OLEH:
KELOMPOK S
1. Erlin Sayuti, S.Kep
2. Shintya Azi Arma, S.Kep
3. Indah Syari Rezki, S.Kep
4. Hidayatul Husna, S.Kep
5. Yunita Azizah, S.Kep
6. Nova Silvia Nengsih , S.Kep
7. Melsy Aulia, S.Kep
8. Tika Mahelsa Putri, S.Kep
9. Niken Agustin, S.Kep
PRE PLANNING
PENYULUHAN DAN PRAKTEK MENGGOSOK GIGI
DENGANBENAR PADA ANAK USIA SEKOLAH
DI MESJID MAITUL MAMUR KELURAHAN PISANG
KECAMATAN PAUH KOTA PADANG
A. LATAR BELAKANG
Mulut tidak hanya sebagai tempat masuknya berbagai macam makanan, tetapi di
mulut juga terjadi proses penghancuran makanan yang melibatkan beberapa organ dan
kelenjar didalamnya seperti gigi. Oleh sebab itu, oral hygiene atau kebersihan mulut
haruslah sangat dijaga. Akibat tidak menjaga kebersihan mulut akan timbul berbagai
macam penyakit seperti penyakit gigi, rongga mulut, penyakit kelenjar ludah dan rahang.
Kejadian yang terbesar adalah caries gigi. Penyakit ini menyerang hampir 80% penduduk
Indonesia. Penyakit ini paling sering terjadi pada anak-anak. Hal ini disebabkan karena
kurangnya pengetahuan dan kesadaran pada anak-anak tentang pentingnya menjaga
kebersihan mulut dan gigi. Selain itu anak-anak juga rentan terpapar dengan berbagai
jenis makanan yang bisa menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan pada mulut dan
gigi.
Sesuai dengan hasil winshield survey pada bulan Agustus 2016 oleh Kelompok S,
dari 92 anak sekolah di RW V Kelurahan Pisang Kecamatan Pauh, 54% anak mengalami
caries dan 83% kondisi mulut anak berlobang dan hitam. Berdasarkan hasil observasi
tampak anak sekolah tidak tau cara menggosok gigi dengan benar. Hal ini di dukung juga
dengan terdapatnya jajanan yang dijual di depan mesjid baitul mamur lebih banyak
berupa makanan manis seperti cokelat, es dan lain-lain.
Data tersebut menjadi latar belakang mahasiswa untuk melakukan penyuluhan
tentang penyakit caries gigi pada anak usia sekolah dan cara menggosok gigi yang benar.
Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan anak sekolah
tentang penyakit caries gigi dan mampu melakukan cara menggosok gigi yang benar
B. TUJUAN
1.
Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan tentang penyakit caries gigi pada anak usia sekolah
dan cara menggosok gigi yang benar di RW V Kelurahan Pisang, anak usia sekolah dapat
mengetahui tentang penyakit caries gigi dan mampu melakukan cara menggosok gigi
yang benar.
2.
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan siswa mampu :
Mengetahui pengertian caries gigi
Topik
Penyuluhan tentang penyakit caries gigi pada anak usia sekolah dan cara menggosok
gigi yang benar
2.
3.
Metode
Menonton video, Ceramah, diskusi, demonstrasi
4.
5.
Jam
: 06.30WIB
Tempat
Pengorganisasian
Setting Tempat
F
F
Keterangan :
= Media
= Peserta
= Fasilitator
= Moderator
= Dosen Pembimbing
= Presentator
= Notulen/ Observer
D. URAIAN TUGAS
1
Persiapan
1) Penanggung jawab: Nova Silvia Nengsih, S.Kep
Mengkoordinasi persiapan dan pelaksanaan penyuluhan di MDA Mesjid Baitul
Mamur Kelurahan Pisang
1 Moderator:Indah Syari Rezki, S.Kep
a) Membuka acara
b)Memperkenalkan anggota kelompok
c) Membuat kontrak waktu
d)Menjelaskan tujuan pertemuan
e) Memimpin jalannya diskusi dan tanya jawab
f)
Menutup acara
5) Fasilitator:
Yunita azizah, S.Kep
Tika Mahelsa Putri, S.Kep
Sintya Azi Arma, S.Kep
Erlin Sayuti, S.Kep
Niken Agustin, S.Kep
a) Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya musyawarah.
b) Memfasilitasi peserta untuk berperan aktif selama pertemuan.
E. KEGIATAN PENYULUHAN
No.
1.
WAKTU
KEGIATAN PENYULUH
kegiatan
Pembukaan
o Membuka
: 10 menit
mengucapkan salam.
o Memperkenalkan diri, anggota Mendengarkan
kelompok dan pembimbing Memperhatikan
klinik serta akademik
o Menjelaskan
tujuan
penyuluhan
o Menyebutkan
2.
