnya. Selain koping yangn
sehat yanng dimiliki pak Azis, ibu bisa menganjurkan pak Azis menggunakan koping
lai seperti olah raga, dan melakukan aktivitas yang sehat, misalnya melakukan hobi.
Fase Terminasi:
Bagaimana perasaan ibu setelah kita diskusi?Bisa ibu sebutukan lagi bagaimana
cara merawat pak Azis, Bagus sekali ibu sudah mampu menjelaskan ulang. Bu,
bagaimana jika dua hari lagi, jam 10.00 saya datang kembali untuk mendampingi ibu
merawat bapak Azis, bagaimana kalau kita latih cara pertama yaitu dengan latihanbicara dengan
orang lain?Apakah ibu bersedia, Baiklah Bu, Saya pamit dulu,
assalamualaikum.
Latihan 6: melatih keluarga menerapkan cara merawat pasien dengan koping tidak
efektif langsung pada pasien
Fase Orietasi:
Assalamualaikum bu, Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah ibu sudah
mengingat kembali cara-cara merawat bapak Azis seperpi yang kita diskusikan dua
hari yang lalu? Baiklah bu, sesuai dengan kesepakatan kita, hari ini saya akan
mendampingi ibu melatih pak Azia menggunakan koping yang sehat selama 30 menit,
dimana akan kita latih bu?, bagaimana kalau di ruangan tamu ini saja.
Fase Kerja:
Sebelumnya perawat sudah membuat kontrak dengan pasien.
Assalamualaikum Pak Azis, seperti yang suster katakan hari ini suster akan menemani
istri bapak untuk melatih bapak bagaimana mendiskusikan masalah bapak, sehingga

bapak bisa menemuka jalan keluar yang sehat. Bapak bersedia kan? Silahkan ibu
mencoba. Wah, bagus sekali ibu sudah mampu melatih bapak Aziz dengan benar.
Perawat dan keluarga pamit meninggalkan pasien
Fase Terminasi:
Bagaimana perasaan ibu setelah melatih pak Azisd?Ibu bisa melatih cara ini setiap
kali ibu melihat pak Azis mempunyai masalah. Dua hari lagi saya akan datang
lagi,saya akan menjelaskan tentang bagaiman cara merujuk bapak Azis jika
kondisinya tidak memungkinkan dirawat di rumah, baiklah bu, untuk hari ini saya
rasa cukup. ada yang masih ingin ibu diskusikan dengan saya? Jika tidak, saya
pamit Bu, Assalamualaikum.
Latihan 7: merujuk pasiendengan koping tidak efektif
Fase Orientasi:
Assalamualaikum ibu, Bagaimana perasaan ibu hari ini?, Apakah ibu sudah mulai
mempraktekkan cara-cara yang kita diskusikan kemarin? Wah, bagus sekalil, Bu,
sesuai rencana dan kesepatan kita sebelumnya, hari ini saya akan menjelaskan
tentang kondisi apa saja yang harus ibu perhatikan dari bapak Azis. Berapa lama kita
berdiskuasi? Dimana tempatnya?
Fase Kerja:
Bu, jika kondisi bapak Azis tetap tidak berubah dan perilakunya semakin tidak
terarah, atau pak Azis tidak dapat menemukan pola penyelesaian yang baik, Sebainya
ibu bawa pak Azis ke puskesmas, Ibu dapat menemui saya disana. Disana akan adadokter
umum selain saya yang akan membantu pak Azis. Jika perilakunya masih
seperti itu, kita akan merujuk pak Azis ke RSU dimana disana ada dokter ahli jiwa
yang akan membantu pak Azis.
Fase Terminasi:
Bagaimana perasaan ibu setelah kita diskusi? Bisa ibu sebutkan lagi perilakuperilaku
bapak Azis yang perlu dirujuk? Bagus sekali, ibu bisa menjelaskan ulang.
Baiklah bu, karena kondisi bapak Ahmad sudah membaik dan keluargapun sudah
mempunyai kemampuan untuk merawat pak Ahmad secara mandiri, Saya tidak lagi
datang kerumah ibu, Jika ada sesuatu ibu bisa menghubungi saya di puskesmas.
Assalamualaikum bu,
E. EVALUASI
Untuk mengukur keberhasilan asuhan keperawatan yang saudara lakukan, dapat
dilakukan dengan menilai kemampuan pasien dan keluarga:
1. Evaluasi terhadap diagnosa ansietas
a. Kemampuan pasien:
1) Membina hubungan saling percaya
2) Mengenal ansitas
3) Menyebutkan cara-cara mengatasi ansietas dengan tehnik relaksasi
4) Melaksanakan 4 cara tehnik relaksasi
b. Kemampuan keluarga:
1) Mampu menyebutkan pengertian, tanda dan gejala dan penyebab dari ansietas
2) Menyebutkan cara merawat pasien dengan ansietas
3) Mampu melatih pasien 4 latihan relaksasi
4) Mampu menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
2. Evaluasi terhadap diagnosa koping individu tidak efektif
a. Kemampuan pasien:
1) mengenal koping tidak efektif