KEGIATAN PESERTA
Pelaksanaa
n : 30 menit
materi
dari
Memperhatikan
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
yang
Memperhatikan
akan diberikan
o Kontrak waktu
o Menggali pengetahuan anak Memperhatikan dan
Ceramah
Ceramah
menjawab pertanyaan
METODE
reinforcement
yang diajukan
gigi
o Menggali
audiens
Ceramah
pengetahuan
mengenai
caries gigi
o Memberikan
reinforcement
Ceramah
menjawab pertanyaan
yang diajukan
positif atas jawaban paserta
o Menjelaskan
penyebab Memperhatikan
Ceramah
o Menggali
Ceramah
pengetahuan Memperhatikan
Memperhatikan dan
reinforcement
Ceramah
menjawab pertanyaan
Ceramah
akibat Memperhatikan
Ceramah
audiens
mengenai
caries gigi
o Memberikan
Ceramah
gigi
o Menggali
Memperhatikan
Ceramah
pengetahuan
Ceramah
Ceramah
yang diajukan
gigi pada audiens
o Menggali pengetahuan klien Memperhatikan
mengenai cara menggosok
Ceramah
gigi.
o Memberikan
Ceramah
reinforcement
Memperhatikan
Ceramah
Ceramah
Memperhatikan
Demostrasi
Mempraktekkan cara
Demostrasi
Terminasi :
10 menit
Ceramah
Evaluasi:
o Menanyakan kepada peserta Menjawab pertanyaan
mengenai
gigi,
pengertian
penyebab
caries
Diskusi
caries
gigi,
cara
Mempratekkan cara
menggosok gigi yang benar
o Memberikan
reinforcement menggosok gigi
positif atas jawaban audiens
Terminasi:
Memperhatikan
Demonstrasi
Ceramah
3.
Memperhatikan
Ceramah
F. Kriteria Evaluasi
1.
Evaluasi Struktur
2.
Evaluasi Proses
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
Evaluasi Hasil
Peserta yang hadir mampu menyebutkan pengertian caries gigi
Peserta yang hadir mampu menyebutkan 3 dari 4 penyebab caries gigi
Peserta yang hadir mampu menyebutkan 3 dari 4 gejala caries gigi
Peserta yang hadir mampu menyebutkan 3 dari 5 akibat caries gigi
Peserta yang hadir mampu menyebutkan 6 dari 10 cara merawat gigi
Peserta yang hadir mampu melakukan 4 dari 5 cara menggosok gigi yang benar
LAMPIRAN MATERI
dan nyeri
Ngilu pada gigi apabila terkena rangsangan panas, dingin, atau manis.
Bau mulut
Bila tidak dicabut menyebabkan gusi bengkak, terdapat nanah dan pilek-pilek
Penyakit pada organ lain seperti penyakit jantung, ginjal, mata, dan penyakit kulit
Ganti sikat gigi setelah rusak. Pilih sikat gigi yang bulunya lembut dg kepala sikat
yang dapat menjangkau semua bagian gigi
Jangan lupa sikat lidah, yang merupakan tempat berkumpulnya bakteri yang dapat
menyebabkan bau mulut
Gunakan pasta gigi yang mencantumkan ADA utk memastikan kandungan flouride
cukup utk mencegah lubang dan kerusakan gigi
Mengunyah permen karet tanpa gula dapat meningkatkan aliran air liur yang dapat
membersihkan partikel makanan dan asam penyebab kerusakan gigi
Hindari makanan yang banyak mengandung gula dan manis, seperti sirup, permen,
dan cokelat
Biasakanlah untuk makan buah-buahan segar. Selain baik untuk kesehatan, seratnya
dapat membantu menghilangkan kotoran yang ada di gigi
Makanlah makanan yang seimbang dan kaya kalsium, seperti susu, keju, telur, teri,
bayam, katuk, sawi, dan agar-agar
6.
Alat
Pasta gigi
b.
Cara kerja
Pilihlah sikat gigi yang berbulu halus dan kepala sikat yang kecil
Pegang sikat gigi senyaman mungkin, oleskan pasta gigi
Posisikan sikat membentuk sudut 45. Lalu, gosok gigi Anda dengan gerakan
memutar atau vertikal secara perlahan, dimulai dari permukaan gigi depan. Jangan
menekan gagang sikat terlalu keras, pelan-pelan saja dan pastikan semua kotoran
bagian-bagian telah dibersihkan dengan baik.
Setelah bagian depan selesai, pindah ke bagian gigi kanan kemudian bagian kiri,
cara menyikatnya sama seperti di bagian depan yaitu dengan cara naik turun dari
atas ke bawah
Setelah bagian depan, kanan dan kiri sudah selesai dibersihkan sekarang menuju
ke bagian gigi geraham. Sapukan secara pelan-pelan dan pastikan semua kotoran
tersapu bersih oleh bulu sikat dan tak ada kotoran yang tertinggal.
Setelah gigi geraham selesai dibersihkan, kita menuju gigi bagian dalam atas dan
bawah. Sikat secara pelan dan merata.
Untuk membersihkan gigi depan bagian atas dan bawah, gosok gigi dengan posisi
Selain membersihkan gigi, jangan lupa juga bersihkan lidah dan langit-langit lidah
serta bagian pipi samping kanan dan kiri. Lakukan dengan pelan saja.
Membersihkan gigi dan lidah ini juga bisa mengurangi bau mulut hingga 80
persen.
Ritme menggosok gigi yang baik adalah dari 8-10 gosokan dan jeda waktunya 2-3
menit.
Untuk hasil yang maksimal anda juga bisa memakai obat kumur untuk
membersihkan secara menyeluruh bakteri yang menempel di gigi dan gusi.
Simpan sikat gigi di tempat yang bersih untuk menghindari sikat yang terinfeksi
bakteri luar. Jangan lupa ganti juga sikat gigi setiap 3 bulan sekali. Dan terakhir,
pake sikat gigi hanya untuk seorang saja, jangan digunakan bergantian. Hal ini
untuk menghindari berpindahnya bakteri dari orang yang satu ke lainnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Anitasari S, Rahayu NE. Hubungan frekuensi menyikat gigi dengan tingkat kebersihan gigi
dan mulut siswa sekolah dasar negeri di kecamatan Palaran kotamadya Samarinda
provinsi Kalimantan timur. Majalah kedokteran gigi 2005:38 (2):88-90.