2) menyebutkan koping yang konstruktif


3) melatih koping yang konstruktifb. Kemampuan keluarga:
1) Mampu menyebutkan pengertian, tanda dan gejala, penyebab dari koping individu
tidak efektif
2) Mampu menyebutkan cara merawat anggota keluarga dengan koping individu tidak
efektif
3) Mampu melaksanakan cara merawat pasien dengan koping indiviu tidak efektif
4) Mampu merujuk pasien dengan koping indiviu tidak efektif
PENILAIAN KEMAMPUAN PASIEN DAN KELUARGA
DENGAN MASALAH ANSIETAS
Nama Pasien :
PKM :
Nama Perawat :
Petunjuk pengisian:
1. Berilah tanda (V) jika pasien dan keluarga mampu melakukan kemampuan di bawah ini.
2. Tuliskan tanggal setiap dilakukan supervisi
No Kemampuan
Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl
A Pasien
1 Membina hubungan saling percaya
2 Menyebutkan penyebab ansietas
3 Menyebutkan situasi yang
menyertai ansietas
4 Menyebutkan perilaku terkait
ansietas
5 Melakukan tehnik pengalihan
situasi
6 Melakukan tehnik tarik napas
dalam
7 Melakukan tehnik relaksasi otot
8 Melakukan tehnik lima jari
B Keluarga
1 Menyebutkan pengertian ansietas
2 Menyebutkan tanda dan gejala
ansietas
3 Menyebutkan penyebab ansietas
4 Menyebutkan latihan relaksasi
5 Melatih pasien tehnik pengalihan
situasi
6 Melatih pasien tehnik tarik napas
dalam
7 Melatih pasien tehnik relaksasi otot
8 Melatih pasien tehnik hipnotis lima
jari
9 Menyebutkan perilaku pada pasien
yang perlu segera dirujuk
10 Menyebutkan cara merujuk

PENILAIAN KEMAMPUAN PASIEN DAN KELUARGA


DENGAN MASALAH KOPING INDIVIDU TIDAK EFEKTIF
Nama Pasien :
PKM :
Nama Perawat :
Petunjuk pengisian:

1. Berilah tanda (V) jika pasien dan keluarga mampu melakukan kemampuan di bawah ini.
2. Tuliskan tanggal setiap dilakukan supervisi
No Kemampuan
Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl
A Pasien
1 Menyebutkan penyebab koping
yidak efektif
2 Menyebutkan mekanisme koping
yang konstruktif yang pernah
dimiliki
3 Melatih kembali koping konstruktif
yang pernah dimiliki
4 Menggunakan koping baru: Bicara
pada orang lain
5 Menggunakan koping baru:
melakukan kegiatan yang
konstruktif
6 Menggunakan koping baru: olah
raga
B Keluarga
1 Menyebutkan pengertian koping
tidak efektif
2 Menyebutkan tanda dan gejala
koping tidak efektif
3 Menyebutkan penyebab koping
tidak efektif
4 Membantu pasien mengenal
masalah koping tidak efektif
5 Melatih pasien bicara pada orang
lain sebagai koping
6 Melatih pasien melakukan olah
raga
7 Melatih melakukan aktivitas yang
konstruktif
8 Menyebutkan cara merujuk

http://aipdijateng.files.wordpress.com/2009/02/13-askep-anxietas.pdf

Anda mungkin juga menyukai